Variasi Obat Antipiretik dan Undang-undang Pengaplikasiannya

Demam sesungguhnya ialah respon natural kepada perubahan dalam tubuh. Ketika ada patogen yang masuk, karenanya akan timbul respon inflamasi yang berhubungan dengan peningkatan sel darah putih yang diaktifkan oleh imun tubuh.

Metode kekebalan bereaksi kepada benda asing seperti virus atau kuman yang masuk ke dalam tubuh, kemudian meningkatkan peredaran sitokin proinflamasi ke dalam aliran darah. Demam disebabkan oleh peningkatan produksi prostaglandin E2 yang merubah laju pembakaran neuron hipotalamus yang mengatur temperatur tubuh.

Meskipun demam ialah respon perlindungan diri, demam bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang parah, berkeringat, dan sakit kepala. Demam pun dapat terjadi berhari-hari dan dapat menempuh temperatur tubuh yang betul-betul tinggi.

Nah, pemberian antipiretik dilaksanakan untuk mengatur temperatur tubuh, mengurangi ketidaknyamanan sebagai pengaruh demam, serta mengobati penyebab yang mendasarinya.

Ada tiga kelas obat antipiretik, merupakan:

1. Acetaminophen

Variasi obat ini diterapkan untuk mengobati nyeri tingkat rendah, seperti inhibitor siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) non-spesifik. Dosis acetaminophen diterapkan pantas dengan tutorial pada keterangan konsumsi obat atau arahan dokter. Overdosis obat ini bisa merusak hati atau menyebabkan kematian.

Acetaminophen tersedia dalam berjenis-jenis wujud seperti kapsul, tablet cair, tablet kunyah, dan bubuk atau butiran larut. Orang dewasa dan remaja berusia minimal 12 tahun tak boleh mengkonsumsi lebih dari 1000 miligram (mg) sekalian atau lebih dari 4000 mg dalam 24 jam. Sementara si kecil-si kecil di bawah 12 tahun tak boleh mengkonsumsi lebih dari 5 dosis acetaminophen dalam 24 jam.

2. Salisilat

Variasi ini diterapkan untuk mengobati nyeri ringan dan menurunkan demam, ialah penghalang siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) non-spesifik. Berjenis-jenis tipe salisilat mempunyai fungsi yang berbeda. Itulah kenapa kau perlu membaca keterangan terang penerapan tipe obat ini sebelum menentukan untuk memakainya.

Lazimnya salisilat diterapkan di kulit untuk meredakan nyeri atau menurunkan demam. Jangan merekatkannya pada luka terbuka atau kulit yang rusak. Jangan juga memakai pereda nyeri topikal OTC yang mengandung metil salisilat pada si kecil di bawah umur 12 tahun apabila si kecil hal yang demikian mempunyai keadaan seperti radang sendi.

Hentikan penerapan dan tanyakan terhadap dokter apabila keadaan memburuk atau gejala berlangsung lebih dari tujuh hari, atau terjadi iritasi kulit yang berlebihan.

3. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)

Variasi obat ini diterapkan untuk mengobati rasa sakit dan menurunkan demam. NSAID tersedia dalam dua wujud merupakan inhibitor siklooksigenase non-spesifik (COX-1 dan COX-2) atau sebagai inhibitor spesifik, COX-2.

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) ialah obat yang banyak diterapkan untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan, dan menurunkan temperatur tinggi. NSAID juga acap kali diterapkan untuk meredakan gejala sakit kepala, keseleo dan ketegangan, pilek dan flu, radang sendi, dan penyebab nyeri bentang panjang lainnya.

NSAID dapat dikonsumsi siapa saja, melainkan sebagian orang dengan keadaan tertentu perlu berhati-hati dalam meminumnya, seperti:

Berusia di atas 65 tahun.
Sedang hamil atau program kehamilan.
Sedang menyusui.
Mengidap asma.
Mempunyai respons alergi kepada NSAID di masa lalu.
Mengidap mag sebelumnya.
Mempunyai dilema dengan jantung, hati, ginjal, tekanan darah, peredaran atau usus.
Sedang mengkonsumsi obat tertentu.