Penyebab Munculnya Gigi Menjadi Warna Hitam Dan Cara Menghilangkannya
Gigi hitam merupakan kondisi ketika warna dari gigi berubah menghitam dan gelap. Hal ini biasanya adalah efek dari tidak menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan benar. Gigi yang mendapatkan perawatan dengan baik akan memiliki warna putih gading.
Warna ini umumnya memang akan memudar karena lapisan luar gigi atau enamel yang menipis seiring waktu. Saat gigi mulai menunjukkan warna menjadi hitam, hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi masalah kesehatan gigi. Apabila tidak segera mendapat penanganan, bukan tidak mungkin kamu akan mengalami komplikasi yang lebih serius lagi.
Biasanya, gigi hitam lebih berisiko dan sering terjadi pada anak daripada orang dewasa. Meski demikian, bukan tidak mungkin orang dewasa juga memiliki risiko yang sama tingginya untuk mengalami masalah gigi ini.
Penyebab Gigi Hitam
Plak yang muncul pada gigi menjadi penyebab utama gigi hitam. Jika tidak segera mendapat penanganan, plak akan berubah menjadi karang gigi. Lama-kelamaan, karang gigi akan memicu munculnya lubang pada gigi dan membuat warna gigi berubah menjadi kehitaman.
Munculnya plak sendiri karena tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik. Sayangnya, kondisi ini bisa menjadi lebih buruk lagi jika kamu melakukan kebiasaan hidup yang tidak sehat.
Faktor Risiko Gigi Hitam
Baik anak-anak maupun orang dewasa bisa mengalami gigi hitam. Hanya, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah gigi ini, antara lain:
- Memakai tembakau, baik melalui rokok maupun maupun mengunyahnya.
- Efek dari makanan maupun minuman, misalnya makanan dengan tekstur lengket, soda, teh, dan kopi.
- Tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Contohnya, menyikat gigi tidak benar, tidak berkumur menggunakan obat kumur, dan tidak melakukan flossing pada gigi.
- Efek samping dari penggunaan obat tertentu, misalnya antipsikotik, antibiotik, antihistamin, dan chlorhexidine.
- Mengidap masalah kesehatan tertentu, misalnya penyakit Celiac, kanker, gigi mati, dan pulpitis.
- Memakai tambahan gigi, terlebih yang terbuat dari bahan perak sulfida.
Gejala yang Muncul
Perubahan warna hitam pada gigi sudah pasti tidak terjadi begitu saja. Sebelum hal tersebut muncul, kamu akan merasakan beberapa gejala umum berikut ini.
- Gigi yang terasa lebih sensitif, terlebih ketika kamu mengonsumsi makanan maupun minuman asam, dingin, pedas, dan panas.
- Muncul bintik dengan warna cokelat atau abu pada bagian permukaan gigi.
- Gigi berlubang sebelum terlihat perubahan warna menjadi hitam.
- Terdapat bintik berukuran kecil dengan warna hitam pada garis gusi yang bermula dari karang dan plak.
Gejala Gigi Berlubang
Gejala gigi berlubang pada tiap orang bisa berbeda, tergantung pada lokasi dan ukuran lubang yang terbentuk. Ketika lubang baru terbentuk dan masih berukuran kecil, gejala mungkin tidak terasa. Namun, ketika lubang sudah makin membesar, tanda dan gejala yang dapat muncul antara lain:
- Gigi sensitif
- Sakit gigi ketika menggigit
- Nyeri di gigi yang terjadi secara spontan tanpa sebab yang jelas
- Ngilu atau nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin, atau panas
- Lubang yang terlihat jelas di gigi
- Noda putih, cokelat, atau hitam pada permukaan gigi
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami keluhan di atas, terutama jika disertai dengan gejala berikut:
- Pembengkakan di wajah
- Gusi berdarah
- Sulit mengunyah
- Nyeri gigi yang tak tertahankan sehingga mengganggu makan dan tidur
Diagnosis Gigi berlubang
Dokter akan memulai pemeriksaan dengan bertanya seputar gejala yang dialami oleh pasien. Selanjutnya, dokter gigi akan menyemprotkan air dan mengetuk gigi yang dicurigai berlubang.
Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan foto Rontgen gigi. Tujuannya adalah untuk memeriksa sejauh mana kerusakan pada gigi sudah terjadi.
Pengobatan Gigi Berlubang
Pengobatan gigi berlubang akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi yang dialami pasien. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang adalah:
1. Fluoride treatment
Pada gigi yang baru berlubang, dokter akan memberikan pasta gigi yang memiliki fluoride lebih tinggi. Fluoride treatment dapat diberikan dalam bentuk cair, gel, atau busa. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki enamel dan mencegah lubang gigi bertambah besar.
Pasien bisa menggunakan fluoride secara mandiri dengan mengoleskannya di gigi atau menggunakannya sebagai pasta gigi. Namun, umumnya dokter akan memasangkan fluoride dengan alat yang sesuai bentuk gigi pasien sehingga dapat dipastikan semua permukaan gigi terlapisi oleh zat ini.
2. Filling
Filling atau tambal gigi merupakan tindakan yang paling umum dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang. Dokter akan memulai filling dengan membuang bagian gigi yang rusak. Setelah itu, gigi akan ditambal dengan menggunakan bahan-bahan khusus, seperti komposit resin, porselen, emas, atau perak.
3. Crown gigi
Crown adalah mahkota gigi palsu yang dipasang di atas gigi yang rusak. Prosedur pemasangan crown umumnya dilakukan untuk mengatasi kerusakan gigi yang parah atau mencegah kerusakan pada gigi yang mulai lemah.
Prosedur pemasangan crown dilakukan dengan mengikis bagian gigi yang rusak dan menyisakan sebagian kecil dari gigi untuk menjadi tumpuan mahkota gigi palsu. Mahkota gigi palsu dapat terbuat dari emas, porselen, atau komposit resin.
4. Root canal treatment
Root canal atau perawatan saluran akar gigi dilakukan jika kerusakan sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan tanpa harus mencabut gigi.
Leave a Reply