Penyakit Trikomoniasis : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah jenis penyakit menular seksual (PMS) yang dapat menimbulkan berbagai gejala. Contohnya rasa gatal atau perih, dan keluarnya cairan berbau tidak sedap dari bagian intim. Penyakit ini dapat terjadi pada pria maupun wanita, dengan risiko lebih tinggi pada wanita. Sementara itu, pria dapat terkena penyakit ini dan menularkannya kepada pasangan melalui hubungan intim.
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit yang disebut Trichomonas vaginalis (TV). Tidak semua pengidap akan menunjukkan gejala. Sebagian orang yang terinfeksi parasit ini tidak mengalami gejala apa pun.
Penyebab Trikomoniasis
Penyebab trikomoniasis yaitu parasit berukuran kecil bernama Trichomonas vaginalis. Parasit ini biasanya menyebar dan ditularkan melalui hubungan intim yang dilakukan tanpa menggunakan kondom, atau saling berbagi pemakaian alat bantu seksual. Meski demikian, trikomoniasis ini tidak bisa ditularkan melalui hubungan intim oral, anal, ciuman, dan berbagi peralatan makan atau peralatan pribadi bersama.
Faktor Risiko Trikomoniasis
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami trikomoniasis, yaitu:
- Memiliki banyak pasangan seksual.
- Memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya.
- Berhubungan intim tanpa menggunakan kondom.
Gejala Trikomoniasis
Gejala trikomoniasis berkembang secara bertahap dalam waktu kira-kira satu bulan setelah terjadi paparan. Pada wanita, trikomoniasis memberi dampak pada vagina dan saluran pembuangan urine atau uretra. Sedangkan pada pria, trikomoniasis menyerang uretra, area penis seperti kulup dan kelenjar prostat. Adapun gejala trikomoniasis yang umum dialami oleh wanita, antara lain:
- Bagian perut bawah terasa sakit.
- Muncul rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil atau berhubungan intim.
- Cairan vagina yang diproduksi dalam jumlah lebih banyak dan bisa bertekstur kental, encer, atau berbusa. Keputihan bisa berwarna kekuningan atau kehijauan dan berbau amis.
- Timbul rasa nyeri, bengkak dan gatal di area kewanitaan. Kadang gatal juga muncul di bagian paha dalam.
Sementara itu, gejala trikomoniasis yang bisa dialami oleh pria meliputi:
- Frekuensi buang air kecil lebih sering dari biasanya, dan disertai rasa sakit.
- Muncul cairan putih dari penis.
- Muncul rasa sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis, bahkan dapat muncul saat ejakulasi.
Diagnosis Trikomoniasis
Guna memastikan diagnosis, dokter akan memeriksa organ intim pengidap. Lalu, dokter juga mengambil sampel cairan vagina pada wanita atau urine pada pria untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium
Dibutuhkan waktu selama beberapa hari sampai akhirnya diperoleh hasil pemeriksaan laboratorium. Akan tetapi, tes antigen dan amplifikasi asam nukleat lebih umum digunakan untuk mendiagnosis trikomoniasis di masa sekarang.
Pengobatan Trikomoniasis
Trikomoniasis ditangani dengan pemberian obat, salah satunya adalah metronidazole. Obat tersebut bisa dikonsumsi sebanyak satu kali sehari untuk dosis yang besar, bisa juga sebanyak dua kali sehari untuk dosis yang lebih kecil selama kurang lebih 5 sampai 7 hari.
Guna mencegah terjadinya infeksi berulang, dokter juga menganjurkan penanganan yang sama untuk pasangan yang sudah melakukan hubungan seksual dengan pengidap, tanpa harus melakukan pengambilan sampel. Selain itu, dokter juga menyarankan pengidap untuk tidak melakukan hubungan seksual selama menjalani pengobatan, hingga dinyatakan sembuh sepenuhnya.
Pantangan lainnya yaitu tidak boleh mengonsumsi minuman beralkohol hingga 24 jam setelah pengidap mengonsumsi obat. Sebab, keduanya dapat bereaksi dan memicu mual serta muntah. Biasanya, trikomoniasis akan sembuh dalam waktu 7 hari.
Namun, pengidap tetap perlu rutin melakukan pemeriksaan ke dokter dalam waktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah menjalani perawatan. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa pengidap tidak mengalami infeksi berulang.
Komplikasi Trikomoniasis
Wanita hamil yang terkena trikomoniasis mungkin akan mengalami beberapa komplikasi berikut ini:
- Melahirkan sebelum waktunya atau prematur.
- Melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.
- Menularkan infeksi tersebut pada bayi saat melahirkan.
- Membuat wanita lebih rentan terkena HIV.
Pencegahan Trikomoniasis
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah trikomoniasis, antara lain:
- Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
- Gunakan kondom saat berhubungan intim agar terhindar dari penyakit menular seksual.
- Pastikan alat bantu seksual yang digunakan bersih dan terbungkus kondom, serta hindari berbagi dengan orang lain.
- Jika curiga telah terinfeksi, langsung hubungi dokter untuk menjalani pemeriksaan.
Leave a Reply