Penyakit Kista : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Penyakit Kista
Kista yaitu sebuah kantung yang terwujud dari jaringan membran dan berisiko cairan, udara, semisolid, sampai zat lainnya. Kista bisa timbul pada sebagian komponen tubuh sampai dibawah kulit.
Penyebab Kista
Berikut ini hal-hal yang bisa memicu atau memperparah kista:
- Keadaan genetika.
- Tumor.
- Infeksi.
- Kelainan pada perkembangan embrio.
- Cacat pada sel.
- Keadaan inflamasi kronis.
- Penyumbatan pada saluran pada tubuh.
- Parasit.
- Cedera.
- Elemen Risiko Kista
Berikut ini sebagian unsur pemicu yang wajib dikenal:
1. Umur
Berdasarkan U.S National Library of Medicine (NLM), wanita yang berusia di antara umur pubertas hingga menopause menempati risiko paling tinggi untuk terkena kista di komponen ovarium. Pasalnya pada masa ini wanita masih mengalami jangka waktu menstruasi. Pada dikala wanita mengalami menstruasi, munculnya benjolan cairan di ovarium dapat saja terwujud. Ini bukan menjadi dilema selama benjolan di ovarium dapat sirna dengan sendirinya, tak membesar, dan tak menyebabkan gejala.
Keadaan penyebab kista ovarium jarang terjadi pada wanita sesudah menopause. Tapi, wanita yang telah menopause dan memiliki benjolan berisi cairan di ovarium memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium.
2. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
Tapi yang mempunyai sindrom ovarium polikistik memiliki risiko benjolan di ovarium yang lebih tinggi. Sindrom ovarium polikistik terjadi dikala tubuh tak memproduksi cukup hormon bagi folikel dalam ovarium untuk melepaskan sel telor. Hasilnya, terbentuklah benjolan folikel. Sindrom ovarium polikistik juga bisa mengganggu produksi hormon pada wanita, sehingga banyak dilema yang bisa terjadi sebab hal ini.
3. Endometriosis
Endometriosis terjadi dikala komponen dari jaringan yang melapisi rahim (endometrium) terwujud di komponen luar rahim, seperti pada tuba falopi, ovarium, kandung kemih, usus besar, Miss V, maupun rektum. Adakalanya, kantung berisi darah (benjolan/fibroid) terwujud pada jaringan ini. Benjolan berisi yang terwujud sebab endometriosis ini disebut dengan endometrioma. Benjolan ini bisa menyebabkan pengidap merasa sakit dikala berkaitan intim dan selama jangka waktu menstruasi.
4. Obat penyubur kandungan
Obat penyubur kandungan umumnya diaplikasikan untuk menolong ovulasi (melepaskan sel telor) seperti gonadotropin, clomiphene citrate, maupun letrozole. Ini sebab mereka bisa memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Pengaplikasian obat penyubur kandungan juga bisa meningkatkan risiko adanya benjolan di ovarium, seringnya dalam tipe kista fungsional.
Pengaplikasian obat ini bisa menyebabkan terbentuknya keadaan ini dalam jumlah banyak dan dalam ukuran besar pada ovarium. Keadaan ini disebut dengan sindrom hiperstimulasi ovarium (ovarian hyperstimulation syndrome).
5. Kemoterapi dengan tamoxifen
Tapi pengidap kanker payudara yang pernah mengerjakan kemoterapi dengan tamoxifen mempunyai risiko adanya benjolan di ovarium yang lebih tinggi. Tamoxifen bisa menyebabkan terbentuknya benjolan di ovarium Tapi, benjolan berisi cairan ini bisa sirna sesudah pengobatan selesai.
Gejala Kista Ovarium
Kista ovarium yang berukuran kecil umumnya tak memunculkan gejala apa malahan. Gejala akan terasa dikala kista mulai tumbuh membesar dan menghalangi pasokan darah ke ovarium. Adapun sebagian gejala biasa dari kista ovarium yaitu sebagai berikut:
Perubahan Siklus Menstruasi
Kista ovarium bisa menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi sehingga menjadi tak teratur. Keadaan ini juga bisa memberi pengaruh volume perdarahan dikala menstruasi, bagus itu lebih banyak atau sedikit.
Selain Pencernaan
Kista ovarium bisa berakibat pada keadaan pencernaan. Kebanyakan pengidap kista ovarium merasa kembung walaupun makan sedikit disertai perut kenyang. Komponen itu, dilema pencernaan lain yang mungkin terjadi yaitu meningkatnya frekuensi membuang air kecil sampai wasir.
Rasa Nyeri di Perut Bawah
Gejala paling biasa yang dinikmati pengidap kista ovarium yaitu nyeri di perut komponen bawah. Rasa nyeri ni bisa timbul dan sirna dengan sendirinya, pun tidak jarang timbul dikala mengerjakan kekerabatan intim.
Leave a Reply