Pengertian Tentang Apa Tujuan Pap Smear Dan Manfaatnya

Pap smear ialah prosedur pemeriksaan pada leher rahim (servik) pada wanita. Prosedur ini dilaksanakan oleh dokter ginekologi menerapkan alat bernama spekulum yang berbentuk seperti moncong bebek.

Spekulum akan mempermudah dokter untuk membuka leher rahim, sehingga sampel servik lebih gampang untuk mereka ambil. Sampel hal yang demikian kemudian akan dokter periksa di lab. Tujuannya untuk mendeteksi ada tidaknya sel atau jaringan tidak normal yang dapat berkembang menjadi kanker servik.

Pap smear sungguh-sungguh penting untuk deteksi dini kanker servik, salah satu macam kanker yang paling biasa pada wanita. Apabila kanker servik dideteksi pada tahap permulaan, tingkat kesembuhan dan prognosisnya sungguh-sungguh bagus.

Melewati pap smear, perubahan sel prakanker atau sel kanker bisa terdeteksi malahan sebelum timbulnya gejala.

Tujuan Pap Smear

Prosedur ini bertujuan untuk mendeteksi tanda-tanda kanker serviks. Pemeriksaan ini biasanya bisa kamu lakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul.

Pada wanita yang berusia di atas 30 tahun, prosedur ini dapat dikombinasikan dengan tes untuk mendeteksi human papillomavirus (HPV).

Manfaat Pap Smear

Pap smear dapat mendeteksi perubahan pada sel serviks yang mengindikasikan kanker bisa berkembang di kemudian hari. Mendeteksi sel-sel abnormal ini sejak dini adalah langkah pencegahan utama  perkembangan kanker serviks. Mendeteksi kanker serviks melalui prosedur ini juga bisa meningkatkan peluang kesembuhan.

Agar bisa mewaspadai penyakit berbahaya tersebut, wanita juga perlu Waspadai 7 Gejala Kanker Serviks Ini sejak Dini.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Pap Smear?

Dokter umumnya merekomendasikan pemeriksaan ini setiap tiga tahun untuk wanita berusia 21-65 tahun. Setelah menginjak 30 tahun, tes ini bisa kamu pertimbangkan setiap lima tahun sekali.

Dokter mungkin merekomendasikan prosedur ini lebih sering, jika seorang wanita memiliki kondisi berikut:

  • Pemeriksaan sebelumnya mendeteksi sel-sel pra kanker.
  • Telah didiagnosis kanker serviks.
  • Telah terpapar dietilstilbestrol (DES) sebelum lahir.
  • Terinfeksi HIV.
  • Sistem kekebalan yang melemah karena transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan kortikosteroid kronis.
  • Riwayat merokok.
  • Wanita yang telah memulai aktivitas seksual.
  • Memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS) seperti herpes genital, klamidia, atau gonore.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang menjalani transplantasi organ atau pengobatan imunosupresi.
  • Riwayat keluarga dengan kanker serviks.
  • Pernah menjalani pembedahan atau perawatan pada organ reproduksi. Contohnya seperti histerektomi (pengangkatan rahim) atau eksisi konisasi (pengangkatan jaringan yang mencurigakan pada leher rahim).

Prosedur Pap Smear

Ada beberapa prosedur pap smear yang perlu diketahui sebelum dan sesudah melakukannya, yaitu:

1. Sebelum prosedur

Supaya hasilnya lebih akurat, dokter biasanya menyarankan hal-hal di bawah ini sebelum menjalani pemeriksaan ini:

  • Tidak berhubungan seks atau menggunakan pelumas.
  • Jangan menggunakan semprotan atau bedak di dekat vagina.
  • Tidak memasukkan apapun ke dalam vagina, termasuk tampon, obat-obatan, krim, dan suppositoria.
  • Jangan membilas vagina dengan air, cuka, atau cairan lain (douche).

2. Selama prosedur

Prosedur ini cenderung singkat, sekitar 10-20 menit. Berikut alur prosedur pap smear:

1. Mengganti pakaian dengan pakaian khusus

Sesampainya di ruang pemeriksaan, pasien perlu menanggalkan pakaian dan menggantinya dengan pakaian khusus yang telah rumah sakit sediakan.

2. Berbaring di atas meja periksa

Setelah itu, pasien perlu berbaring di atas ranjang periksa dengan kaki diletakkan di bagian penyangga. Posisi kaki terbuka lebar selama pemeriksaan.

3. Pembukaan vagina

Setelah kaki ia rentangkan, dokter memasukan spekulum ke dalam vagina. Dokter memperlebar dinding vagina dengan spekulum agar bisa melihat bagian serviks dengan lebih jelas. Ketika spekulum masuk ke vagina, hal ini mungkin bisa menyebabkan sensasi tekanan di daerah panggul.

4. Pengambilan sampel

Dokter akan mengambil sampel sel dari leher rahim dengan cara swab dengan menggunakan spatula plastik khusus dan sikat kecil. Jangan khwatir, ini biasanya tidak sakit. Swab bisa dokter tempatkan ke dalam zat cair di botol kecil. Setelah itu, spekulum akan dokter keluarkan secara perlahan.