Pengertian Penyakit Liver
Penyakit liver adalah penyakit yang mengganggu fungsi liver. Organ dengan nama lain hati ini merupakan organ penting yang ada di bawah tulang rusuk di sisi kanan perut. Ia berperan untuk mencerna makanan dan membersihkan tubuh dari racun.
Namun, liver juga bisa terserang penyakit atau masalah. Penyakit ini bisa menurun secara genetik atau terjadi akibat berbagai faktor eksternal, seperti virus, penggunaan alkohol, dan obesitas.
Liver sebenarnya adalah satu-satunya organ dalam tubuh yang dapat dengan mudah mengganti sel yang rusak. Akan tetapi, jika sel-sel yang rusak terlalu banyak, ia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan tubuh.
Seiring waktu, kondisi yang merusak hati bisa menyebabkan jaringan parut (sirosis), yang bisa menyebabkan gagal hati yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Namun, pengobatan dini bisa memberi waktu bagi liver untuk sembuh.
Penyebab Penyakit Liver
Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab penyakit ini, antara lain:
- Infeksi virus. Hingga saat ini ada 8 jenis virus hati, dan virus yang paling berbahaya adalah virus Hepatitis B (HVB) dan Hepatitis C (HCV).
- Masalah sistem kekebalan tubuh. Penyakit hati juga bisa terjadi akibat sistem kekebalan secara keliru menyerang organ tersebut.
- Penyakit bawaan. Beberapa masalah liver berkembang karena kondisi genetik (warisan atau turunan dari orangtua).
- Kanker. Ketika sel-sel abnormal berkembang pada liver, tumor bisa terbentuk. Tumor bisa jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker hati).
- Konsumsi terlalu banyak zat beracun, seperti alkohol.
Jenis Penyakit Liver
Jenis penyakit ini sangat beragam. Hingga saat ini, penyakit liver yang sudah teridentifikasi mencapai sekitar 100 jenis penyakit dengan penyebab yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit liver berdasarkan penyebabnya:
1. Penyakit terkait alkohol
Penyebab penyakit ini adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun.
Alkohol bersifat toksik untuk sel-sel hati, terutama pada saat organ ini menyaring alkohol dari dalam darah. Pada saat hati menyaring alkohol, sel-sel hati dapat mengalami kematian.
Hati memiliki kemampuan regenerasi, namun jika seseorang terus-menerus mengonsumsi alkohol, kemampuan regenerasinya dapat terganggu dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius dan berbahaya.
2. Non-alcoholic fatty liver
Kondisi ini kerap disebut juga perlemakan hati. Dalam kondisi normal, sel-sel hati seharusnya hanya mengandung sedikit lemak, tapi pada penyakit liver ini terdapat penumpukan lemak yang berlebih di sel-sel hati.
Perlemakan hati sering kali terjadi pada orang yang mengalami obesitas dan memiliki kandungan lemak tinggi di dalam tubuh.
3. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang muncul akibat peradangan pada jaringan hati. Beberapa jenis hepatitis tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan beberapa jenis lainnya merupakan hepatitis serius yang dapat berkembang menjadi sirosis, gagal hati, maupun kanker hati.
Hepatitis dapat terjadi secara akut maupun kronis. Penyebab terjadinya hepatitis sangat beragam, di antaranya adalah infeksi virus dan kondisi autoimun.
Jenis-jenis hepatitis meliputi hepatitis A, B, C, D, E, dan hepatitis autoimun.
4. Hepatitis toksik (toxic hepatitis)
Ini merupakan peradangan pada jaringan hati akibat tubuh terkena senyawa kimia beracun yang menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan hati.
Jenis-jenis racun yang dapat menyebabkan hepatitis toksik sangat beragam, baik itu berasal dari obat, suplemen makanan, atau zat kimia lainnya.
Sering kali gejala hepatitis toksik akan menghilang dengan sendirinya pada saat tubuh tidak lagi terpapar senyawa tersebut.
Namun, pada beberapa kasus, hepatitis toksik yang lebih serius dapat memicu terjadinya kerusakan jaringan hati secara permanen seperti sirosis dan gagal hati yang membahayakan nyawa.
Golongan obat antiinflamasi, penurun demam, dan penghilang rasa sakit jika kamu konsumsi berlebihan dapat menjadi penyebabnya.
5. Penyakit liver kolestasis
Kolestasis terjadi akibat gangguan aliran empedu, baik karena berkurangnya cairan empedu maupun karena adanya hambatan pada saluran empedu.
Gangguan aliran empedu dapat menyebabkan penumpukan bilirubin di dalam darah.
Bilirubin merupakan produk sisa dari penghancuran sel-sel darah merah dan harus dibuang melalui feses maupun urine.
Penyebab terjadinya kolestasis di dalam hati cukup beragam, baik akibat gangguan di dalam sel hati (hepatocellular cholestasis) maupun akibat gangguan saluran empedu dalam hati (cholangiocellular cholestasis).
Penyebab cholangiocellular cholestasis antara lain: primary biliary cirrhosis, cystic fibrosis, dan primary sclerosing cholangitis.
6. Penyakit liver yang diturunkan (inherited liver disease)
Penyakit ini terjadi akibat kelainan genetik yang menyebabkan gangguan fungsi organ hati.
Dua jenis penyakit liver genetik yang paling umum adalah hemokromatosis dan defisiensi alfa-1.
Defisiensi alfa-1 antitripsin merupakan penyakit akibat kekurangan protein alfa-1 antitripsin yang diproduksi di dalam hati untuk melindungi jaringan paru-paru dari kerusakan.
Selain kerusakan paru-paru, kekurangan protein alfa-1 antitripsin juga dapat mengakibatkan penyakit ini.
7. Kanker hati
Kanker hati merupakan jenis kanker yang awal munculnya adalah pada organ hati.
Terdapat beberapa jenis kanker hati, yaitu hepatocellular carcinoma (HCC), hepatoblastoma, dan cholangiocarcinoma. HCC merupakan bentuk yang paling sering terjadi
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit ini antara lain:
- Konsumsi alkohol berat.
- Kegemukan (obesitas).
- Diabetes tipe 2.
- Tato atau tindik badan.
- Menggunakan jarum suntik narkoba bersama.
- Transfusi darah sebelum 1992.
- Terpapar darah dan cairan tubuh dari orang lain.
- Seks tanpa kondom.
- Paparan bahan kimia atau racun tertentu.
- Adanya riwayat keluarga penyakit hati.
Gejala Penyakit Liver
Beberapa jenis penyakit liver (termasuk penyakit hati berlemak non-alkoholik) jarang menimbulkan gejala.
Untuk penyakit liver lainnya, gejala yang paling umum muncul adalah penyakit kuning, menguningnya kulit dan bagian putih mata.
Penyakit kuning berkembang karena hati tidak bisa membersihkan zat bilirubin.
Gejala penyakit hati lain yang juga bisa muncul, yaitu:
- Sakit perut (terutama di sisi kanan).
- Mudah memar.
- Perubahan warna urine atau feses.
- Kelelahan.
- Mual atau muntah.
- Pembengkakan di lengan atau kaki (edema).
Diagnosis Penyakit Liver
Terdapat beberapa tes yang dapat kamu lakukan untuk mendeteksi penyakit ini, antara lain:
- Pemeriksaan darah. Ini meliputi pemeriksaan jumlah darah, kenaikan enzim hati, peningkatan GGT (gamma glutamyl transferase) dan ALP (alkaline phosphatase), peningkatan bilirubin, dan rendahnya tingkat albumin.
- Tes pencitraan. Merupakan tes lain yang bisa kamu gunakan untuk mengkonfirmasi penyakit hati. Metode ini biasanya bisa memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati.
- Analisis jaringan. Tindakan ini juga memiliki nama lain biopsi hati, akan memeriksa sampel jaringan hati dengan sedikit pembedahan.
Leave a Reply