Pengertian Mioma Uteri  Penyebab & Akibat

Mioma adalah sesuatu perkembangan massa atau daging dalam kandungan atau di luar kandungan yang tidak memiliki sifat garang. Mioma asal dari sel otot polos yang ada di kandungan dan dalam beberapa kasus asal dari otot polos pembuluh darah rahim. Jumlah dan ukuran mioma bervariatif, kadangkala diketemukan satu atau lebih dari satu.

Umumnya, mioma berada pada dinding kandungan dan memiliki bentuk mencolok ke rongga permukaan kandungan atau endometrium. Beberapa mioma tidak memiliki gejala diketemukan pada wanita umur 35 tahun, dan sejumlah kecil yang lain diketemukan dengan tidak menyengaja saat pemeriksaan teratur pada wanita umur umur subur atau reproduksi.

Seharusnya kerjakan pemeriksaan keadaan kesehatan dengan teratur, agar mioma tetap sama jadi makin garang. Masalahnya mioma bisa mengakibatkan keguguran dan menjadi satu diantara argumen perlakuan pengangkatan kandungan (histerektomi).

Mioma bisa berkembang jadi garang, dan keadaan itu dikenali sebagai leiomiosarkoma. Walaupun demikian, kemungkinan mioma jadi garang cukup kecil. Mioma bisa mengakibatkan kompleksitas berbentuk torsi atau terpuntir, yang bisa mengakibatkan masalah perputaran kronis, hingga menyebabkan kematian jaringan.

Faktor Risiko Mioma Uteri

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang mioma, antara lain:Sudah berusia lebih dari 40 tahun.

  • Riwayat keluarga mengidap mioma.
  • Menstruasi pertama sebelum usia 10 tahun.
  • Belum pernah hamil sebelumnya (wanita yang sudah pernah memiliki anak cenderung lebih jarang mengalami mioma).
  • Berat badan berlebih atau obesitas.Diet tinggi konsumsi daging merah, tetapi rendah sayuran hijau.
  • Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol.
  • Kebiasaan merokok.
  • Penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang tinggi estrogen.
  • Keturunan Afrika-Amerika mempunyai kemungkinan 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan ras Kaukasia.

Penyebab Mioma Uteri

Penyebab pasti terjadinya mioma masih belum diketahui hingga saat ini. Meski begitu, pertumbuhan mioma sangat erat kaitannya dengan produksi hormon estrogen.

Mioma menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, yaitu saat pengeluaran estrogen tinggi, sehingga cenderung membesar saat wanita sedang hamil dan mengecil saat wanita memasuki masa menopause.

Beberapa penelitian lain juga menjelaskan bahwa masing-masing mioma dapat timbul dari satu sel ganas yang berada di antara otot-otot polos di dalam rahim seorang wanita.

Gejala Mioma Uteri

Umumnya, mioma tidak menimbulkan gejala yang disadari pengidapnya. Beberapa gejala umum yang dapat dirasakan, antara lain:

  • Menstruasi dalam jumlah banyak.
  • Perut terasa penuh dan membesar.
  • Gangguan berkemih akibat ukuran mioma yang menekan saluran kemih.
  • Keluarnya mioma melalui leher rahim yang umumnya disertai nyeri hebat, sehingga menyebabkan luka dan terjadinya infeksi sekunder.
  • Konstipasi akibat mioma menekan bagian bawah usus besar.
  • Nyeri panggul berkepanjangan dan tak kunjung sembuh, yang dapat dirasakan saat menstruasi, setelah berhubungan seksual, atau saat terjadi penekanan pada panggul.Penimbunan cairan di rongga perut.

Diagnosis Mioma Uteri

Dokter akan mendiagnosis mioma diawali dengan melakukan wawancara medis lengkap terkait gejala dan riwayat kesehatan pengidap dan keluarga. Pada tahap lanjutan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang menyeluruh, terutama pada bagian rahim, dengan cara bimanual untuk menemukan suatu tumor pada rahim.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai, bisa berupa ultrasonografi dan magnetic resonance imaging (MRI) untuk memastikan lokasi dan ukuran tumor tersebut.

Pengobatan Mioma Uteri

Dokter akan melakukan beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan untuk menangani mioma, yaitu:

    • Pemberian anti-nyeri berupa parasetamol.
    • Pemeriksaan fisik dan USG, yang harus diulangi setiap 6-8 minggu untuk mengawasi pertumbuhan mioma, baik ukuran maupun jumlah. Jika pertumbuhan stabil, pengidap diobservasi setiap 3-4 bulan.
    • Pengobatan dengan terapi hormonal, dengan menggunakan preparat progestin atau gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
    • Prosedur miomektomi, yaitu prosedur pembedahan untuk mengangkat mioma. Prosedur ini dipertimbangkan apabila seorang wanita masih berusia muda dan masih ingin memiliki anak lagi. Kemungkinan mioma untuk tumbuh lagi setelah miomektomi berkisar 20-25 persen. Setelah operasi, pengidap disarankan menunda kehamilan selama 4-6 bulan, karena rahim masih dalam keadaan rapuh.