Pengertian Konseling
Konseling adalah proses pemberian bantuan melalui diskusi tatap muka untuk seseorang yang mengalami masalah tertentu. Metode ini dilakukan bersama ahli yang disebut konselor dan berfokus untuk memecahkan suatu masalah maupun mempelajari teknik tertentu untuk menangani atau mencari cara untuk menghindari masalah tersebut.
Ada ahli yang berpendapat bahwa konselor adalah aktivitas mengoleksi fakta dan pengalaman dari pasien. Seorang konselor akan berfokus pada permasalahan yang pasien alami.
Selanjutnya, konselor akan memberikan arahan, saran, dan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi. Biasanya, konselor bisa dijumpai pada lingkup sekolah. Namun, ada pula konselor yang ada pada lembaga kursus, pada rumah ibadah, atau membuka jasa praktik pribadi.
Tugas Konselor
Tugas utama para konselor adalah membantu pasien yang datang untuk melakukan konseling, terlebih untuk masalah yang terasa berat. Jika permasalahan ternyata cukup rumit, maka konselor akan memberi rujukan pada pasien untuk menemui psikolog atau psikiater.
Ini artinya, ada kemungkinan yang besar bahwa konselor, psikolog, dan psikiater saling bekerja sama untuk mencari solusi terhadap masalah pasien dan memberikan upaya terbaik terhadap kesembuhan pasien.
Selain itu, seorang konselor juga memiliki tugas berikut:
- Mendiagnosis anak yang mengalami kesulitan belajar dan mempunyai tingkat prestasi yang masih berada di bawah kemampuan. Tidak hanya itu, konselor juga memiliki tugas untuk mencari tahu apakah ada masalah emosional pada diri anak yang memerlukan tindakan penanganan.
- Memberikan layanan konseling untuk anak yang memiliki kesulitan mengikuti proses belajar di sekolah.
- Menawarkan konsultasi kepada guru, orang tua, dan kepala sekolah agar bisa melihat kondisi perkembangan anak.
- Membuat dan mengembangkan program bimbingan khusus untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada anak.
Kamu juga bisa tahu lebih dalam mengenai tugas konselor dan kemampuan yang mereka harus miliki di artikel berikut: Mengenal Tugas dan Peran Konselor Kesehatan Mental.
Tujuan Konseling
Tujuan dilakukannya konseling adalah membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sosial, dan perilaku.
Konselor dalam hal ini psikolog, menggunakan berbagai strategi untuk membantu seseorang dalam mengelola masalah perilaku, mengatasi stres, mengurangi kecemasan dan kendala yang berkaitan dengan gangguan psikologis. Selain itu, tujuan lain pergi ke konselor adalah:
- Dapat meningkatkan relasi dengan orang lain.
- Mencari cara untuk memotivasi diri.
- Berupaya untuk memahami diri sendiri maupun orang lain.
Sering kali, konsultasi dengan konselor dilakukan ketika usia remaja. Kamu bisa baca artikel Tujuan Bimbingan Konseling untuk Perkembangan Psikologi Remaja untuk mendapatkan informasi tentang bimbingan konseling pada usia remaja.
Manfaat Konseling
Konselor akan membimbing pasien atau memberikan saran atas permasalahan yang tengah terjadi. Selain itu, mereka juga membantu pasien untuk memahami atau mengubah sudut pandang terhadap persoalannya.
Konseling juga bisa mengatasi kesedihan, kecemasan, ketakutan berlebih atau kebiasaan buruk yang terjadi pada pasien. Melalui sesi konseling, psikolog maupun psikiater bisa membantu mengidentifikasi gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar, atau bahkan skizofrenia.
Tak hanya itu, metode ini juga bisa membantu menangani permasalahan yang mencakup hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan. Bahkan, ibu baru yang mengalami kesulitan dengan menyusui sang buah hati juga bisa menghubungi konselor laktasi untuk mendapatkan bantuan.
Kapan Harus Melakukan Konseling?
Seseorang sebaiknya melakukan konseling ketika mengalami beberapa kondisi berikut ini.
1. Memiliki masalah yang pelik
Masalah yang pelik hingga mengganggu aktivitas sehari-hari bisa membuat seseorang putus asa, ketakutan, cemas sulit tidur, dan kehilangan nafsu makan. Jika masalah yang tengah terjadi sampai memengaruhi aktivitas, kemungkinan kamu perlu mengunjungi konselor.
2. Gagal menyelesaikan masalah
Ketika kamu merasa stres berat, tetapi kondisinya tak kunjung mereda meski telah mengalihkan pikiran dengan berkeluh kesah dan bercerita dengan teman, berolahraga atau melakukan hobi, maka ini artinya kamu butuh bantuan dari tenaga profesional.
Temui konselor jika kamu sudah berupaya menyelesaikan masalah tetapi tak kunjung berhasil. Sebab, meminta bantuan ke psikolog bukan berarti kamu mengidap gangguan jiwa.
3. Pelampiasan masalah ke hal negatif
Kamu juga butuh menemui konselor atau psikolog jika telah melakukan hal-hal negatif demi melampiaskan masalah. Misalnya, mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan kekerasan, menggunakan obat-obat terlarang, merokok atau makan berlebihan.
4. Mengalami kejadian traumatis
Sebagian besar orang melakukan konseling usai mengalami situasi traumatis. Ini karena peristiwa traumatis umumnya memicu rasa sedih yang tak berkesudahan. Contoh momen traumatis misalnya perceraian, kehilangan pekerjaan, mengalami pelecehan atau kehilangan orang terkasih.
Prosedur Konseling
Ada tiga tahapan dalam proses konseling untuk mendapatkan solusi terhadap masalah yang sedang terjadi, yaitu:
- Tahap pertama, berfokus untuk mendefinisikan masalah. Jadi, pasien perlu mengutarakan perasaan, kondisi dan permasalahan yang tengah dihadapinya.
- Tahap kedua, adalah tahap inti atau kerja. Konselor akan mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari strategi yang tepat untuk memecahkan kendala tersebut.
- Tahap ketiga atau tahap perubahan dan tindakan, konselor memberikan saran dan teknik atau strategi yang paling tepat untuk pasien. Pada tahap ini, pasien diharapkan mampu mengatasi persoalannya melalui solusi dari konselor.
Leave a Reply