Pengertian Bruntusan

Bruntusan adalah kondisi kulit yang kasar dan tidak rata. Jika merabanya, tekstur kulit terasa seperti bintik-bintik kecil yang menonjol. Gangguan ini rentan terjadi di area wajah, terutama dahi, hidung, dan dagu. Di area tubuh, masalah bisa muncul pada punggung, leher, lengan, bahu, dan dada.

Penyebab Bruntusan

Adapun beberapa kondisi yang menjadi penyebab dari bruntusan adalah:

1. Penumpukan komedo

Penumpukan komedo disebabkan oleh tersumbatnya minyak dan kotoran di pori-pori wajah. Gangguan ini termasuk ke dalam jenis jerawat, tapi tidak meradang, juga tidak membahayakan pengidapnya.

2. Milia

Milia adalah benjolan kecil berwarna putih, keras, dan menyerupai butiran pasir yang terperangkap di bawah kulit. Gangguan ini umumnya muncul di area sekitar mata, pipi, hidung, dan dahi.

3. Keratosis pilaris 

Keratosis pilaris atau ‘kulit ayam’ adalah masalah genetik yang disebabkan oleh penumpukan keratin. Penumpukan tersebut menyebabkan sumbatan di area folikel rambut, sehingga kulit terlihat bruntusan.

4. Reaksi alergi atau sensitivitas

Reaksi alergi terjadi sebagai respons kekebalan tubuh terhadap paparan alergen. Kondisi ini yang dipicu oleh alergi ditandai dengan warna kemerahan, terasa gatal, dan terasa panas di permukaan kulit.

5. Dermatosis papulosa nigra (DPN)

DPN adalah bintik-bintik kulit yang lebih rentan dialami oleh pemilik warna kulit gelap. Gangguan ini biasanya diwariskan dalam keluarga. Penyakit terjadi akibat penumpukan sel epidermis yang terjadi di usia 20-an.

Faktor Pemicu Bruntusan

Adapun faktor yang meningkatkan risiko bruntusan, di antaranya:

  1. Keluar keringat berlebihan akibat paparan sinar matahari langsung.
  2. Masuknya kotoran dari rambut ke dalam folikel.
  3. Tidak membersihkan makeup secara menyeluruh.
  4. Tidak melakukan eksfoliasi kulit secara rutin.
  5. Alergi terhadap produk perawatan wajah.
  6. Menggunakan peralatan makeup yang kotor.
  7. Menggunakan sarung bantal dan handuk yang kotor.

Gejala Bruntusan

Ada berbagai gejala bruntusan yang  dapat dialami oleh pengidap, antara lain:

  • Bintik-bintik atau benjolan-benjolan kecil ketika meraba kulit.
  • Jika dipegang tidak terasa perih atau sakit seperti jerawat.
  • Benjolan lunak dan tidak keras.
  • Terkadang muncul rasa gatal.
  • Terkadang muncul ruam.
  • Bisa berupa whiteheads (komedo putih).
  • Bisa berupa blackheads (komedo hitam).

Diagnosis Bruntusan 

Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan fisik pada kulit. Prosedur juga bisa dilanjutkan dengan biopsi guna memastikan gangguan yang dialami oleh pengidap. Caranya dengan mengambil sampel jaringan di area bruntusan.

Pengobatan Bruntusan

Terdapat beberapa metode pengobatan guna mengatasi bruntusan, di antaranya:

  • Terapi laser. Prosedur ini efektif mengobati bruntusan akibat jerawat dan rosacea dengan cara menembakkan sinar dalam kekuatan tertentu.
  • Chemical peeling. Perawatan ini menggunakan bahan kimia untuk membantu proses pengelupasan kulit.
  • Ekstraksi. Prosedur bertujuan untuk mengeluarkan kotoran di dalam pori-pori kulit. Metode ini juga dapat dilakukan oleh pengidap milia.