Pengertian Bisul

Bisul ialah tonjolan merah di kulit yang dirasa berisi nanah dan sakit. Tonjolan ini ada karena infeksi bakteri yang memacu inflamasi pada folikel rambut, yakni lubang tempat tumbuh rambut dan bisa dikonsulitasikan Dokter Specialist Kulit.

Anggota badan yang kerap terserang ialah muka, leher, ketiak, pundak, pantat, dan paha.

Keadaan ini biasanya terjadi karena beberapa bagian itu sering berkeringat dan gesekan.

Hal yang penting digarisbawahi, ini bisa juga terjadi pada kelopak mata. Beberapa orang menyebutkan keadaan ini dengan bintitan.

Jenis-Jenis Bisul

Ada beberapa jenisnya, antara lain:

1. Furunkel atau karbunkel

Furunkel dan karbunkel sama-sama adalah kondisi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.

Namun, karbunkel melibatkan sekelompok folikel rambut, sehingga lebih besar dari furunkel biasa.

Karbunkel bisa memiliki satu atau lebih lubang pada kulit dan menimbulkan gejala berupa demam atau kedinginan.

Karbunkel merupakan masalah kulit yang lebih serius. Bila kamu memiliki banyak karbunkel, kondisi itu dikenal sebagai karbunkulosis. Kondisi kulit ini perlu diobati oleh dokter.

2. Jerawat Kistik

Ini adalah jenis yang terbentuk ketika minyak dan sel kulit mati menyumbat folikel rambut, menciptakan tempat di mana bakteri bisa tumbuh dan berkembang.

Jerawat kistik memengaruhi jaringan kulit yang lebih dalam dari jerawat biasa. Jerawat kistik paling sering terjadi pada wajah dan biasanya dialami oleh anak remaja.

3. Hidradenitis Suppurativa

Ini adalah suatu kondisi ketika bisul berulang kali berkembang di bawah ketiak atau daerah selangkangan.

Infeksi dimulai pada kelenjar keringat dan folikel rambut yang tersumbat. Pada kasus ringan, hidradenitis suppurativa bisa sembuh dengan perawatan rumah.

Namun, kondisi yang parah biasanya memerlukan prosedur operasi untuk mengangkat kelenjar keringat yang terlibat untuk menghentikan peradangan kulit.

4. Kista Pilonidal

Ini adalah jenis yang unik yang muncul di lipatan bokong. Kista pilonidal sering dimulai sebagai infeksi kecil di dasar area kulit, yaitu tempat rambut tumbuh (folikel rambut).

Ketika mengalami iritasi dan tekanan, lama-kelamaan area yang meradang akan membesar menjadi benjolan keras, nyeri, dan lunak yang membuat pengidapnya tidak nyaman saat duduk.

Kista pilonidal sering terjadi setelah duduk terlalu lama.

Faktor Risiko

Setidaknya ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu bisul. Misalnya:

  • Kontak langsung dengan pengidap. Risiko penyakit menular ini akan meningkat jika sering berhubungan langsung dengan pengidap, misalnya karena tinggal serumah.
  • Usia dan jenis kelamin. Penyakit ini lebih sering menyerang remaja, terutama laki-laki.
  • Kebersihan yang tidak terjaga, pribadi maupun lingkungan.
  • Sistem imun yang lemah, misalnya mengidap HIV, diabetes, atau sedang menjalani kemoterapi.
  • Mengalami masalah kulit, misalnya sering berjerawat.

Penyebab Bisul

Penyebab utamanya adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini umumnya berada pada kulit atau di dalam hidung manusia.

Akan tetapi, bakteri ini tak memicu infeksi. Namun, infeksi ini bisa terjadi ketika bakteri masuk ke folikel lewat luka gores atau gigitan serangga.

Hal yang perlu diawasi, bakteri penyebabnya bisa menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan menyebar ke bagian tulang.

Dalam beberapa kasus, penyebaran ini bisa memicu terjadinya sepsis. Kondisi inilah yang akan berpotensi menyebabkan infeksi pada organ dalam tubuh seperti jantung.

Gejala Bisul

Gejala utama pada bisul adalah munculnya benjolan merah pada kulit.

Pada tahap awal, ukuran akan cenderung kecil, tetapi kondisinya bisa disertai dengan:

  • Kulit di sekitar benjolan berubah menjadi merah, terasa hangat saat disentuh, dan bengkak. Kondisi ini menandai kalau infeksi telah menyebar ke kulit sekelilingnya.
  • Benjolan bertambah besar dan berisi nanah.
  • Terbentuk titik putih di bagian puncak benjolan.

Kondisi ini jarang yang membutuhkan penanganan medis oleh dokter, karena ini bisa sembuh dengan sendirinya.

Meski demikian, sebaiknya periksakan diri ke dokter apabila:

  • Bisul membesar dan terasa sangat sakit.
  • Kondisi bisul tumbuh lebih dari satu dalam satu lokasi (bisul sabut), kondisi ini terbilang infeksi yang lebih serius.
  • Berada di dalam hidung, atau tumbuh di wajah atau tulang belakang.
  • Tumbuh di dalam hidung, di wajah, atau tulang belakang.
  • Tidak kunjung sembuh selama lebih dari 14 hari.
  • Sering kambuh.
  • Adanya masalah sistem imun, sehingga dapat memunculkan.

Diagnosis

Pada tahap awal, biasanya dokter bisa dengan mudah mengenali bisul dan ciri-cirinya.

Namun, andaikan kondisi tak kunjung sembuh meski sudah diobati, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjut.

Misalnya, mengambil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium.

Komplikasi Bisul

Bisul yang tak mendapat pengobatan dengan tepat bisa memicu terjadinya komplikasi, seperti menyebar ke bagian tubuh lain.

Penyebaran ini bisa memicu terjadinya, osteomielitis, endokarditis, atau sepsis.

Pengobatan Bisul

Umumnya, ini bisa sembuh dengan langkah sederhana di rumah dan jarang memerlukan penanganan medis oleh dokter.

Berikut ini beberapa cara yang cukup sederhana untuk mempercepat proses penyembuhan bisul:

  • Mengompresnya dengan air hangat. Lakukanlah setidaknya tiga kali sehari. Langkah ini akan mengurangi rasa sakit sekaligus mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan.
  • Bersihkan bagian yang pecah dengan kain kasa beserta alkohol dan sabun antibakteri. Jangan lupa untuk membubuhkan obat oles dan membungkus bisul yang pecah dengan kain kasa steril.
  • Gantilah perban sesering mungkin (dua hingga tiga kali sehari).
  • Cucilah tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul.