Apa Itu Albendazole Dan Efek Sampingnya

Apa Itu Albendazole Dan Efek Sampingnya

Metformin adalah obat untuk mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Jika kadar gula darah stabil pada batas normal, risiko terjadinya komplikasi akibat diabetes, seperti stroke dan penyakit jantung, bisa ditekan.

Metformin bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas hormon insulin, mengurangi pembentukan gula darah di dalam hati, dan menurunkan penyerapan gula di dalam usus. Cara kerja ini akan membantu menurunkan kadar gula di dalam darah.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Metformin

Metformin tidak diperuntukkan untuk pasien diabetes type 1 atau pasien ketoasidosis diabetik. Beberapa hal yang lain penting diingat saat sebelum jalani penyembuhan dengan metformin ialah:

Beritahu dokter mengenai kisah alergi yang Anda punyai. Metformin jangan dimakan oleh pasien yang alergi pada obat ini.
Jangan konsumsi metformin bila Anda sedang dehidrasi, mabok, terserang penyakit infeksi yang kronis, atau gangrene.
Beritahu dokter bila terserang penyakit liver, penyakit ginjal, masalah pernafasan yang berat atau menahun, tidak berhasil jantung kongestif, kisah penyakit serangan jantung, masalah hormonal, pankreatitis akut, malnutrisi, anemia, atau ketagihan alkohol.
Beritahu dokter jika Anda sedang memakai metformin saat sebelum jalani operasi atau proses klinis apa pun itu, khususnya pemeriksaan radiologi dengan cairan kontras.
Beritahu dokter bila Anda sedang konsumsi acetazolamide atau topiramate. Beritahu bila memakai obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, buat memperhitungkan hubungan obat.
Bahas sama dokter berkenaan pemakaian metformin bila Anda sedang hamil, merencanakan untuk hamil, atau sedang menyusui.
Jangan secara langsung berkendaraan atau beraktivitas yang lain membutuhkan kesiagaan sesudah konsumsi metformin, karena obat ini dapat mengakibatkan penglihatan buram atau pusing berat.
Selekasnya ke dokter bila Anda alami reaksi alergi obat atau efek serius sesudah konsumsi metformin.

Dosis dan Aturan Pakai Metformin

Metformin tersedia dalam bentuk tablet biasa dan tablet lepas lambat. Dosis metformin yang diberikan dokter tergantung pada jenis tablet, serta kondisi dan respons pasien terhadap obat.

Secara umum, berikut ini adalah dosis metformin:

Dewasa

Kondisi: Diabetes mellitus tipe 2

  • Tablet biasa
    Dosis awal 500–850 mg, 1–3 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap. Dosis maksimal 2.550–3.000 mg per hari, dibagi dalam 3 kali minum.
  • Tablet lepas lambat
    Dosis awal 500–1.000 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap. Dosis maksimal 1.500–2.000 mg per hari.

Kondisi: Pre-diabetes, obesitas

  • Tablet lepas lambat
    Dosis awal 500 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap. Dosis maksimal 1.500–2.000 mg per hari.

Kondisi: PCOS

  • Tablet biasa
    Dosis awal 500 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap. Dosis harian umumnya adalah 500 mg 3 kali sehari atau 850 mg 2 kali sehari.

Anak usia 10 tahun ke atas

Kondisi: Diabetes mellitus tipe 2

  • Tablet biasa
    Dosis awal 500 mg 1–2 kali sehari, atau 850 mg 1 kali sehari. Dosis dapat dinaikkan secara bertahap. Dosis maksimal 2.000 mg per hari, dibagi dalam 2–3 kali konsumsi.

Cara Mengonsumsi Metformin dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan bacalah petunjuk yang tertera pada label kemasan metformin sebelum mengonsumsinya. Jangan menambah atau mengurangi dosis, serta jangan menghentikan pengobatan tanpa persetujuan dokter.

Konsumsilah metformin pada waktu makan atau setelah makan. Telan tablet metformin dengan air putih. Untuk metformin sediaan tablet lepas lambat, telan tablet secara utuh, tanpa dibelah, dikunyah, atau dihancurkan terlebih dahulu.

Konsumsilah metformin pada jam yang sama tiap harinya agar pengobatan efektif. Jika lupa mengonsumsi obat ini, segera konsumsi begitu teringat. Namun, bila jadwal minum obat berikutnya sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Agar lebih efektif, penggunaan metformin perlu disertai dengan pola makan sehat sesuai anjuran dokter dan berolahraga teratur. Selain itu, periksakan kadar gula darah secara berkala dan lakukan kontrol rutin ke dokter. Hal ini penting untuk memantau kondisi dan hasil terapi Anda.

Konsumsi metformin terkadang menyebabkan hipoglikemia atau gula darah rendah, yang bisa ditandai dengan mudah lapar, pusing, gemetar, lemas, dan keringat dingin. Untuk mencegahnya, konsumsilah makanan bergizi seimbang dengan jadwal yang teratur. Jika muncul gejala hipoglikemia, konsumsilah permen, jus buah, atau madu.

Simpan metformin di tempat sejuk dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Metformin dengan Obat Lain

Penggunaan metformin bersama dengan obat lain dapat menimbulkan efek interaksi, antara lain:

  • Peningkatkan risiko terjadinya gangguan ginjal dan asidosis laktat jika digunakan dengan zat kontras pada pemeriksaan radiologi tertentu
  • Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan insulin atau obat golongan sulfonilurea, seperti glyburide
  • Peningkatan risiko terjadinya asidosis laktat jika digunakan dengan topiramate, acetazolamide, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), atau obat antihipertensi, seperti ACE inhibitor, diuretik loop, dan ARB
  • Peningkatan risiko terjadinya hiperglikemia jika digunakan bersama obat kortikosteroid, diuretik thiazide, pil KB, estradiol, phenothiazine, phenytoin, isoniazid, atau golongan obat antagonis kalsium
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping metformin jika digunakan dengan cimetidine, dolutegravir, ranolazine, trimethoprim, atau rifampicin
  • Penurunan efektivitas obat antikoagulan, seperti warfarin, jika kedua obat dikonsumsi bersamaan

Selain itu, konsumsi metformin bersamaan dengan minuman beralkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya hipoglikemia atau asidosis laktat.

Efek Samping dan Bahaya Metformin

Efek samping yang mungkin terjadi setelah mengonsumsi metformin adalah:

  • Mual atau muntah
  • Sakit maag
  • Diare
  • Lelah atau lemas
  • Rasa logam di mulut
  • Kadar gula darah rendah

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung membaik atau memburuk. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau asidosis laktat, yang bisa ditandai dengan gejala berikut:

  • Tubuh terasa sangat lelah
  • Nyeri otot yang berat
  • Tubuh terasa kedinginan
  • Sulit bernapas atau sesak napas
  • Kantuk dalam (somnolen)
  • Denyut jantung cepat, lambat, atau tidak beraturan

Lihat lebih lanjut mengenai:

  • Diabetes Tipe 2
  • Prediabetes

Apa Itu Diclofenac Dan Efek Sampingnya

Apa Itu Diclofenac Dan Efek Sampingnya

Diclofenac adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini dapat meredakan nyeri pada beberapa kondisi, seperti nyeri haid, nyeri pascaoperasi, atau nyeri sendi akibat radang sendi (arthritis).

Diclofenac merupakan obat antiinflamasi nonsteroid yang bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin, yaitu zat yang memicu reaksi peradangan saat tubuh mengalami cedera atau luka. Dengan begitu gejala radang, seperti nyeri atau bengkak bisa mereda.

Peringatan Sebelum Menggunakan Diclofenac

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan diclofenac, yaitu:

Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Diclofenac tidak boleh diberikan kepada pasien yang alergi terhadap obat ini, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid lain.
Beri tahu dokter jika Anda baru menjalani atau berencana untuk melakukan operasi bypass jantung. Diclofenac tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi tersebut.
Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita asma, penyakit jantung, hipertensi, gangguan pembekuan darah, perdarahan saluran pencernaan, stroke, tukak lambung, edema, atau penyakit ginjal.
Beri tahu dokter jika Anda perokok aktif atau mengalami kecanduan alkohol, karena kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya efek samping.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Diclofenac tidak boleh digunakan oleh wanita hamil terutama pada trimester ketiga.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal tertentu.
Jangan menggunakan OAINS lebih dari 10 hari, kecuali atas saran dari dokter.
Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan diclofenac.
Dosis dan Aturan Pakai Diclofenac
Berikut ini adalah dosis diclofenac berdasarkan bentuk obat, usia pasien, dan kondisi yang akan diatasi:

Bentuk Tablet (Oral)

Tujuan: Meredakan nyeri akut dan peradangan akibat osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau nyeri haid

Dewasa: Dosisnya 50 mg, 2–3 kali sehari.
Anak-anak usia >14 tahun: Dosisnya 25 mg 3 kali sehari atau 50 mg 2 kali sehari.
Tujuan: Meredakan migrain akut

Dewasa: Dosis awal 50 mg pada serangan pertama. Bila migrain masih terasa setelah 2 jam, konsumsi lagi sebanyak 50 mg. Selama gejala masih ada, konsumsi obat 50 mg tiap 4–6 jam. Dosis maksimal 200 mg per hari.
Bentuk Suntik

Tujuan: Meredakan nyeri kolik ginjal

Dewasa: Dosisnya 75 mg disuntikkan melalui otot (intramuskular/IM), dosis dapat diulang setelah 30 menit jika diperlukan. Dosis maksimal 150 mg per hari. Pengobatan dilakukan maksimal selama 2 hari.
Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan.

Dewasa: Dosisnya 75 mg per hari disuntikkan melalui otot (intramuskular/IM). Dosis maksimal 150 mg per hari. Pengobatan dilakukan maksimal selama 2 hari.
Tujuan: Meredakan nyeri pascaoperasi

Dewasa: Dosisnya 75 mg diberikan melalui infus intravena (IV) selama 30–120 menit. Dosis dapat diberikan kembali setelah 4–6 jam billa diperlukan. Dosis maksimal 150 mg per hari. Pengobatan maksimal selama 2 hari.
Bentuk Gel

Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan, nyeri otot, nyeri sendi, keseleo,atau osteoarthritis

Dewasa: Oleskan 2–4 gram pada bagian sendi yang sakit 2–4 kali sehari. Dosis maksimal 8 gram per hari. Lama pengobatan maksimal 7 hari.
Bentuk Tetes Mata

Tujuan: Meredakan nyeri setelah operasi katarak

Dewasa: Dosisnya 1 tetes ke mata yang nyeri sebanyak 4 kali sehari selama 2 minggu. Pengobatan dimulai 24 jam setelah operasi.
Bentuk Suppositoria

Tujuan: Meredakan nyeri dan peradangan

Dewasa: Dosisnya 75–150 mg per hari, dibagi menjadi beberapa dosis.
Tujuan: Meredakan nyeri pada arthritis juvenil kronis pada anak dan remaja

Anak-anak usia 1–12 tahun: Dosisnya 1–3 mg mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2–3 dosis.
Cara Menggunakan Diclofenac dengan Benar
Periksakan diri ke dokter jika nyeri tidak kunjung mereda dalam waktu 10 hari setelah penggunaan diclofenac. Selalu ikuti petunjuk dokter dan baca instruksi yang terdapat pada kemasan obat sebelum menggunakan diclofenac. Berikut ini adalah cara menggunakan diclofenac dengan benar, sesuai bentuk obatnya:

1. Diclofenac tablet dan kapsul
Diclofenac tablet dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Untuk mencegah sakit perut, sebaiknya konsumsi diclofenal saat atau setelah makan. Telan diclofenac tablet secara utuh dengan bantuan segelas air putih.

Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membelah tablet diclofenac. Jangan berbaring setelah mengonsumsi diclofenac tablet, setidaknya sampai 10 menit.

2. Diclofenac suntik
Diclofenac suntik akan diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan di bawah pengawasan dokter langsung di rumah sakit. Diclofenac suntik akan disuntikkan melalui pembuluh darah (intravena/IV) atau melalui otot (intramuskular/IM).

3. Diclofenac gel
Sebelum menggunakan diclofenac gel, bersihkan bagian yang akan dioleskan obat. Oleskan obat secukupnya pada bagian yang terasa nyeri. Selalu cuci tangan lalu keringkan sebelum dan sesudah menggunakan obat ini.

Hindari penggunaan obat pada luka terbuka, kulit yang terkelupas, atau kulit yang terinfeksi. Jangan menggunakan kosmetik atau produk perawatan kulit lain pada bagian yang dioleskan diclofenac.

Jangan membilas bagian yang diberi obat setidaknya sampai 1 jam setelah pengaplikasian. Tunggu hingga 10 menit sebelum menutup bagian kulit yang diberikan obat.

4. Diclofenac tetes mata
Sebelum menggunakan diclofenac tetes mata, cuci tangan dengan bersih dan keringkan. Pastikan ujung botol tetes mata tidak menyentuh permukaan apa pun.

Dongakkan wajah dan tarik kelopak mata bagian bawah, kemudian teteskan 1 tetes obat ke kelopak mata bagian bawah dan tutup mata. Tekan ujung mata dekat hidung selama 1–2 menit.

Jangan berkedip atau menggaruk mata sampai obat meresap ke dalam mata. Ulangi langkah di atas bila dosis Anda lebih dari 1 tetes. Bila Anda menggunakan beberapa jenis obat tetes mata secara bersamaan, beri jeda waktu sekitar 5–10 menit sebelum menggunakan tetes mata lainnya.

Apa Itu Albendazole Dan Efek Sampingnya

Apa Itu Albendazole Dan Efek Sampingnya

Albendazole ialah obat yang biasanya dipakai untuk menyembuhkan penyakit karena infeksi di usus. Disamping itu, obat ini bisa dipakai untuk menangani infeksi cacing di luar usus, seperti hati atau otak. Albendazole cuma bisa dipakai resep dokter.
Albendazole adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati penyakit akibat infeksi di usus. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi cacing di luar usus, seperti hati atau otak. Albendazole hanya boleh digunakan dengan resep dokter.

Albendazole merupakan obat pembasmi cacing atau obat cacing (antihelmintik). Obat ini bekerja dengan cara menghambat penyerapan gula pada tubuh cacing. Hal ini menyebabkan cacing kehilangan sumber energi dan akhirnya mati.

Albendazole adalah obat penghilang cacing atau obat cacing (antihelmintik). Obat ini bekerja dengan menghalangi peresapan gula dalam tubuh cacing. Ini mengakibatkan cacing kehilangan sumber energi dan pada akhirnya mati.

Peringatan Saat sebelum Konsumsi Albendazole:
Berikut beberapa hal yang penting Anda lihat saat sebelum konsumsi albendazole:

Jangan konsumsi albendazole bila Anda alergi pada obat ini. Beritahu dokter mengenai kisah alergi yang Anda punyai.
Beritahu dokter bila Anda sebelumnya pernah atau sedang terserang penyakit hati, sumbatan aliran empedu, masalah pandangan, abnormalitas darah atau penyakit sumsum tulang, seperti agranulositosis, granulositopenia, anemia aplastik, atau pansitopenia.
Jangan konsumsi minuman mengandung alkohol sepanjang jalani penyembuhan dengan albendazole karena bisa mengakibatkan masalah hati.
Beritahu dokter jika Anda sedang jalani penyembuhan dengan albendazole, bila Anda akan jalani operasi, termasuk operasi gigi.
Beritahu dokter bila anak Anda sedang memakai obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk memperhitungkan hubungan obat.
Beritahu dokter bila Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana kehamilan. Pakai alat kontrasepsi yang efisien untuk menghambat kehamilan sepanjang penyembuhan dengan albendazole.
Selekasnya ke dokter bila Anda alami overdosis, reaksi alergi obat, atau efek lebih serius sesudah konsumsi albendazole.
Jumlah dan Ketentuan Gunakan Albendazole
Dokter akan tentukan jumlah dan lama penyembuhan sesuai keadaan pasien dan bentuk sediaan albendazole. Berikut penuturannya:

Keadaan: Sistiserkosis

Dewasa secara berat tubuh <60 kg: 15 mg/kgBB Durasi waktu penyembuhan sepanjang 8-30 hari. Jumlah optimal 800 mg setiap hari.
Dewasa secara berat tubuh ≥60 kg: 400 mg, 2x satu hari, sepanjang 8-30 hari.
Saat menyembuhkan sistiserkosis yang serang otak, dokter akan memberi obat tambahan bersama albendazole, seperti obat antikonvulsan atau steroid.

Keadaan: Echinococcosis

Dewasa secara berat tubuh <60 kg: 15 mg/kgBB setiap hari, dibagi ke 2 jumlah. Jumlah optimal 800 mg setiap hari.
Dewasa secara berat tubuh ≥60 kg: 400 mg, 2x satu hari, sepanjang 28 hari.
Durasi waktu penyembuhan sepanjang 28 hari sekitar 3 transisi, dengan interval 14 hari tanpa meminum obat antara transisi.

Keadaan: Ascariasis, trichuriasis, infeksi cacing tambang, atau infeksi cacing kremi

Dewasa dan beberapa anak >dua tahun: 400 mg, sebagai jumlah tunggal.
Beberapa anak umur 1-2 tahun: 200 mg, sebagai jumlah tunggal. Jumlah optimal 200 mg.
Keadaan: Infeksi cacing hati atau opisthorchiasis

Dewasa: 400 mg, 2x satu hari, sepanjang tiga hari. Jumlah optimal 800 mg setiap hari atau 1.200 mg sepanjang tiga hari. Janganlah lupa untuk lakukan periksa ke dokter sesudah 1 bulan penyembuhan.
Keadaan: Giardiasis

Beberapa anak umur 1-12 tahun: 400 mg, 1 kali satu hari, sepanjang 5 hari. Jumlah optimal 400 mg setiap hari atau 2.000 mg sepanjang 5 hari.
Keadaan: Cutaneous larva migran

Dewasa: 400 mg, 1 kali satu hari, sepanjang 1-3 hari.
Langkah Konsumsi Albendazole dengan Betul
Pastikan untuk membaca panduan pada paket obat dan meng ikuti saran dokter saat konsumsi albendazole. Jangan menambahkan atau kurangi jumlah tidak ada ijin dokter.

Jangan melebihkan atau kurangi durasi waktu pemakaian albendazole yang dianjurkan dokter. Hentikan penyembuhan saat sebelum waktunya bisa membuat infeksi kumat ataupun lebih sulit diobati.

Bila Anda alami infeksi cacing usus, albendazole seharusnya dimakan saat perut kosong. Bila Anda alami infeksi cacing di luar usus, konsumsi albendazole bersama makanan, khususnya yang lebih tinggi lemak.

Bila alami permasalahan saat menelan, albendazole dapat dihancurkan atau dikunyah lebih dulu.

Pastikan untuk lakukan kontrol sesuai agenda yang diberi oleh dokter. Bila Anda jalani penyembuhan albendazole periode panjang, Anda kemungkinan disuruh untuk lakukan pemeriksaan klinis, khususnya test peranan hati, tiap dua minggu. Ikuti agenda kontrol yang ditetapkan oleh dokter.

Taruh albendazole pada temperatur ruang, di lokasi yang kering, dan terbebas dari cahaya matahari langsung. Jauhi obat ini dari capaian beberapa anak.

Hubungan Albendazole dengan Obat Lain
Hubungan yang bisa terjadi bila albendazole dimakan bersama beberapa obat tertentu diantaranya:

Kenaikan dampak negatif berlangsungnya efek albendazole bila dipakai bersama praziquantel, dexamethasone, atau cimetidine
Pengurangan efektifitas albendazole bila dipakai bersama carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, atau ritonavir
Disamping itu, konsumsi produk grapefruit sepanjang jalani penyembuhan dengan albendazole dapat tingkatkan dampak negatif berlangsungnya efek.

Dampak Samping dan Bahaya Albendazole
Berikut efek yang kemungkinan ada sesudah konsumsi albendazole:

Mual
Muntah
Sakit di perut
Sakit di kepala
Pusing
Rambut rontok (sementara)
Diskusikan ke dokter bila efek itu tidak juga berkurang atau malah lebih buruk. Selekasnya jumpai dokter bila ada reaksi alergi obat yang dapat diikuti timbulnya ruam yang gatal dan lebam, mata dan bibir yang membesar, atau kesusahan bernapas.

Disamping itu, Anda pun harus selekasnya ke dokter atau IGD bila alami efek lebih serius, misalnya:

Sakit di kepala yang tidak juga lenyap
Masalah pandangan
Ngilu perut
Penyakit kuning
Urine warna gelap
Gampang capek
Gampang bengkak atau pendarahan
Timbulnya pertanda infeksi, seperti demam, sakit kerongkongan, dan menggigil
Leher kaku
Ketidaktahuan
Kejang
Saksikan selanjutnya tentang:

Ascariasis
Cacing Hati
Cacing Kremi

Peringatan Saat sebelum Konsumsi Albendazole:
Berikut beberapa hal yang penting Anda lihat saat sebelum konsumsi albendazole:

Jangan konsumsi albendazole bila Anda alergi pada obat ini. Beritahu dokter mengenai kisah alergi yang Anda punyai.
Beritahu dokter bila Anda sebelumnya pernah atau sedang terserang penyakit hati, sumbatan aliran empedu, masalah pandangan, abnormalitas darah atau penyakit sumsum tulang, seperti agranulositosis, granulositopenia, anemia aplastik, atau pansitopenia.
Jangan konsumsi minuman mengandung alkohol sepanjang jalani penyembuhan dengan albendazole karena bisa mengakibatkan masalah hati.
Beritahu dokter jika Anda sedang jalani penyembuhan dengan albendazole, bila Anda akan jalani operasi, termasuk operasi gigi.
Beritahu dokter bila anak Anda sedang memakai obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk memperhitungkan hubungan obat.
Beritahu dokter bila Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana kehamilan. Pakai alat kontrasepsi yang efisien untuk menghambat kehamilan sepanjang penyembuhan dengan albendazole.
Selekasnya ke dokter bila Anda alami overdosis, reaksi alergi obat, atau efek lebih serius sesudah konsumsi albendazole.
Jumlah dan Ketentuan Gunakan Albendazole
Dokter akan tentukan jumlah dan lama penyembuhan sesuai keadaan pasien dan bentuk sediaan albendazole. Berikut penuturannya:

Keadaan: Sistiserkosis

Dewasa secara berat tubuh <60 kg: 15 mg/kgBB Durasi waktu penyembuhan sepanjang 8-30 hari. Jumlah optimal 800 mg setiap hari.
Dewasa secara berat tubuh ≥60 kg: 400 mg, 2x satu hari, sepanjang 8-30 hari.
Saat menyembuhkan sistiserkosis yang serang otak, dokter akan memberi obat tambahan bersama albendazole, seperti obat antikonvulsan atau steroid.

Keadaan: Echinococcosis

Dewasa secara berat tubuh <60 kg: 15 mg/kgBB setiap hari, dibagi ke 2 jumlah. Jumlah optimal 800 mg setiap hari.
Dewasa secara berat tubuh ≥60 kg: 400 mg, 2x satu hari, sepanjang 28 hari.
Durasi waktu penyembuhan sepanjang 28 hari sekitar 3 transisi, dengan interval 14 hari tanpa meminum obat antara transisi.

Keadaan: Ascariasis, trichuriasis, infeksi cacing tambang, atau infeksi cacing kremi

Dewasa dan beberapa anak >dua tahun: 400 mg, sebagai jumlah tunggal.
Beberapa anak umur 1-2 tahun: 200 mg, sebagai jumlah tunggal. Jumlah optimal 200 mg.
Keadaan: Infeksi cacing hati atau opisthorchiasis

Dewasa: 400 mg, 2x satu hari, sepanjang tiga hari. Jumlah optimal 800 mg setiap hari atau 1.200 mg sepanjang tiga hari. Janganlah lupa untuk lakukan periksa ke dokter sesudah 1 bulan penyembuhan.
Keadaan: Giardiasis

Beberapa anak umur 1-12 tahun: 400 mg, 1 kali satu hari, sepanjang 5 hari. Jumlah optimal 400 mg setiap hari atau 2.000 mg sepanjang 5 hari.
Keadaan: Cutaneous larva migran

Dewasa: 400 mg, 1 kali satu hari, sepanjang 1-3 hari.
Langkah Konsumsi Albendazole dengan Betul
Pastikan untuk membaca panduan pada paket obat dan meng ikuti saran dokter saat konsumsi albendazole. Jangan menambahkan atau kurangi jumlah tidak ada ijin dokter.

Jangan melebihkan atau kurangi durasi waktu pemakaian albendazole yang dianjurkan dokter. Hentikan penyembuhan saat sebelum waktunya bisa membuat infeksi kumat ataupun lebih sulit diobati.

Bila Anda alami infeksi cacing usus, albendazole seharusnya dimakan saat perut kosong. Bila Anda alami infeksi cacing di luar usus, konsumsi albendazole bersama makanan, khususnya yang lebih tinggi lemak.

Bila alami permasalahan saat menelan, albendazole dapat dihancurkan atau dikunyah lebih dulu.

Pastikan untuk lakukan kontrol sesuai agenda yang diberi oleh dokter. Bila Anda jalani penyembuhan albendazole periode panjang, Anda kemungkinan disuruh untuk lakukan pemeriksaan klinis, khususnya test peranan hati, tiap dua minggu. Ikuti agenda kontrol yang ditetapkan oleh dokter.

Taruh albendazole pada temperatur ruang, di lokasi yang kering, dan terbebas dari cahaya matahari langsung. Jauhi obat ini dari capaian beberapa anak.

Hubungan Albendazole dengan Obat Lain
Hubungan yang bisa terjadi bila albendazole dimakan bersama beberapa obat tertentu diantaranya:

Kenaikan dampak negatif berlangsungnya efek albendazole bila dipakai bersama praziquantel, dexamethasone, atau cimetidine
Pengurangan efektifitas albendazole bila dipakai bersama carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, atau ritonavir
Disamping itu, konsumsi produk grapefruit sepanjang jalani penyembuhan dengan albendazole dapat tingkatkan dampak negatif berlangsungnya efek.

Dampak Samping dan Bahaya Albendazole
Berikut efek yang kemungkinan ada sesudah konsumsi albendazole:

Mual
Muntah
Sakit di perut
Sakit di kepala
Pusing
Rambut rontok (sementara)
Diskusikan ke dokter bila efek itu tidak juga berkurang atau malah lebih buruk. Selekasnya jumpai dokter bila ada reaksi alergi obat yang dapat diikuti timbulnya ruam yang gatal dan lebam, mata dan bibir yang membesar, atau kesusahan bernapas.

Disamping itu, Anda pun harus selekasnya ke dokter atau IGD bila alami efek lebih serius, misalnya:

Sakit di kepala yang tidak juga lenyap
Masalah pandangan
Ngilu perut
Penyakit kuning
Urine warna gelap
Gampang capek
Gampang bengkak atau pendarahan
Timbulnya pertanda infeksi, seperti demam, sakit kerongkongan, dan menggigil
Leher kaku
Ketidaktahuan
Kejang
Saksikan selanjutnya tentang:

Ascariasis
Cacing Hati
Cacing Kremi

Peringatan Saat sebelum Konsumsi Albendazole:
Berikut beberapa hal yang penting Anda lihat saat sebelum konsumsi albendazole:

Jangan konsumsi albendazole bila Anda alergi pada obat ini. Beritahu dokter mengenai kisah alergi yang Anda punyai.
Beritahu dokter bila Anda sebelumnya pernah atau sedang terserang penyakit hati, sumbatan aliran empedu, masalah pandangan, abnormalitas darah atau penyakit sumsum tulang, seperti agranulositosis, granulositopenia, anemia aplastik, atau pansitopenia.
Jangan konsumsi minuman mengandung alkohol sepanjang jalani penyembuhan dengan albendazole karena bisa mengakibatkan masalah hati.
Beritahu dokter jika Anda sedang jalani penyembuhan dengan albendazole, bila Anda akan jalani operasi, termasuk operasi gigi.
Beritahu dokter bila anak Anda sedang memakai obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk memperhitungkan hubungan obat.
Beritahu dokter bila Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana kehamilan. Pakai alat kontrasepsi yang efisien untuk menghambat kehamilan sepanjang penyembuhan dengan albendazole.
Selekasnya ke dokter bila Anda alami overdosis, reaksi alergi obat, atau efek lebih serius sesudah konsumsi albendazole.
Jumlah dan Ketentuan Gunakan Albendazole
Dokter akan tentukan jumlah dan lama penyembuhan sesuai keadaan pasien dan bentuk sediaan albendazole. Berikut penuturannya:

Keadaan: Sistiserkosis

Dewasa secara berat tubuh <60 kg: 15 mg/kgBB Durasi waktu penyembuhan sepanjang 8-30 hari. Jumlah optimal 800 mg setiap hari.
Dewasa secara berat tubuh ≥60 kg: 400 mg, 2x satu hari, sepanjang 8-30 hari.
Saat menyembuhkan sistiserkosis yang serang otak, dokter akan memberi obat tambahan bersama albendazole, seperti obat antikonvulsan atau steroid.

Keadaan: Echinococcosis

Dewasa secara berat tubuh <60 kg: 15 mg/kgBB setiap hari, dibagi ke 2 jumlah. Jumlah optimal 800 mg setiap hari.
Dewasa secara berat tubuh ≥60 kg: 400 mg, 2x satu hari, sepanjang 28 hari.
Durasi waktu penyembuhan sepanjang 28 hari sekitar 3 transisi, dengan interval 14 hari tanpa meminum obat antara transisi.

Keadaan: Ascariasis, trichuriasis, infeksi cacing tambang, atau infeksi cacing kremi

Dewasa dan beberapa anak >dua tahun: 400 mg, sebagai jumlah tunggal.
Beberapa anak umur 1-2 tahun: 200 mg, sebagai jumlah tunggal. Jumlah optimal 200 mg.
Keadaan: Infeksi cacing hati atau opisthorchiasis

Dewasa: 400 mg, 2x satu hari, sepanjang tiga hari. Jumlah optimal 800 mg setiap hari atau 1.200 mg sepanjang tiga hari. Janganlah lupa untuk lakukan periksa ke dokter sesudah 1 bulan penyembuhan.
Keadaan: Giardiasis

Beberapa anak umur 1-12 tahun: 400 mg, 1 kali satu hari, sepanjang 5 hari. Jumlah optimal 400 mg setiap hari atau 2.000 mg sepanjang 5 hari.
Keadaan: Cutaneous larva migran

Dewasa: 400 mg, 1 kali satu hari, sepanjang 1-3 hari.
Langkah Konsumsi Albendazole dengan Betul
Pastikan untuk membaca panduan pada paket obat dan meng ikuti saran dokter saat konsumsi albendazole. Jangan menambahkan atau kurangi jumlah tidak ada ijin dokter.

Jangan melebihkan atau kurangi durasi waktu pemakaian albendazole yang dianjurkan dokter. Hentikan penyembuhan saat sebelum waktunya bisa membuat infeksi kumat ataupun lebih sulit diobati.

Bila Anda alami infeksi cacing usus, albendazole seharusnya dimakan saat perut kosong. Bila Anda alami infeksi cacing di luar usus, konsumsi albendazole bersama makanan, khususnya yang lebih tinggi lemak.

Bila alami permasalahan saat menelan, albendazole dapat dihancurkan atau dikunyah lebih dulu.

Pastikan untuk lakukan kontrol sesuai agenda yang diberi oleh dokter. Bila Anda jalani penyembuhan albendazole periode panjang, Anda kemungkinan disuruh untuk lakukan pemeriksaan klinis, khususnya test peranan hati, tiap dua minggu. Ikuti agenda kontrol yang ditetapkan oleh dokter.

Taruh albendazole pada temperatur ruang, di lokasi yang kering, dan terbebas dari cahaya matahari langsung. Jauhi obat ini dari capaian beberapa anak.

Hubungan Albendazole dengan Obat Lain
Hubungan yang bisa terjadi bila albendazole dimakan bersama beberapa obat tertentu diantaranya:

Kenaikan dampak negatif berlangsungnya efek albendazole bila dipakai bersama praziquantel, dexamethasone, atau cimetidine
Pengurangan efektifitas albendazole bila dipakai bersama carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, atau ritonavir
Disamping itu, konsumsi produk grapefruit sepanjang jalani penyembuhan dengan albendazole dapat tingkatkan dampak negatif berlangsungnya efek.

Dampak Samping dan Bahaya Albendazole
Berikut efek yang kemungkinan ada sesudah konsumsi albendazole:

Mual
Muntah
Sakit di perut
Sakit di kepala
Pusing
Rambut rontok (sementara)
Diskusikan ke dokter bila efek itu tidak juga berkurang atau malah lebih buruk. Selekasnya jumpai dokter bila ada reaksi alergi obat yang dapat diikuti timbulnya ruam yang gatal dan lebam, mata dan bibir yang membesar, atau kesusahan bernapas.

Disamping itu, Anda pun harus selekasnya ke dokter atau IGD bila alami efek lebih serius, misalnya:

Sakit di kepala yang tidak juga lenyap
Masalah pandangan
Ngilu perut
Penyakit kuning
Urine warna gelap
Gampang capek
Gampang bengkak atau pendarahan
Timbulnya pertanda infeksi, seperti demam, sakit kerongkongan, dan menggigil
Leher kaku
Ketidaktahuan
Kejang
Saksikan selanjutnya tentang:

Ascariasis
Cacing Hati
Cacing Kremi

Apa Itu Hernia Dan Efek Sampingnya

Apa Itu Hernia Dan Efek Sampingnya

Hernia ialah tonjolan yang ada karena keluarnya organ pada tubuh lewat jaringan disekelilingnya yang menurun. Bila didiamkan tidak teratasi, hernia dapat terjepit hingga saluran darahnya mampet lalu memunculkan kematian jaringan.

Jaringan ikat badan semestinya lumayan kuat untuk meredam beberapa organ didalamnya supaya masih tetap ada di tempatnya masing-masing. Tetapi, ada banyak keadaan yang membuat jaringan ikat menurun dan mengakibatkan organ gampang mencolok jika mendapatkan penekanan. Penonjolan berikut yang dikatakan sebagai hernia atau turun berok.

Langkah menangani hernia bergantung pada macamnya. Pada hernia yang enteng, dokter akan kembalikan organ yang mencolok ke tempatnya sebelumnya dengan tehnik khusus memakai jemari dan tangan. Sementara pada hernia yang kronis, terjepit, atau berulang-ulang, dokter akan merekomendasikan operasi.

Pemicu Hernia
Hernia terjadi saat organ pada tubuh keluar lewat jaringan disekelilingnya yang menurun. Pemicu hernia dapat bervariatif, diantaranya:

  • Bertambahnya umur atau penuaan
  • Kerap mengusung berat beban
  • Sebelumnya pernah jalani operasi perut
  • Berat tubuh berlebihan atau kegemukan
  • Batuk akut
  • Sembelit

Selainnya keadaan di atas, ada beberapa faktor yang bisa tingkatkan dampak negatif seorang menanggung derita turun berok atau hernia, diantaranya:

Tercipta prematur atau mempunyai berat tubuh lahir rendah
Mempunyai keluarga yang menanggung derita hernia
Alami kenaikan penekanan dalam dinding perut karena kehamilan
Sebelumnya pernah jalani operasi pembaruan hernia
Tanda-tanda Hernia
Tanda-tanda hernia bergantung pada macamnya. Berikut ialah beberapa jenis hernia dan keluh kesah yang mengikutinya:

1. Hernia inguinalis

Hernia inguinalis tersering dirasakan pria. Keadaan ini terjadi saat usus atau jaringan di rongga perut mencolok ke selangkangan hingga memunculkan tanda-tanda berbentuk:

Tonjolan di selangkangan yang terserang hernia, tapi lenyap saat tiduran
Ngilu di pangkal paha, khususnya saat batuk, olahraga, atau mengusung barang berat
Selangkangan berasa berat atau panas
Lebam dan ngilu di kantong buah zakar (skrotum)

2. Hernia femoralis

Hernia femoralis ialah keadaan saat jaringan atau beberapa usus mencolok ke paha atas sisi dalam. Hernia femoralis seringkali dirasakan wanita yang mempunyai berat tubuh berlebihan.

Tanda-tanda hernia femoralis diantaranya:

Ngilu di selangkangan saat berdiri, mengusung benda berat, batuk, atau olahraga
Sakit di perut
Muntah dan mual

3. Hernia umbilikalis

Hernia umbilikalis ialah penonjolan beberapa usus atau jaringan lewat otot di dekat pusar. Tipe hernia ini biasanya terjadi pada bayi karena lubang tali pusatnya belum tutup prima.

Tanda-tanda hernia umbilikus mencakup:

Pusar mencolok warna kemerahan atau keunguan
Perut berwujud bundar
Perut berasa penuh
Perut ngilu saat didesak
Sembelit
DemamMuntah

4. Hernia hiatus

Hernia hiatus, atau juga dikenal sebagai hernia diafragma, terjadi saat beberapa lambung mencolok ke rongga dada. Tonjolan itu masuk lewat otot yang memisah rongga dada dan rongga perut (diafragma).

Tanda-tanda yang biasa terjadi pada hernia hiatus ialah:

Ngilu ulu hati (heartburn)
Penyakit asam lambung (GERD)
Kesusahan menelan (disfagia)
Napas sesak
Muntah darah
Dada ngilu
Sakit di perut
Tinja warna kehitaman (melena)

5. Hernia insisional

Hernia insisional ialah penonjolan jaringan lewat sisa cedera operasi di perut. Tanda-tanda yang biasa terjadi ialah:

Sembelit
Tonjolan di dekat sisa irisan operasi
Ngilu disekitaran tonjolan
Jantung berdetak cepat (takikardia)
Muntah dan mual
Demam

Penyebab Loperamide Dan Efek Samping Loperamide

Penyebab Loperamide Dan Efek Samping Loperamide

Loperamide ialah obat untuk menurunkan diare. Obat ini bisa juga dipakai untuk kurangi jumlah feses yang keluar pada pasien dengan ileostomi, yakni lubang pada dinding perut sebagai alternatif anus.

loperamide bekerja dengan perlambat pergerakan usus. Dengan demikian, frekwensi bab dapat menyusut dan feses jadi lebih padat saat keluar. Tetapi, harus diingat jika pengantaramide cuma bisa kurangi tanda-tanda diare atau mencret dan tidak dapat mengobati pemicu yang memicu berlangsungnya diare.
Merk dagang pengantaramide: Antidia, Diadium, Imodiar, Imodium, Imosa, Inamid, Ipramid, Licodium, Lidium, Lopamide, Pengantaramide Hcl, Pengantaramide Hydrochloride, Mediare, Midix, Normotil, Normudal, Novadium, Opox, Ozela, Rhomuz, Tasdiar, Vialop

Peringatan Saat sebelum Konsumsi Pengantaramide
Pengantaramide jangan dimakan asal-asalan. Lihat banyak hal berikut ini:

  • Jangan konsumsi pengantaramide jika Anda alergi pada obat ini. Beritahu dokter mengenai kisah alergi yang Anda punyai.
  • Jangan memberi pengantaramide pada beberapa anak umur di bawah dua tahun karena bisa mengakibatkan efek serius.
  • Jangan konsumsi minuman mengandung alkohol sepanjang jalani penyembuhan dengan pengantaramide.
  • Jangan konsumsi pengantaramide bila Anda alami sakit di perut tanpa diare, konstipasi, atau kolitis ulseratif (kronis).
  • Beritahu dokter bila Anda alami diare BAB berdarah atau berlendir, terutama bila dibarengi demam.
  • Pengantaramide tidak diperuntukkan untuk menangani diare karenadisentri, infeksi bakteri, atau karena pemakaian antibiotik.
  • Beritahu dokter bila Anda menanggung derita HIV/AIDS, penyakit liver, aritmia, atau glaukoma.
  • Jangan berkendaraan atau beraktivitas yang memerlukan kesiagaan sesudah konsumsi pengantaramide, karena obat ini bisa memunculkan pusing.
  • Beritahu dokter bila Anda sedang memakai obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk memperhitungkan hubungan obat.
  • Beritahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang berencana kehamilan.
  • Selekasnya ke dokter bila ada reaksi alergi obat, efek yang serius, atau overdosis sesudah konsumsi pengantaramide.

Dosis dan Aturan Pakai Loperamide

Berikut adalah dosis loperamide untuk mengatasi diare akut berdasarkan usia pasien:

  • Dewasa: 4 mg setelah buang air besar (BAB). Dosis dapat ditambah 2 mg lagi jika masih diare, maksimal 8 mg per hari.
  • Anak-anak usia 6–8 tahun: 2 mg setelah BAB. Dosis dapat ditambah 1 mg lagi jika masih diare, maksimal 4 mg per hari.
  • Anak-anak usia 9–11 tahun: 2 mg setelah BAB. Dosis dapat ditambah 1 mg lagi jika masih diare, maksimal 6 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Loperamide dengan Benar

Ikuti saran dokter dan baca panduan pemakaian yang tercantum pada paket saat sebelum konsumsi pengantaramide. Jangan menambahkan jumlah tanpa saran dokter, karena ini dapat berpengaruh fatal.

Bila Anda disarankan untuk konsumsi pengantaramide berbentuk tablet, telan obat secara utuh dengan satu gelas air. Jangan memotong, kunyah, atau merusaknya.

Minum banyak air atau cairan yang memiliki kandungan elektrolit untuk menukar cairan badan yang lenyap saat Anda alami diare. Diskusikan sama dokter bila ada tanda-tanda dehidrasi.

Stop pemakaian pengantaramide dan jumpai dokter bila diare tidak makin membaik dalam dua hari atau ada tanda-tanda dehidrasi.

Taruh pengantaramide pada tempat kering yang terbebas dari pancaran cahaya matahari langsung. Jauhi dari capaian beberapa anak.

Interaksi Loperamide dengan Obat Lain

Interaksi yang dapat terjadi jika loperamide digunakan bersama obat-obatan tertentu adalah:

  • Peningkatan risiko terjadinya overdosis loperamide yang dapat menyebabkan komplikasi fatal, seperti henti jantung mendadak, jika digunakan bersama cimetidine, ranitidine, diltiazem, erythromycin, atau ketoconazole, atau spironolactone
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan irama jantung yang fatal jika digunakan bersama obat yang dapat memanjangkan interval QT, seperti amiodarone atau kina
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping obat desmopressin oral

Penyebab Demacolin Dan Efek Samping Demacolin

Penyebab Demacolin Dan Efek Samping Demacolin

Demacolin berguna untuk menyembuhkan tanda-tanda flu atau batuk pilek, seperti demam, sakit di kepala, hidung mampet, hidung meler, dan bersin-bersin. Demacolin ada berbentuk tablet dan sirup.

Demacolin memiliki kandungan paracetamol, pseudoephedrine, dan chlorpheniramine maleate (chlorpheniramine). Gabungan beberapa bahan ini tidak bisa menantang pemicu infeksi, tapi dapat menurunkan tanda-tanda flu yang dapat mengusik kegiatan pasien.

Apa itu obat Demacolin?

Demacolin ialah obat yang dipakai untuk memudahkan tanda-tanda flu seperti demam, sakit di kepala, hidung mampet dan bersin-bersin.

Kandungan aktif yang ada dalam demacolin mencakup chlorpheniramine maleate, paracetamol, dan pseudoephedrine hydrochloride.

Demacolin bekerja dengan menurunkan rasa ngilu, mempersempit pembuluh darah untuk kurangi hidung mampet, dan kurangi produksi histamin pemicu alergi.

Demacolin adalah kelompok obat bebas terbatas yang maknanya bisa dibeli dengan bebas di apotek tanpa resep dokter.

Sediaan dan jumlah obat Demacolin

Demacolin ialah obat yang ada dalam sebagai sirup dan tablet. Berikut pembagian jumlah obat demacolin sesuai umur.

  • Dewasa: obat tablet dimakan 3x dalam satu hari.
  • Beberapa anak: obat sirup dengan pembagian sama sesuai umur anak.
  • Beberapa anak 2—5 tahun : 1 sendok ukur (5 ml), 3x satu hari.
  • Beberapa anak 6—12 tahun : 2 sendok ukur (10 ml), 3x satu hari.
  • Untuk obat tablet, konsumsi sekitar ½ tablet 3x dalam satu hari.

Tanya ke dokter atau apoteker untuk info selanjutnya tentang jumlah dan ketentuan gunakan obat ini.

Langkah Konsumsi Demacolin dengan Betul

Makanlah Demacolin sesuai panduan pemakaian obat yang tercantum pada paket. Demacolin dimakan sesuai keperluan dan bisa disetop bila tidak ada keluh kesah. Jangan menambah jumlah tanpa konsultasi lebih dulu sama dokter.

Demacolin bisa dimakan bersama atau mungkin tanpa makanan. Bila Anda terserang sakit maag, seharusnya konsumsi Demacolin bersama makanan untuk menghindar dari merasa tidak nyaman pada perut.

Jika lupa konsumsi Demacolin, selekasnya konsumsi demikian terpikir bila interval dengan agenda konsumsi selanjutnya belum terlampau dekat. Jika sudah dekat, acuhkan jumlah yang terlewatkan dan jangan melipatgandakan jumlah seterusnya.

Harus diingat, Demacolin tidak bisa menangani pemicu tanda-tanda flu yang biasanya ialah infeksi virus. Karena itu, pasien dianjurkan untuk perkuat ketahanan badan dengan konsumsi makanan yang bergizi imbang, minum air putih semakin banyak, dan istirahat yang cukup.

Diskusikan sama dokter bila keadaan Anda belum makin membaik sesudah konsumsi Demacolin lebih dari satu minggu, terlebih bila ada sakit di kepala yang tidak juga makin membaik, ruam kulit, atau demam lebih dari tiga hari. Tetapi, bila tanda-tanda benar-benar kronis, jangan menanti satu minggu untuk konsultasi.

Taruh Demacolin di lokasi yang kering, sejuk, dan terbebas dari pancaran cahaya matahari. Jauhi obat ini dari capaian beberapa anak.

Penyebab Hematuria Dan Efek Samping Hematuria

Penyebab Hematuria Dan Efek Samping Hematuria

Hematuria adalah kondisi ketika seseorang mengalami kencing berdarah. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini dapat menjadi tanda penyakit yang serius, seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, hingga kanker prostat.

Darah di dalam urine akan mengubah warna urine menjadi kemerahan atau sedikit kecokelatan. Urine yang normal seharusnya tidak mengandung darah sedikit pun, kecuali pada wanita yang sedang menstruasi.

Penyebab Hematuria

Hematuria adalah salah satu kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, namun umumnya dipicu oleh penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saluran kemih atau ginjal, seperti:

1. Batu pada Aliran Kemih

Salah satunya pemicu irituria ialah batu aliran kemih. Batu-batuan ini asal dari endapan mineral pada urine. Keadaan ini umumnya baru diakui saat terjadi rasa ngilu atau penyumbatan saat membuang air kecil.

2. Infeksi Aliran Kemih

Infeksi aliran kemih disebabkan karena bakteri yang masuk dan berkembang di atas aliran atau kandungan kemih. Keadaan ini kerap kali mengakibatkan pendarahan saat sedang membuang air kecil dan biasanya dibarengi rasa perih.

3. Infeksi Ginjal

Pemicu lain dari irituria ialah infeksi ginjal (pielonefritis) karena virus atau bakteri. Tanda-tanda yang diakibatkan oleh keadaan ini nyaris sama dengan infeksi kemih, seperti ngilu pinggul dan demam.

4. Luka Ginjal

Salah satunya pemicu timbulnya sel darah merah pada urine ialah ada luka pada ginjal. Umumnya ini terjadi saat trauma atau saat perlakuan agresif pada tempat ginjal.

5. Kanker

Penyakit serius yang bisa memicu berlangsungnya irituria ialah kanker, seperti kanker prostat dan kanker kandungan kemih.

6. Dampak Samping Beberapa obat

Konsumsi beberapa obat seperti penicillin atau cytoxan dalam waktu lama dijumpai bisa tingkatkan dampak negatif timbulnya sel darah merah dalam urine.

Faktor Risiko Hematuria

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan seseorang mengalami hematuria adalah sebagai berikut:

 

  • Berusia di atas 50 tahun.
  • Pernah mengalami infeksi ginjal.
  • Memiliki keluarga dengan riwayat hematuria.
  • Mengonsumsi obat-obatan, seperti antiinflamasi, nonsteroid, dan antibiotik dalam jangka panjang.
  • Melakukan aktivitas berat (jogger’s hematuria).
  • Kebiasaan merokok.
  • Terpapar radiasi atau bahan kimia tertentu.

Gejala Hematuria

Berdasarkan gejalanya, hematuria dibedakan menjadi dua, yaitu hematuria simtomatis (disertai gejala) dan hematuria asimtomatis (tidak disertai gejala). Hematuria yang disertai gejala akan memunculkan beberapa kondisi seperti:

 

  • Demam.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Nyeri pinggang dan perut.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  • Laju urine menjadi lambat.
  • Mual dan muntah.

Diagnosis Hematuria

Selain melakukan anamnesis terkait keluhan dan riwayat kesehatan pasien, dokter biasanya membutuhkan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab adanya darah dalam urine dan dari mana sumbernya. Sejumlah tes yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien hematuria adalah:

 

  • Tes urine: Mengambil sampel urine untuk diperiksa di laboratorium.
  • CT Scan: Untuk mendeteksi keberadaan batu di ginjal atau kandung kemih, tumor, atau pencitraan lainnya dalam saluran kemih.
  • USG ginjal: Memeriksa struktur ginjal secara lebih jelas.
  • Intravenous Pyelogram: Prosedur yang menggunakan sinar-X untuk melihat kondisi saluran urine.
  • Sistoskopi: Pemeriksaan menggunakan kamera kecil yang dimasukkan ke kandung kemih melalui uretra.
  • Biopsi Ginjal: Pengambilan sampel jaringan ginjal untuk mendeteksi gangguan pada ginjal.

Cara Mengobati Hematuria

Pengobatan hematuria akan disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya. Mengingat bahwa hematuria bukan suatu penyakit utama, melainkan tanda dari adanya penyakit lain yang umumnya berkaitan dengan ginjal dan saluran kemih.

Apabila hematuria disebabkan oleh batu ginjal, dokter akan merekomendasikan terapi gelombang shock untuk menghancurkan batu. Prosedur ini dinilai efektif dalam mengangkat batu ginjal dan menurunkan risiko hematuria.

Sementara itu, apabila pasien menderita hematuria akibat infeksi saluran kemih, dokter akan meresepkan obat antibiotik untuk meringankan efek dan gejalanya. Pasien juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin agar dokter dapat memantau efektivitas pengobatan hematuria.

Cara Mencegah Hematuria

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit penyebab hematuria adalah sebagai berikut:

  • Olahraga secara rutin.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Mencukupi kebutuhan cairan tubuh untuk menjaga kesehatan ginjal.
  • Mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
  • Menghindari kebiasaan menahan buang air kecil.
  • Menghentikan kebiasaan merokok.
  • Membersihkan alat kelamin setelah melakukan hubungan intim.

Apa Itu CefaDroXIL

Apa Itu CefaDroXIL

Cefadroxil ialah antibiotik untuk menangani beragam infeksi bakteri, misalkan di kerongkongan, amandel, kulit, atau aliran kemih. Disamping itu, obat ini bisa juga dipakai untuk menghambat infeksi di susunan jantung (endokarditis) saat sebelum operasi gigi atau perlakuan klinis di atas aliran pernafasan atas.

Cefadroxil adalah antibiotik kelompok sefalosporin. Obat ini bekerja dengan membunuh atau menghambat perkembangan bakteri hingga infeksi bisa terselesaikan sampai habis oleh mekanisme ketahanan tubuh. Harus diingat, cefadroxil tidak dapat dipakai untuk menangani infeksi virus, seperti flu.

Langkah Kerja Obat Cefadroxil saat Dimakan

Cefadroxil ialah obat antibiotik yang bermanfaat untuk menantang beragam jenis bakteri. Obat ini dipakai untuk menyembuhkan infeksi bakteri seperti infeksi aliran kemih, infeksi kulit, sampai infeksi dada atau kerongkongan. Obat ini pas dimakan oleh beberapa anak dan orang dewasa, sampai ibu hamil. Tetapi, bila kamu menderita alergi, sebaiknya untuk memeriksa diri dulu ke dokter untuk menghindar dari beberapa hal yang tidak diharapkan.

Lalu, bagaimana cara kerja dari obat cefadroxil?

Cefadroxil sendiri ialah tipe antibiotik yang disebutkan dengan sefalosporin. Obat ini bekerja dengan mengusik kekuatan bakteri waktu membuat dinding sel dari bakteri yang masuk ke dalam badan. Memang, dinding sel bakteri penting untuk jaga keberlangsungan hidup makhluk itu. Karenanya, obat ini sanggup menghancurkan ikatan dari dinding sel bakteri dan pada akhirnya membunuhnya.

Obat antibiotik ini bisa membunuh beragam jenis bakteri yang mengakibatkan infeksi yang rawan terjadi pada tubuh. Obat cefadroxil dimakan lewat mulut (oral) untuk menyembuhkan infeksi aliran udara, seperti bronkitis, pneumonia, dan sinusitis; ginjal dan aliran kemih, seperti sistitis; dan kulit dan jaringan lunak seperti abses, impetigo, dan selulitis.

Untuk pastikan bakteri pemicu infeksi bisa ditangani konsumsi obat cefadroxil, dokter kemungkinan akan ambil contoh jaringan dari tempat yang alami infeksi, seperti usapan dari kerongkongan atau kulit, contoh urine, sampai darah. Dengan itu, dokter bisa pastikan penyembuhan yang terbaik supaya pengatasan yang paling efisien bisa dilaksanakan.

Kamu bisa pastikan keadaan infeksi yang terjadi bisa ditangani oleh obat cefadroxil atau mungkin tidak di sejumlah rumah sakit yang bekerjasama dengan Halodoc. Kamu bisa pilih waktu dan lokasi yang diharapkan pada untuk sesuaikan agenda yang terdapat. Oleh karena itu
Ketentuan Konsumsi Obat Cefadroxil
Jumlah obat dan ketentuan minumnya bergantung pada tipe infeksi yang terjadi pada penderitanya dan pada umur dan peranan ginjal. Pastikan selalu untuk meng ikuti perintah yang diberi oleh dokter atau bergantung pada cap yang tercetak di obat. Tipe obat ini bisa dimakan atau tanpa makan awalnya, Disamping itu, kapsul harus ditelan utuh dengan cairan dengan jumlah yang merasa selama seharian.

Sebaiknya untuk menuntaskan konsumsi obat antibiotik yang diresepkan ini, kecuali berlainan dengan perintah dokter, walau kamu sudah merasa lebih bagus atau telah berasa pulih. Dengan hentikan penyembuhan lebih cepat, karena itu bisa tingkatkan terjadinya kemungkinan infeksi kembali, hingga bakteri bisa jadi tahan pada antibiotik.

Walau demikian, kamu harus betul-betul memerhatikan beberapa peringatan berikut:

Obat cefadroxil ini dalam beberapa kasus bisa mengakibatkan radang usus (kolitis). Karena ini, kamu bisa alami diare baik sepanjang atau sesudah mengkonsumsinya. Jika efek yang terjadi jadi lebih kronis atau tidak juga usai dan memiliki kandungan darah atau lendir, sebaiknya agar selekasnya berunding sama dokter untuk pemeriksaan selanjutnya.

Rhintis Alergi Penyebab Dan Efek Samping

Rhintis Alergi Penyebab Dan Efek Samping

Rhinitis ialah infeksi atau iritasi pada susunan lendir hidung, yang diikuti tanda-tanda berbentuk pilek, hidung mampet, dan bersin-bersin. Keadaan ini bisa terjadi karena radang pada mata, telinga, atau kerongkongan.

Rhinitis bisa memiliki sifat enteng sampai berat. Rhinitis enteng umumnya tidaklah sampai mengusik kegiatan setiap hari. Kebalikannya, rhinitis berat bisa mengusik kegiatan bahkan juga mengusik tidur.

Penyebab Rhinitis

Berdasarkan penyebabnya, rhinitis terbagi menjadi dua, yaitu rhinitis alergi dan nonalergi. Berikut masing-masing penjelasannya.

Rhinitis Alergi

Rhinitis alergi atau hay fever disebabkan karena paparan alergen, seperti debu, tungau, serbuk sari, bulu binatang atau alergen yang lain. Pada keadaan ini, mekanisme ketahanan tubuh salah mengenal beberapa zat itu sebagai zat asing yang perlu dikeluarkan hingga memunculkan reaksi berlebihan yang menyebabkan infeksi pada susunan hidung, hingga sensitivitas di aliran pernafasan bertambah.

Rhinitis Nonalergi

Dalam pada itu, rhinitis nonalergi disebabkan karena peralihan cuaca, keadaan klinis, beberapa obat, peralihan hormon, makanan, dan berbau tertentu. Keadaan ini kerap dirasakan oleh beberapa anak dan orang dewasa di atas 20 tahun. Rhinitis nonalergi dan alergi mempunyai tanda-tanda yang sama, hingga cuma dapat didiagnosa lewat pemeriksaan.

Faktor Faktor Rintis

Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko rhinitis adalah sebagai berikut:

  • Alergi.
  • Infeksi virus
  • Paparan asap rokok atau polutan lain.
  • Riwayat keluarga dengan alergi atau rhinitis.
  • Perubahan cuaca.
  • Pekerjaan di industri kayu atau yang berisiko terpapar zat tertentu.
  • Perubahan hormon pada saat kehamilan.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.

Gejala Rhinitis

Sejumlah gejala yang umumnya dialami oleh penderita rhinitis adalah sebagai berikut:

 

  • Pembengkakan pada kulit di bawah mata.
  • Batuk.
  • Bersin-bersin.
  • Pilek.
  • Gatal pada hidung, tenggorokan, dan rongga mulut.
  • Hidung tersumbat.
  • Kelelahan.
  • Konjungtivitis alergi (mata berair, gatal dan merah).

Diagnosis Rhinitis

Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan anamnesis terkait keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh yang bertujuan untuk memastikan beberapa gejala, seperti:

 

  • Kerak di bawah mata.
  • Kantung mata gelap.
  • Bernapas dari mulut.
  • Jaringan di dalam hidung membengkak.

Cara Mengobati Rhinitis

Pengobatan rhinitis akan disesuaikan dengan penyebab serta hasil diagnosis dari dokter. Jika terdapat pemicu yang spesifik, maka penderita cukup menghindari pemicu tersebut untuk mengatasi gejala rhinitis.

Misalnya, jika penderita mengalami rhinitis dikarenakan alergi debu, maka cara mengatasi rhinitis adalah menghindari paparan debu dan tempat-tempat yang berdebu. Salah satu caranya adalah menggunakan masker saat di luar rumah.

Namun, biasanya dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk mengendalikan gejala yang dialami pasien. Beberapa jenis obat untuk rhinitis adalah sebagai berikut:

 

  • Semprotan melalui hidung (intranasal).
  • Antihistamin dalam bentuk oral atau intranasal.
  • Ipratropium bromida.
  • Kortikosteroid dalam bentuk semprotan intranasal.

Pada kondisi rhinitis alergi, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk melakukan imunoterapi alergen. Pengobatan ini bisa diberikan melalui suntikan, tablet, atau cairan tetes oral.

Rhinitis membutuhkan penanganan dokter apabila telah mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat penderitanya menjadi tidak produktif. Terkadang, kondisi ini juga mengakibatkan gangguan tidur sehingga kualitas tidur menurun.

Kapan Perlu Berkonsultasi dengan Dokter?

Gejala rhinitis sering kali diabaikan, bahkan dianggap sebagai kondisi yang normal. Hal ini membuat penderitanya tidak segera mendapatkan pengobatan hingga rhinitis semakin parah. Untuk mencegah hal tersebut, pastikan segera mengunjungi dokter jika mengalami kondisi seperti:

 

  • Muncul efek samping dari obat alergi.
  • Obat alergi tidak memberikan perubahan yang signifikan.
  • Mengalami kondisi lain yang berpotensi memperburuk gejala rhinitis, seperti asma, infeksi sinus, atau polip hidung.

 

Cara Mencegah Rhinitis

 

Cara terbaik untuk mencegah rhinitis adalah menghindari paparan alergen yang berpotensi menyebabkan munculnya gejala rhinitis, mengonsumsi obat alergi sesuai anjuran dokter, dan diimbangi dengan penerapan pola hidup sehat untuk meningkatkan imun tubuh.

 

Apabila Anda mengalami gejala rhinitis, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, dan pilek yang tak kunjung membaik, segera kunjungi Siloam Hospitals terdekat untuk mendapatkan penanganan secara tepat dari dokter kami.

 

Pengertian Laktulosa Dan Penyebab Laktulosa

Pengertian Laktulosa Dan Penyebab Laktulosa

Laktulosa ialah obat untuk menangani konstipasi atau susah bab. Obat ini bekerja dengan menyalurkan cairan ke usus hingga membuat tinja lebih lunak dan gampang dikeluarkan.

Laktulosa bisa dipakai untuk tangani dan menghambat ensefalopati hepatikum, yakni abnormalitas peranan dan susunan otak karena kompleksitas dari penyakit liver. Obat ini cuma bisa dimakan sama sesuai resep dokter.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Laktulosa

Ikuti anjuran dan saran dokter selama menjalani pengobatan dengan laktulosa. Sebelum mengonsumsi obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Jangan mengonsumsi laktulosa jika Anda alergi terhadap obat ini. Selalu beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita diabetes, penyakit Crohn, gangguan dalam mencerna gula (galaktosemia), kolitis ulseratif, atau sedang menjalani diet rendah galaktosa.
  • Jangan mengonsumsi laktulosa bersamaan dengan obat-obatan laksatif lain.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda sedang menggunakan laktulosa sebelum menjalani operasi.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Beri tahu dokter mengenai semua obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi, terutama obat-obatan antibiotik dan antasida.
  • Segera periksakan diri ke dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi laktulosa.

Dosis dan Aturan Pakai Laktulosa

Dosis laktulosa dapat berbeda pada tiap pasien. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan laktulosa sesuai kondisi dan usia pasien:

Kondisi: Konstipasi

  • Dewasa: Dosis awal 15–45 ml per hari, dapat dibagi menjadi 1–2 jadwal konsumsi. Dosis pemeliharaan adalah 15–30 ml per hari, dapat dibagi menjadi 1–2 jadwal konsumsi.
  • Anak usia <1 tahun: Dosis awal dan pemeliharaan 5 ml per hari, dapat dibagi menjadi 1–2 jadwal konsumsi.
  • Anak usia 1–6 tahun: Dosis awal dan pemeliharaan 5–10 ml per hari, dapat dibagi menjadi 1–2 jadwal konsumsi.
  • Anak usia 7–14 tahun: Dosis awal 15 ml per hari, dapat dibagi menjadi 1–2 jadwal konsumsi. Dosis pemeliharaan 10–15 ml per hari, dapat dibagi menjadi 1–2 jadwal konsumsi.

Kondisi: Ensefalopati hepatikum

  • Dewasa: Dosis 30–45 ml, 3–4 kali sehari. Sesuaikan dosis hingga mudah buang air besar, setidaknya sebanyak 2–3 kali sehari.

Cara Mengonsumsi Laktulosa dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi laktulosa. Jangan mengurangi atau menambah dosis tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Laktulosa dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan. Obat ini juga dapat dicampurkan dengan jus, susu, atau camilan. Biasanya, efek obat akan mulai terasa setelah 1–2 hari obat dikonsumsi.

Untuk mengonsumsi obat ini, gunakan alat takar yang tersedia di kemasan obat atau yang diberikan dokter. Jangan menggunakan alat takar lain atau sendok rumah, karena dosis bisa jadi tidak sesuai dengan yang diresepkan.

Jika lupa mengonsumsi laktulosa, disarankan untuk segera melakukannya bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Simpan laktulosa di suhu ruangan dan dalam wadah tertutup agar tidak terkena paparan sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Laktulosa dengan Obat Lain

Berikut ini adalah efek interaksi obat yang dapat terjadi jika laktulosa dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lainnya:

  • Penurunan efek terapeutik laktulosa jika digunakan dengan glutamin
  • Peningkatan efek obat glikosida jantung
  • Penurunan efektivitas laktulosa jika digunakan dengan obat maag yang mengandung alumunium hidroksida dan magnesium hidroksida, serta antibiotik, seperti neomycin
  • Peningkatan risiko berkurangnya kadar kalium di dalam darah jika dikonsumsi dengan thiazide, kortikosteroid, atau amphotericin B
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang parah jika digunakan dengan obat pencahar lainnya, seperti gliserol

Efek Samping dan Bahaya Laktulosa

Efek samping yang dapat muncul setelah mengonsumsi laktulosa adalah:

  • Diare
  • Kembung
  • Mual
  • Muntah
  • Kram perut
  • Dehidrasi
  • Hipokalemia

Temui dokter jika Anda mengalami efek samping di atas. Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat yang bisa ditandai dengan gejala berupa bengkak pada bibir dan kelopak mata, ruam yang gatal, atau sulit bernapas setelah menggunakan laktulosa.

Manfaat Minuman Kiranti Bagi Kesehatan Wanita

Manfaat Minuman Kiranti Bagi Kesehatan Wanita

Kiranti adalah minuman herbal yang bermanfaat untuk meredakan nyeri haid. Selain itu, Kiranti juga memiliki varian minuman herbal lain yang bermanfaat untuk meredakan pegal linu.

Kiranti mengandung berbagai bahan herbal, misalnya kunyit, jahe, kencur, asam jawa, kayu manis, dan guarana. Kombinasi bahan-bahan tersebut dipercaya bisa mengurangi peradangan dan melancarkan aliran darah sehingga dapat membantu meredakan nyeri haid, nyeri otot maupun nyeri sendi, serta melancarkan haid.

1. Kiranti Sehat Datang Bulan Orisinal

Kiranti Sehat datang bulan dengan rasa orisinal memiliki kandungan 30 gr kunyit, 6 gr asam jawa, 2,5 gr gula jawa, 2 gr kencur, 0,5 gr jahe, 0,23 gr guarana, 0,1 gr kayu manis, dan 150 mililiter air.

2. Kiranti Sehat Datang Bulan Orange

Kiranti Sehat datang bulan dengan rasa jeruk memiliki kandungan 18,5 gr ekstrak jeruk, 12 gr kunyit, 2,5 gr kencur, 2 gr gula jawa, 0,8 gr jahe, 0,25 gr kurkumin, 0,23 gr guarana, 0,1 gr kayu manis, 0,1 gr asam jawa, dan air.

3. Kiranti Pegal Linu Honey Ginger

Kiranti Pegal Linu dengan rasa madu jahe memiliki kandungan 10 gr jahe, 7,5 gr gula jawa, 6 gr kunyit, 5,5 gr madu, 1,4 gr asam jawa, 1 gr kencur, 0,45 gr kayu manis, 0,23 gr guarana, 0,15 gr bunga pala, 0,09 gr bunga cengkeh, dan air. Kiranti Pegal Linu ada dalam versus bebas gula.

Dosis dan Aturan Pakai Kiranti

Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dulu dengan dokter untuk mengetahui dosis dan lama konsumsi Kiranti yang tepat. Berikut adalah dosis umum untuk minum Kiranti berdasarkan variannya:

  • Kiranti Sehat Datang Bulan: 1–2 botol per hari, diminum 3 hari sebelum menstruasi, pada saat menstruasi, hingga 3 hari sesudah menstruasi.
  • Kiranti Pegal Linu: 1–2 botol per hari, diminum pada saat beraktivitas atau sesudahnya.

Cara Mengonsumsi Kiranti dengan Benar

Bacalah informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi Kiranti. Sebelum mengonsumsi Kiranti, jangan lupa mengocok botol sebelum diminum agar semua kandungan di dalamnya dapat tercampur rata.

Jangan menambahkan dosis Kiranti tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter. Bila nyeri haid sangat parah hingga mengganggu aktivitas, segera periksakan kondisi Anda ke dokter kandungan.

Jika sudah mendapatkan obat untuk gangguan menstruasi dari dokter, jangan menghentikan penggunaan obat dan menggantinya dengan Kiranti.

Untuk membantu mengurangi nyeri haid dan melancarkan menstruasi, Anda disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat, berolahraga secara rutin, tidur dan istirahat yang cukup, serta mengelola stres dengan baik.

Simpan Kiranti di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan produk ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Kiranti dengan Obat Lain

Mengingat semua produk Kiranti mengandung kunyit, efek interaksi yang bisa terjadi jika Kiranti digunakan dengan obat-obatan tertentu antara lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya memar atau perdarahan jika digunakan dengan pengencer darah (antikoagulan atau antiplatelet)
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari sulfasalazine atau amlodipine
  • Penurunan efektivitas obat kanker atau tamoxifen

Pergertian Hematuria Dan Grosss Hematuria Dan Penyebabnya

Pergertian Hematuria Dan Grosss Hematuria Dan Penyebabnya

Hematuria terbagi menjadi dua, yaitu microscopic hematuria dan gross hematuria. Pada microscopic hematuria, penderita tidak bisa melihat darah dalam urine. Sementara penderita gross hematuria dapat melihat warna urinenya kemerahan atau kecokelatan akibat adanya darah.

Hematuria umumnya tidak terasa sakit. Namun, jika darah berupa gumpalan, saluran kemih dapat tersumbat sehingga menimbulkan rasa sakit.

Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang berbahaya, lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami kencing berdarah.

Penyebab Hematuria

Normalnya, ginjal menyaring cairan dalam tubuh untuk mencegah kebocoran darah atau protein ke dalam urine. Akan tetapi, pada hematuria terjadi kebocoran di salah satu saluran kemih, bisa ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra, sehingga darah bocor ke dalam urine.

Kebocoran tersebut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, yaitu:

  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Batu saluran kemih dan batu ginjal
  • Penyakit ginjal, seperti peradangan pada ginjal (glomerulonefritis) atau akibat penyakit diabetes (nefropati diabetik)
  • Pembesaran kelenjar prostat
  • Kanker ginjal, kanker kandung kemih, atau kanker prostat
  • Kelainan darah, seperti hemofilia dan anemia sel sabit
  • Obat-obatan, seperti penisilin, kotrimoksazol, aspirin, dan warfarin

Perlu diingat bahwa urine yang berubah warna menjadi kemerahan atau kecokelatan tidak selalu berarti kencing berdarah. Perubahan warna urine dapat terjadi karena konsumsi buah-buahan dan obat-obatan tertentu, atau akibat menstruasi pada wanita.

Faktor risiko hematuria

Seseorang lebih berisiko terserang hematuria, jika ia menderita penyakit yang dapat menyebabkan hematuria. Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hematuria adalah:

  • Merokok
  • Terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri
  • Terpapar bahan kimia tertentu
  • Terpapar radiasi
  • Berusia di atas 50 tahun, terutama pada pria
  • Berolahraga terlalu berat, seperti berlari maraton
  • Memiliki keluarga yang menderita hematuria

Gejala Hematuria

Hematuria ditandai dengan perubahan warna urine menjadi merah muda, kemerahan, atau kecokelatan. Namun, jika jumlah darah yang masuk ke urine tidak banyak, warna urine mungkin tidak berubah.

Tergantung pada penyebabnya, hematuria dapat disertai gejala lain, yaitu:

  • Nyeri perut bagian bawah
  • Sering buang air kecil atau sulit buang air kecil
  • Nyeri pinggang
  • Mual dan muntah
  • Demam

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda melihat ada darah dalam urine, terutama jika mengalami gejala lain, seperti rasa nyeri perut dan mual.

Perlu diingat bahwa perubahan warna urine tidak selalu menandakan hematuria. Akan tetapi, pemeriksaan ke dokter tetap dianjurkan agar penyebabnya dapat diketahui dan untuk mencegah terjadinya kondisi yang serius.

Diagnosis Hematuria

Untuk mendiagnosis hematuria, dokter akan melakukan tanya jawab seputar penyakit yang pernah diderita pasien dan keluarga, serta obat-obatan yang dikonsumsi. Dokter juga akan menanyakan warna urine, frekuensi buang air kecil, serta ada tidaknya rasa nyeri dan gumpalan darah.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Selanjutnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis, yaitu:

  • Tes urine
    Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel urine pasien untuk dianalisis di laboratorium. Tes urine bertujuan untuk melihat ada tidaknya darah dalam urine, dan mendeteksi kemungkinan infeksi atau kristal pembentuk batu saluran kemih.
  • Pemindaian
    Pemindaian pada pasien hematuria bertujuan untuk memeriksa kondisi saluran kemih. Pemindaian dapat dilakukan dengan metode MRI, CT scan, atau USG.
  • Sistokopi
    Sistoskopi dilakukan dengan memasukkan selang berkamera melalui lubang kencing. Tujuannya adalah untuk melihat kondisi saluran kencing dan kandung kemih dengan lebih detail.

Pengobatan Hematuria

Penanganan hematuria adalah dengan mengobati penyebabnya. Jenis pengobatan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pemberian antibiotik, untuk mengobati infeksi saluran kemih
  • Pemberian obat penghambat 5-alpha reductase, seperti finasteride, untuk mengatasi pembesaran kelenjar prostat
  • Terapi gelombang atau ESWL, untuk memecahkan batu saluran kemih

Tergantung pada kondisi pasien dan penyebab kencing berdarah, dokter juga dapat melakukan terapi lain, seperti operasi.

Pasien juga akan disarankan untuk kontrol rutin ke dokter untuk memantau apakah masih terdapat darah dalam urine setelah pengobatan dilakukan.

Komplikasi Hematuria

Komplikasi yang dapat terjadi akibat hematuria tergantung pada penyebabnya. Jika hematuria terjadi akibat infeksi ginjal, penderita dapat mengalami gagal ginjal. Sedangkan pada hematuria yang disebabkan oleh kanker dan tidak ditangani sejak awal, maka kanker akan makin berkembang dan sulit diatasi.

Pencegahan Hematuria

Sulit untuk mencegah hematuria karena penyebabnya beragam. Namun secara umum, beberapa tindakan pencegahan berikut ini dapat dilakukan untuk menghindari penyakit penyebab hematuria:

  • Menjaga berat badan agar tetap ideal
  • Berolahraga secara rutin
  • Mengonsumsi makanan dengan gizi lengkap dan seimbang
  • Membatasi konsumsi makanan asin
  • Berkonsultasi ke dokter terlebih dulu bila ingin mengonsumsi suplemen
  • Minum air putih yang cukup
  • Tidak menahan buang air kecil
  • Membersihkan alat kelamin setelah berhubungan seksual
  • Tidak merokok 

Efek Samping Callusol Dan Cara Mengobatinya

Efek Samping Callusol Dan Cara Mengobatinya

Callusol adalah obat yang bermanfaat untuk menghilangkan kutil atau mata ikan, serta menghaluskan kulit yang kapalan. Callusol tersedia dalam bentuk cairan obat luar yang dijual bebas.

Callusol mengandung asam salisilat 0,2 gram, asam laktat 0,05 gram, dan polidocanol 0,02 gram. Kombinasi bahan-bahan tersebut dapat melunakkan kulit yang mengeras akibat mata ikan, kutil, atau kapalan, sehingga mempercepat proses pengelupasan dan pergantian sel kulit.

Peringatan Sebelum Menggunakan Callusol

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan Callusol, di antaranya:

  • Jangan menggunakan Callusol jika memiliki alergi terhadap kandungan pada obat ini.
  • Jangan menggunakan Callusol pada wajah, lapisan kulit bagian dalam (mukosa), luka terbuka, kutil di area kelamin, tahi lalat, atau kutil berbulu.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Callusol jika Anda menderita penyakit ginjal, penyakit liver, diabetes, atau penyakit arteri perifer.
  • Hindarkan Callusol dari mata dan hidung. Segera bilas dengan air jika area tersebut tidak sengaja terkena obat.
  • Jangan mengoleskan Callusol pada area payudara, terlebih jika Anda sedang menyusui.
  • Konsultasikan mengenai penggunaan Callusol dengan dokter jika Anda sedang hamil atau menyusui.
  • Konsultasikan dengan dokter jika akan menggunakan Callusol bersama dengan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal, terutama yang dioleskan pada area yang sama. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya interaksi obat.
  • Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat setelah menggunakan Callusol.

Dosis dan Aturan Pakai Callusol

Untuk mengobati kutil, mata ikan, atau kapalan, oleskan Callusol ke bagian kulit yang terdampak sebanyak 1–2 kali sehari, hingga kutil, mata ikan, atau kapalan, terlepas.

Cara Menggunakan Callusol dengan Benar

Baca informasi pada kemasan obat atau konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Callusol hanya digunakan pada kulit yang mengalami kutil, kapalan, atau mata ikan. Obat ini tidak boleh digunakan pada kulit yang sehat.

Oleskan Callusol pada kulit yang mengalami mata ikan, kutil, atau kapalan. Ratakan ke permukaan kulit dan biarkan selama 5 menit sampai kering.

Tutup bagian kulit yang sudah diolesi Callusol dengan kain kasa atau plester. Setelah beberapa jam, buka plester dan bersihkan kulit dengan air hangat. Bersihkan kulit yang telah melunak dan mengelupas hingga bersih.

Ulangi pemakaian obat pada pagi dan malam hari sampai mata ikan, kutil, atau kapalan, lepas dari kulit. Perlu diketahui, pengobatan bisa memakan waktu hingga beberapa minggu atau bulan.

Agar hasilnya maksimal, gunakan Callusol secara teratur setiap hari. Namun, jangan memperbanyak cairan obat yang digunakan. Hal ini tidak mempercepat penyembuhan dan malah berisiko menyebabkan efek samping.

Simpan Callusol di tempat bersuhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Callusol dengan Obat Lain

Asam salisilat di dalam Callusol dapat berinteraksi dengan obat oles lain. Berikut adalah beberapa interaksi obat yang mungkin terjadi:

  • Meningkatnya penyerapan obat oles lain yang dioleskan ke area yang sama
  • Meningkatkan risiko terjadinya iritasi dan kulit kering jika digunakan dengan obat jerawat, seperti adapalene atau tretinoin topikal
  • Menurunnya efektivitas calcipotriol pada pengobatan psoriasis

Efek Samping dan Bahaya Callusol

Walaupun jarang terjadi, ada beberapa efek samping yang bisa muncul setelah menggunakan Callusol, yaitu iritasi di kulit yang bisa ditandai dengan munculnya kemerahan, panas, dan pengelupasan pada kulit di sekitar kutil, mata ikan, atau kapalan.

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau memberat. Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Kemerahan yang meluas pada kulit di sekitar area yang diobati
  • Tanda infeksi, seperti nanah berwarna hijau atau putih susu
  • Muncul luka cekung pada area yang diobati

Lihat lebih lanjut mengenai:

  • Kutil
  • Skin Tag

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Viagra

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Viagra

Viagra jangan dipakai dengan sembarangan. Lihat beberapa hal ini saat sebelum memakai Viagra:

Jangan konsumsi Viagra bila Anda alergi pada obat sildenafil atau ini. Beritahu dokter kisah alergi yang Anda punyai.
Beritahu dokter bila Anda alami abnormalitas bentuk penis, seperti penyakit Peyronie.
Beritahu dokter bila Anda pernah merasakan priapismus atau menanggung derita keadaan yang dapat memacu priapismus, seperti anemia sel sabit.
Beritahu dokter bila Anda terserang penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk hipotensi/hipertensi, angina tidak berhasil jantung, atau pektoris. Beritahu bila baru alami penyakit serangan jantung, aritmia berat, atau stroke dalam enam bulan terakhir.
Infokan ke dokter bila Anda sebelumnya pernah atau sedang terserang penyakit hati, penyakit ginjal, tukak lambung, masalah pembekuan darah, atau retinitis pigmentosa
Viagra tidak diperuntukkan untuk wanita dan beberapa anak. Jangan memberi Viagra pada ibu menyusui atau hamil.
Beritahu dokter bila Anda sedang konsumsi obat, suplemen, atau produk herbal tertentu, untuk memperhitungkan berlangsungnya reaksi alergi obat.
Jangan secara langsung berkendaraan atau beraktivitas yang lain membutuhkan kesiagaan sesudah konsumsi Viagra, karena obat ini dapat mengakibatkan penglihatan buram atau pusing.
Selekasnya jumpai dokter bila Anda alami reaksi alergi obat atau efek yang serius sesudah konsumsi Viagra.

Dosis dan Aturan Pakai Viagra

Dosis umum Viagra untuk menangani disfungsi ereksi pada pasien dewasa adalah 50 mg per hari. Dosis dapat dikurangi atau ditambah sesuai dengan respons pasien. Dosis maksimal Viagra adalah 100 mg.

Cara Mengonsumsi Viagra dengan Benar

Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca petunjuk pada kemasan obat sebelum menggunakan Viagra.

Viagra sebaiknya dikonsumsi sebelum makan pada saat perut kosong, tetapi obat ini juga boleh dikonsumsi sesudah makan. Telan tablet Viagra secara utuh dengan bantuan segelas air putih.

Viagra bisa digunakan 0,5-4 jam sebelum berhubungan seksual. Namun, Viagra akan lebih efektif jika dikonsumsi 1 jam sebelum melakukan hubungan seksual. Viagra hanya boleh digunakan sekali sehari dalam kurun waktu 24 jam. Obat ini tidak diperuntukkan untuk penggunaan sehari-hari.

Viagra hanya membantu pria memperoleh ereksi lebih cepat. Agar ereksi, Anda tetap harus mendapatkan rangsangan seksual sebelum berhubungan intim.

Simpan Viagra di tempat yang sejuk dan kering. Hindarkan obat dari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Viagra dengan Obat Lain

Berikut beberapa interaksi obat yang dapat terjadi jika sildenafil yang terkandung di dalam Viagra digunakan bersama obat-obatan tertentu:

  • Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah rendah (hipotensi) jika digunakan dengan obat golongan nitrat, seperti nitrogliserin, atau obat penghambat alfa, seperti doxazosin
  • Penurunan efektivitas Viagra jika digunakan dengan rifampicin
  • Peningkatan risiko terjadinya efek samping Viagra jika digunakan dengan verapamil, erythromycin, cimetidine, ketoconazole, saquinavir, ritonavir, atau fluconazole

Efek Samping dan Bahaya Viagra

Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsymsi Viagra:

  • Pusing atau sakit kepala
  • Wajah, leher, atau dada terasa panas atau memerah (flushing)
  • Sulit membedakan warna atau pandangan kabur
  • Mimisan, hidung tersumbat, atau justru meler
  • Insomnia
  • Nyeri otot atau punggung
  • Sakit perut

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau makin parah. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, atau efek samping serius, seperti:

  • Ereksi yang berlansung lebih lama dan terasa sakit (priapismus)
  • Hilang penglihatan secara mendadak
  • Pendengaran berkurang atau tuli mendadak
  • Telinga berdenging
  • Pusing berat hingga terasa akan pingsan
  • Napas pendek
  • Kejang
  • Detak jantung tidak teratur
  • Bengkak di tangan, kaki, atau pergelangan kaki
  • Gejala serangan jantung, seperti nyeri dada yang menyebar ke bahu dan rahang, mual, atau keringat berlebih

Apa Itu Thrombophob

Apa Itu Thrombophob

Thrombophob memiliki kandungan bahan aktif heparin sodium. Heparin adalah obat antikoagulan yang bekerja dengan menghalangi kegiatan protein pada proses pembekuan darah. Langkah kerja itu bisa menghambat terciptanya gumpalan darah yang dapat mengakibatkan infeksi.

Contoh superficial thrombophlebitis yang cukup kerap diketemukan ialah lebam dan kemerahan pada lokasi penempatan infus. Pemberian heparin tropis saat sebelum penempatan infus bisa menghambat berlangsungnya aglutinasi darah dan infeksi di tempat itu.

Produk Thrombophob

Terdapat dua varian produk Thrombophob yang tersedia di Indonesia, yaitu:

  • Thrombophob gel
    Tiap 1 gram Thrombophob gel mengandung bahan aktif 200 IU heparin sodium.
  • Thrombophob salep
    Tiap 1 gram Thrombophob salep terdiri dari 50 IU heparin sodium dan 2,5 mg benzyl nicotinate.

Peringatan Sebelum Menggunakan Thrombophob

Sebelum menggunakan obat ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  • Jangan menggunakan Thrombophob jika Anda alergi terhadap kandungan yang ada pada obat ini. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
  • Jangan menggunakan Thrombophob pada luka terbuka.
  • Jangan sampai obat mengenai selaput lendir, seperti bagian dalam mulut, hidung, atau permukaan mata.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Thrombophob bila Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen atau produk herbal, untuk mengantisipasi interaksi antarobat.
  • Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan Thrombophob jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat setelah menggunakan Thrombophop.

Dosis dan Aturan Pakai Thrombophob

Oleskan Thrombophob tipis-tipis pada area yang terdampak, 2–3 kali sehari. Bisa juga dioleskan pada sepotong kain kasa, lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.

Cara Menggunakan Thrombophob dengan benar

Gunakan Thrombophob sesuai dengan petunjuk penggunaan obat yang tertera pada kemasan. Jika Anda ragu atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan dokter mengenai aturan pemakaian Thrombophob yang sesuai dengan kondisi Anda.

Jangan menambahkan atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter. Selain itu, hindari menggosok atau mengurut area yang mengalami keluhan dengan thrombophob.

Jika Anda lupa menggunakan Thrombophob, segera pakai obat ini begitu teringat. Jika waktu sudah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, abaikan jadwal yang terlewat. Tidak perlu mengoleskan lebih banyak salep atau gel pada jadwal berikutnya.

Simpan Thrombophob di dalam suhu ruangan dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Thrombophob dengan Obat Lain

Kandungan heparin di dalam Thrombophob bisa menyebabkan interaksi berupa peningkatan risiko perdarahan jika digunakan bersama obat pengencer darah atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Contoh obat yang termasuk dalam golongan tersebut adalah:

  • Warfarin
  • Clopidogrel
  • Enoxaparin
  • Ibuprofen
  • Diclofenac
  • Asam mefenamat

Beri tahu dokter apabila Anda berencana menggunakan Thrombophob bersama obat, suplemen, atau produk herbal apa pun. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi antarobat yang tidak diinginkan.

Efek Samping dan Bahaya Thrombophob

Jika digunakan sesuai aturan pakai yang ada, produk ini jarang menyebabkan efek samping. Namun, hentikan penggunaan dan segera cari pertolongan medis bila memar tidak kunjung membaik, timbul iritasi pada kulit, atau muncul reaksi alergi obat setelah menggunakan Thrombophob.

Apa Itu Limfadenopati

Apa Itu Limfadenopati

Pada beberapa anak, kelenjar getah bening dapat teraba pada bagian leher, pangkal paha, dan ketiak, walaupun anak itu tidak sakit. Ukuran kelenjar getah bening yang normal pada anak ialah sekitaran 1−2 cm dan tidak berasa nyeri. Saat anak capai umur 8−12 tahun, kelenjar getah bening akan berkurang hingga tak lagi teraba.

Pemicu Limfadenopati

Limfadenopati terjadi saat mekanisme ketahanan tubuh menantang bakteri serta virus yang masuk ke badan. Dalam proses itu, sel darah putih dan cairan menimbun di kelenjar getah bening hingga bisa mengakibatkan bengkak.

Biasanya, anggota badan yang diserang infeksi berada di dekat kelenjar getah bening yang membesar. Untuk contoh, orang yang menanggung derita radang kerongkongan akan alami bengkak kelenjar getah bening di leher.

Berdasar jumlah kelenjar getah bening yang membesar, limfadenopati bisa dipisah dua, yakni:

Limfadenopati mekanismeik

Limfadenopati mekanismeik ialah bengkak pada dua ataupun lebih barisan kelenjar getah bening di anggota badan yang berbeda. Limfadenopati tipe ini disebabkan karena infeksi yang menebar lewat saluran darah atau penyakit yang lain serang semua badan.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan limfadenopati sistemik adalah:

1. Penyakit infeksi, yang meliputi:

  • Infeksi virus, seperti infeksi saluran pernapasan atas, demam kelenjar (mononukleosis), cytomegalovirus (CMV), hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, HIV, rubella, cacar air, atau campak
  • Infeksi bakteri, seperti TBC, selulitis, atau sifilis
  • Infeksi parasit, seperti toksoplasmosis atau filariasis
  • Infeksi jamur, seperti candidiasis, tinea, atau histoplasmosis

2. Penyakit autoimun, di antaranya:

  • Radang sendi (rheumatoid arthritis)
  • Lupus

3. Reaksi hipersensitivitas terhadap penggunaan obat-obatan berikut:

  • Phenytoin
  • Obat malaria

4. Penyakit akibat kelainan genetik, seperti:

  • Penyakit Gaucher
  • Penyakit Niemann-Pick

5. Kanker, yakni:

  • Leukemia
  • Neuroblastoma
  • Limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin

Limfadenopati lokal

Limfadenopati lokal adalah pembengkakan pada salah satu atau beberapa kelenjar getah bening di bagian tubuh yang berdekatan.

Berdasarkan area kelenjar getah bening yang terdampak, beberapa kondisi yang dapat menyebabkan limfadenopati lokal adalah:

  • Limfadenopati di leher (servikal), yang disebabkan oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas, mononukleosis, rubella, penyakit akibat cakaran kucing (cats cratch disease), limfadenitis akut, toksoplasmosis, tuberkulosis, leukemia akut, faringitis, limfoma, neuroblastoma, dan penyakit Kawasaki
  • Limfadenopati di bawah dagu (submaksila dan submental), yang disebabkan oleh infeksi mulut dan limfadenitis akut
  • Limfadenopati di ketiak (aksila), yang disebabkan oleh infeksi lokal, brucellosis, reaksi terhadap imunisasi, limfoma, dan demam rematik
  • Limfadenopati di pangkal paha (inguinal), yang disebabkan oleh infeksi lokal, ruam popok, gigitan serangga, sifilis, dan lymphogranuloma venereum (LGV)

Gejala Limfadenopati

Gejala utama limfadenopati adalah kelenjar getah bening yang membengkak. Pembengkakan dapat terjadi di satu bagian tubuh (lokal) atau di banyak bagian tubuh (sistemik).

Umumnya, kelenjar getah bening yang membengkak dapat diketahui dari:

  • Benjolan di bawah kulit
  • Benjolan terasa nyeri
  • Benjolan teraba hangat atau berwarna kemerahan

Selain gejala di atas, limfadenopati dapat disertai keluhan lain tergantung pada penyebabnya, yaitu:

  • Ruam
  • Lemas
  • Mudah lelah
  • Pegal-pegal
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Gangguan pernapasan, seperti sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan batuk
  • Berkeringat pada malam hari
  • Tidak nafsu makan
  • Berat badan menurun

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter jika mengalami gejala di atas, terutama bila benjolan timbul tanpa sebab yang jelas dan memiliki ciri-ciri berikut:

  • Makin besar dan berlangsung lebih dari 2 minggu
  • Bertekstur keras dan tidak bergerak ketika digoyangkan
  • Berukuran lebih dari 1 cm

Segera cari pertolongan di IGD jika muncul gejala baru yang lebih serius, seperti:

  • Benjolan tumbuh di tulang selangka atau leher
  • Benjolan berwarna kemerahan
  • Keluar cairan atau nanah dari benjolan
  • Berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas
  • Berkeringat pada malam hari
  • Demam
  • Sesak napas

Diagnosis Limfadenopati

Dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dengan meraba dan mengamati ukuran serta tekstur benjolan.

Guna memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti:

  • Tes hitung darah lengkap, untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi dan leukemia
  • Foto Rontgen, USG, CT scan, atau MRI, untuk mendeteksi sumber infeksi atau tumor
  • Biopsi kelenjar getah bening, untuk mendeteksi kanker atau apakah kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain

Pengobatan Limfadenopati

Tindakan yang dilakukan dokter untuk mengatasi limfadenopati akan disesuaikan dengan penyebabnya. Metode pengobatan yang bisa dipilih adalah sebagai berikut:

  • Pemberian obat antibiotik, untuk mengatasi infeksi bakteri
  • Pemberian obat imunosupresif, untuk mengatasi rheumatoid arthritis dan lupus
  • Pemberian obat pereda sakit, untuk mengatasi nyeri
  • Operasi, radioterapi, atau kemoterapi, untuk mengatasi kanker

Selain pengobatan di atas, penderita limfadenopati juga dapat melakukan upaya mandiri untuk meredakan kelenjar getah being yang nyeri, seperti:

  • Mengompres area yang sakit dengan kompres hangat
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual di apotek, seperti paracetamol
  • Beristirahat dan tidur yang cukup

Komplikasi Limfadenopati

Jika tidak ditangani, limfadenopati dapat menimbulkan komplikasi berupa munculnya abses di kelenjar getah bening yang membengkak. Selain itu, limfadeopati juga dapat menyebabkan infeksi yang parah atau sepsis.

Pencegahan Limfadenopati

Cara terbaik untuk mencegah limfadenopati adalah dengan menghindari penyebabnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah batuk dan bersin, dari toilet, sebelum memasak maupun mengolah makanan, sebelum makan, dan saat tangan tampak kotor
  • Tidak berbagi peralatan pribadi, seperti sikat gigi, handuk, atau pisau cukur dengan orang lain
  • Menutup mulut saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku
  • Melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter
  • Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang
  • Menghindari paparan zat berbahaya, seperti asap rokok dan zat kimia lain
  • Segera memeriksakan diri ke dokter jika timbul benjolan di bagian tubuh mana saja dan tidak diketahui penyebabnya

Proses Pembukuan Darah

Proses Pembukuan Darah

Warfarin bekerja dengan menghambat kerja vitamin K, yang merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembekuan darah. Obat ini digunakan dalam pengobatan emboli paru, stroke ringan (transient ischemic attack/TIA), atau penyumbatan pembuluh darah vena akibat bekuan darah (trombosis vena).

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Warfarin

Lihat beberapa hal ini saat sebelum konsumsi warfarin:

Jangan konsumsi warfarin bila Anda alergi pada obat ini.
Beritahu dokter bila Anda sebelumnya pernah atau sedang menanggung derita masalah pembuluh darah seperti aneurisma, ketagihan minuman mengandung alkohol, masalah psikis atau situasi hati, masalah daya ingat, penyakit penyakit ginjal, atau hati.
Beritahu dokter bila Anda sebelumnya pernah atau sedang menanggung derita abnormalitas darah seperti anemia atau hemofilia, atau masalah pendarahan, seperti pendarahan aliran otak atau cerna.
Beritahu dokter bila Anda baru jalani operasi, baru alami luka berat, kerap kerap luka, atau jatuh.
Beritahu dokter bila Anda sedang atau akan konsumsi obat, suplemen, atau produk herbal lain, untuk memperhitungkan hubungan antarobat.
Beritahu dokter Anda bila saat penyembuhan dengan warfarin Anda kehilangan nafsu makan atau alami demam, muntah, atau diare sepanjang >2 hari. Bila Anda akan diberi antibiotik oleh dokter lain, beritahu dokter itu jika Anda sedang konsumsi warfarin.
Jangan konsumsi minuman mengandung alkohol saat jalani penyembuhan dengan warfarin, karena bisa tingkatkan dampak negatif Anda alami pendarahan lambung.
Beritahu dokter atau petugas klinis jika Anda sedang konsumsi warfarin bila Anda diperkirakan untuk memperoleh suntikan ke otot, misalkan untuk vaksin. Pastikan suntikan ke otot dikasihkan ke lengan supaya terjadinya kemungkinan pendarahan bisa diperhitungkan lebih baik.
Jauhi kegiatan seperti olahraga dengan adu fisik yang keras. Berhati-hati saat beraktivitas dengan benda tajam atau yang beresiko mengakibatkan pendarahan, seperti memotong kuku, menggosok gigi atau bercukur.
Beritahu dokter jika Anda sedang konsumsi warfarin bila Anda diperkirakan untuk jalani operasi, termasuk operasi gigi.
Pakai kondom atau alat kontrasepsi lain untuk menghambat kehamilan, sejak konsumsi warfarin sampai 1 bulan setelah pemakaian obat, karena obat ini bisa tingkatkan dampak negatif berlangsungnya kecacatan janin.
Selekasnya ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek yang serius, sesudah memakai warfarin.

Dosis dan Aturan Pakai Warfarin

Dosis awal warfarin adalah 5–10 mg per hari, selama 1–2 hari pertama. Dosis perawatan 3–9 mg per hari, tergantung hasil tes darah saat evaluasi rutin.

Cara Mengonsumsi Warfarin dengan Benar

Pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca petunjuk pada kemasan obat sebelum mengonsumsi warfarin.

Jangan menambah dosis atau menghentikan konsumsi obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Warfarin bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Konsumsilah warfarin secara teratur pada jam yang sama setiap harinya agar mendapatkan efek maksimal. Bila lupa mengonsumsinya, segera konsumsi obat ini begitu teringat jika masih dalam hari yang sama. Jika sudah hari berikutnya, abaikan dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis obat selanjutnya.

Simpan warfarin dalam wadah tertutup di tempat yang kering dan sejuk. Hindarkan obat ini dari paparan sinar matahari secara langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Warfarin dengan Obat Lain

Berikut ini adalah interaksi yang dapat terjadi jika warfarin digunakan dengan obat-obatan tertentu:

  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan yang berpotensi fatal jika digunakan dengan obat fibrinolitik, seperti alteplase atau streptokinase
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan antikoagulan lain, seperti argatroban, dabigatran, atau heparin; antiplatelet, seperti aspirin, cilostazol, atau clopidogrel; OAINS, seperti celecoxib, diclofenac, atau ibuprofen; atau antidepresan SSRIs, seperti citalopram atau paroxetine
  • Peningkatan risiko terjadinya gangguan pada kandung empedu dan liver jika digunakan dengan ticlopidine
  • Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan dengan amiodarone, capecitabine, cotrimoxazole, acyclovir, ciprofloxacin, alprazolam, atau atorvastatin
  • Penurunan efektivitas warfarin jika digunakan dengan carbamazepine, rifampicin, phenytoin, efavirenz, atau sofosbuvir
  • Penurunan atau peningkatan efektivitas warfarin jika digunakan dengan prednisone

Selain dengan obat-obatan, makanan atau minuman tertentu juga dapat berinteraksi dengan warfarin. Hindari konsumsi jus cranberry atau buah delima selama menjalani pengobatan dengan warfarin, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.

Selain itu, makanan dan minuman dengan kandungan vitamin K yang tinggi, seperti hati, sayuran berdaun hijau, dan teh hijau bisa mengurangi efektivitas warfarin. Kurangi asupan makanan-makanan di atas selama Anda mengonsumsi warfarin. Konsultasikan ke dokter gizi bila perlu.

Efek Samping dan Bahaya Warfarin

Efek samping yang mungkin bisa timbul setelah mengonsumsi warfarin antara lain:

  • Mual
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit perut atau abdomen
  • Ruam kulit ringan
  • Rambut rontok
  • Gusi berdarah sesudah menyikat gigi
  • Tubuh mudah memar, dan memar butuh waktu lebih lama untuk memudar
  • Mimisan (tidak sering dan berlangsung <10 menit)
  • Perdarahan akibat terluka agak lebih lama untuk berhenti
  • Darah menstruasi lebih banyak atau durasi haid lebih panjang daripada biasanya

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas terus berlanjut atau semakin memberat. Anda juga harus mendapatkan pertolongan medis jika timbul reaksi alergi obat atau muncul efek samping serius, seperti:

  • Mimisan lebih dari 10 menit
  • Darah dari luka terus mengalir
  • Memar yang membesar
  • Muntah darah
  • Pipis berwarna merah atau feses berwarna hitam
  • Perdarahan di kepala, yang bisa ditandai dengan sakit kepala yang sangat berat, kejang, gangguan penglihatan yang mendadak, atau kelemahan dan mati rasa pada satu sisi tubuh

Penyebab Xanthelasma

Penyebab Xanthelasma

Pada beberapa kasus, xanthelasma terjadi ke orang yang menanggung derita cholesterol tinggi. Tetapi, ada pula orang yang kandungan kolesterolnya normal tapi masih tetap terserang xanthelasma.

Pasien xanthelasma umumnya berumur 30 tahun ke atas. Walaupun dapat terjadi pada siapa pun, xanthelasma seringkali dirasakan wanita dibanding pria.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko xanthelasma, yaitu:

  • Kolesterol tinggi atau kadar HDL (kolesterol baik) yang rendah
  • Sirosis bilier primer, yaitu penyakit liver yang dapat meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • Pola makan tinggi lemak.
  • Konsumsi obat yang dapat meningkatkan kadar kolesterol, seperti kortikosteroid atau obat untuk penyakit epilepsi
  • Hipotiroidisme
  • Obesitas
  • Diabetes

Gejala Xanthelasma

Xanthelasma ditandai dengan benjolan atau plak berwarna kuning pada kelopak mata di sudut mata bagian dalam, baik kelopak mata atas maupun bawah, serta pada mata kanan dan kiri. Plak ini tidak menyebabkan nyeri atau gangguan pada penglihatan.

Gumpalan yang terjadi pada salah satu mata dapat bertambah seiring berjalannya waktu, kemudian menyatu dan menjadi permanen dengan bentuk seperti setengah sayap kupu-kupu.

Kapan harus ke dokter

Xanthelasma tidak berbahaya. Jika Anda tidak terganggu dengan kemunculannya, xanthelasma tidak perlu diangkat. Namun, apabila Anda merasa terganggu dengan adanya xanthelasma, konsultasikan dengan dokter kulit terkait penanganannya.

Penderita xanthelasma disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jantung, untuk menjalani pemeriksaan kolesterol dan jantung. Tujuannya adalah untuk mengetahui kadar kolesterolnya dan risikonya terkena penyakit jantung.

Diagnosis Xanthelasma

Dokter akan memeriksa kulit di sekitar mata pasien untuk mengecek gumpalan atau benjolan di area tersebut. Selanjutnya, dokter akan memeriksa kadar kolesterol guna memastikan apakah gejala yang dialami pasien terkait dengan kadar kolesterol yang tinggi.

Dokter juga akan mengambil sampel darah pasien dan mengirimnya ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut. Di samping itu, dokter juga mungkin akan melakukan EKG jantung, untuk memastikan kesehatan jantung pasien.

Penanganan Xanthelasma

Xanthelasma umumnya tidak berbahaya. Oleh sebab itu, kondisi ini sebenarnya tidak perlu diobati jika tidak mengganggu penderitanya.

Jika xanthelasma dirasa mengganggu dan berisiko menyebabkan komplikasi, dokter dapat melakukan beberapa metode berikut untuk menanganinya:

  • Krioterapi, yaitu terapi untuk membekukan xanthelasma dengan nitrogen cair agar mudah diangkat
  • Operasi dengan menggunakan pisau bedah, untuk mengangkat xanthelasma
  • Radiofrequency advanced electrolysis, untuk mengurangi atau mengeliminasi xanthelasma dengan pancaran radiasi
  • Electrodessication, untuk mengeringkan jaringan dengan menggunakan jarum yang dialiri listrik
  • Chemical peeling, untuk menghilangkan xanthelasma dengan menggunakan larutan kimia

Perlu diketahui, xanthelasma dapat muncul kembali apabila kadar kolesterol pasien tidak menurun. Oleh karena itu, dokter juga mungkin akan memberikan obat-obatan penurun kolesterol, seperti rosuvastatin, lovastatin, dan simvastatin, jika pasien memiliki kolesterol tinggi.

Komplikasi Xanthelasma

Xanthelasma sebenarnya tidak berbahaya, tetapi kondisi ini bisa menandakan kadar kolesterol yang tinggi. Jika tidak ditangani, kolesterol tinggi berisiko membentuk plak di pembuluh darah arteri sehingga memicu terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Pencegahan Xanthelasma

Pemicu utama xanthelasma adalah kolesterol tinggi. Oleh karena itu, lakukan hal-hal di bawah ini untuk mencegah kolesterol tinggi dan xanthelasma:

  • Kurangi konsumsi minuman beralkohol.
  • Lakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit dalam sehari.
  • Jaga atau turunkan berat badan agar berada pada kisaran yang ideal.
  • Perbanyak konsumsi serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, gandum, dan kacang-kacangan.
  • Konsumsi makanan yang tinggi akan lemak baik, seperti ikan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
  • Hindari makanan atau minuman yang tinggi lemak jenuh, seperti daging merah, produk susu full cream, dan produk makanan kemasan.

Upaya pencegahan di atas juga perlu dilakukan penderita xanthelasma yang sudah dioperasi, untuk mencegah xanthelasma tumbuh kembali.

Apa Itu obat Paracetamol

Apa Itu obat Paracetamol

Paracetamol dalam Demacolin berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan demam. Obat ini bekerja pada area otak yang mengatur suhu tubuh dan memblokir zat kimia dalam tubuh yang memicu timbulnya rasa sakit.

Pseudoephedrine merupakan dekongestan yang melegakan hidung tersumbat, telinga tersumbat, dan sinus tersumbat. Sementara chlorpheniramine merupakan antihistamin yang bermanfaat untuk meredakan mata berair, hidung meler, bersin-bersin, dan rasa gatal di hidung, mata, atau tenggorokan.

Jenis Produk dan Kandungan Demacolin

Demacolin tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Dalam 1 tablet Demacolin terdapat 500 mg paracetamol, pseudoephedrine HCl 7,5 mg, dan chlorpheniramine maleate 2 mg. Sementara itu, tiap 5 ml sirop demacolin berisi 120 mg paracetamol, pseudoephedrine HCl 7,5 mg, dan chlorpheniramine maleate 1 mg.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Demacolin
Perhatikan beberapa hal berikut sebelum mengonsumsi Demacolin:

Jangan mengonsumsi Demacolin jika Anda alergi terhadap paracetamol, pseudoephedrine hydrochloride, atau chlorphenamine maleate. Beri tahu riwayat alergi Anda kepada dokter.
Jangan mengonsumsi Demacolin jika Anda baru menjalani pengobatan dengan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti isocarboxazid dan tranylcypromine, dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
Konsultasikan penggunaan Demacolin dengan dokter jika menderita gangguan pernapasan, diabetes, glaukoma, penyakit jantung, hipertensi, gangguan ginjal, penyakit liver, kejang, hipertiroidisme, gangguan di lambung atau usus, gangguan buang air kecil, atau pembesaran prostat.
Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan Demacolin, karena dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping, termasuk kerusakan hati.
Jangan langsung mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat berat setelah Anda mengonsumsi Demacolin, karena obat ini bisa saja menimbulkan pandangan buram, pusing, atau kantuk.
Konsultasikan penggunaan Demacolin dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda memberikan Demacolin kepada anak-anak, terutama anak usia <6 tahun.
Konsultasikan kepada dokter perihal penggunaan Demacolin jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau obat herbal lain, untuk mengantisipasi interaksi obat.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi Demacolin sebelum menjalani prosedur medis, termasuk operasi.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping lebih serius setelah mengonsumsi Demacolin.
Dosis dan Aturan Pakai Demacolin
Berikut adalah rincian dosis Demacolin berdasarkan bentuk obat:

Tujuan: Meringankan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.

Bentuk obat: Tablet

Dewasa: 1 tablet 3 kali sehari
Anak usia 6–12 tahun: 0,5 tablet 3 kali sehari
Bentuk obat: Sirop

Anak usia 6–12 tahun: 2 sendok takar (total 10 ml), 3 kali sehari
Anak usia 2–5 tahun: Dosis atas petunjuk dokter
Cara Mengonsumsi Demacolin dengan Benar
Konsumsilah Demacolin sesuai dengan petunjuk penggunaan obat yang tertera pada kemasan. Demacolin dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan dan dapat dihentikan jika sudah tidak ada keluhan. Jangan menambahkan dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Demacolin dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Jika Anda menderita sakit maag, sebaiknya konsumsi Demacolin bersama makanan untuk menghindari rasa tidak nyaman pada perut.

Bila lupa mengonsumsi Demacolin, segera konsumsi begitu teringat jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Apabila sudah dekat, abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis selanjutnya.

Perlu diingat, Demacolin tidak dapat mengatasi penyebab gejala flu yang umumnya adalah infeksi virus. Oleh karena itu, penderita disarankan untuk memperkuat daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, minum air putih lebih banyak, dan beristirahat yang cukup.

Konsultasikan dengan dokter jika kondisi Anda belum membaik setelah mengonsumsi Demacolin lebih dari 1 minggu, terutama jika terdapat sakit kepala yang tidak kunjung membaik, ruam kulit, atau demam lebih dari 3 hari. Namun, jika gejala sangat parah, jangan menunggu 1 minggu untuk berkonsultasi.

Simpan Demacolin di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari paparan sinar matahari. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Demacolin dengan Obat Lain
Kandungan paracetamol, pseudoephedrine hydrochloride, dan chlorpheniramine maleate dalam Demacolin dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan dengan obat-obatan tertentu, seperti:

Penurunan efektivitas paracetamol jika digunakan bersama cholestyramine
Peningkatan risiko terjadinya efek samping pseudoephedrine jika digunakan dengan asam sitrat, kalium sitrat, natrium sitrat, natrium bikarbonat
Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi yang berpotensi fatal jika pseudoephedrine digunakan dengan MAOI
Peningkatan risiko terjadinya penurunan fungsi otak yang berpotensi fatal jika chlorpheniramine digunakan dengan MAOI
Penurunan efektivitas obat golongan penghambat beta, seperti bisoprolol
Peningkatan penyerapan paracetamol jika digunakan dengan metoclopramide dan domperidone
Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika paracetamol digunakan bersama antikoagulan
Peningkatan risiko terjadinya kerusakan hati jika paracetamol digunakan dengan barbiturat
Peningkatan tekanan darah jika pseudoephedrine digunakan bersama dengan dekongestan lain, antidepresan trisiklik, atau obat penekan selera makan
Efek Samping dan Bahaya Demacolin
Paracetamol, pseudoephedrine, dan chlorpheniramine maleate dalam Demacolin dapat menyebabkan efek samping, antara lain:

Kantuk
Pusing
Penglihatan buram
Sakit perut atau mual
Kegelisahan
Hidung, tenggorokan, atau mulut terasa kering
Konsultasikan dengan dokter jika efek samping yang Anda alami tidak membaik atau malah memburuk. Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi atau efek samping lebih serius, seperti:

Perubahan suasana hati atau kondisi mental, seperti linglung atau halusinasi
Gemetar
Sulit buang air kecil
Detak jantung cepat (takikardia), lambat (bradikardia), atau tidak beraturan (aritmia)
Kejang

Penyebab Keluarnya Muntah Pada Anak Kecil 

Penyebab Keluarnya Muntah Pada Anak Kecil

Pada bayi dan anak-anak, risiko terjadinya dehidrasi akibat muntah lebih tinggi, terutama jika disertai diare. Hal ini karena tubuh bayi dan anak-anak lebih kecil daripada orang dewasa sehingga kadar air dalam tubuhnya juga lebih sedikit. Di samping itu, bayi dan anak-anak juga lebih sulit makan dan minum saat muntah.

Penyebab Muntah

Di dalam otak, terdapat bagian yang mengatur agar tubuh bergerak otomatis ketika mendapat rangsangan. Bagian otak inilah yang merangsang muntah saat menerima rangsangan tertentu yang bisa berasal dari gangguan kesehatan atau kondisi lain. Berikut adalah penjelasannya;

Gangguan kesehatan

Beberapa penyakit dan gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan muntah adalah:

  • Keracunan makanan
  • Hiperemesis gravidarum
  • Morning sickness
  • Usus tersumbat akibat hernia atau tumor
  • Sakit maag dan tukak lambung
  • Batu empedu
  • Infeksi, seperti demam tifoid, demam berdarah, infeksi saluran kemih, atau infeksi ginjal
  • Batu ginjal
  • Migrain
  • Meningitis
  • Cedera atau gegar otak
  • Radang usus buntu (apendisitis)
  • Vertigo
  • Serangan jantung
  • Kadar gula darah tinggi (hiperglikemia)
  • Kadar kalsium dalam tubuh terlalu tinggi (hiperkalsemia)
  • Bulimia
  • Tumor otak
  • Efek samping obat, seperti antibiotik, obat bius, atau kemoterapi

Kondisi lain

Selain penyakit dan gangguan kesehatan, muntah juga dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

  • Reaksi terhadap aroma tertentu, seperti bau amis atau busuk
  • Mabuk perjalanan
  • Mabuk karena mengonsumsi minuman beralkohol
  • Stres berat
  • Terlalu banyak makan, terutama makanan berlemak dan pedas
  • Berolahraga terlalu berat

Selain beberapa kondisi di atas, muntah yang terjadi lebih dari sekali bisa menjadi gejala dari sindrom muntah siklik, yaitu kondisi yang membuat seseorang mengalami muntah parah tanpa alasan yang jelas. Muntah akibat kondisi ini bisa terjadi berkali-kali dalam beberapa jam atau beberapa hari.

Meski dapat menyerang semua kalangan usia, sindrom muntah siklik paling sering terjadi pada anak-anak usia 3–7 tahun.

Gejala Muntah

Sebelum terjadi muntah, biasanya seseorang akan mengalami beberapa gejala tertentu, yaitu:

  • Mual
  • Pusing
  • Sakit perut
  • Diare
  • Demam
  • Nadi berdenyut lebih cepat
  • Mulut kering
  • Berkeringat
  • Nyeri dada
  • Lemas
  • Gelisah

Sementara itu, gejala yang umum terjadi pada sindrom muntah siklik adalah:

  • Kulit pucat
  • Lemas
  • Demam
  • Produksi air liur meningkat
  • Sakit kepala
  • Sulit makan
  • Sensitif terhadap cahaya
  • Vertigo

Seperti telah disebutkan sebelumnya, muntah merupakan gejala dari kondisi medis tertentu. Berbagai kondisi tersebut dapat membuat warna muntah yang dikeluarkan berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya:

Bening

Pada umumnya, seseorang yang muntah akan mengeluarkan makanan-makanan yang telah dicerna. Namun, setelah beberapa kali, muntah akan berubah menjadi bening atau hanya berisi air.

Beberapa kondisi medis yang umumnya ditandai dengan muntah berwarna bening adalah:

  • Morning sickness
  • Cedera otak
  • Sindrom muntah siklik
  • Keracunan makanan
  • Migrain
  • Penyakit asam lambung (GERD)

Hijau atau kuning

Muntah berwarna hijau atau kuning dapat menjadi tanda keluarnya cairan empedu. Kondisi ini umumnya terjadi pada penderita usus tersumbat atau keracunan makanan.

Oranye

Muntah berwarna oranye dapat disebabkan muntah berisi makanan yang baru sebagian dicerna. Muntah jenis ini bisa terjadi akibat kondisi medis berikut:

  • Keracunan makanan
  • Gastroenteritis
  • Flu
  • Morning sickness
  • Migrain
  • Radang usus buntu
  • Mabuk perjalanan
  • Efek kemoterapi
  • Radang usus buntu
  • Infeksi telinga bagian dalam

Muntah disertai darah

Muntah darah dikenal sebagai hematemesis. Muntah bisa disertai bercak darah berwarna merah muda, atau berwarna cokelat kehitaman seperti kopi.

Muntah yang mengandung darah berwarna merah cerah biasanya terjadi akibat:

  • Luka di gusi atau tenggorokan
  • Gagal hati (sirosis hati)
  • Sindrom Mallory-Weiss
  • Varises esofagus
  • Tukak lambung
  • Intoleransi laktosa
  • Gangguan pembekuan darah
  • Amiloidosis

Sementara muntah dengan darah yang berwarna merah pekat atau cenderung cokelat seperti bubuk kopi terjadi karena bercampur dengan asam lambung. Muntah jenis ini bisa disebabkan oleh:

  • Tukak lambung
  • Tukak duodenum
  • Kanker lambung
  • Keracunan obat aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
  • Infeksi jamur phaeohyphomycosis

Kapan harus ke dokter

Segera bawa anak Anda ke IGD jika ia mengalami muntah berulang, terutama jika muntahnya berwarna hijau, terdapat darah, menyemprot, atau berwarna hitam. Penanganan perlu segera dilakukan jika ia menunjukkan tanda-tanda dehidrasi di bawah ini:

  • Bibir kering
  • Tidak keluar air mata saat menangis
  • Mata tampak cekung
  • Buang air kecil sedikit
  • Lemas

Penyebab Mulut Kering Dan Cara Mengatasi 

Penyebab Mulut Kering Dan Cara Mengatasi 

Jumlah air liur yang sedikit bisa mengakibatkan mulut kering dan tingkatkan dampak negatif masalah kesehatan mulut, seperti radang gusi, gigi berlubang, sampai infeksi jamur di mulut.

Umumnya, mulut kering biasa dirasakan kadang-kadang waktu, misalkan saat sedang depresi atau kuatir. Tetapi, bila terjadi dalam waktu lama, keadaan mulut kering menjadi pertanda dari masalah kesehatan yang penting memperoleh pengatasan selanjutnya.

Penyebab Mulut Kering

Mulut kering terjadi ketika kelenjar air liur tidak mampu menghasilkan air liur dalam jumlah yang cukup. Kurangnya produksi air liur ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti:

  • Dehidrasi, misalnya akibat diare atau keluar keringat berlebih
  • Stres dan rasa cemas
  • Kebiasaan bernapas melalui mulut, misalnya akibat hidung tersumbat atau mendengkur
  • Proses penuaan, karena lansia cenderung mengalami kekurangan gizi atau mengalami penyakit kronis
  • Efek samping obat-obatan, seperti diuretik, antidepresan, antihistamin, relaksan otot, dan pereda nyeri
  • Kebiasaan merokok, mengunyah tembakau, atau mengonsumsi minuman beralkohol
  • Kondisi atau penyakit tertentu, seperti sariawan, sindrom Sjögren, anemia, stroke, diabetes, rheumatoid arthritis, cystic fibrosis, penyakit Alzheimer, gondongan, hipertensi, dan HIV/AIDS
  • Cedera atau komplikasi operasi yang menyebabkan kerusakan saraf di leher dan kepala
  • Kemoterapi atau radioterapi di bagian kepala dan leher

Gejala Mulut Kering

Mulut kering merupakan salah satu gejala yang muncul ketika kelenjar saliva tidak memproduksi air liur dalam jumlah yang cukup. Kurangnya produksi air liur juga dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:

  • Bau mulut
  • Suara serak
  • Sering merasa haus
  • Air liur terasa kental
  • Saluran hidung terasa kering
  • Bibir kering dan pecah-pecah
  • Tenggorokan kering dan sakit
  • Bagian dalam mulut terasa lengket
  • Sensasi panas di dalam mulut, khususnya di lidah
  • Lidah kering, tampak kemerahan, dan terasa kasar
  • Sulit mengunyah, menelan, dan berbicara
  • Gangguan pada indra pengecap

Selain keluhan di atas, mulut kering juga dapat menyulitkan penderitanya ketika ingin memasang gigi palsu.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala di atas, terutama bila keluhan tidak mereda setelah melakukan perawatan secara mandiri.

Pemeriksaan ke dokter juga diperlukan bila mulut kering terjadi dalam jangka panjang. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan lain, seperti gigi berlubang.

Segera periksakan diri ke dokter jika gejala yang dialami makin parah hingga menyebabkan sulit makan dan minum.

Diagnosis Mulut Kering

Diagnosis diawali dengan tanya jawab terkait gejala, riwayat kesehatan, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi oleh pasien, dilanjutkan dengan pemeriksaan di mulut.

Untuk memastikan penyebab terjadinya mulut kering, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Tes darah, untuk mendeteksi infeksi atau penyakit lain yang mungkin menyebabkan mulut kering, seperti diabetes
  • Tes produksi air liur, untuk mengetahui jumlah air liur yang diproduksi
  • Biopsi kelenjar ludah, dengan mengambil sampel jaringan kelenjar ludah yang selanjutnya diteliti di laboratorium bila mulut kering dicurigai disebabkan oleh sindrom Sjögren
  • Pemindaian dengan CT scan dan MRI, untuk memeriksa gangguan pada kelenjar air liur

Pengobatan Mulut Kering

Sebelum menjalani pengobatan dari dokter, pasien sebaiknya melakukan perawatan mandiri terlebih dahulu. Pasien bisa minum air putih lebih sering, mengulum es batu, atau mengunyah permen karet bebas gula. Cara-cara tersebut bertujuan untuk merangsang produksi air liur.

Jika upaya di atas tidak efektif mengatasi mulut kering, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter dapat melakukan beberapa metode berikut:

  • Mengurangi dosis atau mengganti obat-obatan jika mulut kering disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu
  • Memberikan air liur buatan atau obat kumur yang mengandung xylitol
  • Memberikan obat pilocarpine, untuk merangsang produksi air liur
  • Memberikan fluoride oles untuk mencegah gigi berlubang

Komplikasi Mulut Kering

Sejumlah komplikasi yang dapat terjadi jika penyebab mulut kering tidak segera ditangani adalah:

  • Sariawan
  • Bibir pecah-pecah
  • Gigi berlubang, terbentuknya karang gigi, atau timbulnya penyakit gusi
  • Infeksi jamur di mulut
  • Kekurangan gizi karena sulit mengunyah dan menelan

Pencegahan Mulut Kering

Mulut kering bisa dicegah dengan minum air putih yang cukup setiap hari, serta menjaga kesehatan mulut dan gigi. Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah atau meredakan gejala mulut kering adalah:

  • Hentikan kebiasaan bernapas melalui mulut dan lakukan pengobatan jika sering mendengkur di malam hari.
  • Hentikan kebiasaan merokok.
  • Hindari konsumsi minuman berkafein atau beralkohol.
  • Gunakan pelembap udara di kamar, terutama pada malam hari.
  • Oleskan pelembap bibir untuk mengatasi bibir pecah-pecah.
  • Batasi konsumsi makanan yang mengandung gula, makanan asam, pedas, dan asin.
  • Gunakan pasta gigi dan obat kumur yang mengandung fluoride dan hindari menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol.
  • Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi minimal dua kali dalam 1 tahun.
  • Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter bila mengalami mulut kering akibat efek samping obat atau kemoterapi.

Apa Itu Muntaber

Apa Itu Muntaber

Jika didiamkan, muntaber bisa mengakibatkan dehidrasi berat, yang dapat memacu kompleksitas beresiko, dimulai dari gagal ginjal sampai koma. Oleh karenanya, muntaber perlu dicurigai dan selekasnya diatasi bila tanda-tandanya semakin lebih buruk.

Penyebab Muntaber

Muntaber paling sering disebabkan oleh virus jenis Rotavirus dan Norovirus. Namun, virus jenis Astrovirus dan Adenovirus juga bisa menyebabkan muntaber. Selain virus, muntaber juga dapat disebabkan oleh:

  • Infeksi bakteri, seperti pada penyakit tipes dan disentri
  • Infeksi parasit, seperti amebiasis
  • Paparan zat kimia atau racun
  • Reaksi obat-obatan, seperti antibiotik

Muntaber merupakan penyakit yang mudah menular. Seseorang bisa tertular muntaber akibat:

  • Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman penyebab muntaber
  • Berdekatan atau kontak langsung dengan penderita, seperti berjabat tangan
  • Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar atau mengganti popok anak

Faktor risiko muntaber

Ada beberapa kelompok individu yang berisiko tinggi mengalami muntaber, yaitu:

  • Anak kecil
    Anak-anak lebih rentan terserang infeksi virus, karena belum memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
  • Anak sekolah atau yang tinggal di asrama
    Muntaber mudah menular di lingkungan yang banyak orang berkumpul dalam jarak dekat.
  • Orang lanjut usia
    Daya tahan tubuh akan menurun seiring penuaan. Oleh sebab itu, muntaber mudah menular ke lansia, terutama jika mereka kontak dengan orang yang berpotensi menyebarkan kuman.
  • Orang dengan daya tahan tubuh lemah
    Orang yang sedang menjalani kemoterapi atau memiliki kondisi tertentu, seperti AIDS atau kanker, lebih berisiko tertular infeksi karena kekebalan tubuh mereka lemah.

Gejala Muntaber

Gejala utama muntaber atau gastroenteritis adalah diare, serta mual dan muntah, yang muncul 1–3 hari setelah terinfeksi. Gejala umumnya akan berlangsung selama 1–2 hari, tetapi bisa juga hingga 14 hari.

Penderita muntaber juga dapat mengalami gejala lain, seperti:

  • Sakit atau kram perut
  • Hilang nafsu makan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau sendi
  • Demam

Kapan harus ke dokter

Muntaber dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika gejalanya cukup parah, disarankan untuk segera ke dokter.

Berikut ini adalah beberapa gejala muntaber yang harus segera mendapatkan penanganan dari dokter:

  • Tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil dan mulut kering
  • Demam di atas 40⁰C
  • Selalu muntah setelah minum
  • Muntah-muntah yang berlangsung lebih dari 2 hari
  • Muntah darah
  • Buang air besar disertai darah

Sementara pada bayi dan anak-anak, ada beberapa gejala muntaber yang harus diwaspadai. Segera bawa bayi atau anak Anda ke dokter jika menunjukkan keluhan berikut:

  • Lesu
  • Rewel atau mudah marah
  • Ubun-ubun menonjol
  • Leher kaku
  • Sakit kepala berat
  • Mulut kering
  • Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun
  • Menangis tanpa disertai keluargnya air mata
  • Perut sakit atau membengkak
  • Demam di atas 38⁰ C
  • Diare disertai darah
  • Lesu

Diagnosis Muntaber

Dokter akan terlebih dahulu menanyakan gejala dan aktivitas yang dilakukan pasien, termasuk makanan dan minuman yang dikonsumsi, dilanjutkan dengan memeriksa kondisi fisik pasien.

Jika ada dugaan bahwa muntaber disebabkan oleh bakteri atau parasit, dokter akan melakukan pemeriksaan tinja. Sampel tinja penderita akan diperiksa di laboratorium untuk memastikan penyebab muntaber.

Selain pemeriksaan sampel tinja, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang lain bila diduga gejala disebabkan oleh kondisi lain. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Tes darah
  • USG
  • CT scan
  • MRI

Pengobatan Muntaber

Pada sebagian besar kasus, muntaber dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita cukup melakukan penanganan mandiri di rumah, misalnya dengan banyak minum air, terutama bagi penderita anak-anak.

Jika diperlukan, penderita bisa minum larutan oralit untuk mengganti cairan tubuh dan elektrolit yang hilang. Perlu diingat, pastikan untuk mengikuti aturan pakai yang tertera pada kemasan.

Penderita juga dapat mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas, untuk meredakan gejala. obat-obatan tersebut antara lain:

  • Paracetamol atau ibuprofen, untuk meredakan nyeri
  • Dimenhydrinate atau meclizine, untuk meredakan mual
  • Loperamide atau bismuth subsalicylate, untuk meredakan diare
  • Diosmectite, untuk meredakan diare

Pada muntaber yang menimbulkan mual dan muntah parah, penanganan di rumah sakit sangat diperlukan. Dokter akan memberikan infus cairan dan obat-obatan, seperti:

  • Ondansetron
  • Prochlorperazine
  • Promethazine

Selain obat-obatan muntaber di atas, dokter juga akan memberikan antibiotik, pada muntaber yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, antibiotik hanya diberikan pada kasus muntaber yang berat.

Setelah kondisinya membaik, pasien akan dianjurkan untuk mengonsumsi dan juga menghindari makanan tertentu.

Pengobatan muntaber pada anak

Muntaber pada anak-anak harus ditangani sedini mungkin. Hal ini karena anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi akibat muntaber daripada orang dewasa.

Untuk mencegah dehidrasi pada bayi, berikan ia minum 15–20 menit setelah muntah atau diare. Cairan yang diberikan bisa berupa larutan oralit, ASI, atau susu formula. Jika anak muntah setiap kali diberi cairan, periksakan ke dokter. Bila diperlukan, anak akan dirawat di rumah sakit dan diberikan cairan melalui infus.

Komplikasi Muntaber

Muntaber yang tidak ditangani dapat bertambah parah dan menyebabkan dehidrasi, yang ditandai dengan keluhan berupa:

  • Urine berwarna kuning pekat atau gelap
  • Frekuensi buang air kecil menurun
  • Kulit dan mulut kering
  • Pusing
  • Linglung
  • Lemas atau lesu

Jika tidak segera ditangani, dehidrasi dapat menyebabkan komplikasi serius, berupa pembengkakan otak, gagal ginjal, kejang, hingga koma.

Penyebab Folikulitis

Penyebab Folikulitis

Di atas kulit dan lubang hidung, ada bakteri yang disebutkan Staphylococcus aureus. Di kulit yang sehat, bakteri ini tidak memunculkan infeksi.

Tetapi, bila ada cedera pada kulit, bakteri Staphylococcus dapat masuk dan mengontaminasi susunan kulit, termasuk ke folikel rambut. Infeksi ini dapat menyebar ke kulit di tempat lain, atau pada orang yang lain mempunyai cedera di kulitnya.

Staphylococcus aureus adalah pemicu paling sering folikulitis. Selainnya bakteri ini, ada banyak bakteri yang lain bisa mengakibatkan folikulitis, misalnya bakteri Pseudomonas. Selainnya bakteri, jamur Malassezia yang kerap mengakibatkan panu, bisa memunculkan folikulitis.

Folikulitis dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko dialami oleh orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki jerawat
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Berendam dalam air dan bak mandi yang tidak bersih
  • Sering mengenakan pakaian yang tidak menyerap keringat, seperti sarung tangan karet maupun sepatu boots, atau pakaian ketat
  • +

  • Sering bercukur atau waxing
  • Menderita penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh, seperti diabetes, HIV/AIDS, atau kanker
  • Menggunakan obat-obatan tertentu untuk mengatasi jerawat, seperti krim kortikosteroid atau antibiotik, dalam jangka panjang

Gejala Folikulitis

Gejala folikulitis tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Namun, folikulitis umumnya menimbulkan sejumlah gejala berikut:

  • Bintik-bintik kecil kemerahan atau seperti jerawat di kulit tempat rambut tumbuh
  • Benjolan berisi nanah yang dapat membesar atau pecah
  • Benjolan terasa perih, panas, sakit, atau gatal
  • Rambut di area yang meradang mengalami kerontokan

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala atau tanda-tanda di atas, terutama bila keluhan tersebut tidak hilang setelah beberapa hari.

Folikulitis biasanya tergolong ringan dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, segera ke dokter apabila folikulitis disertai demam, menyebar luas atau membesar, serta keluar nanah dan berbau.

Diagnosis Folikulitis

Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan kulit pasien dengan menggunakan kaca pembesar. Jika diperlukan, dokter dapat mengorek sedikit kulit yang terinfeksi untuk dilihat di bawah mikroskop.

Jika infeksi terus berlanjut meski pasien telah menjalani pengobatan, dokter akan melakukan tes usap pada kulit atau rambut yang terinfeksi. Sampel ini kemudian akan diperiksa di laboratorium untuk menentukan penyebab infeksinya.

Pada kasus tertentu, dokter juga dapat mengambil sampel jaringan (biopsi) pada kulit, untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain.

Pengobatan Folikulitis

Pengobatan folikulitis tergantung pada jenis dan tingkat keparahan yang dialami pasien. Bagi pasien folikulitis ringan, lakukan beberapa hal berikut untuk meredakan gejala dan mempercepat proses penyembuhan:

  • Bersihkan area yang terinfeksi dengan air hangat dan sabun antibakteri. Pastikan untuk selalu menggunakan pakaian dan handuk yang bersih.
  • Tempelkan kain yang telah direndam ke dalam campuran satu sendok teh garam dan dua gelas air ke area tubuh yang terinfeksi. Jika tidak ada garam, Anda bisa menggantinya dengan cuka putih.
  • Hindari mencukur, menggaruk, atau mengenakan pakaian yang terlalu ketat, pada area yang terinfeksi.

Jika tidak membaik dengan penanganan mandiri tersebut, folikulitis perlu diobati dengan metode berikut:

Obat-obatan

Dokter akan meresepkan antibiotik dalam bentuk oles, seperti gentamicin. Jika infeksi sudah cukup berat, dokter dapat memberikan antibiotik minum. Sementara itu, untuk mengatasi folikulitis akibat infeksi jamur, dokter akan memberikan obat antijamur dalam bentuk krim, sampo, atau tablet.

Pada penderita eosinophilic folliculitis ringan, dokter akan menyarankan penggunaan krim steroid untuk meredakan gatal. Sementara pada pasien yang juga menderita HIV/AIDS, dokter akan memberikan obat antiretroviral.

Operasi

Pada pasien yang memiliki benjolan besar, dokter akan melakukan operasi kecil untuk mengeluarkan nanah dari benjolan. Dengan demikian, folikulitis akan cepat sembuh dan kecil kemungkinan meninggalkan bekas.

Terapi laser

Jika metode lain gagal dan folikulitis kembali kambuh, dokter akan menghilangkan folikel rambut dengan laser. Meski begitu, metode ini tergolong mahal dan akan menghilangkan rambut pada area yang diterapi secara permanen.

Komplikasi Folikulitis

Folikulitis biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dan jarang menyebabkan gangguan yang lebih parah. Meski demikian, ada beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat folikulitis, yaitu:

  • Bisul
  • Infeksi yang menyebar atau berulang
  • Kerusakan kulit permanen, bisa berupa bekas luka atau kulit menghitam
  • Kerusakan folikel rambut dan kebotakan permanen

Pencegahan Folikulitis

Folikulitis bisa dicegah dengan melakukan upaya-upaya sederhana, seperti:

  • Jaga kulit tetap bersih dan lembap, terutama jika rentan terserang infeksi, misalnya karena menderita diabetes.
  • Gunakan krim pencukur sebelum mencukur, dan oleskan krim pelembap setelah mencukur.
  • Pastikan untuk menggunakan pisau cukur yang tajam dan baru setiap mencukur. Bila memungkinkan, gunakan pencukur elektrik atau krim penghilang bulu.
  • Hindari mengenakan pakaian yang ketat agar tidak terjadi gesekan antara kulit dan pakaian.
  • Gunakan produk perawatan kulit yang menjaga kelembapan kulit dan tidak menyumbat pori-pori kulit.
  • Selalu gunakan handuk yang bersih dan jangan berbagi pakai handuk, alat cukur, atau barang pribadi lainnya dengan orang lain.
  • Hindari berendam pada tempat yang kebersihannya tidak terjamin.
  • Rajin cuci tangan dengan air bersih dan sabun.

Penyebab Hiperkalsemia

Peningkatan kadar kalsium darah umumnya diakibatkan oleh kelenjar paratiroid yang terlalu aktif. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kelebihan vitamin D, kanker, dan penggunaan obat-obatan tertentu.

Penyebab Hiperkalsemia

Hiperkalsemia dapat dipicu oleh beberapa kondisi, yaitu:

Hiperparatiroidisme

Hiperkalsemia paling sering disebabkan oleh hiperparatiroidisme. Normalnya, hormon paratiroid diproduksi ketika kadar kalsium dalam darah rendah. Pada hiperparatiroidisme, kelenjar paratiroid menjadi terlalu aktif sehingga memproduksi hormon paratiroid secara berlebihan. Akibatnya, kadar kalsium di dalam tubuh meningkat pesat.

Keracunan obat-obatan

Peningkatan produksi hormon paratiroid dapat dipicu oleh penggunaan obat-obatan tertentu, di antaranya:

  • Lithium, untuk menangani gangguan bipolar
  • Hydrochlorothiazide, untuk mengatasi hipertensi dan edema

Selain obat di atas, penggunaan obat yang mengandung kalsium karbonat secara berlebihan, seperti antasida, dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah.

Kelebihan vitamin A atau D

Kelebihan vitamin A atau D dapat terjadi akibat mengonsumsi suplemen vitamin A atau D dengan dosis yang terlalu tinggi. Seiring waktu, jumlah vitamin yang makin banyak di dalam tubuh dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah.

Kanker

Hiperkalsemia akibat kanker biasanya dialami oleh pasien yang dirawat di rumah sakit. Sekitar 10–30% penderita kanker mengalami hiperkalsemia ketika:

  • Kanker menyebabkan tulang melepaskan kalsium ke dalam darah
  • Kanker mengganggu ginjal dalam proses pembuangan kalsium bersama urine

Beberapa jenis kanker yang dapat memicu hiperkalsemia adalah kanker paru-paru, kanker ginjal, kanker payudara, dan kanker darah (multiple myeloma). Kanker yang telah menyebar ke bagian tulang juga dapat meningkatkan risiko hiperkalsemia.

Gejala Hiperkalsemia

Hiperkalsemia enteng bisa terjadi tanpa tanda-tanda apa pun. Tanda-tanda biasanya baru muncul bila hiperkalsemia yang dirasakan cukup parah.

Tanda-tanda yang bisa muncul karena hiperkalsemia bergantung pada anggota badan yang terimbas, diantaranya:

Ginjal, dengan tanda-tanda haus berlebihan, kerap membuang air kecil, atau batu ginjal
Aliran pencernaan, diikuti sakit di perut, mual, muntah, dan sembelit
Tulang dan otot, diikuti ngilu tulang dan kurang kuat otot
Otak, dengan tanda-tanda bingung, kecapekan, kejang, sampai pengurangan kesadaran
Jantung, diikuti jantung berdebar-debar, tidak sadarkan diri, dan aritmia

Sementara tingkat keparahan hiperkalsemia dapat dibagi berdasarkan kadar kalsium dalam darah, yaitu:

  • Ringan, bila kadar kalsium darah 10,5–11,9 mg/dL
  • Sedang, bila kadar kalsium darah 12,0–13,9 mg/dL
  • Krisis hiperkalsemia, bila kadar kalsium darah 14,0–16,0 mg/dL

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter bila Anda mengalami gejala hiperkalsemia seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan juga dianjurkan bagi Anda yang memiliki riwayat hiperkalsemia atau hiperparatiroidisme dalam keluarga.

Diagnosis Hiperkalsemia

Karena jarang menimbulkan gejala, hiperkalsemia umumnya baru terdeteksi ketika penderitanya menjalani tes darah. Jika kadar kalsium darah mengalami peningkatan, dokter akan menjalankan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

Untuk mengawali pemeriksaan, dokter akan melakukan tanya jawab terkait riwayat kesehatan pasien, termasuk obat-obatan yang sedang digunakan. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk dengan memeriksa kondisi otot dan refleks pasien.

Guna memastikan diagnosis, beberapa tes di bawah ini mungkin akan dilakukan:

  • Tes darah, untuk memeriksa kadar kalsium darah dan kadar hormon paratiroid
  • Tes urine, untuk mengukur kalsium, protein dan zat lain yang terkandung dalam urine, serta memeriksa fungsi ginjal
  • Foto Rontgen dada, untuk mendeteksi kanker paru-paru
  • Mammografi, untuk mendeteksi kanker payudara
  • CT scan atau MRI, untuk melihat kondisi organ tubuh secara detail
  • Pemeriksaan densitometri tulang, untuk memeriksa kepadatan dan kekuatan tulang
  • Tes rekam jantung, seperti EKG, untuk memeriksa kondisi jantung
  • Biopsi, untuk mendeteksi kondisi seperti limfoma atau leukemia

Pengobatan Hiperkalsemia

Pengobatan hiperkalsemia akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi dan penyebabnya. Pada hiperlaksemia ringan, dokter umumnya hanya akan memantau kondisi tulang dan ginjal pasien secara berkala.

Bila hiperkalsemia yang dialami pasien cukup berat, penanganan dapat dilakukan dengan metode berikut ini:

Obat-obatan

Beberapa obat-obatan yang dapat diberikan untuk menangani hiperkalsemia, yaitu:

    • Calcitonin, untuk mengendalikan kadar kalsium dalam darah
    • Canacalcet, untuk membantu meredakan kelenjar paratiroid yang terlalu aktif
    • Bisfosfonat, seperti clodronateuntuk menurunkan kadar kalsium darah dengan cepat
    • Denosumab, untuk menangani hiperkalsemia yang tidak dapat ditangani dengan bisfosfonat
    • Prednisone, untuk mengatasi hiperkalsemia yang disebabkan oleh kadar vitamin D yang tinggi

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Doxycycline

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Doxycycline

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani pengobatan dengan doxycycline antara lain:

Beritahu dokter mengenai kisah alergi yang Anda punyai. Doxycycline jangan diberikan ke pasien yang alergi pada obat ini atau antibiotik kelompok tetrasiklin lain, seperti minocycline.
Beritahu dokter bila Anda sedang atau sempat menanggung derita asma, infeksi jamur di mulut atau vagina, esofagitis, penyakit liver, lupus, penyakit ginjal, myasthenia gravis, stroke, tumor otak, atau masalah pembuluh darah otak.
Beritahu dokter bila Anda sebelumnya pernah jalani operasi pada atau usus, khususnya gastrektomi.
Jauhi konsumsi doxycycline bila Anda sedang jalani penyembuhan dengan obat kelompok retinoid yang diminum, seperti isotretinoin.
Beritahu dokter bila Anda sedang memakai obat pencair obat antikejang atau darah. Beritahu berkenaan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk memperhitungkan hubungan obat.
Bahas sama dokter berkenaan faedah dan dampak negatif efek dari pemakaian doxycycline pada anak dan remaja, karena barisan umur ini rawan alami efek berbentuk peralihan warna gigi.
Beritahu dokter bila Anda sedang hamil, merencanakan untuk sedang menyusui, atau hamil. Doxycyline tidak direferensikan untuk ibu menyusui atau hamil.
Beritahu dokter bila Anda sedang memakai pil KB, khususnya dengan tujulambung an menghambat kehamilan, karena doxycycline bisa turunkan efektifitas kontrasepsi
Beritahu dokter bila Anda akan jalani vaksinasi sepanjang konsumsi doxycycline, karena obat ini bisa turunkan efektifitas vaksin tertentu, seperti vaksin tifoid.
Selekasnya ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek serius sesudah konsumsi doxycycline.Dosis dan Aturan Pakai Doxycycline

Dosis dan lama penggunaan doxycycline ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi atau infeksi bakteri yang diderita, usia, dan berat badan pasien. Berikut rinciannya:

Kondisi: Infeksi bakteri yang diketahui sensitif terhadap doxycycline

  • Dewasa dan anak usia 8 tahun dengan BB >45kg: 200 mg pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis perawatan 100 mg per hari.
  • Anak usia 8­–11 tahun dengan BB ≤45kg: 4,4 mg/kgBB pada hari pertama, dilanjutkan dengan dosis 2,2mg/kgBB per hari.

Kondisi: Epididimitis dan/atau orchitis

  • Dewasa: 100 mg 2 kali sehari selama 10 hari.

Kondisi: Malaria falciparum yang tidak berhasil ditangani dengan artemisin

  • Dewasa: 100 mg 2 kali sehari, selama 7 hari.
  • Anak usia 8–9 tahun: 25 mg 2 kali sehari, selama 7 hari.
  • Anak usia 10–14 tahun: 50 mg 2 kali sehari, selama 7 hari.
  • Anak usia ≥15 tahun dengan BB 45–59 kg: 75 mg 2 kali sehari, selama 7 hari.
  • Anak usia ≥15 tahun dengan BB >59 kg: 100 mg 2 kali sehari, selama 7 hari.

Kondisi: Pencegahan malaria

  • Dewasa: 100 mg per hari, dikonsumsi sejak 1–2 hari sebelum pergi ke daerah berisiko tinggi (endemis) malaria, selama berada di sana, sampai 4 minggu setelah meninggalkan tempat tersebut.
  • Anak usia >8 tahun: 2 mg/kgBB per hari. Lama penggunaan obat sama dengan orang dewasa.

Kondisi: Pencegahan scrub typhus

  • Dewasa: 200 mg dikonsumsi sebagai dosis tunggal.

Kondisi: Anthrax saluran pernapasan

  • Dewasa dan anak dengan BB ≥45 kg: 100 mg 2 kali sehari selama 60 hari
  • Anak dengan BB <45 kg: 2,2 mg/kgBB 2 kali sehari selama 60 hari.

Kondisi: Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri

  • Dewasa: 100 mg 2 kali sehari, selama 1–4 minggu, tergantung pada jenis infeksi.

Kondisi: Jerawat

  • Dewasa: 50–100 mg per hari, selama 6–12 minggu.

Kondisi: Leptospirosis ringan

  • Dewasa: 100 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari

Cara Mengonsumsi Doxycycline dengan Benar

Ikuti instruksi dokter dan baca petunjuk yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsi doxycycline. Jangan menambah atau mengurangi dosis yang dikonsumsi tanpa seizin dokter.

Doxycycline sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, setidaknya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Namun, jika timbul sakit perut, doxycycline boleh dikonsumsi bersama makanan. Telan tablet atau kapsul doxycycline dengan air putih. Perbanyak minum air putih selama menggunakan obat ini.

Minumlah doxycycline dalam posisi tegak (duduk atau berdiri) dan jangan berbaring setidaknya 30 menit setelah mengonsumsi obat ini. Hal ini dilakukan untuk mencegah iritasi pada saluran cerna dan tenggorokan.

Doxycycline dapat menyebabkan kulit lebih mudah terbakar sinar matahari. Oleh karena itu, gunakan tabir surya dan pakaian tertutup saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari. Hubungi dokter jika Anda mengalami sunburn yang parah selama menjalani pengobatan dengan obat ini.

Penyebab Ginekomastia

Penyebab Ginekomastia

Ginekomastia tersering terjadi karena tidak seimbangnya hormon hormon testosteron dan estrogen. Estrogen adalah hormon yang berperanan penting saat atur karakter seksual wanita, seperti perkembangan payudara.

Dalam pada itu, testosteron ialah hormon yang atur karakter seksual lelaki, seperti perkembangan otot dan rambut di badan.

Hormon estrogen dan testosteron dapat diketemukan pada lelaki dan wanita, tapi dengan perbedaan yang berbeda. Bila kandungan hormon estrogen bertambah atau kandungan testosteron turun pada pria, karena itu dapat terjadi ginekomastia.

Tidak seimbangnya ke-2 hormon itu dapat terjadi dengan alami atau akibatnya karena penyakit tertentu dan keadaan. Peralihan hormon pada lelaki bisa muncul karena beberapa faktor berikut ini:

Kelahiran
Bayi laki-laki bisa memiliki payudara yang besar akibat estrogen yang diperoleh dari ibunya sejak masih di dalam kandungan. Namun, ukuran payudara umumnya akan kembali normal sekitar 2–3 minggu setelah kelahirannya.

  • Masa pubertas
    Penurunan hormon testosteron dan lonjakan hormon estrogen selama masa pubertas bisa menyebabkan jaringan payudara pada remaja laki-laki tumbuh. Umumnya, ukuran payudara bisa kembali normal dalam kurun waktu 6 bulan hingga 2 tahun.
  • Masa dewasa
    Pembesaran payudara lebih sering terjadi pada laki-laki berusia 50–80 tahun akibat turunnya kadar hormon testosteron. Selain itu, memiliki banyak lemak tubuh juga bisa merangsang produksi hormon estrogen yang menyebabkan ginekomastia.

Selain terjadi karena faktor-faktor di atas, ada beberapa kondisi atau penyakit yang dapat menyebabkan ginekomastia, yaitu:

  • Kelainan kromosom, seperti sindrom Klinefelter atau sindrom insensitivitas androgen
  • Penuaan
  • Hipertiroidisme
  • Obesitas
  • Sirosis
  • Hipogonadisme
  • Tumor yang menyerang testis atau kelenjar adrenal
  • Gagal hati
  • Penyakit ginjal atau gagal ginjal

Ginekomastia juga dapat disebabkan oleh penggunaan sejumlah obat-obatan atau zat, seperti:

  • Obat antiandrogen, seperti finasteride dan spironolactone
  • Obat hipertensi golongan antagonis kalsium, seperti ACE inhibitor, misalnya captopril; atau antagonis alfa, seperti metildopa
  • Obat penenang, seperti diazepam
  • Obat penyakit jantung, seperti digoxin
  • Antibiotik, seperti metronidazole
  • Obat maag, seperti cimetidine
  • Obat infeksi jamur, seperti ketoconazole
  • Obat untuk kemoterapi
  • Suplemen penambah massa otot, seperti steroid anabolik
  • NAPZA, seperti heroin dan marijuana
  • Minuman beralkohol

Gejala Ginekomastia

Sama seperti wanita, laki-laki juga memiliki kelenjar payudara, tetapi ukurannya lebih kecil dan tidak berkembang. Ukuran kelenjar payudara pada laki-laki umumnya kurang dari 0,5 cm.

Gejala utama ginekomastia adalah payudara yang berukuran lebih besar dari ukuran payudara laki-laki pada umumnya. Pembesaran ini bisa terjadi pada salah satu atau kedua payudara. Ukuran payudara yang membesar juga dapat berbeda-beda pada masing-masing sisi.

Selain payudara terlihat menonjol, laki-laki dengan ginekomastia dapat mengalami keluhan berupa payudara terasa kenyal atau kencang, nyeri, dan puting yang lebih sensitif saat bergesekan dengan pakaian.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami pembesaran payudara agar penyebabnya dapat diketahui. Anda juga dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis bila payudara terlihat menonjol dan disertai dengan keluhan lain, seperti:

  • Pembengkakan
  • Payudara nyeri saat ditekan
  • Benjolan di payudara
  • Keluar cairan atau nanah dari puting payudara
  • Terdapat luka atau ulkus di kulit payudara atau sekitarnya

Diagnosis Ginekomastia

Untuk mendiagnosis ginekomastia, dokter akan menanyakan gejala, riwayat penyakit pasien, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, meliputi pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan payudara, perut, serta alat kelamin.

Pemeriksaan penunjang juga dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis, antara lain:

  • Tes darah, untuk memeriksa fungsi hati, ginjal, dan tiroid, serta mengukur kadar hormon di dalam darah
  • Pemindaian dengan USG mammae, CT scan, atau MRI untuk mendeteksi pertumbuhan jaringan payudara

Gejala ginekomastia bisa serupa dengan penyakit lain. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan biopsi dengan mengambil sampel untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan gejala serupa dengan ginekomastia adalah:

  • Kanker payudara
    Meski jarang terjadi, kanker payudara bisa dialami oleh laki-laki. Payudara yang membesar disertai benjolan keras bisa menjadi tanda kanker payudara pada laki-laki.
  • Abses payudara
    Abses payudara ditandai dengan munculnya benjolan berisi nanah di payudara. Pada pemindaian, abses payudara sering kali terlihat seperti ginekomastia.
  • Pseudogynecomastia
    Pseudogynecomastia juga mirip dengan ginekomastia, tetapi kondisi ini terjadi karena adanya timbunan lemak di payudara.

Pengobatan Ginekomastia

Ginekomastia yang terjadi secara alami dapat sembuh seiring waktu tanpa diobati. Namun, ginekomastia yang disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti sirosis, hipogonadisme, atau gagal ginjal, perlu segera mendapatkan penanganan medis.

Jika ginekomastia disebabkan oleh konsumsi obat-obatan, dokter akan meminta pasien menghentikan penggunaan obat tersebut atau menggantinya dengan obat lain.

Pada remaja dengan ginekomastia, dokter akan melakukan evaluasi secara berkala setiap 3–6 bulan untuk melihat apakah kondisinya bisa membaik. Hal ini karena ginekomastia pada remaja umumnya akan hilang dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Bila dalam kurun waktu yang ditentukan kondisi pasien tidak kunjung membaik, dokter bisa mengobatinya dengan terapi hormon. Jenis obat-obatan yang dapat diberikan adalah tamoxifen dan raloxifene.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Simethicone

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Simethicone

Simethicone jangan dipakai sembarangan. Ada banyak hal yang perlu jadi perhatian saat sebelum konsumsi simethicone, yakni:

Beritahu dokter mengenai kisah alergi yang Anda punyai. Simethicone jangan dimakan oleh orang yang alergi pada obat ini.
Beritahu dokter bila Anda sedang hamil.
Beritahu dokter bila Anda sedang memakai obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindar dari hubungan obat yang tidak diharapkan.
Diskusikan sama dokter saat sebelum memberi simethicone ke beberapa anak.
Selekasnya ke dokter bila alami re aksi alergi obat atau efek serius sesudah konsumsi simethicone.

Dosis dan Aturan Pakai Simethicone

Dosis umum simethicone untuk mengatasi perut kembung adalah:

Dewasa:

  • 40–360 mg, 4 kali sehari. Dosis maksimal 500 mg per hari.

Anak-anak:

  • Usia <2 tahun: 20 mg, 4 kali sehari. Dosis maksimal 240 mg per hari.
  • Usia 2–12 tahun: 40 mg, 4 kali sehari. Dosis maksimal 480 mg per hari.
  • Usia >12 tahun: 40–360 mg, 4 kali sehari. Dosis maksimal 500 mg per hari.

Cara Mengonsumsi Simethicone dengan Benar

Baca petunjuk pada kemasan atau ikuti petunjuk dokter sebelum mengonsumsi simethicone. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa seizin dokter.

Konsumsilah simethicone setelah makan dan menjelang tidur. Obat ini biasanya perlu dikunyah sebelum diminum dengan air putih. Untuk simethicone bentuk sirop, gunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan agar dosis yang dikonsumsi tepat. Kocok botol sebelum meminum obat ini.

Untuk memaksimalkan efek pengobatan, hindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan gas di saluran cerna, seperti minuman berkarbonasi, kacang-kacangan, atau kol, selama perut masih terasa kembung.

Simethicone hanya dikonsumsi ketika dibutuhkan. Anda bisa langsung berhenti mengonsumsi obat ini bila keluhan kembung sudah membaik. Namun, jangan melanjutkan simethicone dan konsultasikan ke dokter jika keluhan tidak kunjung membaik, makin parah, atau muncul keluhan baru setelah beberapa hari.

Simpan simethicone di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Simethicone dengan Obat Lain

Simethicone dapat menimbulkan efek interaksi antarobat jika digunakan dengan obat-obat lain. Salah satunya adalah menurunnya penyerapan dan efektivitas obat-obatan untuk penyakit tiroid, seperti levothyroxine atau liothyronine.

Efek Samping dan Bahaya Simethicone

Jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan, obat ini jarang menimbulkan efek samping. Namun, hentikan penggunaan simethicone dan konsultasikan ke dokter jika muncul keluhan atau reaksi alergi obat, seperti ruam gatal yang meluas, sulit bernapas, atau bengkak di wajah, lidah, maupun tenggorokan.

Deskripsi Methylprednisolone 

Deskripsi Methylprednisolone 

Methylprednisolone adalah golongan obat kortikosteroid yang berfungsi untuk mengatasi peradangan. Tak hanya itu, jenis obat ini juga efektif mencegah reaksi penolakan tubuh setelah transplantasi organ.

Obat bekerja dengan menekan reaksi sistem imun tubuh yang berlebihan. Proses tersebut efektif mengatasi penyakit autoimun dan reaksi alergi berat yang mengancam nyawa.

Methylprednisolone termasuk obat keras, sehingga hanya bisa kamu dapatkan dengan resep dokter. Di bawah ini penjelasan lain terkait dengan obat:

  • Kategori: Obat termasuk dalam kategori C, yaitu memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin.
  • Digunakan oleh: Dapat digunakan oleh dewasa dan anak-anak.
  • Methylprednisolone untuk ibu hamil dan menyusui: Obat bisa terserap ke dalam ASI, sehingga penggunaannya hanya diperbolehkan jika manfaat lebih besar ketimbang risikonya.
  • Bentuk obat: Obat tersedia dalam beberapa bentuk, yaitu tablet, suspensi atau sirup, dan suntik.

Perhatian Penggunaan Methylprednisolone

Beri tahu dokter atau apoteker jika kamu alergi terhadap methylprednisolone maupun jenis obat kortikosteroid lainnya. Adapun beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini:

  • Beri tahu dokter apabila mengidap gangguan perdarahan, pembekuan darah, tulang rapuh (osteoporosis).
  • Kamu juga perlu memberi tahu dokter apabila mengidap diabetes, masalah jantung, hipertensi, kejang, infeksi cacing, infeksi jamur, gangguan ginjal dan penyakit hati.
  • Informasikan pada dokter apabila mengidap penyakit mata, seperti katarak, glaukoma atau infeksi herpes pada mata.
  • Beri tahu dokter apabila mengidap gangguan mental, seperti psikosis, depresi , kecemasan.
  • Kamu juga perlu menginformasikan pada dokter jika punya riwayat masalah lambung atau usus, seperti divertikulitis, maag, kolitis ulseratif.
  • Jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan apapun yang memerlukan kewaspadaan usai mengonsumsi obat in.
  • Minum alkohol bersama dengan konsumsi methylprednisolone berpotensi menyebabkan perdarahan lambung.
  • Beri tahu dokter jika telah atau akan melakukan imunisasi, vaksinasi, atau tes kulit apa pun.
  • Hindari kontak dengan orang yang baru saja menerima vaksin hidup (seperti vaksin flu yang dihirup melalui hidung).
  • Beri tahu dokter jika berencana menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Informasikan pada dokter obat-obatan lain yang sedang kamu konsumsi, termasuk suplemen dan obat herbal.
  • Lansia mungkin lebih sensitif terhadap efek samping obat ini. Mereka lebih berpotensi mengalami osteoporosis, pendarahan lambun atau usus, dan perubahan mental.
  • Obat ini dapat memperlambat pertumbuhan anak jika kamu gunakan dalam waktu lama. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk lebih jelasnya.
  • Konsultasikan dengan dokter jika sedang hamil atau menyusui.

Methylprednisolone apakah termasuk obat keras? Obat ini masuk ke dalam kategori obat keras karena memiliki efek yang kuat pada sistem imun. Karena itu, obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

Lantas, apakah obat ini juga bisa dipergunaan untuk mengatasi masalah batuk biasa? Kamu bisa menemukan jawabannya di sini: Bisakah Mengobati Batuk dengan Rutin Konsumsi Methylprednisolone?

Manfaat Methylprednisolone

Methylprednisolone obat untuk penyakit apa? Manfaat utama methylprednisolone adalah mengatasi peradangan. Tak hanya itu, obat ini juga mampu mengatasi berbagai kondisi, seperti:

1. Gangguan endokrin

Gangguan endokrin adalah kondisi medis yang terjadi ketika kelenjar endokrin dalam tubuh tidak berfungsi dengan normal. Beberapa gangguannya, seperti insufisiensi adrenokortikal primer atau sekunder.

2. Gangguan rematik

Gangguan rematik adalah kelompok kondisi medis yang mempengaruhi sendi, otot, tulang, dan jaringan lunak di sekitar mereka. Tandanya seperti peradangan, rasa sakit, kekakuan, dan gangguan gerak tubuh.

3. Penyakit kolagen

Penyakit kolagen adalah kelompok gangguan autoimun yang mempengaruhi jaringan ikat, yang melibatkan protein kolagen sebagai komponen utamanya. Misalnya, lupus atau dermatomiositis sistemik

4. Penyakit kulit

Penyakit kulit adalah gangguan atau kondisi medis yang mempengaruhi kesehatan dan penampilan kulit. Contohnya, psoriasis atau sindrom Stevens-Johnson

5. Masalah mata

Masalah mata adalah gangguan atau kondisi medis yang mempengaruhi kesehatan dan fungsi mata. Gangguan mata dapat mencakup berbagai masalah, mulai dari masalah penglihatan biasa hingga kondisi serius yang memerlukan perawatan medis.

6. Masalah pencernaan

Gangguan ini adalah kondisi medis yang mempengaruhi kesehatan dan fungsi organ-organ dalam sistem pencernaan. Misalnya, lambung, usus halus, usus besar, serta organ-organ terkait lainnya.

7. Masalah pernapasan

Masalah pernapasan adalah kondisi medis yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk bernapas dengan baik. Misalnya, kerusakan paru-paru akibat keracunan berilium atau sindrom Loeffler.

Apa Penyebab Penyakit Peluritis

Apa Pemicu Penyakit Peluritis

Pleuritis ialah keadaan klinis yang disebabkan karena infeksi pada pleura. Pleura sendiri adalah selaput pembungkus organ paru-paru. Saat susunan ini alami infeksi dan infeksi, karena itu penderita akan rasakan ngilu luar biasa pada bagian dada hingga ada kesan tertusuk yang lebih buruk waktu bernapas.

Peranan dari pleura ialah jaga supaya paru-paru tidak bersinggungan dengan dinding rongga dada. Karena ini rawan terjadi saat bernapas. Pleura mempunyai cairan yang berperanan sebagai pelumas hingga dampak negatif gesekan kronis bisa dikurangkan. Karena mempunyai peranan yang terpenting, infeksi pada organ ini pasti jangan diremehkan demikian saja.

Pemicu Pleuritis

Beberapa kasus pleuritis disebabkan karena infeksi virus yang terjadi di paru-paru (juga bisa infeksi bakeri atau jamur). Keadaan berikut yang hendak membuat pleura meradang, lebam, dan cairan pleura jadi lekat. Virus influenza atau bakteri TB adalah contoh yang dapat mengakibatkan pleura alami infeksi.

Selainnya infeksi, ada juga beberapa keadaan yang dapat mengakibatkan pleuritis, misalkan:

  • Infeksi bakteri.
  • Bronkitis
  • Tuberkulosis
  • Cedera pada dada.
  • Tulang patah rusuk.
  • Trauma tumpul pada dinding dada.
  • Tumor rongga dada dan paru-paru.
  • Emboli paru.
  • Penyakit autoimun (Mekanismeik Lupus Eritematosus dan
  • Rheumatoid Arthritis).
  • Anemia sel sabit.
  • Pankreatitis
  • Kanker paru-paru.
  • Kanker kelenjar getah bening.
  • Infeksi jamur atau parasit.
  • Faktor Dampak negatif Pleuritis

Seorang yang menderita atau mempunyai permasalahan pernafasan, lebih beresiko untuk meningkatkan pleuritis. Disamping itu, beberapa kondis seperti dabetes, penyakit jantung, bronkitis akut, atau emfisema, bisa juga tingkatkan faktor dampak negatif berlangsungnya pleuritis.

Tanda-tanda Pleuritis

Saat seorang alami pleuritis, karena itu dianya akan alami beragam keluh kesah dalam badannya. Berikut sejumlah tanda-tanda yang biasanya dirasakan penderita pleuritis.

  • Ngilu dada lebih buruk waktu bernapas, batuk atau bersin.
  • Napas sesak.
  • Batuk (cuma dalam beberapa kasus).
  • Demam (cuma dalam beberapa kasus).
  • Lenyap selera makan.
  • Ada juga gejala-gejala yang lain kemungkinan dirasakan
  • penderitanya. Tanda-tanda yang bervariatif ini tergantungdari pemicunya.
  • Ngilu pada salah satunya segi dada.
  • Ngilu pada pundak dan punggung.
  • Napas pendek yang sudah dilakukan untuk menghindar dari
  • rasa ngilu.
  • Ngilu kepala.
  • Ngilu otot dan persendian.

Keadaan pleuritis ini dapat terjadi dengan bersama dengan efusi, yakni keadaan penimbunan cairan antara ke-2 susunan pleura.

Saat seorang menderita pleuritis yang dibarengi efusi pleura, karena itu penderita alami napas sesak yang semakin bertambah berat bersamaan secara pertambahan penumpukan cairan. Saat cairan ini terkena, karena itu penderita jatuh ke sesuatu keadaan yang disebutkan empiema.

Analisis Pleuritis

Untuk menganalisis pleuritis, dokter akan lakukan interviu klinis, pemeriksaan fisik, dan pendukung. Beberapa pemeriksaan pendukung yang bisa dilaksanakan diantaranya ialah:

Pemeriksaan Laboratorium Darah. Dalam pemeriksaan ini dokter akan ada-tidaknya infeksi, abnormalitas dalam darah, atau pada mekanisme imun.
Pemeriksaan Pencitraan dengan Rontgen, CT Scan, dan USG. Lewat pemeriksaan pencitraan, dokter menyaksikan bila ada radang yang terjadi pada paru-paru dan tidak ada atau adanya penumpukkan cairan pada pleura.
Torakosentesis. Dokter akan ambil cairan yang ada di rongga pleura dengan memakai jarum yang ditusuk lewat dinding dada. Cairan yang diambil akan dikirimkan ke laboratorium untuk dikaji. Pemeriksaan dengan langkah ini jarang-jarang dilaksanakan karena karakternya yang agresif.
Torakoskopi dan Biopsi. Pada torakoskopi, dokter membuat sebum insisi kecil pada rongga dada, selanjutnya masukkan sebuah selang tipis yang dilengkapi camera, lewat camera itu dokter cari tempat dari iritasi yang terjadi pada pleura, apabila dibutuhkan dokter ambil contoh yang selanjutnya dikirimkan ke laboratorium untuk dikaji.

Penyembuhan Pleuritis

Pengatasan dari pleuritis dengan menangani pemicu berlangsungnya. Beberapa sistem yang sering dipakai ialah:

  • Antibiotik pada infeksi bakteri.
  • Obat antinyeri.
  • Obat batuk yang bisa mensupresi batuk.
  • Beberapa obat untuk memecahkan gumpalan darah atau
  • nanah dan lendir yang disalurkan keluar lewat selang dada.
  • Inhaler bronkodilator yang dapat dipakai untuk penderita
  • asma.
  • Kompleksitas Pleuritis

Keadaan pleuritis yang didiamkan tanpa pengatasan yang pas dapat memunculkan keluh kesah yang lain. Misalkan, penimbunan cairan di pleura atau keadaan yang disebutkan efusi pleura. Penyakit itu umumnya dapat lenyap sesudah keadaan yang mengakibatkan pleuritis sukses diobati. Tetapi, jika tidak, proses pembandinghan umumnya akan dilaksanakan untuk keluarkan cairan itu.

Penangkalan Pleuritis
Pleuritis belum bisa dihindari, tapi ada langkah yang bisa dilaksanakan untuk menangani faktor pemicu. Seperti tangani infeksi aliran pernafasan yang terjadi sejak awal agar tidak berkembang dan memunculkan kompleksitas seperti berlangsungnya pleuritis. Hal yang lain bisa dilaksanakan selalu waspada supaya tidak ada trauma pada dinding dada.

Deskripsi Sulfasalazine

Deskripsi Sulfasalazine

Sulfasalazine ialah obat anti-rematik pemodifikasi penyakit (DMARD) yang dapat kamu pakai untuk menyembuhkan dan mengurus penyakit autoimun. Ini termasuk rheumatoid arthritis dan penyakit radang usus atau kolitis ulserativa. Ini ialah DMARD yang bekerja lamban, maknanya, obat ini memerlukan waktu untuk memulai bekerja.

Obat ini termasuk dalam kelas obat antiinflamasi. Masalahnya obat ini bekerja dengan kurangi infeksi (bengkak) pada tubuh, dan menurunkan merasa sakit. Obat antiinflamasi ini batasi kerusakan yang terjadi karena rheumatoid arthritis pada sendi, dan menolong menghambat perubahan penyakit.

Sulfasalazine cuma dapat kamu peroleh dengan resep dokter. Obat ini ada berbentuk tablet atau cairan. Obat ini datang sebagai supositoria atau tipe obat yang penting kamu masukan ke dubur.

Faedah Sulfasalazine

Berikut faedah atau manfaat sulfasalazine:

1. Menyembuhkan kolitis ulserativa

Obat antiinflamasi ini dapat menangani kolitis ulserativa dengan kurangi infeksi pada usus dan rektum, dan jaga pembaruan tanda-tanda penyakit itu.

2. Menangani rheumatoid arthritis

Sulfasalazine bisa juga kamu pakai untuk menyembuhkan rheumatoid arthritis ke orang dewasa yang penyakitnya tidak memberi respon secara baik pada obat lain atau tidak bisa mereka toleran. Penyakit infeksi ini dapat kamu obati dengan 6 Langkah Menyembuhkan Penyakit Rheumatoid Arthritis.

3. Menyembuhkan artritis idiopatik remaja polartikular

Sulfasalazine delay-release bisa juga kamu pakai untuk menyembuhkan artritis idiopatik remaja poliartikular, yakni semacam artritis saat kanak-kanak yang mempengaruhi lima ataupun lebih persendian sepanjang enam bulan awal keadaan itu. Penyakit itu dapat mengakibatkan ngilu, lebam, dan lenyapnya peranan anggota badan.

4. Menangani tanda-tanda penyakit Crohn

Obat ini bisa juga kamu pakai untuk menyembuhkan radang usus, diare, pendarahan dubur, dan sakit di perut pada penyakit Crohn.

Jumlah Sulfasalazine

Jumlah obat ini dapat bervariatif bergantung pada tipe penyakit yang ingin kamu obati dan berapa kronis tanda-tandanya. Selalu ikutinya jumlah yang dokter sarankan atau sama sesuai panduan pemakaian yang tercantum pada paket waktu konsumsi obat ini.

Sulfasalazine berbentuk tablet dan supositoria memiliki kandungan 500 miligram obat itu, dan cairan memiliki kandungan 250 miligram per 5 mililiter. Berikut jumlah obat itu pada umumnya:

Untuk penyakit radang usus
Dewasa: 2 sampai 4 tablet, atau 20 mililiter sampai 40 mililiter cairan, 4 kali satu hari. 1 sampai 2 supositoria, 2x satu hari.

Untuk menangani rheumatoid arthritis
Penyembuhan untuk orang dewasa umumnya dapat kamu awali dengan satu tablet 500 miligram satu hari. Jumlah ini bertambah 1 tablet satu hari tiap minggu sampai capai jumlah 1 tablet 4 kali satu hari, atau 2 tablet 3x satu hari, bergantung bagaimana tanggapan badan pada obat.

Jumlah untuk beberapa anak sering lebih rendah. Dokter akan memakai berat tubuh anak untuk hitung jumlah yang pas buat mereka.

Langkah Pemakaian Sulfasalazine
Berikut langkah konsumsi sulfasalazine berdasar bentuk obatnya:

1. Berbentuk tablet
Telan tablet secara utuh dengan minum air. Jangan kunyah atau merusaknya. Hal tersebut karena beberapa tablet mempunyai susunan khusus membuat perlindungan obat dari asam di perut.

Kamu dapat minum tablet sulfasalazine tanpa atau dengan makanan. Coba untuk membagikan jumlah secara rata selama seharian dengan interval tidak lebih dari delapan jam di antara jam tidur dan jumlah pagi.

Minumlah banyak air saat konsumsi obat ini untuk menghambat kemungkinan permasalahan ginjal.

2. Berbentuk cairan
Minumlah obat cair sulfasalazine dengan makanan. Obat ini umumnya perlu kamu konsumsi dengan jumlah yang masih sama 4x satu hari.

3. Berbentuk supositoria
Supositoria sulfasalazine dapat kamu pakai untuk menyembuhkan penyakit radang usus. Penderita umumnya akan memakai supositoria 2x satu hari, pada pagi hari dan saat sebelum tidur.

Pakai obat ini sesudah bab. Bersihkan tangan dahulu sebelum dan setelah memakai supositoria. Disamping itu, membersihkan tempat sekitaran anus dengan sabun halus dan air, basuh dan keringkan, baru pakai supositoria.

Perhatian Pemakaian Sulfasalazine
Berikut sejumlah hal yang penting kamu lihat saat sebelum konsumsi obat antiinflamasi ini:

Beritahu dokter jika kamu alergi pada sulfasalazine, sulfapiridin, obat penurun ngilu salisilat seperti aspirin, kolin magnesium trisalisilat, dan sebagainya. Masalahnya obat ini kemungkinan dapat mengakibatkan reaksi alergi
Infokan pada dokter dan apoteker berkenaan semua beberapa obat yang kamu konsumsi, dimulai dari obat resep, non-resep, suplemen gizi, sampai produk herbal. Hal tersebut karena sulfasalazine dapat mengakibatkan hubungan jika dimakan bersama obat lain.
Beritahu dokter jika kamu pernah merasakan obstruksi usus (penyumbatan di usus), obstruksi urin, atau porfiria (keadaan saat zat abnormal menimbun pada darah dan mengakibatkan permasalahan di kulit atau mekanisme saraf). Dokter kemungkinan tidak mereferensikan kamu untuk konsumsi sulfasalazine.
Janganlah lupa untuk memberitahukan dokter jika kamu mempunyai infeksi atau jika kamu pernah merasakan infeksi yang tetap tiba kembali. Beritahu dokter jika kamu sebelumnya pernah menderita asma, defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G-6-PD) (penyakit darah turunan), batu ginjal, permasalahan darah, atau penyakit ginjal atau hati.
Beritahu dokter jika kamu sedang hamil, merencanakan untuk hamil, atau sedang menyusui.
Harus dipahami, obat ini dapat turunkan kesuburan pada pria. Tetapi, hal tersebut umumnya dapat ditangani saat obat disetop. Berbicaralah sama dokter mengenai dampak negatif konsumsi sulfasalazine.
Upayakan untuk menghindar dari pancaran cahaya matahari yang tidak butuh atau berkelanjutan dan gunakan baju perlindungan, kacamata hitam, dan tirai surya. Masalahnya sulfasalazine bisa membuat kulit peka pada cahaya matahari.

Pengertian Hipogonadisme

Pengertian Hipogonadisme

Hipogonadisme muncul karena ada masalah pada kelenjar sex, baik pada pria atau wanita. Keadaan ini mengakibatkan kelenjar sex di badan cuma dapat menghasilkan cuma sedikit atau benar-benar tidak hasilkan hormon. Walau sebenarnya, hormon sex mempunyai peranan yang terpenting, bukan hanya berkaitan seksualitas, tetapi juga keadaan badan secara detail.

Pada pria, kelenjar ini ada pada testis, dan pada wanita ada di indung telur alias ovarium. Peranan hormon sex pada wanita ialah memberikan dukungan perubahan payudara dan atur transisi menstruasi. Sementara pada pria, hormon ini berperan untuk mendukung perkembangan testis dan produksi sperma.

gonadisme muncul karena ada masalah pada kelenjar sex, baik pada pria atau wanita. Keadaan ini mengakibatkan kelenjar sex di badan cuma dapat menghasilkan cuma sedikit atau benar-benar tidak hasilkan hormon. Walau sebenarnya, hormon sex mempunyai peranan yang terpenting, bukan hanya berkaitan seksualitas, tetapi juga keadaan badan secara detail.

Pada pria, kelenjar ini ada pada testis, dan pada wanita ada di indung telur alias ovarium. Peranan hormon sex pada wanita ialah memberikan dukungan perubahan payudara dan atur transisi menstruasi. Sementara pada pria, hormon ini berperan untuk mendukung perkembangan testis dan produksi sperma.

Pada pria, kelenjar ini terdapat pada testis, sedangkan pada wanita terdapat di indung telur alias ovarium. Fungsi hormon seks pada wanita adalah mendukung perkembangan payudara serta mengatur siklus menstruasi. Sementara pada pria, hormon ini berfungsi untuk menunjang pertumbuhan testis serta produksi sperma.

Penyebab dan Jenis Hipogonadisme 

Jika dilihat dari penyebabnya, gangguan ini dibedakan menjadi dua tipe, yaitu hipogonadisme primer dan sekunder. Berikut ini perbedaannya:

  • Hipogonadisme primer

Hipogonadisme primer terjadi akibat masalah pada kelenjar gonad atau kelenjar seks. Kelenjar tersebut sudah mendapatkan sinyal perintah dari otak untuk memproduksi hormon seks, tetapi kelenjar tersebut tidak dapat memproduksinya.

Penyebab dari hipogonadisme primer, antara lain:

  • Hemokromatosis (terlalu banyak zat besi pada tubuh).
  • Infeksi berat.
  • Kelainan genetik, seperti sindrom Turner dan Klinefelter.
  • Operasi pada organ seksual.
  • Penyakit autoimun, seperti hipoparatiroidisme.
  • Penyakit hati dan ginjal.
  • Radiasi.
  • Testis yang tidak turun.
  • Hipogonadisme sekunder

Hipogonadisme sekunder terjadi akibat masalah pada otak. Kesalahan terdapat pada hipotalamus dan kelenjar pituitary yang mengendalikan kerja kelenjar gonad.

Penyebab dari hipogonadisme sekunder, antara lain:

  • Defisiensi nutrisi.
  • Gangguan kelenjar pituitari.
  • Infeksi seperti HIV//AIDS.
  • Kecelakaan pada kelenjar pituitari atau hipotalamus.
  • Kelainan genetik, seperti sindrom Kallmann, yaitu ketika hipotalamus tidak berkembang secara normal.
  • Obesitas.
  • Operasi otak.
  • Penggunaan jenis obat yang menekan sistem kekebalan tubuh dalam jangka panjang.
  • Penurunan berat badan yang cepat.
  • Penyakit peradangan seperti tuberkulosis.
  • Radiasi.
  • Terdapat tumor dekat kelenjar pituitari.

Faktor Risiko Hipogonadisme

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, antara lain:

  • Lingkar perut, kurang dari 90 sentimeter pada pria dan lebih dari 80 sentimeter untuk wanita Asia.
  • Kadar gula meningkat lebih dari 100 mg/dl.
  • Trigliserida meningkat lebih dari 150 mg/dl.
  • Penurunan HDL, yaitu kurang dari 40 mg/dl untuk pria dan kurang 50 mg/dl untuk wanita
  • Tekanan darah tinggi lebih 130/85 mmHg.

Gejala Hipogonadisme

Pada pria:

  • Impotensi.
  • Kehilangan gairah seksual.
  • Kehilangan massa otot.
  • Kehilangan rambut di tubuh.
  • Kesulitan konsentrasi.
  • Mandul.
  • Osteoporosis.
  • Payudara membesar.
  • Pertumbuhan penis dan testis terhambat.
  • Tubuh mudah lelah.

Pada wanita:

  • Badan terasa panas.
  • Kekurangan bulu-bulu pada tubuh.
  • Keluarnya cairan putih kental dari payudara.
  • Masa menstruasi berkurang atau tidak terjadi sama sekali.
  • Penurunan gairah seksual.
  • Pertumbuhan payudara berjalan lambat atau tidak tumbuh sama sekali.
  • Perubahan pada energi tubuh dan suasana hati.

Diagnosis Hipogonadisme

Diagnosis ditegakkan dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang berupa:

  • Pemeriksaan sperma pada pengidap pria.
  • Pemeriksaan darah. Dokter akan melakukan untuk mengukur kadar hormon LH dan FSH.
  • Pemeriksaan kadar zat besi.
  • Pemeriksaan kadar hormon prolaktin.
  • Pemeriksaan hormon tiroid.
  • Pemeriksaan genetik.
  • USG untuk mengetahui gangguan pada indung telur, seperti kista ovarium.
  • CT scan atau MRI untuk memeriksa kemungkinan tumor pada kelenjar hipofisis.

Komplikasi Hipogonadisme

Pemeriksaan dan terapi yang tepat dibutuhkan oleh pengidap penyakit ini. Jika tidak, hipogonadisme bisa memicu terjadinya berbagai komplikasi, seperti:

  • Disfungsi ereksi.
  • Gairah seksual menurun.
  • Gangguan perkembangan janin, seperti ambiguous genitalia.
  • Gangguan pertumbuhan penis dan testis.
  • Ginekomastia.
  • Kekurangan rambut pada tubuh.
  • Mandul.
  • Osteoporosis.
  • Pengurangan massa otot.
  • Pertumbuhan tidak proporsional, seperti lengan atau tungkai yang lebih panjang.
  • Tubuh mudah lelah.

Pengobatan Hipogonadisme

Pengobatan hipogonadisme dengan cara menggunakan terapi hormon pengganti, yaitu:

Pada pria digunakan hormon testosteron dengan suntikan, koyo, gel, atau pil yang bukan ditelan tetapi diletakkan di bawah lidah.

Pada wanita digunakan kombinasi hormon estrogen dan progesteron, karena hormon estrogen jika digunakan tunggal dapat meningkatkan risiko kanker endometrium. Namun, pada wanita yang sudah dilakukan histerektomi atau pengangkatan rahim, hanya diberikan terapi estrogen saja.

Hormon dapat diberikan melalui pil, atau koyo (patch). Jika hasrat seksual menurun, dapat diberikan hormon testosteron dosis rendah. Jika ada masalah menstruasi atau infertilitas, dapat diberikan hormon hCG atau pil yang mengandung FSH untuk menstimulasi keluarnya sel telur.

Sedangkan pada hipogonadisme akibat tumor pituitary, pengobatan dilakukan dengan radiasi, obat-obatan, atau pembedahan untuk menghilangkan tumornya.

Pengertian Dehidrasi

Pengertian Dehidrasi

Dehidrasi merupakan kondisi saat cairan tubuh yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan cairan tubuh yang keluar. Hal ini bisa mengakibatkan tubuh tidak mampu berfungsi dengan baik.

Sekitar 55 sampai 80 persen dari total berat tubuh terdiri dari air. Tentunya, air di dalam tubuh punya peran yang sangat penting, yaitu membantu kerja dari sistem pencernaan, membuang racun dan kotoran ke luar, membantu menstabilkan suhu tubuh, dan menjadi pelumas alami bagi sendi.

Sayangnya, dehidrasi kerap dianggap sebagai rasa haus yang normal. Padahal, apabila tidak ditangani dengan tepat, dehidrasi dapat berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, misalnya hipovolemia. Saat kondisi ini terjadi, air yang berada dalam aliran darah ditarik keluar oleh jaringan tubuh sebagai bentuk upaya agar kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi. Apabila tetap dibiarkan, hal ini bisa berujung pada syok dan kehilangan nyawa.

Penyebab Dehidrasi

Dehidrasi terjadi saat asupan cairan tubuh tidak terpenuhi atau cairan yang keluar tubuh lebih banyak dibandingkan dengan cairan yang masuk. Cairan tubuh dapat terbuang saat muntah, buang air kecil, berkeringat, dan diare. Selain itu, aktivitas fisik, cuaca, dan makanan bisa memengaruhi seberapa parah dehidrasi yang terjadi.

Setiap orang bisa mengalami dehidrasi. Akan tetapi, ada orang-orang yang lebih berisiko mengalaminya, yaitu:

  • Bayi dan Anak-Anak

Bayi maupun anak-anak lebih rentan mengalami diare karena ukuran tubuh mereka yang lebih kecil menjadi lebih peka terhadap perubahan kadar mineral dan air. Tak hanya itu, keduanya juga rentan mengalami diare.

  • Lansia

Lansia mengalami kurang fokus dan perhatian terhadap rasa haus, sehingga mereka akan lebih jarang minum. Kondisi ini terutama akan sangat terlihat pada orang lanjut usia yang mengalami demensia.

  • Atlet

Atlet atau orang-orang yang berolahraga akan mengalami kehilangan banyak air di dalam tubuh karena keluar dalam bentuk keringat. Semakin lama durasi olahraga, tentu semakin sulit pula tubuh untuk tetap menjaga hidrasi. Kelompok atlet yang lebih rentan mengalami dehidrasi adalah pemain sepak bola, atlet balap sepeda, dan pelari.

  • Orang yang Berolahraga di Tempat Lembap dan Panas

Ketika udara sedang lembap, keringat yang dihasilkan tubuh tidak mampu menguap dan mendinginkan suhu tubuh seperti kondisi yang normal. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan suhu tubuh yang membuat tubuh membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak.

  • Pengidap Diare dan Muntah

Muntah dan diare bisa terjadi karena banyak masalah kesehatan. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh mengalami kehilangan cairan yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat.

  • Pengidap Demam

Umumnya, semakin tinggi suhu tubuh, semakin tinggi pula risiko seseorang mengalami dehidrasi. Pasalnya, saat demam, tubuh akan sebisa mungkin tetap menjaga suhu dengan cara mengeluarkan keringat. Akan tetapi, keringat yang keluar secara berlebihan justru bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi.

  • Berada di Ketinggian Tertentu

Saat kamu sedang berada di ketinggian tertentu, tubuh akan berusaha menyesuaikan diri dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil dan bernapas lebih cepat. Hal ini dikenal sebagai altitude sickness atau penyakit ketinggian. Apabila cairan yang keluar dari tubuh tidak segera terganti, masalah kesehatan ini bisa mengakibatkan pengidapnya mengalami dehidrasi.

  • Hamil dan Menyusui

Terjadinya pembesaran ukuran rahim ketika hamil akan mengakibatkan kandung kemih mendapatkan tekanan berlebihan. Ini akan membuat ibu hamil lebih sering buang air kecil, terlebih saat kehamilan telah memasuki trimester ketiga. Sama halnya dengan kehamilan, ibu menyusui juga menjadi lebih mudah haus dan perlu mendapatkan asupan cairan lebih banyak agar aliran ASI tetap lancar.

  • Pengidap Masalah Kesehatan Kronis

Pengidap penyakit kronis, seperti diabetes yang tidak terkendali dapat mengakibatkan dehidrasi. Kondisi ini terjadi karena tubuh akan memproduksi urine lebih banyak guna mengeluarkan gula yang berlebihan dalam tubuh. Tak hanya diabetes, masalah kesehatan jangka panjang lainnya yang turut mengakibatkan dehidrasi adalah masalah jantung dan gagal ginjal.

  • Pengidap Masalah Kesehatan Tertentu

Tak banyak yang tahu kalau dehidrasi lebih berisiko terjadi pada orang-orang yang memiliki kecanduan terhadap minuman beralkohol. Ini karena minuman beralkohol memiliki sifat diuretik yang membuat orang yang mengonsumsinya menjadi sering buang air kecil. Selain alkohol, kafein dan teh juga termasuk minuman yang bersifat diuretik. Dehidrasi juga lebih berisiko terjadi pada seseorang yang mengalami luka bakar luas, heat stroke, cystic fibrosis, dan anoreksia nervosa.

Gejala Dehidrasi

Rasa haus yang berlebihan dan perubahan warna urine menjadi kuning pekat dan gelap menjadi dua gejala utama terjadinya dehidrasi. Tanda ini sebenarnya adalah upaya yang dilakukan oleh tubuh untuk meningkatkan konsumsi cairan sekaligus mengurangi pembuangan cairan yang lebih banyak lagi dari dalam. Bergantung pada sebanyak apa cairan yang hilang dari tubuh, gejala dehidrasi dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

1. Dehidrasi Ringan-Sedang

Saat mengalami dehidrasi yang berada pada tahapan ringan hingga sedang, seseorang bisa mengalami gejala berupa:

  • Rasa haus.
  • Urine yang berwarna kuning gelap atau pekat.
  • Frekuensi dan volume buang air kecil mengalami penurunan.
  • Mulut terasa kering dan lengket.
  • Menjadi lebih mudah mengantuk dan mudah lelah.
  • Sering sakit kepala dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Mengalami kram otot.
  • Tubuh demam.
  • Sulit buang air besar atau sembelit.

2. Dehidrasi Berat

Sementara itu, seseorang yang telah mengalami dehidrasi berat akan menunjukkan gejala sebagai berikut:

  • Merasa sangat kehausan.
  • Jantung berdebar tak beraturan.
  • Mengalami penurunan tekanan darah.
  • Napas menjadi lebih cepat.
  • Mata terlihat cekung.
  • Kulit menjadi lebih kering dan kehilangan elastisitasnya.
  • Urine berwarna lebih gelap lagi, bahkan bisa tidak buang air kecil sama sekali.
  • Sakit kepala yang hebat.
  • Lebih sering mengantuk.
  • Terlihat linglung dan menjadi mudah marah.
  • Pingsan atau mengalami penurunan kesadaran.
  • Kejang.

Diagnosis Dehidrasi

Guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, dokter akan mengawali pemeriksaan dengan menanyakan semua gejala yang dirasakan sekaligus riwayat medis pengidap. Selanjutnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk melakukan pengukuran tekanan darah. Jika memang diperlukan, dokter akan turut merekomendasikan beberapa pemeriksaan penunjang, yaitu:

  • Pemeriksaan Darah

Dilakukan dengan mengambil sampel darah pengidap untuk selanjutnya dilakukan pengamatan di laboratorium. Tes darah bertujuan untuk mengecek kadar elektrolit (natrium dan kalium) dalam tubuh serta mengecek kerja ginjal.

  • Pemeriksaan Urine

Selanjutnya adalah pemeriksaan urine, yang dilakukan dengan cara mengambil sampel urine pengidap guna mendeteksi ada atau tidaknya tanda dehidrasi dan apa yang menjadi penyebabnya.

Apa Pengertian Tentang Obat Tramadol

Apa Pengertian Tentang Obat Tramadol

Tramadol adalah obat yang digunakan untuk meredakan rasa nyeri sedang hingga cukup parah, termasuk rasa nyeri setelah operasi. Obat resep ini tersedia sebagai tablet lepas cepat (immediate-release) dan lepas lambat (extended release).

Tramadol termasuk dalam kelompok obat yang disebut analgesik opioid. Mereka bekerja di sistem saraf pusat untuk mengubah bagaimana tubuh merasa dan merespon terhadap rasa sakit. Bila digunakan untuk waktu yang lama, obat ini bisa menyebabkan ketergantungan mental atau fisik.

Namun, risiko tersebut sebaiknya tidak menjadi penghalang bagi orang-orang yang memiliki rasa sakit berkelanjutan untuk menggunakan tramadol untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Ketergantungan mental (ketagihan) tidak mungkin terjadi bila narkotika tersebut benar-benar digunakan untuk tujuan medi. Namun, ketergantungan fisik bisa menyebabkan efek samping penarikan bila obat dihentikan secara tiba-tiba.

Meski begitu, efek samping yang parah biasanya bisa dicegah dengan mengurangi dosis secara bertahap selama periode waktu tertentu sebelum pengobatan dihentikan sepenuhnya.

  • Nama dagang obat: Andalpha, Bellatram, Centrasic, Dolgesic, Kamadol, Nufapotram, Orasic, Tramadol, Tramal.
  • Golongan obat: analgesik opioid.
  • Kategori: Obat resep.
  • Indikasi: Meredakan nyeri sedang hingga berat.
  • Kategori kehamilan dan menyusui: C

Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat ini hanya boleh digunakan bila manfaatnya lebih besar daripada risiko terhadap janin

  • Tramadol bisa terserap ke dalam ASI, sehingga ibu menyusui tidak disarankan menggunakan obat ini tanpa membicarakannya dulu dengan dokter
  • Bentuk obat:
    • Kapsul, lepas lambat.
    • Larutan.
    • Tablet.
    • Tablet, lepas lambat.
    •  Kapsul, lepas lambat, 24 jam.

Manfaat Tramadol

Tramadol bermanfaat untuk mengobati rasa nyeri sedang hingga berat, seperti setelah operasi atau akibat cedera yang serius. Obat ini bisa digunakan sebagai bagian dari terapi kombinasi. Ini artinya tramadol mungkin perlu diminum bersama dengan obat lain.

Dosis Tramadol

Dosis tramadol bisa berbeda-beda untuk setiap pasien. Jadi, ikuti dosis yang dianjurkan dokter dan hindari mengubahnya kecuali atas anjuran dokter.

– Untuk nyeri kronis

Bentuk obat: tablet dan kapsul

  • Dewasa: dimulai dengan 100 miligram (mg) sekali sehari. Dokter mungkin akan meningkatkan dosis sesuai kebutuhan, tapi biasanya tidak lebih dari 300 mg per hari.
  • Anak-anak berusia 12 tahun ke atas: dosis ditentukan oleh dokter.

– Untuk nyeri sedang hingga berat

Bentuk obat: larutan (oral)

  • Dewasa: dimulai dengan 25 mg sekali sehari. Dokter kemudian bisa meningkatkan dosis sesuai kebutuhan, tapi biasanya tidak lebih dari 400 mg per hari.

Bentuk obat: tablet

  • Dewasa: dimulai dengan 25 mg per hari, diminum setiap pagi. Dokter mungkin akan meningkatkan dosis sesuai kebutuhan dan toleransi, tapi biasanya tidak lebih dari 400 mg per hari.
  • Orang dewasa yang lebih tua di atas 75 tahun: dimulai dengan 25 mg per hari, diminum setiap pagi. Dokter mungkin akan meningkatkan dosis sesuai kebutuhan dan toleransi, tapi biasanya tidak lebih dari 300 mg per hari.
  • Anak-anak berusia 12 tahun ke atas: penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.

Cara Penggunaan Tramadol

Bacalah petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh apoteker atau yang tertera dalam kemasan obat sebelum mulai mengonsumsi Tramadol. Bila memiliki pertanyaan, tanyakan pada dokter atau apoteker.

Tramadol dalam bentuk tablet atau kapsul bisa dikonsumsi melalui mulut sesuai arahan dokter, biasanya setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan untuk menghilangkan rasa sakit. Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Namun, bila muncul rasa mual setelah minum obat, kamu mungkin bisa mengonsumsinya dengan makanan. Tanyakan pada dokter atau apoteker mengenai cara lain untuk mengurangi rasa mual.

Untuk tramadol dalam bentuk larutan, ukur dosisnya dengan hati-hati menggunakan alat pengukur atau sendok khusus. Jangan gunakan sendok biasa, karena mungkin tidak bisa memberikan dosis yang tepat.

Dosis obat ditentukan berdasarkan kondisi medis pasien dan respons terhadap pengobatan. Untuk mengurangi risiko efek samping, dokter mungkin akan memberi pengobatan ini dengan dosis rendah terlebih dahulu dan meningkatkannya secara bertahap. Ikuti instruksi dokter dengan hati-hati.

Dosis maksimum yang disarankan adalah 400 miligram per hari. Untuk orang yang berusia lebih dari 75 tahun, dosis maksimum yang disarankan adalah 300 miligram per hari. Jangan menambah dosis, mengonsumsinya lebih sering, atau meminumnya lebih lama dari yang ditentukan. Hentikan pengobatan bila disarankan dokter.

Obat pereda nyeri bekerja paling baik jika digunakan saat tanda pertama nyeri muncul. Jika menunggu sampai rasa sakitnya memburuk, obatnya mungkin tidak bekerja dengan baik.

Obat ini bisa menyebabkan penarikan bila dihentikan secara tiba-tiba, terutama bila sudah digunakan dalam waktu lama atau dalam dosis tinggi. Untuk mencegah hal tersebut, dokter mungkin menurunkan dosis secara perlahan.

Beri tahu dokter atau apoteker segera bila mengalami gejala penarikan seperti:

  • Gelisah.
  • Perubahan mental/suasana hati (termasuk kecemasan, sulit tidur, pikiran untuk bunuh diri).
  • Mata berair.
  • Pilek, mual, diare, berkeringat, atau nyeri otot.
  • Tiba-tiba mengalami perubahan perilaku.

Perhatian Tramadol

  • Sebelum mengonsumsi tramadol, beri tahu dokter atau apoteker bila memiliki alergi terhadap obat tersebut atau alergi lainnya.
  • Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu juga pada dokter atau apoteker mengenai riwayat kesehatan yang dimiliki, terutama gangguan otak (seperti cedera kepala, tumor, kejang), masalah pernapasan (seperti asma, apnea tidur, penyakit paru obstruktif kronik-PPOK), penyakit ginjal , penyakit hati, diabetes, gangguan mental/suasana hati, dan lain-lain.
  • Obat ini bisa membuat pusing atau mengantuk, jadi hindari mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan kewaspadaan.
  • Sebelum menggunakan tramadol, beri tahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang diminum dan bila kamu memiliki kondisi medis tertentu. Misalnya seperti masalah jantung tertentu (gagal jantung, detak jantung lambat), atau riwayat keluarga dengan masalah jantung tertentu.

Efek Samping Tramadol

Beberapa efek samping tramadol yang umum terjadi, antara lain:

  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Kantuk.
  • Mual dan muntah.
  • Sembelit.
  • Kekurangan energi.
  • Berkeringat.
  • Mulut kering.
  • Gatal.

Efek samping tersebut biasanya ringan dan bisa hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Jika parah atau tidak kunjung sembuh, bicarakan dengan dokter atau apoteker.

Interaksi Tramadol

Interaksi obat bisa mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Beberapa produk yang bisa berinteraksi dengan tramadol, antara lain obat pereda nyeri tertentu (campuran agonis-antagonis opioid seperti butorphanol, nalbuphine, pentazocine), naltrexone, samidorphan.

Mengonsumsi inhibitor monoamine oxidase (MAO) bersamaan dengan obat ini juga bisa menyebabkan interaksi obat yang serius (mungkin fatal). Hindari mengonsumsi penghambat MAO (isocarboxazid, linezolid, metaxalone, methylene blue, moclobemide, phenelzine, procarbazine, rasagiline, safinamide, selegiline, tranylcypromine), selama pengobatan dengan Tramadol.

Kontraindikasi Tramadol

Sebaiknya hindari mengonsumsi tramadol bila memiliki:

  • Pernah mengalami reaksi alergi terhadap tramadol atau obat lain.
  • Suatu kondisi yang menyebabkan kejang.
  • Cedera kepala.
  • Kecanduan alkohol, obat penghilang rasa sakit yang kuat atau narkoba.
  • Kesulitan bernapas.
  • Masalah ginjal atau hati.
  • Pernah memiliki reaksi terhadap obat penghilang rasa sakit yang kuat lainnya.

Apa Itu Penyebab Rematik

Apa Itu Penyebab Rematik

Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini merupakan penyakit autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.

Dalam hal ini, area persendian adalah area yang diserang oleh sistem imun pengidap rematik. Akibatnya, peradangan kronis dan rasa nyeri yang hebat pada sendi-sendi yang terserang pun terjadi.

Gejala biasanya menyakitkan, kronis, dan progresif, yang berarti semakin memburuk dari waktu ke waktu. Diagnosis dan pengobatan dini dapat memperlambat perkembangan penyakit rematik.

Penyebab Rematik

Penyakit rematik seringkali tidak diketahui penyebabnya secara pasti, karena merupakan gangguan autoimun. Sistem imun pengidapnya menyerang sinovium atau sebuah membran yang melapisi sendi-sendi dalam tubuh.

Akibatnya, sinovium menjadi meradang dan menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan tulang di sekitar sendi. Tendon dan ligamen yang berada di sekitar sendi menjadi lemah dan merenggang.

Seiring berjalannya waktu, sendi pun akan kehilangan bentuk dan mengalami perubahan posisi dari yang seharusnya.

Faktor Risiko Rematik

Meski penyebab pastinya tidak diketahui, ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam peningkatan risiko rematik, yaitu:

  • Berusia 40-60 tahun.
  • Genetik atau riwayat rematik di keluarga.
  • Kebiasaan merokok.
  • Obesitas.
  • Paparan zat berbahaya dari lingkungan
  • Gaya hidup kurang sehat.
  • Infeksi.
  • Trauma.
  • Masalah metabolisme.
  • Keausan atau tekanan pada sendi atau persendian.

Gejala Rematik

Pengidap penyakit rematik biasanya memiliki tanda dan gejala berupa bengkak dan radang pada sendi, serta terdapat kekakuan pada sendi yang memburuk pada pagi hari dan setelah lama diistirahatkan.

Selain gejala pada sendi, biasanya pengidap rematik juga memiliki kondisi tubuh yang tidak prima, sering kelelahan, lesu dan lemas, sering mengalami demam yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, dan mengalami penurunan berat badan.

Pada perjalanan awal, bagian yang biasanya diserang oleh penyakit ini adalah sendi-sendi kecil seperti pada jari-jari tangan maupun jari-jari kaki. Penyakit ini akan berkembang seiring berjalannya waktu.

Hal ini menimbulkan pengaruh terhadap sendi-sendi yang lebih besar seperti pergelangan tangan, pergelangan kaki, bahu, siku, dan pinggul. Selain itu, pada beberapa kasus, bisa jadi ada gejala pada area selain sendi, seperti pada kulit, mata, paru-paru, jantung, ginjal, sel-sel saraf, sumsum tulang, dan pembuluh darah.

Tanda dan gejala dari penyakit rematik sangat beragam dari tingkat keparahannya dan dapat datang dan pergi. Seiring berjalannya waktu, rheumatoid arthritis ini menyebabkan deformitas dan pergeseran poses sendi.

Diagnosis Rematik

Secara umum, tidak ada tes tunggal yang dapat mendiagnosis penyakit rematik. Dokter mungkin akan mendiskusikan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda pembengkakan, kekakuan, atau kemerahan yang terlihat pada persendian.

Jika dokter mencurigai kamu memiliki beberapa jenis penyakit rematik, ia akan melakukan satu atau lebih tes laboratorium untuk membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:

  • Tes Darah. Untuk membantu mendeteksi penanda peradangan, antibodi yang terkait dengan penyakit tertentu, dan fungsi organ yang abnormal.
  • Tes Pencitraan. Seperti sinar-X, pemindaian tomografi komputer (CT scan), pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI), atau ultrasound pada sendi dan tulang. Ini dapat membantu mendeteksi peradangan dan penumpukan cairan dan perubahan tulang atau sendi.

Pengobatan Rematik

Pengobatan untuk penyakit rematik biasanya berfokuus untuk menurunkan dan menghilangkan peradangan yang terjadi. Meski begitu, penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total.

Obat-obatan yang dapat diberikan kepada pengidap rematik, antara lain:

  • Obat anti radang golongan nonsteroid.
  • Obat anti radang golongan steroid.
  • Vitamin dan suplemen lainnya.

Selain obat-obatan, perawatan lain mungkin diresepkan untuk penyakit rematik, termasuk:

  • Latihan khusus.
  • Terapi fisik.
  • Terapi panas dan dingin.
  • Belat dan alat bantu lainnya.
  • Operasi.

Komplikasi Rematik

Memiliki penyakit atau kondisi rematik sering menempatkan seseorang pada risiko untuk mengembangkan kondisi kesehatan lainnya. Peradangan kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk:

  • Diabetes.
  • Depresi.
  • Penyakit jantung.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Penyakit ginjal.
  • Masalah memori.
  • Osteopenia.
  • Osteoporosis.

Pencegahan Rematik

Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah penyakit rematik tertentu, termasuk ankylosing spondylitis, fibromyalgia, asam urat, radang sendi menular, penyakit Lyme, lupus, radang sendi psoriatik, dan radang sendi rematik.

Namun, dalam beberapa kasus, menghindari atau mengurangi pemicu tertentu dapat membantu mencegah flare. Untuk lupus, penting untuk menghindari pemicu umum, seperti stres, infeksi, obat-obatan tertentu, atau sinar matahari.

Untuk asam urat, mungkin perlu menghindari diuretik (digunakan dalam mengobati tekanan darah tinggi), minum alkohol, atau mengonsumsi makanan atau minuman tinggi fruktosa (seperti soda) atau terlalu banyak makanan kaya purin (seperti daging merah, otot, kerang atau tuna).

Apa Itu Psikologi

Apa Itu Psikologi

Psikologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari lebih dalam mengenai mental, pikiran, dan perilaku manusia. Disiplin ilmu ini meneliti alur pemikiran manusia dan alasan di balik perilaku dan tindakan tersebut. Ilmu psikologi ini sering kali dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah atau mencari solusi tepat dalam serangkaian aktivitas manusia yang kompleks.

Dari sisi kesehatan pun, masalah psikologi atau gangguan terkait kepribadian bisa muncul akibat kondisi penyakit tertentu. Ini juga berlaku sebaliknya, beberapa perilaku manusia juga bisa memengaruhi kesehatan.

Oleh karena itu, memahami lebih dalam mengenai psikologi adalah hal yang penting untuk dilakukan untuk meraih kesehatan mental dan kesejahteraan hidup secara keseluruhan.

Hubungan Psikologi dan Kesehatan

Ilmu psikologi terbagi menjadi beberapa bidang, salah satunya adalah psikologi kesehatan. Bidang ini berfokus pada peningkatan, pencegahan, dan pengobatan masalah kesehatan mental.

Psikologi kesehatan menekankan bagaimana suatu perilaku dapat memengaruhi kesehatan. Itulah sebabnya psikologi kesehatan berada pada posisi yang tepat untuk membantu orang mengubah perilaku yang berkontribusi pada kesehatannya.

Misalnya, seorang psikolog kesehatan mungkin harus fokus melakukan penelitian mengenai bagaimana mencegah perilaku tidak sehat, seperti merokok atau minum alkohol, dan mencari cara baru untuk mendorong orang agar berperilaku sehat seperti olahraga.

Psikolog kesehatan juga melihat faktor psikologis yang mempengaruhi pilihan kesehatan seseorang. Lalu mencari cara untuk memotivasi orang tersebut agar membuat pilihan kesehatan yang lebih baik.

Psikologi kesehatan juga dimaksudkan untuk memberikan penanganan terhadap masalah kesehatan, seperti:

  • Pengurangan stres.
  • Manajemen berat badan.
  • Berhenti merokok.
  • Meningkatkan nutrisi harian.
  • Mengurangi perilaku seksual berisiko.
  • Mencegah penyakit.
  • Memahami efek penyakit.
  • Meningkatkan pemulihan.
  • Mengajarkan keterampilan pencegahan.

Baca lebih lengkap: Seberapa Penting Memahami Gangguan Psikologi Dewasa?

Manfaat Psikologi Kesehatan

Tindakan kesehatan yang berkaitan dengan pendekatan psikologi sangat penting. Berikut ini beberapa manfaatnya:

  • Saat pasien menunjukkan tingkah laku yang berbeda akibat penyakit yang ia alami, misalnya muncul gejala depresi atau frustrasi, atau dalam tingkat ringan, seperti kekurangan motivasi untuk sembuh dan pendekatan psikologi bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
  • Memprediksi tingkah laku pasien saat ia melalui tingkatan penyakit tertentu. Langkah ini sebagai bentuk pencegahan dini terhadap timbulnya masalah-masalah psikis lain yang lebih berat.
  • Mengumpulkan data tentang sikap dan pemikiran pasien ketika ia mengalami penyakit sebelumnya.
  • Mengevaluasi peran psikologi dalam perawatan pasien.

Psikologi kesehatan juga digunakan untuk memberikan contoh bagaimana seharusnya berpikir dan bertingkah laku kepada orang yang sakit.

Tips Psikologi Kesehatan

Terdapat berbagai tips psikologi kesehatan secara umum yang bisa kamu lakukan, antara lain:

1. Tidur tujuh sampai delapan jam setiap hari

Supaya bisa beraktivitas secara efektif dan produktif, manusia membutuhkan delapan jam waktu untuk tidur yang berkualitas setiap malamnya. Namun, bagi beberapa orang mungkin membutuhkan waktu lebih atau kurang dari delapan jam.

Temukan jam tidur yang sesuai dengan kondisi tubuhmu, agar bisa mengatur kegiatan harianmu dengan lebih baik dan badanmu selalu fit.

2. Sarapan setiap hari

Kebiasaan melewatkan sarapan bisa berakibat buruk bagi tubuh, seperti dosis harian terhadap vitamin dan nutrisi yang jadi sulit untuk diperoleh tubuh.

Orang yang terbiasa sarapan cenderung memiliki pola makan sehat secara keseluruhan. Apabila rutin dilakukan setiap hari, sarapan bisa memberikan asupan nutrisi yang banyak dan lengkap untuk menemani beraktivitas seharian.

Jenis makanan sehat yang sebaiknya dikonsumsi saat sarapan adalah yang memiliki kandungan biji-bijian utuh, seperti sereal gandum utuh. Jenis makanan lain, misalnya buah-buahan, sayur-sayuran, protein yang didapat dari selai kacang, daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur rebus, dan sedikit lemak dari keju atau susu rendah lemak juga sangat direkomendasikan.

Kombinasi karbohidrat kompleks, serat, protein, dan sedikit lemak tersebut bermanfaat bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan akan membuat kamu kenyang lebih lama.

3. Kurangi kebiasaan ngemil di malam hari

Kebiasaan ngemil di malam hari bisa juga memberikan pengaruh negatif bagi kinerja otak, khususnya dalam menyimpan memori jangka panjang dan kemampuan berpikir seseorang secara keseluruhan.

Hal ini dikarenakan bila kamu ngemil di malam hari bisa mengacaukan siklus tidur dan bangun yang akan memberikan pengaruh negatif bagi kesehatan dan fungsi kognitif.

Kebiasaan ngemil malam serta kebiasaan sering menunda makan adalah salah satu pengganggu siklus tidur dan bangun. Selain itu, paparan cahaya di malam hari atau melakukan latihan kardiovaskular yang berat saat mendekati jam tidur juga sebaiknya dihindari demi kualitas tidur yang baik.

4. Tidak merokok

Siapa yang tidak mengetahui jika rokok hanya merugikan siapapun yang menghirup asapnya dan berdampak negatif bagi kesehatan, seperti penyakit kanker, jantung, stroke, keguguran pada ibu hamil, dan sebagainya. Mulailah berhenti merokok sekarang juga demi hidup yang lebih sehat.

5. Tidak mengonsumsi alkohol

Sama halnya dengan merokok, konsumsi minuman beralkohol akan menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan tubuh. Minuman ini akan mengubah kinerja otak dan refleks pada tubuh, juga memicu terjadinya obesitas dan kecanduan.

Dalam hubungannya dengan jantung, alkohol bisa berakibat baik atau buruk laiknya obat-obatan. Ini tergantung pada seberapa banyak kamu mengonsumsinya.

Pengertian Penyakit Liver

Pengertian Penyakit Liver

Penyakit liver adalah penyakit yang mengganggu fungsi liver. Organ dengan nama lain hati ini merupakan organ penting yang ada di bawah tulang rusuk di sisi kanan perut. Ia berperan untuk mencerna makanan dan membersihkan tubuh dari racun.

Namun, liver juga bisa terserang penyakit atau masalah. Penyakit ini bisa menurun secara genetik atau terjadi akibat berbagai faktor eksternal, seperti virus, penggunaan alkohol, dan obesitas.

Liver sebenarnya adalah satu-satunya organ dalam tubuh yang dapat dengan mudah mengganti sel yang rusak. Akan tetapi, jika sel-sel yang rusak terlalu banyak, ia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan tubuh.

Seiring waktu, kondisi yang merusak hati bisa menyebabkan jaringan parut (sirosis), yang bisa menyebabkan gagal hati yang merupakan kondisi yang mengancam jiwa. Namun, pengobatan dini bisa memberi waktu bagi liver untuk sembuh.

Penyebab Penyakit Liver

Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab penyakit ini, antara lain:

  • Infeksi virus. Hingga saat ini ada 8 jenis virus hati, dan virus yang paling berbahaya adalah virus Hepatitis B (HVB) dan Hepatitis C (HCV).
  • Masalah sistem kekebalan tubuh. Penyakit hati juga bisa terjadi akibat sistem kekebalan secara keliru menyerang organ tersebut.
  • Penyakit bawaan. Beberapa masalah liver berkembang karena kondisi genetik (warisan atau turunan dari orangtua).
  • Kanker. Ketika sel-sel abnormal berkembang pada liver, tumor bisa terbentuk. Tumor bisa jinak (non-kanker) maupun ganas (kanker hati).
  • Konsumsi terlalu banyak zat beracun, seperti alkohol.

Jenis Penyakit Liver

Jenis penyakit ini sangat beragam. Hingga saat ini, penyakit liver yang sudah teridentifikasi mencapai sekitar 100 jenis penyakit dengan penyebab yang berbeda-beda.

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit liver berdasarkan penyebabnya:

1. Penyakit terkait alkohol

Penyebab penyakit ini adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun.

Alkohol bersifat toksik untuk sel-sel hati, terutama pada saat organ ini menyaring alkohol dari dalam darah. Pada saat hati menyaring alkohol, sel-sel hati dapat mengalami kematian.

Hati memiliki kemampuan regenerasi, namun jika seseorang terus-menerus mengonsumsi alkohol, kemampuan regenerasinya dapat terganggu dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius dan berbahaya.

2. Non-alcoholic fatty liver

Kondisi ini kerap disebut juga perlemakan hati. Dalam kondisi normal, sel-sel hati seharusnya hanya mengandung sedikit lemak, tapi pada penyakit liver ini terdapat penumpukan lemak yang berlebih di sel-sel hati.

Perlemakan hati sering kali terjadi pada orang yang mengalami obesitas dan memiliki kandungan lemak tinggi di dalam tubuh.

3. Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit yang muncul akibat peradangan pada jaringan hati. Beberapa jenis hepatitis tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Sedangkan beberapa jenis lainnya merupakan hepatitis serius yang dapat berkembang menjadi sirosis, gagal hati, maupun kanker hati.

Hepatitis dapat terjadi secara akut maupun kronis. Penyebab terjadinya hepatitis sangat beragam, di antaranya adalah infeksi virus dan kondisi autoimun.

Jenis-jenis hepatitis meliputi hepatitis A, B, C, D, E, dan hepatitis autoimun.

4. Hepatitis toksik (toxic hepatitis)

Ini merupakan peradangan pada jaringan hati akibat tubuh terkena senyawa kimia beracun yang menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan hati.

Jenis-jenis racun yang dapat menyebabkan hepatitis toksik sangat beragam, baik itu berasal dari obat, suplemen makanan, atau zat kimia lainnya.

Sering kali gejala hepatitis toksik akan menghilang dengan sendirinya pada saat tubuh tidak lagi terpapar senyawa tersebut.

Namun, pada beberapa kasus, hepatitis toksik yang lebih serius dapat memicu terjadinya kerusakan jaringan hati secara permanen seperti sirosis dan gagal hati yang membahayakan nyawa.

Golongan obat antiinflamasi, penurun demam, dan penghilang rasa sakit jika kamu konsumsi berlebihan dapat menjadi penyebabnya.

5. Penyakit liver kolestasis

Kolestasis terjadi akibat gangguan aliran empedu, baik karena berkurangnya cairan empedu maupun karena adanya hambatan pada saluran empedu.

Gangguan aliran empedu dapat menyebabkan penumpukan bilirubin di dalam darah.

Bilirubin merupakan produk sisa dari penghancuran sel-sel darah merah dan harus dibuang melalui feses maupun urine.

Penyebab terjadinya kolestasis di dalam hati cukup beragam, baik akibat gangguan di dalam sel hati (hepatocellular cholestasis) maupun akibat gangguan saluran empedu dalam hati (cholangiocellular cholestasis).

Penyebab cholangiocellular cholestasis antara lain: primary biliary cirrhosis, cystic fibrosis, dan primary sclerosing cholangitis.

6. Penyakit liver yang diturunkan (inherited liver disease)

Penyakit ini terjadi akibat kelainan genetik yang menyebabkan gangguan fungsi organ hati.

Dua jenis penyakit liver genetik yang paling umum adalah hemokromatosis dan defisiensi alfa-1.

Defisiensi alfa-1 antitripsin merupakan penyakit akibat kekurangan protein alfa-1 antitripsin yang diproduksi di dalam hati untuk melindungi jaringan paru-paru dari kerusakan.

Selain kerusakan paru-paru, kekurangan protein alfa-1 antitripsin juga dapat mengakibatkan penyakit ini.

7. Kanker hati

Kanker hati merupakan jenis kanker yang awal munculnya adalah pada organ hati.

Terdapat beberapa jenis kanker hati, yaitu hepatocellular carcinoma (HCC), hepatoblastoma, dan cholangiocarcinoma. HCC merupakan bentuk yang paling sering terjadi

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit ini antara lain:

  • Konsumsi alkohol berat.
  • Kegemukan (obesitas).
  • Diabetes tipe 2.
  • Tato atau tindik badan.
  • Menggunakan jarum suntik narkoba bersama.
  • Transfusi darah sebelum 1992.
  • Terpapar darah dan cairan tubuh dari orang lain.
  • Seks tanpa kondom.
  • Paparan bahan kimia atau racun tertentu.
  • Adanya riwayat keluarga penyakit hati.

Gejala Penyakit Liver

Beberapa jenis penyakit liver (termasuk penyakit hati berlemak non-alkoholik) jarang menimbulkan gejala.

Untuk penyakit liver lainnya, gejala yang paling umum muncul adalah penyakit kuning, menguningnya kulit dan bagian putih mata.

Penyakit kuning berkembang karena hati tidak bisa membersihkan zat bilirubin.

Gejala penyakit hati lain yang juga bisa muncul, yaitu:

  • Sakit perut (terutama di sisi kanan).
  • Mudah memar.
  • Perubahan warna urine atau feses.
  • Kelelahan.
  • Mual atau muntah.
  • Pembengkakan di lengan atau kaki (edema).

Diagnosis Penyakit Liver

Terdapat beberapa tes yang dapat kamu lakukan untuk mendeteksi penyakit ini, antara lain:

  • Pemeriksaan darah. Ini meliputi pemeriksaan jumlah darah, kenaikan enzim hati, peningkatan GGT (gamma glutamyl transferase) dan ALP (alkaline phosphatase), peningkatan bilirubin, dan rendahnya tingkat albumin.
  • Tes pencitraan. Merupakan tes lain yang bisa kamu gunakan untuk mengkonfirmasi penyakit hati. Metode ini biasanya bisa memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati.
  • Analisis jaringan. Tindakan ini juga memiliki nama lain biopsi hati, akan memeriksa sampel jaringan hati dengan sedikit pembedahan.

Apa Itu Deskripsi Dimenhydrinate

Apa Itu Deskripsi Dimenhydrinate

Dimenhydrinate merupakan obat yang bermanfaat untuk mencegah mual dan muntah dalam perjalanan. Obat ini bekerja dengan menghambat rangsangan yang berlebihan pada sistem vestibular, yaitu sistem yang mengatur keseimbangan tubuh yang terletak di telinga.

Menggunakan obat ini dapat menyebabkan kantuk, karena obat ini menekan aktivitas otak untuk sementara. Jika kamu tertidur setelah menggunakan obat ini, maka tubuh dapat teralihkan dari stimulasi yang dapat menyebabkan mual atau pusing selama perjalanan.

Obat yang tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi ini, termasuk dalam golongan antihistamin yang bisa kamu dapatkan tanpa resep dokter. Orang dewasa dan anak-anak usia di atas 2 tahun dapat menggunakan obat ini. Selain itu, obat ini juga relatif aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan termasuk dalam kategori B. Namun, tidak ada salahnya jika ibu hamil dan menyusui bertanya dulu pada dokter mengenai penggunaan obat ini.

Manfaat Dimenhydrinate

Beberapa manfaat obat ini adalah mencegah dan mengobati mual, muntah, dan pusing, terutama yang terjadi akibat mabuk perjalanan. Obat ini termasuk dalam golongan antihistamin. Ia bekerja dengan mencegah masalah dengan menjaga keseimbangan tubuh.

Terkadang, obat ini juga bisa kamu manfaatkan untuk mengobati penyakit meniere. Penyakit meniere merupakan kondisi telinga bagian dalam yang menyebabkan pusing berlebih, hilangnya keseimbangan, telinga berdenging, dan gangguan pendengaran. Selain itu, obat ini juga dapat mengatasi masalah telinga bagian dalam lainnya. Namun sebaiknya bicarakan dengan dokter tentang risiko penggunaan obat ini untuk kondisimu.

Dosis Dimenhydrinate

Setiap orang mungkin memerlukan obat ini dalam dosis yang berbeda-beda. Namun secara umum, dosis obat ini untuk mencegah mabuk perjalanan yang mengakibatkan mual, muntah, atau vertigo yaitu:

  • Dewasa dan anak (usia di atas 12 tahun): 50 hingga 100 miligram (mg), setiap 4 hingga 6 jam. Dosis maksimal 300 hingga 400 mg/hari.
  • Anak usia 6 hingga 11 tahun: 25 hingga 50 mg, setiap 6 hingga 8 jam. Dosis maksimal 150 mg/hari.
  • Anaka usia 2 hingga 5 tahun: 12,5 hingga 25 mg, setiap 6 hingga 8 jam. Dosis maksimal 75 mg/hari.

Cara Penggunaan Dimenhydrinate

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet telan dan tablet kunyah yang bisa kamu minum dengan atau tanpa makanan. Untuk mencegah mabuk perjalanan, dosis pertama harus kamu minum 30 menit hingga 1 jam sebelum bepergian.

Orang dewasa dan anak-anak di atas usia 12 tahun dapat mengonsumsi obat ini setiap 4-6 jam, sesuai kebutuhan atau lamanya perjalanan, untuk mencegah atau mengobati mabuk perjalanan. Sementara itu, anak-anak di bawah usia 12 tahun dapat mengonsumsi obat ini setiap 6-8 jam sesuai kebutuhan.

Selalu ikuti petunjuk pada kemasan dengan cermat, dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan hal yang tidak kamu mengerti. Selalu gunakan obat ini persis seperti yang dokter arahkan.

Hindari menggunakan obat ini lebih atau kurang atau lebih sering dari yang dokter arahkan atau yang tertera pada informasi produk. Pastikan juga kamu menghindari memberikan obat ini pada anak-anak di bawah usia 2 tahun, kecuali kamu sudah bertanya terlebih dulu pada dokter.

Perhatian Penggunaan Dimenhydrinate

Sebelum menggunakan dimenhydrinate:

  • Bicarakan dengan dokter dan apoteker jika kamu memiliki alergi terhadap obat ini, obat lain, atau bahan apapun yang terkandung dalam obat.
  • Jika kamu mengonsumsinya dalam bentuk tablet kunyah, bicarakan dengan dokter jika kamu memiliki alergi terhadap tartrazine atau aspirin. Tanyakan pada dokter atau apoteker, atau periksa label pada kemasan untuk mengetahui bahan-bahannya.
  • Bicarakan dengan dokter dan apoteker tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal yang kamu gunakan atau rencanakan untuk dikonsumsi. Pastikan untuk menyebutkan beberapa jenis obat seperti antibiotik, antidepresan, dan antihistamin.
  • Jika kamu sedang menjalani pengobatan untuk penyakit iritasi usus, gangguan kesehatan mental, penyakit parkinson, kejang, bisul, atau masalah kencing, beri tahu dokter tentang obat yang sedang kamu gunakan. Termasuk obat pelemas otot, obat penenang, atau obat tidur. Sebab, dokter mungkin perlu mengubah dosis obat atau memantau kondisimu secara hati-hati.
  • Bicarakan pada dokter jika kamu pernah mengidap asma, sesak napas, atau kesulitan bernapas, kesulitan buang air kecil karena pembesaran prostat, glaukoma, atau kejang. Jika mengalami pembesaran prostat, inilah Prosedur Medis untuk Meredakan Gejala Pembesaran Prostat.
  • Katakan juga pada dokter jika kamu sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Jika kamu hamil saat menggunakan obat ini, hubungi dokter.
  • Jika kamu menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beritahu dokter atau dokter spesialis gigi bahwa kamu mengonsumsi dimenhydrinate.
  • Perlu kamu ketahui, menggunakan obat ini dapat membuatmu mengantuk. Hindari mengendarakan mobil, mengoperasikan mesin, atau berpartisipasi dalam aktivitas yang berpotensi berbahaya saat menggunakan obat ini.
  • Hindari minum minuman beralkohol atau mengandung alkohol saat mengonsumsi obat ini. Sebab alkohol dapat memperburuk efek samping dari obat ini.
  • Bicarakan dengan dokter tentang risiko dan manfaat mengonsumsi dimenhydrinate pada orang berusia 65 tahun atau lebih. Sebab, orang dewasa yang lebih tua biasanya tidak dianjurkan mengonsumsi obat ini, karena tidak seaman atau seefektif obat lain yang dapat digunakan untuk mengobati kondisi yang sama.

Efek Samping Dimenhydrinate

Efek samping yang harus kamu laporkan ke dokter sesegera mungkin, yaitu:

  • Reaksi alergi, seperti ruam kulit, dan gatal-gatal. Selain itu pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Bahkan, Alergi Obat Bisa Sebabkan Syok Anafilaksis, Ini Alasannya.
  • Sakit mata secara tiba-tiba atau perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur, melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu, atau kehilangan penglihatan.
  • Kesulitan buang air kecil.

Penggunaan dimenhydrinate dapat menyebabkan efek samping serius. Segera berhenti menggunakan obat ini dan segera hubungi dokter jika mengalami:

  • Sedikit atau tidak buang air kecil.
  • Kebingungan, perubahan suasana hati.
  • Tremor, gelisah.
  • Kejang.
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur.

Efek samping seperti mulut kering, sembelit, dan kebingungan mungkin lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Sementara itu, efek samping yang umum terjadi yaitu:

  • Mengantuk.
  • Terasa kering pada mulut, hidung, atau tenggorokan.
  • Sembelit.
  • Penglihatan kabur.
  • Merasa gelisah atau bersemangat, terutama pada anak-anak.

Interaksi Dimenhydrinate

Tanyakan pada dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat ini, jika kamu sedang menggunakan obat lain. Termasuk obat resep dan obat bebas, vitamin, dan produk herbal. Sebab, beberapa obat dapat menyebabkan efek yang tidak kamu inginkan atau berbahaya jika kamu menggunakannya secara bersamaan.

Mengonsumsi dimenhydrinate dengan obat lain yang dapat membuat mengantuk atau memperlambat pernapasan dapat memperburuk efek ini. Tanyakan pada dokter sebelum meminum obat ini dengan obat tidur, obat nyeri narkotik, pelemas otot, atau obat untuk mengatasi depresi atau kejang.

Kontraindikasi Dimenhydrinate

Orang dengan kondisi tertentu mungkin tidak boleh mengkonsumsi obat ini, seperti:

  • Memiliki riwayat bengek atau asma.
  • Riwayat batuk atau sesak dalam jangka panjang (akibat bronkitis kronik).
  • Nyeri bola mata secara mendadak (akibat glaukoma akut).
  • Riwayat kejang.
  • Mengalami usus tersumbat.
  • Memiliki kelainan jantung, misalnya gangguan irama jantung atau gagal jantung.
  • Pembesaran prostat.
  • Hipertensi.
  • Ibu hamil.
  • Ibu menyusui.
  • Gangguan kelenjar gondok.
  • Gangguan hati.

Apa yang Dimaksud Olahraga?

Apa yang Dimaksud Olahraga?

Olahraga adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan baik dalam bentuk kompetitif atau juga santai. Olahraga pada umumnya bertujuan untuk memelihara atau meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik sambil memberikan efek relaksasi ke orang yang melakukan olahraga dan hiburan ke orang yang menonton.

Macam-Macam Olahraga Apa Saja?

Dewasa ini, ada berbagai macam olahraga yang dapat kamu lakukan, tergantung pada minat dan kebutuhan individu. Namun, berikut adalah beberapa contoh olahraga yang umum dilakukan:

  • Lari. Melakukan lari adalah olahraga kardiovaskular yang efektif untuk meningkatkan daya tahan dan kebugaran jantung. Anda dapat melakukan lari di luar ruangan atau di treadmill.
  • Bersepeda. Bersepeda baik dilakukan di luar ruangan atau di gym dengan menggunakan sepeda statis. Olahraga ini membantu meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan melatih sistem kardiovaskular.
  • Renang. Renang merupakan olahraga yang menggerakkan seluruh tubuh, sehingga melatih kekuatan otot dan daya tahan. Olahraga ini juga bersifat rendah dampak dan cocok untuk semua usia.
  • Yoga. Yoga merupakan gabungan antara gerakan tubuh, pernapasan, dan meditasi. Olahraga ini membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan inti, keseimbangan, dan relaksasi.
  • Angkat Beban. Angkat beban atau kegiatan kekuatan melibatkan penggunaan beban atau beban tubuh untuk melatih dan menguatkan otot. Ini membantu meningkatkan kekuatan, kepadatan tulang, dan metabolisme.
  • Aerobik. Aerobik adalah latihan yang melibatkan gerakan kardiovaskular berulang dengan intensitas tinggi. Ini membantu meningkatkan kebugaran jantung, pembakaran kalori, dan kekuatan otot.

Ini hanya beberapa contoh olahraga yang populer, tetapi masih ada banyak jenis olahraga lainnya seperti basket, bulu tangkis, senam dan banyak lagi.

Apa Pentingnya Olahraga untuk Tubuh Kita?

Olahraga menyimpan berbagai keistimewaan bagi tubuh jika kamu rutin melakukan aktivitas ini.  Lantas, apa manfaat olahraga yang dapat kamu peroleh jika rutin melakukannya?

1. Menjauhkan dari berbagai penyakit

Menurut studi yang terbit dalam Wiley Journal, olahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit. Ketika berolahraga, tubuh akan lebih bebas bergerak. Ini akan memicu proses metabolisme dan sirkulasi darah menjadi lebih lancar. Hasilnya tubuh lebih sehat dan kuat, serta tidak mudah terserang penyakit.

Tidak hanya mencegah penyakit pada umumnya, tubuh yang aktif dapat mencegah dari risiko penyakit kronis. Aktivitas fisik dapat menurunkan percepatan penuaan biologis, meningkatkan kebugaran, serta mencegah sindrom metabolik, obesitas, dan resistensi insulin.

2. Memperbaiki postur tubuh

Berolahraga membuat semua bagian tubuh kamu bergerak, sehingga bisa meningkatkan fleksibilitas. Otot tubuh juga menjadi lebih elastis dan tidak kaku. Bagi anak-anak, olahraga amat penting untuk menunjang perkembangan postur tubuhnya.

Anak yang rutin berolahraga sejak kecil akan memiliki postur tubuh yang tegap dan tidak bungkuk saat berjalan. Fakta kesehatan yang termuat dalam Journal of Physical Therapy Science, menyebutkan bahwa postur tubuh yang tepat dapat menurunkan risiko nyeri punggung, bahu, dan  sakit persendian.

3. Merangsang pertumbuhan ideal

Saat tubuh digunakan untuk beraktivitas, kalori yang ada di dalamnya akan terbakar lebih optimal. Kalori akan tubuh akan proses menjadi energi secara keseluruhan, tanpa ada yang tersisa dan berpotensi menimbulkan tumpukan lemak tubuh.

Tubuh juga akan mendapatkan suplai nutrisi yang cukup untuk melancarkan proses pertumbuhan dan perkembangan secara ideal.

4. Meningkatkan daya pikir

Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, olahraga teratur juga memiliki peran yang baik untuk meningkatkan daya pikir terutama pada anak-anak. Aktivitas fisik yang kamu lakukan secara rutin dapat membuat otak lebih tercukupi asupan gizinya.

Alhasil, otak bisa mengalami perkembangan secara berkala yang membantu proses belajar  Si Kecil lebih maksimal. Mau tahu lebih jelas mengenai manfaat olahraga untuk kesehatan otak? Simak artikel 9 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Otak ini ya!

5. Meningkatkan nafsu makan dan sistem pencernaan optimal

Gerakan olahraga dapat merangsang organ pencernaan juga aktif bergerak. Organ pencernaan akan bekerja lebih optimal untuk menyediakan energi yang tubuh perlukan.

6. Mencegah risiko cedera

Tubuh yang aktif akan mencegah kamu dari risiko cedera saat melakukan aktivitas tertentu. Ketika tubuh sudah terbiasa dengan olahraga, fleksibilitas dan ketahanan ototmu akan terlatih. Mengangkat beban berat atau tiba-tiba melakukan gerakan yang spesifik tidak akan menjadi masalah buatmu.

7. Memperlancar peredaran darah

Berolahraga juga dapat membuat aliran darah menjadi lebih lancar dan suplai oksigen dapat tersebar dengan baik ke seluruh tubuh. Hal ini juga akan meningkatkan performa dalam aktivitas sehari-hari.

8. Menjaga kesehatan tulang dan persendian

Olahraga bisa menjaga kesehatan tulang dan persendian. Aktivitas fisik mampu meningkatkan produksi cairan dalam persendian sehingga bermanfaat untuk melumasi persendian. Kondisi ini membuat sendi-sendi lebih licin dan fleksibel.

9. Membantu menjaga kesehatan kulit

Kulit kamu bisa terpengaruh oleh jumlah stres oksidatif yang muncul akibat antioksidan tubuh tidak bisa sepenuhnya memperbaiki kerusakan radikal bebas pada sel. Kondisi ini bisa merusak struktur internal dan merusak kulit.

Dengan rutin berolahraga, produksi antioksidan alami dalam tubuh akan meningkat.  Kondisi ini dapat membantu melindungi sel, menstimulasi aliran darah dan menginduksi adaptasi sel kulit yang bisa membantu menunda penuaan kulit.

10. Menurunkan risiko mengalami penyakit

Orang yang rutin berolahraga tubuhnya lebih sehat dan bugar. Kebugaran ini membuatnya tidak gampang terkena penyakit karena memiliki daya tahan tubuh kuat. Jarang berolahraga juga memperbesar kemungkinan obesitas yang dapat membuat seseorang rentan mengalami penyakit gula dan penyakit kardiovaskular.

11. Bertemu dengan komunitas sehat

Tidak hanya manfaat kesehatan, rutin berolahraga juga dapat mempertemukan kamu pada komunitas sehat. Membangun komunitas sehat bisa membuat seseorang menjadi tambah semangat, mendapatkan influence positif, sehingga hidup lebih bermanfaat dan berkualitas.

12. Meningkatkan kemampuan untuk melakukan aktivitas harian

Tubuh yang bugar karena aktivitas fisik yang rutin dapat meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas harian. Misalnya sesederhana menaiki tangga, belanja kebutuhan di pasar, bahkan untuk lansia seperti bermain dengan cucu.

Untuk orang dewasa yang lebih tua, melakukan olahraga rutin dapat meningkatkan fungsi fisik dan mengurangi risiko jatuh atau cedera akibat jatuh.

13. Merangsang kreativitas

Aktif secara fisik dapat membantu merangsang kreativitas. Sebab, dengan melakukan aktivitas fisik kamu cenderung tidak gampang stres, pikiran juga lebih fresh. Positifnya, kamu bisa punya ide-ide segar dan lebih cepat dalam mengeksekusi suatu hal atau isu.

Deskripsi Potassium Chloride

Deskripsi Potassium Chloride

Potasium adalah mineral yang bisa kamu temukan dalam banyak sumber makanan. Mineral ini sangat tubuh butuhkan untuk menjalani beberapa fungsinya, terutama detak jantung. Sementara itu, potassium chloride atau potasium klorida biasanya bisa kamu gunakan untuk mencegah atau mengobati kadar kalium darah rendah (hypokalemia).

Seseorang bisa mengalami kadar kalium rendah akibat suatu penyakit atau karena mengonsumsi obat-obatan tertentu. Selain itu, bisa juga karena mengalami sakit berkepanjangan yang bersamaan dengan gejala diare atau muntah. Itulah sebabnya obat ini ampuh untuk mencegah atau mengobati kondisi tersebut. Sebab ia bekerja dengan menggantikan kalium yang hilang dan mencegah defisiensi.

Manfaat Potassium Chloride

Tubuh manusia membutuhkan kalium untuk berfungsi dengan baik. Kalium dapat membantu konstruksi otot, fungsi saraf, dan mengatur detak jantung. Selain itu, sel dalam tubuh pun dapat berfungsi normal.

Pola makan tinggi potasium dapat membantu mengurangi beberapa efek berbahaya garam terhadap tekanan darah. Beberapa manfaat mengonsumsi potassium chloride yaitu:

  • Mengurangi tekanan darah tinggi.
  • Mampu mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
  • Mengurangi konsumsi garam.

Baca lebih lanjut: Makanan untuk Mencegah Kekurangan Kalium

Dosis Potassium Chloride

Selalu bicarakan dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan suplemen ini. Hal tersebut demi memastikan bahwa bahan dan dosisnya sesuai dengan kebutuhan pribadimu.

Kebanyakan ahli merekomendasikan dosis potassium chloride sebagai berikut:

  • Bayi hingga usia 6 bulan: 400 miligram (mg)
  • Bayi 7 – 12 bulan: 860 mg/hari.
  • Si Kecil yang berusia 1-3 tahun: 2.000 mg/hari.
  • Anak berusia 4-8 tahun: 2.300 mg/hari.
  • Anak laki-laki 9-13 tahun: 2.500 mg/hari.
  • Pria 14 – 18 tahun: 3.000 mg/hari.
  • Wanita 14 – 18 tahun: 2.300 mg/hari.
  • Pria 19 tahun ke atas: 3.400 mg/hari.
  • Wanita 19 tahun ke atas: 2.600 mg/hari.

Untuk menghindari overdosis atau toksisitas, perhatikan dosis yang direkomendasikan oleh dokter. Orang dengan gangguan ekskresi kalium urin karena kondisi kesehatan, seperti penyakit ginjal atau obat-obatan tertentu, harus menyadari potensi toksisitas.

Cara Penggunaan Potassium Chloride

Senyawa ini tersedia dengan resep dalam bentuk tablet panjang. Selain itu, mineral ini juga hadir dalam bentuk larutan injeksi atau bubuk larut. Saat mengonsumsi obat atau suplemen apapun, termasuk potassium chloride, kamu harus selalu mengikuti petunjuk pada label kemasan atau resep dokter.

Dalam kasus yang parah, dokter dapat memberikan senyawa ini secara intravena atau pembuluh darah. Pemberian senyawa ini untuk bayi dan anak di bawah usia 16 tahun harus berdasarkan diskusi dengan dokter sebelumnya.

Perhatian Penggunaan Potassium Chloride

Seseorang tidak direkomendasikan mengonsumsinya jika menggunakan obat yang dapat meningkatkan kelebihan kalium. Orang dengan penyakit ginjal kronis juga harus menghindari penggunaan obat ini, karena ginjalnya mungkin tidak mampu mengeluarkan kelebihan potassium chloride.

Selain itu, seseorang berisiko mengembangkan kondisi hyperkalemia (kelebihan kalium) jika ia memiliki penyakit tertentu, seperti:

  • Diabetes tipe 1.
  • Penyakit hati.
  • Insufisiensi adrenal.
  • Gagal jantung kongestif.

Seseorang berisiko tinggi terkena hypokalemia jika memiliki penyakit radang usus, termasuk penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

Efek Samping Potassium Chloride

Munculnya efek samping tergantung bagaimana cara seseorang mengonsumsi obat ini. Mengonsumsinya dalam bentuk suplemen oral dapat menyebabkan muntah dan diare.

Beberapa orang yang mendapatkan potassium chloride yang disuntik mungkin mengalami beberapa efek samping di tempat suntikan, seperti:

  • Flebitis atau radang pembuluh darah.
  • Eritema atau bercak merah pada kulit.
  • Trombosis atau pembekuan darah, di tempat suntikan.
  • Hyperkalemia ringan atau lebih tinggi dari kadar kalium biasa dalam darah.

Selain itu, seseorang juga bisa mengalami alergi terhadap senyawa ini. Segera dapatkan bantuan medis jika mengalami reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, pembengkakan pada wajah, bibir, atau tenggorokan.

Sementara itu, berhenti menggunakan suplemen ini dan segera hubungi dokter jika mengalami:

  • Iritasi tenggorokan parah.
  • Perut kembung, muntah dan sakit perut parah.
  • Kadar kalium tinggi, mual, lemas, perasaan geli, nyeri dada, detak jantung tidak teratur, atau sulit bergerak.
  • Mengalami tanda-tanda pendarahan perut, seperti tinja berdarah, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.

Interaksi Potassium Chloride

Beberapa obat dapat berinteraksi dengan suplemen potassium chloride. Suplemen ini tidak aman bagi orang yang mengonsumsi:

  • ACE inhibitor, termasuk lotensin, benazepril, dan cozaar atau losartan.
  • Diuretik kalium. Obat-obatan seperti midamore atau amiloride dan aldactone atau spironolactone. Orang yang mengonsumsi obat-obatan tersebut membutuhkan pemantauan kadar potasium melalui tes darah.
  • Diuretik loop dan thiazide. Termasuk lasix atau furosemide dan bumex atau bumetanide. Diuretik thiazide termasuk diuril atau chlorothiazide dan zaroxolyn atau metalazone. Obat tersebut dapat meningkatkan ekskresi kalium tubuh, yang dapat menyebabkan kadar kalim rendah.

Obat-obatan di atas dapat memengaruhi kinerja obat dengan cara yang berbahaya. Maka itu, para ahli merekomendasikan pemantauan kadar kalium pada orang yang mengonsumsi obat-obatan di atas.

Selain itu, penting untuk membaca dengan cermat daftar bahan dan nutrisi dari suplemen yang kamu gunakan, untuk mengetahui kandungan dan jumlahnya.

Kontraindikasi Potassium Chloride

Suplemen atau obat ini tidak boleh kamu konsumsi jika memiliki riwayat hipersensitivitas berat terhadap sediaan kalium jenis apapun. Selain itu, seseorang yang mengalami hyperkalemia juga kontraindikasi untuk mengonsumsi suplemen mineral ini.

Seseorang dengan kelainan struktural pada saluran cerna yang dapat menghambat waktu transit di usus, juga tidak direkomendasikan mengonsumsi obat ini. Sebab, senyawa ini dapat meningkatkan risiko ulserasi pada mereka.

Deskripsi Methylergometrine Maleate

Deskripsi Methylergometrine Maleate

Methylergometrine maleate digunakan setelah melahirkan untuk membantu menghentikan pendarahan dari rahim. Obat ini termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai alkaloid ergot. Obat bekerja dengan meningkatkan laju dan kekuatan kontraksi dan kekakuan otot-otot rahim. Efek ini membantu mengurangi pendarahan.

  • Golongan obat: Obat Alkaloid Ergot.
  • Kategori obat: Obat resep.
  • Indikasi: Mengatasi pendarahan setelah melahirkan.
  • Kategori kehamilan dan menyusui:

Kategori C

Obat digunakan dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin. Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat penelitian langsung terhadap wanita hamil.

  • Bentuk obat: Tablet, cairan, dan sirup.
  • Nama dagang obat: Ergon, Mergot, dan Bledstop.

Manfaat Methylergometrine Maleate

Obat methylergometrine maleate membantu mempercepat pemulihan pada ibu yang mengalami perdarahan setelah melahirkan. Ini termasuk perdarahan berlebih, penurunan pada sel darah merah, dan kondisi lainnya. Obat ini membantu meningkatkan kontraksi pada rahim sehingga perdarahan bisa segera berhenti.

Selain membantu menghentikan perdarahan setelah bersalin, obat ini juga digunakan untuk mengobati perdarahan yang terjadi pada ibu yang mengalami keguguran.

Dosis Methylergometrine Maleate

Berikut dosis obat methylergometrine maleate untuk setiap jenis pengobatan terhadap penyakit:

Pengobatan dan profilaksis perdarahan postpartum dan postabortal

  • Obat diberikan secara intramuskular.
  • Dewasa: dosis diberikan sebanyak 200 mikrogram.
  • Pemberian obat dapat diulang setiap 2-4 jam.
  • Maksimal pemberian adalah sebanyak 5 dosis.

Pengobatan perdarahan postpartum

  • Obat dikonsumsi dengan cara diminum.
  • Dewasa: dosis diberikan sebanyak 200 mikrogram 3-4 kali sehari saat masa nifas selama 2-7 hari.

Cara menggunakan methylergometrine maleate

Cara menggunakan obat methylergometrine maleate yang perlu diperhatikan adalah seperti berikut:

  • Minumlah obat ini melalui mulut dengan maupun tanpa makanan.
  • Obat biasanya dikonsumsi 3 sampai 4 kali sehari hingga 1 minggu setelah melahirkan atau seperti yang dianjurkan langsung oleh dokter.
  • Dosis penggunaan obat didasarkan pada kondisi medis dan respons pasien terhadap perawatan.
  • Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

Perhatian Methylergometrine Maleate

Saat menggunakan obat methylergometrine maleate, berikut hal-hal yang sebaiknya tidak kamu lewatkan:

  • Penahanan plasenta dapat terjadi jika obat diberikan selama tahap 2 atau 3 persalinan sebelum melahirkan plasenta.
  • Hindari penggunaan obat dalam waktu lama.
  • Perhatian penggunaan obat pada pasien dengan kondisi sepsis, mengalami gangguan hati atau ginjal.
  • Perhatian penggunaan obat pada pengidap penyakit ginjal, hati, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, tinggi kolesterol, perokok, penyakit pembuluh darah, atau komplikasi kehamilan.
  • Bagi wanita hamil, sebaiknya hindari konsumsi obat karena bisa membahayakan bayi yang belum lahir.
  • Bagi ibu menyusui, obat ini dapat mengurangi jumlah ASI. Methylergonovine Maleate masuk ke ASI dalam jumlah kecil dan mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan pada bayi menyusui.

Efek Samping Methylergometrine Maleate

Efek samping obat bisa berbeda bergantung pada kondisi medis pasien dan respon pasien terhadap obat. Beberapa efek samping yang umum terjadi yaitu:

  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Pusing.
  • Detak jantung berjalan cepat atau lambat.
  • Sesak napas.
  • Tangan atau kaki dingin.
  • Nyeri atau kemerahan.
  • Pembengkakan lengan atau kaki.
  • Nyeri dada.
  • Perubahan penglihatan.
  • Kebingungan atau kejang.

Interaksi Methylergometrine Maleate

Beritahukan pada dokter apabila sedang menjalani pengobatan atau mengonsumsi obat lainnya. Sebab, methylergometrine maleate bisa memicu interaksi yang tidak diinginkan terhadap obat lainnya, termasuk:

  • Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan obat ini meliputi alkaloid ergot lainnya (Ergotamine atau Dihydroergotamine), obat migrain “triptan” (seperti Eletriptan, Rizatriptan, atau Sumatriptan).
  • Obat-obatan lain dapat memengaruhi pembuangan Methylergonovine maleate dari tubuh dan dapat memengaruhi cara kerjanya. Contohnya termasuk Boceprevir, Cobicistat, Mifepristone, Nefazodone, Telaprevir, antijamur azole (seperti Itraconazole atau Ketoconazole), antibiotik makrolida (seperti Erythromycin atau Clarithromycin), inhibitor protease HIV (seperti Lopinavir atau Ritonavir), serta rifamycins (seperti Rifampin atau Rifabutin).
  • Kemungkinan peningkatan kadar serum dan risiko efek vasokonstriksi berat dengan inhibitor CYP3A4 yang poten (misalnya Eritromisin, Troleandomycin, Klaritromisin, Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir, Delavirdine, Ketoconazole, Itraconazole, atau Voriconazole).

Kontraindikasi Methylergometrine Maleate

Kontraindikasi dari methylergometrine maleate di antaranya:

  • Obat ini tidak efektif dalam pengobatan migrain seperti alkaloid ergot lainnya dan penggunaan tidak dianjurkan.
  • Obat ini tidak diindikasikan untuk induksi atau augmentasi persalinan, untuk menginduksi aborsi, atau dalam kasus aborsi spontan yang terancam karena kecenderungan untuk menghasilkan non-fisiologis, kontraksi tetanik, dan durasi kerjanya lama.
  • Hipertensi, pengidap eklampsia atau sebelumnya hipertensi, penyakit jantung, pintasan venom atrial, stenosis katup mitral, atau penyakit pembuluh darah obliteratif.
  • Jangan gunakan dalam kasus aborsi spontan terancam.
  • Wanita hamil.

7 Manfaat Kondom Dan Fungsi Kondom 

7 Manfaat Kondom Dan Fungsi Kondom

Kondom adalah salah satu jenis kontrasepsi yang terbuat dari bahan sejenis karet yang dipasangkan pada alat kelamin pria. Memakai kondom saat berhubungan intim sangat disarankan.

Terlepas dari selera dan preferensi, nyatanya manfaat kondom tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga baik untuk kesehatan.

Meski begitu, sebagian laki-laki masih enggan menggunakan alat kontrasepsi ini karena mereka merasa ini bisa mengurangi kenikmatan saat berhubungan seksual.

Selain itu, sebagian pria juga merasa repot memakainya. Sementara itu, masih banyak wanita yang merasa malu meminta pada pasangan untuk memakai alat kontrasepsi ini saat berhubungan intim.

Kondom Fungsinya untuk Apa?

Sebagai alat kontrasepsi, manfaat kondom ternyata cukup beragam untuk menjaga kesehatan, antara lain:

1. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

Berapa persen kondom bisa mencegah kehamilan?

Jika pria menggunakannya dengan benar, alat kontrasepsi ini setidaknya dapat mengurangi risiko kehamilan hingga 98 persen.

Artinya, hanya 2 dari 100 orang yang mungkin hamil setelah berhubungan intim menggunakan kondom.

Namun, jika pemasangan alat kontrasepsi ini kurang baik, efektivitas dan manfaatnya dalam mencegah kehamilan dapat menurun hingga menjadi 85 persen.

Selain itu, alat kontrasepsi ini juga dapat membantu metode KB lainnya untuk bekerja lebih efektif.

Sebab, tidak ada metode yang seratus persen efektif untuk mencegah kehamilan.

Jadi, menggunakan kondom sebagai kontrasepsi tambahan merupakan ide yang baik.

2. Mencegah terjadinya penularan infeksi menular seksual

Manfaat menggunakan kondom selanjutnya adalah mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual dan penyakit kelamin.

Ini termasuk sifilis dan HIV/AIDS yang memang lebih rentan menular pada pasangan yang kerap melakukan hubungan intim tanpa menggunakan kondom dan sering berganti pasangan seksual.

Kamu bisa mengetahui lebih banyak lagi informasi mengenai alat kontrasepsi ini dan infeksi menular seksual dengan membaca artikel berjudul Keampuhan Kondom untuk Cegah Penyakit Menular Seksual.

3. Memperpanjang durasi berhubungan intim

Perlindungan memang penting, tapi kepuasan juga tetap harus kamu pertimbangkan.

Faktanya, menggunakan kondom saat berhubungan intim ternyata dapat membantu meningkatkan kualitas kehidupan seks kamu dan pasangan dengan memperpanjang durasi hubungan intim.

Ini karena kondom memiliki model, bentuk, dan tekstur yang bervariasi yang dapat meningkatkan sensasi seks bagi kedua pasangan.

Meminta pasangan memasangkan alat ini juga bisa menjadi bagian yang seksi dari foreplay.

Alat kontrasepsi ini bahkan dapat menunda ejakulasi, sehingga hubungan intim bisa berlangsung lebih lama. Kamu dapat menggunakan alat ini untuk seks oral dan vaginal.

Dengan begitu, kamu dapat lebih fokus pada kesenangan dan kepuasan berhubungan intim dengan pasangan.

4. Menjaga ereksi

Ini adalah manfaat lain yang tidak kalah pentingnya untuk kamu ketahui.

Terutama bagi pria yang mengalami kesulitan mempertahankan ereksi, penggunaan alat kontrasepsi ini bisa membantu ereksi bertahan lebih lama.

5. Mencegah cedera

Tidak hanya memiliki bahan yang berkualitas, kondom juga terbuat dengan lapisan pelumas. Tujuannya agar penetrasi bisa berlangsung dengan lancar.

Adanya pelumas pada alat kontrasepsi ini membuat risiko cedera saat berhubungan intim menjadi sangat rendah, termasuk rasa sakit pada vagina saat penetrasi.

6. Lebih higienis

Salah satu alasan mengapa hubungan intim perlu menggunakan alat kontrasepsi adalah lebih sehat dan higienis.

Manfaat ini dapat membuat hubungan intim menjadi lebih bersih dan pastinya lebih aman.

Terlebih, kemasan alat kontrasepsi ini memang tertutup dengan segel yang rapat.

7. Harga yang terjangkau

Kamu bisa mendapatkan alat kontrasepsi ini dengan sangat mudah pada berbagai toko, online marketplace, dan apotek.

Selain itu, harganya juga tidak mahal dan bisa kamu beli tanpa harus memberikan resep dokter atau identitas diri.

Jadi, kondom terbilang menjadi alat perlindungan seksual yang sangat praktis dan terjangkau sekaligus dapat memberikan perlindungan besar

Pengertian Facial

Pengertian Facial

Facial adalah metode perawatan untuk kulit wajah yang meliputi pengelupasan kulit dan menghilangkan kotoran serta sel-sel kulit mati. Dengan begitu, tampilan wajah menjadi lebih segar, halus, dan cerah.

Prosedur perawatan kulit ini dilakukan oleh ahli kecantikan bersertifikat. Metodenya akan disesuaikan dengan jenis kulit dan masalah kulit masing-masing pasien. Pada akhirnya, mereka bisa merasakan manfaat yang optimal.

Tujuan Facial

Facial adalah prosedur yang bertujuan untuk membersihkan kulit secara mendalam dengan cara menghilangkan komedo dan sel kulit mati. Efeknya hanya terjadi sementara, sehingga metode perlu dilakukan secara rutin.

Prosedur ini mampu memperbaiki masalah kulit dan memberikan hasil secara langsung maupun jangka panjang. Metodenya efektif mencegah kulit kusam, menghidrasi kulit kering, dan meningkatkan kekenyalan kulit.

Facial juga cocok bagi pemilik kulit berjerawat. Proses ekstraksi atau pengeluaran komedo bisa menurunkan potensi munculnya jerawat baru. Sementara pemberian masker pada tahap terakhir bertujuan untuk mengurangi bakteri penyebab jerawat.

Apa Manfaat Facial untuk Wajah?

Facial bisa memberikan manfaat berupa:

1. Mempercepat regenerasi sel

Studi berjudul Regenerative and stem cell-based techniques for facial rejuvenation yang dipublikasikan Experimental Biology and Medicine menyebutkan, ada teknik inovatif terbaru meliputi penggunaan teknik sel punca regeneratif.

Jenisnya adalah facial rejuvenation. Ini adalah teknik peremajaan kulit wajah dengan prosedur non bedah menggunakan teknologi modern berbasis cahaya. Treatment ini bermanfaat untuk membantu proses regenerasi sel kulit agar lebih optimal.

2. Membersihkan kotoran

Metode yang dilakukan efektif membersihkan sisa minyak, kotoran, dan polusi yang menempel di wajah. Partikel itu yang membuat kulit tampak kusam dan lebih gelap dari biasanya.

3. Mengencangkan kulit

Prosedur pijat wajah yang termasuk ke dalam rangkaian facial ini efektif mengencangkan kulit. Tak hanya itu, metode juga bertujuan untuk menenangkan dan meningkatkan sirkulasi darah.

4. Menghilangkan sel kulit mati

Sel kulit mati yang sudah menghilang akan membuat wajah lebih lembut dan halus, juga tampak cerah. Metodenya menggunakan uap air untuk membuka pori-pori, kemudian scrub ringan untuk mengelupas sel kulit mati.

5. Menghilangkan kantung mata

Jika dilakukan secara rutin, perawatan kulit ini  efektif menghilangkan lingkaran hitam di bawah mata atau mata panda. Metodenya melibatkan penggunaan krim mata untuk membuat area bawah mata menjadi lembap dan ternutrisi.

6. Mengurangi pigmentasi

Pigmentasi kulit berasal dari produksi melanin, paparan matahari, dan penyakit. Akibatnya, akan muncul bintik-bintik gelap berwarna kecoklatan atau merah di area wajah dan leher.

Dengan facial, sirkulasi darah menjadi lebih lancar, sehingga warna kulit tampak lebih merata. Metodenya menggunakan produk yang mengandung antioksidan dan vitamin C untuk meningkatkan kecerahan alami kulit.

7. Melawan tanda penuaan dini

Penuaan dini ditandai dengan kulit kendur, garis halus, dan keriput. Metode dalam facian, seperti scrubbing, toning, massage, dan masking efektif merangsang regenerasi sel dan mengencangkan kulit wajah, sehingga tampak awet muda.

8. Meningkatkan penyerapan kulit

Dengan facial, kulit bekerja lebih maksimal dalam menyerap produk skincare. Sebab, tidak ada lagi penghalang seperti debu, kotoran, dan polusi yang menempel di permukaan kulit.

9. Mengurangi kecemasan

Tak hanya bermanfaat untuk kecantikan kulit, facial juga efektif mengurangi kecemasan. Penelitian berjudul The facial massage reduced anxiety and negative mood status, and increased sympathetic nervous activity yang dipublikasikan dalam Biomedical Research menyebutkan, pijat wajah saat facial mengaktifkan sistem saraf simpatik.

Cara ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memengaruhi hormon pemicu kecemasan. Dengan begitu, kamu akan rasa cemas akan menurun dan terjadi peningkatan suasana hati.

10. Mengencangkan kulit

Elastisitas kulit akan hilang dengan sendirinya seiring dengan waktu. Masalah ini terjadi lantaran berkurangnya produksi kolagen. Dengan melakukan facial secara rutin, elastisitas kulit bisa terjaga dengan baik.

11. Meningkatkan rasa percaya diri

Dengan memberikan perawatan yang baik pada kulit wajah, facial dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri. Jika kamu rutin melakukannya, prosedur bisa membuat kulit terlihat lebih sehat dan bercahaya.

Kamu bisa klik artikel ini untuk mengetahui “6 Manfaat Melakukan Facial Treatment secara Teratur untuk Wajah”.

Kapan Harus Melakukan Facial?

Idealnya, facial dilakukan setiap bulan. Sebab, kulit membutuhkan jangka waktu 30 hari untuk meregenerasi. Pasien juga bisa melakukannya lebih sering jika memiliki komedo dan jerawat membandel.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Setelah Facial wajah

Sebelum melakukan facial, kamu perlu berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter kulit. Sebab, jika salah memilih jenis facial, wajah berisiko teriritasi dan berpotensi mengalami masalah kulit.

Kamu juga tidak boleh menggunakan riasan terlalu tebal. Sebab, langkah ini bisa memicu penyumbatan pori-pori. Dampaknya, kotoran pada wajah jadi lebih sulit dibersihkan.

Setelah prosedurnya selesai, kamu harus menjaga kulit wajah dengan benar. Pertama-tama, gunakan tabir surya dan masker wajah. Alasannya agar kulit tidak terkena polusi dan kotoran. Cara ini juga berguna untuk mencegah paparan sinar matahari langsung.

Keesokannya, jangan gunakan riasan tebal. Cuci wajah secara teratur sebanyak dua kali dalam sehari. Pilih produk perawatan wajah yang sesuai dengan jenis kulit dan masalah yang kamu alami.

Prosedur Facial

Berikut adalah beberapa langkah perawatan dalam facial:

1. Konsultasi

Pertama-tama, pasien harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter dan mengisi formulir yang berisi beberapa pertanyaan, seperti:

  • Apa masalah kulit yang dialami?
  • Bagaimana pola makan yang dijalani?
  • Berapa banyak banyak air yang diminum dalam sehari?
  • Apa saja obat-obatan dan suplemen yang dikonsumsi?
  • Apa saja produk perawatan wajah yang sedang digunakan?

Dengan begitu, ahli kecantikan bisa mengetahui kondisi kulit dan jenis perawatan cocok.

2. Cleansing

Ini menjadi langkah kedua setelah konsultasi. Saat sudah menentukan jenis perawatan, ahli kecantikan akan menempatkan pasien pada tempat tidur khusus. Lalu, menutup rambutnya dengan handuk atau ikat kepala.

Selanjutnya, mereka akan mengaplikasikan cleansing atau pembersih wajah sebagai tahap awal perawatan. Metode ini bertujuan untuk menghilangkan partikel yang menempel di permukaan kulit.

3. Analisis kulit

Selanjutnya, ahli kecantikan akan menutupi mata dengan kacamata khusus dari plastik untuk melihat kondisi kulit. Metodenya menggunakan lampu terang dan sejenis layar pembesar.

Tujuannya adalah menentukan jenis kulit (kering, berminyak, kombinasi, sensitif atau normal) dan gangguan yang mendasari. Contohnya seperti jerawat, komedo, komedo putih, penuaan, kerusakan akibat sinar matahari, dehidrasi, dan lain-lain.

Setelah itu, barulah ahli kecantikan memilih produk dan perawatan yang sesuai. Di sini, mereka juga akan berdiskusi dengan pasien tentang produk yang direkomendasikan.

4. Steam

Steam adalah mesin yang memaparkan uap hangat tipis ke wajah. Metode ini bertujuan untuk membuka dan melemaskan pori-pori wajah, sehingga komedo lebih mudah diangkat. Namun, prosedur tidak dianjurkan untuk pemilik kulit sensitif.

Facial detox jadi salah satu jenis prosedur yang mampu mengatasi berbagai masalah kulit. Klik untuk penjelasan lebih lanjut “5 Manfaat Melakukan Facial Detox untuk Kecantikan”.

5. Eksfoliasi kulit

Exfoliasi dilakukan menggunakan produk yang memiliki tekstur tidak rata (manik-manik mikro). Metode ini bertujuan untuk menghilangkan sel-sel kulit mati yang biasanya dilakukan selama proses steam.

Jenis lainnya, yakni eksfoliasi kimia. Metodenya menggunakan bahan kimia dengan intensitas yang bervariasi. Jenis pengelupasan ini menggunakan enzim dan asam untuk melonggarkan ikatan antara sel-sel kulit.

Penyebab Bintitan Dan Cara Mengobatinya

Penyebab Bintitan Dan Cara Mengobatinya

Bintitan atau hordeolum adalah bintil mirip jerawat atau bisul yang tumbuh di tepi kelopak mata.

Penyebab bintitan umumnya adalah infeksi bakteri dan biasanya hanya muncul pada salah satu kelopak mata.

Meski bintitan sering muncul di kelopak mata bagian luar, tetapi terkadang juga bisa timbul di bagian dalam kelopak mata.

Bintil yang tumbuh di bagian dalam bisa lebih menyakitkan, daripada yang tumbuh di luar. Namun, hal itu tidak sampai menyebabkan gangguan penglihatan.

Dalam kebanyakan kasus, ia bisa mulai hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Sementara itu, kamu mungkin bisa meredakan rasa sakit atau ketidaknyamanan akibat bintitan dengan mengoleskan kain lap hangat ke kelopak mata.

Kondisi ini umumnya tidak menular, tetapi sejumlah kecil bakteri dapat menyebar dari lokasi. Inilah sebabnya penting untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bintil.

Selain itu, kamu juga harus sering mencuci sarung bantal untuk membantu mencegah penyebaran bakteri. Hindari juga menyentuh bintitan untuk mengurangi penyebaran bakteri dan iritasi.

Penyebab Mata Bintitan

Penyebab bintitan yang utama adalah infeksi bakteri Stafilokokus. Bakteri ini hidup pada kulit manusia tanpa menyebabkan penyakit.

Menyentuh bintil dengan tangan yang kotor akan meningkatkan risiko karena bisa saja di tangan tersebut terdapat bakteri.

Infeksi juga bisa saja terjadi pada akar bulu mata, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Untuk mengurangi risiko, maka hindarilah memegang mata dengan tangan yang kotor.

Peradangan di kelopak mata atau blefaritis juga dapat memicu risiko munculnya bintitan.

Apalagi jika kamu mengidap penyakit tersebut dalam waktu yang lama. Penyebabnya adalah komplikasi akibat penyakit kulit rosacea dan infeksi bakteri.

Bintitan sering dianggap sama dengan blefaritis, padahal keduanya berbeda. Jadi, kamu Harus Tahu, Ini Bedanya Blefaritis dengan Bintitan.

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi ini, yaitu:

  • Sering menyentuh mata dengan tangan yang belum dicuci.
  • Memasukkan lensa kontak tanpa mendisinfeksi secara menyeluruh atau mencuci tangan terlebih dahulu.
  • Membiarkan riasan mata semalaman.
  • Menggunakan kosmetik lama atau kadaluarsa.
  • Memiliki blefaritis, yakni peradangan kronis di sepanjang tepi kelopak mata.
  • Mengidap rosacea, yaitu suatu kondisi kulit yang ditandai dengan kemerahan pada wajah.
  • Memiliki kondisi kulit tertentu, seperti jerawat rosacea atau ketombe (dermatitis seboroik).
  • Mengidap diabetes.
  • Memiliki kulit kering.
  • Sedang mengalami perubahan hormonal.
  • Memiliki kadar lipid yang tinggi (kolesterol jahat).

Gejala Bintitan

Tanda dan gejalanya meliputi:

  • Benjolan merah di kelopak mata yang mirip dengan bisul atau jerawat.
  • Sakit kelopak mata.
  • Kelopak mata bengkak.

Kondisi lain yang bisa jadi penyebab peradangan pada kelopak mata adalah kalazion.

Kalazion terjadi ketika ada penyumbatan di salah satu kelenjar minyak kecil di dekat bulu mata.

Tidak seperti bintitan, kalazion biasanya tidak menyakitkan dan cenderung paling menonjol di sisi dalam kelopak mata.

Namun, perawatan untuk kedua kondisi tersebut serupa. Kebanyakan kondisi ini tidak berbahaya bagi mata dan tidak akan memengaruhi kemampuan untuk melihat dengan jelas.

Diagnosis

Beberapa kondisi lebih keras dan memerlukan pemeriksaan ke dokter.

Selain itu, jika penglihatan tampaknya terpengaruh atau jika kondisi tampaknya semakin memburuk, bukannya membaik, hubungi dokter segera.

Untuk memastikan diagnosis dan penyebabnya, dokter spesialis mata akan memeriksa kelopak mata dan menanyakan gejala tambahan yang kamu alami. Dari hasil pemeriksaan, dokter dapat menentukan pengobatan yang tepat.

Pemeriksaan lebih lanjut biasanya tidak perlu kecuali ada karakteristik yang tidak biasa.

Hal itu mungkin termasuk distorsi struktur yang mengelilingi kelopak mata, seperti saluran air mata, hilangnya bulu mata, atau munculnya kalazion di tempat yang tidak biasa.

Pengobatan Bintitan

Pada kebanyakan kasus, infeksi ini bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7–21 hari.

Terutama jika bintitan telah pecah dan mengeluarkan nanah. Namun, jangan pernah mencoba untuk memencet atau memecahkan bintil tersebut sendiri. Sebab, ini dapat memicu penyebaran infeksi.

Beberapa langkah sederhana berikut ini bisa kamu coba untuk mengurangi gejala dan rasa tidak nyaman akibat bintitan:

  • Menjaga kebersihan mata, dengan cara mencuci kelopak mata di area yang terkena dengan sabun berbahan lembut.
  • Menghindari pemakaian kosmetik mata sampai benar-benar sembuh.
  • Mengompres kelopak mata dengan air hangat. Lakukan 2–4 kali sehari dengan handuk yang sudah kamu rendam air hangat.
  • Hindari penggunaan lensa kontak sampai benar-benar sembuh.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa resep, seperti paracetamol, untuk meredakan rasa sakit pada mata.

Pengertian Bisul

Pengertian Bisul

Bisul ialah tonjolan merah di kulit yang dirasa berisi nanah dan sakit. Tonjolan ini ada karena infeksi bakteri yang memacu inflamasi pada folikel rambut, yakni lubang tempat tumbuh rambut dan bisa dikonsulitasikan Dokter Specialist Kulit.

Anggota badan yang kerap terserang ialah muka, leher, ketiak, pundak, pantat, dan paha.

Keadaan ini biasanya terjadi karena beberapa bagian itu sering berkeringat dan gesekan.

Hal yang penting digarisbawahi, ini bisa juga terjadi pada kelopak mata. Beberapa orang menyebutkan keadaan ini dengan bintitan.

Jenis-Jenis Bisul

Ada beberapa jenisnya, antara lain:

1. Furunkel atau karbunkel

Furunkel dan karbunkel sama-sama adalah kondisi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus.

Namun, karbunkel melibatkan sekelompok folikel rambut, sehingga lebih besar dari furunkel biasa.

Karbunkel bisa memiliki satu atau lebih lubang pada kulit dan menimbulkan gejala berupa demam atau kedinginan.

Karbunkel merupakan masalah kulit yang lebih serius. Bila kamu memiliki banyak karbunkel, kondisi itu dikenal sebagai karbunkulosis. Kondisi kulit ini perlu diobati oleh dokter.

2. Jerawat Kistik

Ini adalah jenis yang terbentuk ketika minyak dan sel kulit mati menyumbat folikel rambut, menciptakan tempat di mana bakteri bisa tumbuh dan berkembang.

Jerawat kistik memengaruhi jaringan kulit yang lebih dalam dari jerawat biasa. Jerawat kistik paling sering terjadi pada wajah dan biasanya dialami oleh anak remaja.

3. Hidradenitis Suppurativa

Ini adalah suatu kondisi ketika bisul berulang kali berkembang di bawah ketiak atau daerah selangkangan.

Infeksi dimulai pada kelenjar keringat dan folikel rambut yang tersumbat. Pada kasus ringan, hidradenitis suppurativa bisa sembuh dengan perawatan rumah.

Namun, kondisi yang parah biasanya memerlukan prosedur operasi untuk mengangkat kelenjar keringat yang terlibat untuk menghentikan peradangan kulit.

4. Kista Pilonidal

Ini adalah jenis yang unik yang muncul di lipatan bokong. Kista pilonidal sering dimulai sebagai infeksi kecil di dasar area kulit, yaitu tempat rambut tumbuh (folikel rambut).

Ketika mengalami iritasi dan tekanan, lama-kelamaan area yang meradang akan membesar menjadi benjolan keras, nyeri, dan lunak yang membuat pengidapnya tidak nyaman saat duduk.

Kista pilonidal sering terjadi setelah duduk terlalu lama.

Faktor Risiko

Setidaknya ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu bisul. Misalnya:

  • Kontak langsung dengan pengidap. Risiko penyakit menular ini akan meningkat jika sering berhubungan langsung dengan pengidap, misalnya karena tinggal serumah.
  • Usia dan jenis kelamin. Penyakit ini lebih sering menyerang remaja, terutama laki-laki.
  • Kebersihan yang tidak terjaga, pribadi maupun lingkungan.
  • Sistem imun yang lemah, misalnya mengidap HIV, diabetes, atau sedang menjalani kemoterapi.
  • Mengalami masalah kulit, misalnya sering berjerawat.

Penyebab Bisul

Penyebab utamanya adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini umumnya berada pada kulit atau di dalam hidung manusia.

Akan tetapi, bakteri ini tak memicu infeksi. Namun, infeksi ini bisa terjadi ketika bakteri masuk ke folikel lewat luka gores atau gigitan serangga.

Hal yang perlu diawasi, bakteri penyebabnya bisa menyebar ke bagian tubuh lain, bahkan menyebar ke bagian tulang.

Dalam beberapa kasus, penyebaran ini bisa memicu terjadinya sepsis. Kondisi inilah yang akan berpotensi menyebabkan infeksi pada organ dalam tubuh seperti jantung.

Gejala Bisul

Gejala utama pada bisul adalah munculnya benjolan merah pada kulit.

Pada tahap awal, ukuran akan cenderung kecil, tetapi kondisinya bisa disertai dengan:

  • Kulit di sekitar benjolan berubah menjadi merah, terasa hangat saat disentuh, dan bengkak. Kondisi ini menandai kalau infeksi telah menyebar ke kulit sekelilingnya.
  • Benjolan bertambah besar dan berisi nanah.
  • Terbentuk titik putih di bagian puncak benjolan.

Kondisi ini jarang yang membutuhkan penanganan medis oleh dokter, karena ini bisa sembuh dengan sendirinya.

Meski demikian, sebaiknya periksakan diri ke dokter apabila:

  • Bisul membesar dan terasa sangat sakit.
  • Kondisi bisul tumbuh lebih dari satu dalam satu lokasi (bisul sabut), kondisi ini terbilang infeksi yang lebih serius.
  • Berada di dalam hidung, atau tumbuh di wajah atau tulang belakang.
  • Tumbuh di dalam hidung, di wajah, atau tulang belakang.
  • Tidak kunjung sembuh selama lebih dari 14 hari.
  • Sering kambuh.
  • Adanya masalah sistem imun, sehingga dapat memunculkan.

Diagnosis

Pada tahap awal, biasanya dokter bisa dengan mudah mengenali bisul dan ciri-cirinya.

Namun, andaikan kondisi tak kunjung sembuh meski sudah diobati, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjut.

Misalnya, mengambil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium.

Komplikasi Bisul

Bisul yang tak mendapat pengobatan dengan tepat bisa memicu terjadinya komplikasi, seperti menyebar ke bagian tubuh lain.

Penyebaran ini bisa memicu terjadinya, osteomielitis, endokarditis, atau sepsis.

Pengobatan Bisul

Umumnya, ini bisa sembuh dengan langkah sederhana di rumah dan jarang memerlukan penanganan medis oleh dokter.

Berikut ini beberapa cara yang cukup sederhana untuk mempercepat proses penyembuhan bisul:

  • Mengompresnya dengan air hangat. Lakukanlah setidaknya tiga kali sehari. Langkah ini akan mengurangi rasa sakit sekaligus mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan.
  • Bersihkan bagian yang pecah dengan kain kasa beserta alkohol dan sabun antibakteri. Jangan lupa untuk membubuhkan obat oles dan membungkus bisul yang pecah dengan kain kasa steril.
  • Gantilah perban sesering mungkin (dua hingga tiga kali sehari).
  • Cucilah tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul.

Apa Penyebab Injeksi Atau Disebut Sebagai Shot

Apa Penyebab Injeksi Atau Disebut Sebagai Shot

Injeksi yang sering disebut sebagai ‘shot’ atau ‘jab’ dalam bahasa Inggris adalah proses memasukkan cairan ke tubuh menggunakan jarum. Dalam praktik medis, cairan yang kerap dimasukkan ke tubuh melalui injeksi adalah obat dan vitamin. Jarum yang digunakan adalah jarum hipodermik dan jarum suntik.

Dalam dunia medis pula, injeksi kerap dikenal sebagai teknik pemberian obat melalui parenteral, yaitu pemberian melalui rute selain saluran pencernaan. Injeksi parenteral meliputi injeksi subkutan, intramuskular, intravena, intraperitoneal, intrakardiak, intraartikular, dan intrakavernosa.

Suntikan umumnya diberikan satu kali pada suatu waktu, meski dapat digunakan untuk pemberian obat secara terus-menerus dan dalam kasus tertentu. Bahkan, ketika diberikan satu kali pada waktu tertentu, pengobatannya mungkin bersifat jangka panjang, yang kemudian disebut sebagai injeksi depot.

Jika obat perlu diberikan secara berulang, kateter yang menetap biasanya lebih disukai daripada injeksi. Injeksi adalah salah satu prosedur perawatan kesehatan yang cukup umum. Sebagian besar injeksi dilakukan dalam rangka perawatan kuratif, sedangkan sebagian kecilnya untuk imunisasi, atau transfusi darah.

Kenapa Melakukan Injeksi?

Injeksi dilakukan untuk mencapai tujuan medis tertentu. Mulai dari penyembuhan, hingga pencegahan penyakit. Cairan yang diberikan melalui injeksi akan disesuaikan dengan kondisi medis atau dengan resep dokter. Penyerapan obat ke dalam tubuh dipengaruhi oleh area dan kedalaman lokasi suntik.

Bagaimana Melakukan Injeksi?

Cara melakukan injeksi adalah mengisi jarum suntik dengan cairan yang ingin diberikan. Lalu, memasukkannya ke bagian tubuh dan mengeluarkan cairan secara perlahan. Setelah selesai, cabut jarum dan tutup luka suntikan dengan perban kecil. Prosedurnya akan tergantung jenis injeksi yang diberikan.

Berikut beberapa jenis injeksi dalam dunia medis dan cara melakukannya:

  1. Injeksi Intravena

Injeksi intravena dilakukan dengan memasukkan cairan ke dalam aliran darah. Metode ini adalah cara tercepat untuk mendapatkan efek yang diinginkan, karena obat segera berpindah ke sirkulasi darah dan ke seluruh tubuh. Jenis ini sering dikaitkan dengan penggunaan narkoba.

  1. Injeksi Intramuskular

Injeksi intramuskular bertujuan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam otot agar cepat diserap oleh pembuluh darah. Sebagian besar vaksin yang tidak aktif, seperti vaksin influenza diberikan dengan cara suntikan intramuskular ini. Metode ini dilakukan dengan jarum yang membentuk sudut 90 derajat dalam posisi duduk.

  1. Injeksi Subkutan

Injeksi subkutan bertujuan untuk mengirimkan cairan ke jaringan antara kulit dan otot. Metode ini membuat penyerapan obat berjalan lebih lambat ketimbang intramuskular. Jarum yang digunakan pun cenderung lebih pendek, karena tidak perlu mencapai otot.

Pemberiannya dilakukan di jaringan lemak di belakang lengan. Injeksi insulin adalah yang paling umum menggunakan metode ini. Selain itu, vaksin tertentu seperti MMR (Campak, Gondok, dan Rubela), Varisela (Cacar Air), dan Zoster (herpes zoster) juga diberikan secara subkutan.

  1. Injeksi Intradermal

Dalam Injeksi intradermal, obat dikirim langsung ke dalam dermis, yaitu lapisan yang berada tepat di bawah epidermis kulit. Suntikan sering diberikan pada sudut 5 sampai 15 derajat dengan jarum pada kulit pasien. Penyerapan membutuhkan waktu paling lama ketimbang injeksi intravena, intramuskular, dan subkutan.

Oleh karena itu, jenis intradermal sering digunakan untuk tes sensitivitas, seperti tes tuberkulin dan alergi, dan tes anestesi lokal. Reaksi yang disebabkan oleh tes ini mudah dilihat karena lokasi suntikan pada kulit. Bagian tubuh yang sering dijadikan lokasi suntikan intradermal adalah lengan bawah dan punggung bawah.

  1. Injeksi Depot

Injeksi depot dilakukan dengan tujuan untuk menyimpan obat dalam massa lokal, kemudian secara bertahap diserap oleh jaringan di sekitarnya. Senyawa aktif dalam metode ini dilepaskan secara konsisten dalam jangka waktu lama. Cairan yang dimasukkan berbentuk agak padat atau berbahan dasar minyak.

Pengertian Varikokel 

Pengertian Varikokel 

Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah (vena) di dalam kantung yang berfungsi untuk menahan testis (skrotum). Vena ini mengangkut darah yang kekurangan oksigen dari testis.

Varikokel terjadi ketika darah menggenang dan menumpuk di dalam vena. Kondisi ini biasanya terjadi selama masa pubertas. Intensitas keparahannya berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Penyebab Varikokel 

Varikokel dipicu oleh rusaknya fungsi katup pembuluh darah dalam kantung skrotum sehingga menyebabkan menumpuknya darah dalam vena testis. Ini membuat pembuluh darah jadi membengkak.

Faktor Risiko Varikokel

Sejauh ini belum ada faktor yang dapat meningkatkan risiko varikokel.

Gejala Varikokel 

  • Rasa sakit. Rasa sakit ibarat pukulan benda tumpul yang dialami saat pengidap berdiri.
  • Massa di skrotum. Pembuluh darah di area skrotum tampak seperti cacing berukuran besar. Ini dapat dirasakan melalui sentuhan.
  • Ukuran testis berbeda. Testis yang terkena mungkin tampak lebih besar ketimbang testis lainnya.

Diagnosis Varikokel

Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi pengidap. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meraba area yang terkena.

Jika ditemukan massa keras di atas testis dan terasa berbentuk seperti cacing, ini bisa menjadi indikasi. Dokter juga akan meminta pasien melakukan gerakan membuang napas dengan mulut dan hidung tertutup. Cara tersebut dilakukan guna memperjelas pembesaran pembuluh vena. Beberapa pemeriksaan penunjang juga dilakukan, meliputi:

  • USG skrotum. Pemeriksaan ini bertujuan melihat ukuran pembuluh darah dan aliran darah lebih rinci.
  • Pengukuran volume testis menggunakan orkidometer.
  • Pemeriksaan sperma guna melihat kesuburan.

Pengobatan Varikokel

Ada dua jenis prosedur pengobatan yang dilakukan. Ini meliputi:

Embolisasi

Prosedur embolisasi dilakukan dengan memasukkan selang melalui selangkangan atau leher guna menjangkau varikokel. Dokter akan memasukkan zat yang berguna untuk memblokir pembuluh darah vena yang terkena.

Operasi

Prosedur dilakukan dengan mengikat atau menjepit pembuluh darah yang terkena. Ini bertujuan untuk menghambat aliran darah menuju pembuluh tersebut. Dengan begitu, darah bisa mengalir normal.

Prosedurnya dilakukan dengan bedah terbuka atau sayatan dengan alat bernama laparoskop. Pasien membutuhkan waktu 1 hingga 2 hari selama proses pemulihan berlangsung. Tidak disarankan melakukan aktivitas berat pasca operasi selama 10 hingga 14 hari. Ini bertujuan untuk mencegah perdarahan pasca prosedur.

Komplikasi Varikokel

Komplikasi terjadi akibat gejala dibiarkan tanpa penanganan.

  • Penyusutan testis. Penumpukan darah meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah tersebut. Racun dalam darah ini dapat membuat ukuran testis jadi menyusut.
  • Kemandulan atau infertilitas. Meningkatnya suhu di sekitar testis berpengaruh langsung terhadap kualitas, pergerakan dan kuantitas sperma. Ini berdampak pada kesulitan memiliki momongan.

Pencegahan

Sejauh ini tidak ada cara pasti untuk mencegah varikokel. Kamu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mandiri secara berkala dengan meraba testis. Ini dapat mendeteksi kelainan bentuk skrotum sejak dini. Dengan begitu, pemeriksaan bisa segera dilakukan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera tanya dokter jika kamu mengalami keluhan atau gejala yang telah disebutkan di atas. Melakukan diagnosis dan penanganan tepat waktu dapat meminimalisir komplikasi.

Pengertian Infus

Pengertian Infus

Infus adalah metode pemberian obat atau cairan yang dilakukan langsung melalui pembuluh darah. Dosis pemberiannya bisa bertujuan sebagai resusitasi cairan (proses penggantian cairan tubuh saat seseorang berada dalam kondisi kritis dan kehilangan banyak cairan).

Tujuan Infus

Tujuan pemberian infus dibedakan berdasarkan cairan yang diberikan. Adapun, dua jenis cairan tersebut, meliputi:

1. Cairan Kristaloid

Jenis cairan ini mengandung natrium klorida, natrium glukonat, natrium asetat, kalium klorida, magnesium klorida dan glukosa. Umumnya diberikan untuk menjaga keseimbangan elektrolit, menghidrasi tubuh, mengembalikan pH dan sebagai resusitasi cairan.

Tiga jenis yang termasuk ke dalam cairan kristaloid, yaitu:

  1. Cairan saline. Di dalamnya mengandung natrium dan clorida sebanyak 0.9 persen.
  2. Ringer laktat. Di dalamnya mengandung kalium, kalsium, laktat, natrium, air dan clorida.
  3. Dextrose. Di dalamnya mengandung gula sederhana guna meningkatkan kadar gula darah pada pasien hipoglikemia (gula darah rendah).

2. Cairan Koloid

Cairan ini memiliki kandungan molekul lebih berat ketimbang kristaloid. Cairan koloid diberikan pada pasien yang mengidap sakit kritis, operasi berat dan sebagai resusitasi cairan.

Tiga jenis yang termasuk ke dalam cairan koloid, yaitu:

  1. Gelatin. Di dalamnya mengandung protein hewani guna mencegah berkurangnya volume darah pada tubuh.
  2. Albumin. Di dalamnya mengandung albumin guna menggantikan kadar yang hilang akibat operasi, luka berat atau sepsis.
  3. Dekstran. Di dalamnya mengandung polimer glukosa guna meningkatkan proses pemulihan pasien yang kehilangan banyak darah.

Manfaat Infus

Metode ini diberikan pada pasien yang mengalami kekurangan elektrolit dan cairan tubuh akibat dehidrasi. Infus juga diberikan pada pasien yang tidak bisa makan dan minum serta asupan nutrisi yang tak terpenuhi.

Kapan Harus Melakukan Infus?

Tak semua penyakit membutuhkan infus. Metode ini hanya dibutuhkan pada pasien dengan kondisi darurat yang mengharuskan obat masuk ke dalam tubuhnya secara cepat. Beberapa kondisi tersebut termasuk serangan jantung, keracunan atau stroke.

Beberapa kondisi yang disebutkan sebelumnya tidak memungkinkan minum obat lewat mulut, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk diserap ke aliran darah. Ini bisa menyebabkan perburukan penyakit yang dialami.

Infus juga dibutuhkan ketika pasien mengalami muntah-muntah dan diare hingga kehilangan banyak cairan tubuhnya. Dengan infus, proses pergantian elektrolit dan cairan menjadi lebih cepat.

Adapun kondisi yang membutuhkan pemberian infus, antara lain:

  • Dehidrasi parah.
  • Keracunan makanan.
  • Stroke.
  • Serangan jantung.
  • Gangguan sistem imun.
  • Infeksi.
  • Pemberian obat kemoterapi.
  • Peradangan kronis.

Prosedur Infus

Pertama-tama, tim medis akan menentukan jenis infus yang akan diberikan pada pasien. Kemudian, infus disuntikkan melalui kulit yang sudah dibersihkan terlebih dulu ke dalam pembuluh darah.

Tempat Melakukan Infus

Pemberian infus harus dilakukan oleh tim medis berpengalaman. Metode ini bisa dilakukan di penyedia layanan kesehatan atau klinik. Jika ingin melakukannya, silakan buat janji rumah sakit untuk melakukan prosedur.

Pengertian Epididimitis

Pengertian Epididimitis

Epididimitis adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada saluran sperma alias epididimis. Saluran ini terletak di belakang testis. Saluran epididimis menghubungkan antara testis dan vas deferens. Sedangkan, vas deferens adalah saluran sperma yang langsung menuju pintu keluar di penis saat pria ejakulasi. Epididimis berperan dalam menyimpan dan membawa sperma.

Peradangan pada epididimitis bisa dialami oleh pria usia berapa pun. Namun, kondisi ini paling sering terjadi pada pria yang berusia 19 sampai 35 tahun. Risikonya lebih besar pada orang yang bergonta-ganti pasangan, atau melakukan aktivitas seksual berisiko. Hal ini bisa menyebabkan seseorang tertular penyakit menular seksual, di mana bakteri penyebabnya memicu epididimitis.

Faktor Risiko Epididimitis 

Beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko epididimitis adalah:

  • Pembesaran prostat.
  • Infeksi prostat atau infeksi saluran kemih.
  • Pernah menjalani prosedur medis yang memengaruhi saluran urine.
  • Pria yang belum disunat.
  • Letak anatomis saluran kemih yang tidak normal.
  • Melakukan hubungan intim dengan seorang yang terinfeksi pada saluran seksualnya.
  • Melakukan hubungan intim tanpa pengaman.
  • Memiliki riwayat penyakit seksual.

Penyebab Epididimitis

Epididimitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Kasus epididimitis umumnya dimulai dari infeksi pada uretra, prostat, atau kandung kemih. Bakteri E. coli dan bakteri sejenisnya adalah penyebab epididimitis pada anak-anak dan orang tua.

Umumnya, beberapa penyebab epididimitis adalah:

  • Infeksi saluran kemih

Epididimitis Kimia, adalah kondisi ketika urine mengalir kembali ke epididimis karena tubuh yang terlalu meregang atau mengangkat barang berat.

  • Mumps atau gondongan

Infeksi menular seksual, seperti gonorea dan klamidia, biasanya menjadi penyebab epididimitis pada pria yang aktif secara seksual.

  • Infeksi pada anak laki-laki dan pria yang tidak aktif secara seksual
  • Cedera pada bagian selangkangan
  • Penyakit Behcet
  • Tuberkulosis

Gejala Epididimitis

Ada beberapa gejala yang bisa muncul pada pria pengidap epididimitis, antara lain:

  • Skrotum akan membengkak, terasa hangat, terasa sakit saat disentuh, atau berwarna kemerahan.
  • Nyeri pada testis, terutama saat disentuh.
  • Darah pada cairan sperma.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Meningkatnya frekuensi buang air kecil dan selalu merasa tidak tuntas.
  • Terdapat benjolan di sekitar testis yang disebabkan karena penumpukan cairan.
  • Ujung penis mengeluarkan cairan abnormal, biasanya terkait dengan penyakit menular seksual.
  • Nyeri saat ejakulasi atau berhubungan seksual.
  • Rasa nyeri pada perut bagian bawah atau sekitar panggul.
  • Pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha.
  • Demam bisa terjadi, meski cukup jarang.

Apabila kondisi ini kunjung membaik selama lebih dari enam minggu atau kambuh kembali, maka disebut epididimitis kronis. Pada epididimitis kronis, gejala muncul secara bertahap dan perlu penanganan dokter.

Diagnosis Epididimitis

Dokter akan menanyakan pertanyaan seputar riwayat penyakit dan aktivitas seksual, kemudian akan melakukan pemeriksaan pada area kemaluan.

Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa tes berikut:

– Analisis urine. Tes yang dilakukan untuk menganalisis urine.

– Urine Cultures. Tes ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat bakteri yang ada di urine, terutama infeksi saluran kemih.

– Tes laboratorium. Tes ini untuk mengetahui beberapa bakteri yang mungkin menjadi penyebab epididimitis.

– Tes darah. Tes ini dilakukan untuk melihat tanda dari infeksi, seperti penyakit seksual.

Pengertian Bruntusan

Pengertian Bruntusan

Bruntusan adalah kondisi kulit yang kasar dan tidak rata. Jika merabanya, tekstur kulit terasa seperti bintik-bintik kecil yang menonjol. Gangguan ini rentan terjadi di area wajah, terutama dahi, hidung, dan dagu. Di area tubuh, masalah bisa muncul pada punggung, leher, lengan, bahu, dan dada.

Penyebab Bruntusan

Adapun beberapa kondisi yang menjadi penyebab dari bruntusan adalah:

1. Penumpukan komedo

Penumpukan komedo disebabkan oleh tersumbatnya minyak dan kotoran di pori-pori wajah. Gangguan ini termasuk ke dalam jenis jerawat, tapi tidak meradang, juga tidak membahayakan pengidapnya.

2. Milia

Milia adalah benjolan kecil berwarna putih, keras, dan menyerupai butiran pasir yang terperangkap di bawah kulit. Gangguan ini umumnya muncul di area sekitar mata, pipi, hidung, dan dahi.

3. Keratosis pilaris 

Keratosis pilaris atau ‘kulit ayam’ adalah masalah genetik yang disebabkan oleh penumpukan keratin. Penumpukan tersebut menyebabkan sumbatan di area folikel rambut, sehingga kulit terlihat bruntusan.

4. Reaksi alergi atau sensitivitas

Reaksi alergi terjadi sebagai respons kekebalan tubuh terhadap paparan alergen. Kondisi ini yang dipicu oleh alergi ditandai dengan warna kemerahan, terasa gatal, dan terasa panas di permukaan kulit.

5. Dermatosis papulosa nigra (DPN)

DPN adalah bintik-bintik kulit yang lebih rentan dialami oleh pemilik warna kulit gelap. Gangguan ini biasanya diwariskan dalam keluarga. Penyakit terjadi akibat penumpukan sel epidermis yang terjadi di usia 20-an.

Faktor Pemicu Bruntusan

Adapun faktor yang meningkatkan risiko bruntusan, di antaranya:

  1. Keluar keringat berlebihan akibat paparan sinar matahari langsung.
  2. Masuknya kotoran dari rambut ke dalam folikel.
  3. Tidak membersihkan makeup secara menyeluruh.
  4. Tidak melakukan eksfoliasi kulit secara rutin.
  5. Alergi terhadap produk perawatan wajah.
  6. Menggunakan peralatan makeup yang kotor.
  7. Menggunakan sarung bantal dan handuk yang kotor.

Gejala Bruntusan

Ada berbagai gejala bruntusan yang  dapat dialami oleh pengidap, antara lain:

  • Bintik-bintik atau benjolan-benjolan kecil ketika meraba kulit.
  • Jika dipegang tidak terasa perih atau sakit seperti jerawat.
  • Benjolan lunak dan tidak keras.
  • Terkadang muncul rasa gatal.
  • Terkadang muncul ruam.
  • Bisa berupa whiteheads (komedo putih).
  • Bisa berupa blackheads (komedo hitam).

Diagnosis Bruntusan 

Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan fisik pada kulit. Prosedur juga bisa dilanjutkan dengan biopsi guna memastikan gangguan yang dialami oleh pengidap. Caranya dengan mengambil sampel jaringan di area bruntusan.

Pengobatan Bruntusan

Terdapat beberapa metode pengobatan guna mengatasi bruntusan, di antaranya:

  • Terapi laser. Prosedur ini efektif mengobati bruntusan akibat jerawat dan rosacea dengan cara menembakkan sinar dalam kekuatan tertentu.
  • Chemical peeling. Perawatan ini menggunakan bahan kimia untuk membantu proses pengelupasan kulit.
  • Ekstraksi. Prosedur bertujuan untuk mengeluarkan kotoran di dalam pori-pori kulit. Metode ini juga dapat dilakukan oleh pengidap milia.

Pengertian Gusi Bengkak

Pengertian Gusi Bengkak

Kamu atau orang terdekat pasti pernah mengalami kondisi gusi bengkak. Gejala yang muncul akibat kondisi ini nyatanya bisa sangat menyakitkan.

Nah, gusi merupakan bagian dari mulut yang memiliki fungsi penting. Bagian ini terdiri dari jaringan keras berwarna merah muda yang menutupi tulang rahang. Jaringan tersebut tebal, berserat, dan penuh dengan pembuluh darah. Fungsinya adalah melindungi dan menjaga akar gigi supaya tetap berada pada tempatnya.

Saat gusi bengkak, ada sejumlah dugaan penyebabnya. Mulai dari kekurangan nutrisi, perubahan hormon, infeksi sampai gingivitis. Kondisi ini juga bisa dipicu oleh kurangnya menjaga kesehatan mulut dan gigi.

Penyebab Gusi Bengkak

Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan gusi bengkak.

1. Tersangkutnya sisa makanan

Sisa makanan yang masih tersangkut pada gigi dan tidak terangkat saat menggosok gigi bisa menyebabkan gusi bengkak.

Misalnya, potongan daging yang keras tersangkut bisa tersangkut di antara gigi bahkan menyangkut di gusi. Nah, hal ini bisa menyebabkan iritasi dan pembengkakan.

2. Gingivitis

Radang gusi alias gingivitis adalah penyebab gusi bengkak yang paling umum. Kondisi ini bisa membuat gusi iritasi dan bengkak. Namun, kebanyakan orang tidak menyadari gingivitis sebab gejalanya seringkali cenderung ringan.

Nah, penyebab utamanya adalah kurang menjaga kebersihan mulut sehingga banyak sisa makanan yang belum terangkat sempurna. Sisa makanan ini kemudian menjadi plak tempat bertumbuhnya bakteri.

3. Kehamilan

Selama hamil, tubuh memproduksi hormon yang meningkatkan aliran darah di bagian gusi. Hal inilah yang kemudian membuat gusi mudah iritasi dan bengkak.

Perubahan hormonal ini juga dapat menghambat kemampuan tubuh melawan bakteri penyebab infeksi gusi. Alhasil, ibu hamil menjadi lebih rentan terkena radang gusi.

4. Malnutrisi

Kekurangan vitamin, terutama vitamin B dan C, bisa menyebabkan pembengkakan gusi. Vitamin C juga berperan penting dalam pemeliharaan dan perbaikan gigi sampai gusi.

5. Infeksi

Infeksi yang disebabkan oleh jamur dan virus berpotensi menyebabkan masalah gigi ini. Sariawan akibat pertumbuhan jamur alami di mulut secara berlebihan juga bisa menyebabkan pembengkakan gusi.

Pembusukan gigi yang tidak diobati dapat menyebabkan abses gigi, yaitu pembengkakan gusi yang berisi nanah sehingga memerlukan perawatan dari dokter gigi.

Faktor Risiko Gusi Bengkak

Faktor utama masalah kesehatan ini adalah kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Oleh sebab itu, penting untuk menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari.

Gosok setiap pagi dan malam serta setelah mengonsumsi makanan yang bisa meninggalkan plak membandel.

Gejala Gusi Bengkak

Gusi yang membengkak akan tampak menonjol keluar. Biasanya kondisi ini terlihat jelas pada bagian gusi yang terletak dekat dengan gigi.

Ketika semakin membengkak, gusi bahkan bisa sampai menutupi sebagian gigi. Selain menonjol keluar, bagian mulut tersebut juga tampak lebih merah sedikit gelap. Kemudian, gigi juga terasa sensitif dan nyeri.

Bahkan nyeri kadang-kadang terasa seperti berdenyut pada bagian yang bengkak. Gusi juga mudah berdarah saat kamu menyikat gigi atau membersihkan dengan benang.

Diagnosis Gusi Bengkak

Kamu perlu menemui dokter bila kondisi ini sudah berlangsung lebih dari dua minggu dan tak kunjung membaik. Dokter gigi akan bertanya tentang kapan gejalanya dimulai dan seberapa sering gejala tersebut muncul.

Ahli medis tersebut juga ingin mengetahui apakah kamu sedang hamil atau mengubah pola makan.

Dalam beberapa kasus, rontgen gigi perlu untuk memeriksa adanya indikasi pengeroposan tulang.  Tes darah juga bisa dilakukan untuk memeriksa infeksi sistemik dalam tubuh, yang dapat menyebabkan gusi bengkak di mulut

Pengobatan Gusi Bengkak

Kondisi ini bisa sembuh dengan perawatan secara medis atau rumahan saja. Berikut opsi pengobatannya:

1. Perawatan medis

Tergantung pada penyebabnya, dokter gigi mungkin meresepkan obat kumur untuk mencegah radang gusi dan mengurangi plak. Mereka biasanya juga merekomendasikan pasta gigi tertentu yang lebih lembut.

Dalam beberapa kasus, dokter gigi akan memberikan antibiotik bila penyebabnya adalah infeksi. Bila pemicunya adalah gingivitis yang parah, kamu mungkin memerlukan operasi.

Ini biasanya hanya direkomendasikan untuk pengidap yang mengalami penyakit gusi stadium lanjut, seperti periodontitis.

Salah satu opsi perawatan yang umum adalah scaling dan root planing. Dokter gigi akan mengikis gusi yang sakit, plak gigi, dan kalkulus, atau karang gigi supaya sisa gusi dapat sembuh.

Pengertian Penyakit Lupus Penyebab Dan Akibat

Pengertian Penyakit Lupus Penyebab Dan Akibat

Lupus adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem imun tubuh yang bekerja dengan keliru. Dalam kondisi normal, sistem imun seharusnya melindungi tubuh dari serangan infeksi virus atau bakteri. Sedangkan pada pengidap penyakit lupus, sistem imun justru menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri.

Inflamasi yang terjadi akibat lupus bisa menyerang berbagai bagian tubuh, antara lain sel darah dan paru-paru. Sebagai salah satu penyakit autoimun, lupus juga memiliki julukan sebagai penyakit seribu wajah karena kelihaiannya dalam meniru gejala penyakit lain.

Kesulitan diagnosis biasanya dapat menyebabkan langkah penanganan yang kurang tepat. Penyakit ini memiliki beberapa jenis yang berbeda, salah satunya lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE).

Setidaknya ada sepertiga pengidap jenis lupus ini yang juga memiliki kondisi autoimun lainnya, seperti penyakit tiroid atau sindrom Sjogren. Kondisi ini dapat berujung pada munculnya komplikasi, termasuk gangguan pada masa kehamilan. Bahkan, proses pengobatannya juga bisa membuat pengidapnya rentan terhadap infeksi serius.

Penyebab Penyakit Lupus

Sebagai penyakit autoimun, lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat pada tubuh. Sayangnya, para ahli belum mengetahui penyebab lupus secara pasti.

Namun, ada beberapa faktor yang memiliki dugaan dapat memicu terjadinya lupus, yaitu:

  • Sinar matahari. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan.
  • Infeksi. Memiliki infeksi dapat memicu lupus atau menyebabkan kekambuhan pada beberapa orang.
  • Obat-obatan tertentu. Lupus dapat dipicu oleh jenis obat tekanan darah tertentu, obat anti kejang, dan antibiotik.

Faktor Risiko Penyakit Lupus

Terdapat beberapa faktor yang juga bisa meningkatkan risiko terjadinya lupus, antara lain:

1. Faktor Hormonal dan Jenis Kelamin

  • Usia. Lupus memang bisa menyerang segala usia, tetapi usia 15 sampai 40 tahun merupakan usia yang paling sering mendapat diagnosa penyakit ini.
  • Jenis Kelamin. Lupus lebih sering menyerang wanita daripada pria.

2. Faktor Genetik

  • Ras. Gangguan ini lebih rentan terjadi pada orang-orang dengan kulit berwarna, terutama pada ras Asia, Afrika, dan Hispanik.
  • Riwayat Keluarga. Seseorang yang memiliki kerabat tingkat pertama atau kedua dengan penyakit lupus akan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkannya.

3. Faktor Lingkungan

  • Paparan Sinar Matahari. Paparan sinar matahari berlebihan pada tubuh kemungkinan dapat meningkatkan risiko lupus.
  • Konsumsi obat tertentu. Obat seperti hydralazine dan procainamide kabarnya dapat menjadi penyebab lupus.
  • Infeksi Virus. Hal ini dapat memicu gejala pada orang yang rentan terhadap SLE.

Namun, kamu perlu memahami bahwa memiliki faktor risiko lupus tidak berarti kamu pasti akan terkena lupus. Hal tersebut hanya berarti kamu memiliki risiko lebih tinggi daripada orang lain yang tidak memilikinya.

Apakah Penyakit Lupus Menular? 

Lupus tidak menular, bahkan melalui kontak seksual. Seseorang tidak dapat “terjangkit” lupus dari orang lain atau “menularkan” lupus kepada seseorang. Lupus berkembang sebagai respons terhadap kombinasi faktor-faktor baik dalam maupun luar tubuh, termasuk hormon, genetika, dan lingkungan.

Jenis-Jenis Penyakit Lupus

Lupus adalah penyakit yang terbagi menjadi beberapa tipe berdasarkan gejala dan kondisinya, berikut penjelasannya:

1. Systemic Lupus Erythematosus (SLE)

Jenis lupus ini yang paling sering menyerang masyarakat umum. Jenis penyakit ini dapat menyerang jaringan serta organ tubuh mana saja dengan tingkat gejala yang ringan sampai parah.

Banyak yang hanya merasakan beberapa gejala ringan untuk waktu lama atau bahkan tidak sama sekali sebelum tiba-tiba mengalami serangan yang parah. Timbulnya rasa nyeri dan lelah berkepanjangan merupakan salah satu gejala ringan SLE.

Oleh karena itu, pengidap SLE bisa merasa tertekan, depresi, dan cemas, meski hanya mengalami gejala ringan.

2. Discoid Lupus Erythematosus (DLE)

DLE pada dasarnya hanya menyerang kulit. Namun, dampak akibat lupus jenis ini mampu menyerang jaringan dan organ tubuh lainnya. DLE umumnya bisa pengidapnya kendalikan dengan menghindari paparan langsung sinar matahari dan obat-obatan.

Berikut ini beberapa gejala DLE:

  • Rambut rontok.
  • Pitak permanen.
  • Ruam merah dan bulat, seperti sisik pada kulit yang terkadang akan menebal dan menjadi bekas luka.

3. Lupus Akibat Obat

Efek samping obat pasti berbeda-beda pada tiap orang. Kira-kira ada lebih dari 100 jenis obat yang bisa menimbulkan efek samping yang mirip dengan gejala lupus pada orang-orang tertentu.

Gejala Penyakit Lupus

Meski gejala SLE bervariasi, tetapi ada tiga gejala utama yang umumnya selalu muncul, yaitu:

1. Rasa Lelah yang Ekstrem

Melakukan rutinitas sehari-hari yang sederhana, misalnya tugas rumah tangga atau rutinitas kantor, dapat membuat pengidap SLE merasa sangat lelah.

Rasa lelah yang ekstrem ini mungkin saja tetap pengidapnya rasakan, meski sudah mendapatkan istirahat yang cukup.

2. Ruam pada Kulit

Ruam kulit yang menyebar pada batang hidung dan pipi merupakan ciri khas dari SLE. Gejala ini memiliki istilah medis ruam kupu-kupu (butterfly rash) karena bentuknya yang mirip sayap kupu-kupu.

Selain hidung dan pipi, tangan dan pergelangan tangan merupakan bagian tubuh lain yang mungkin mengalami ruam. Ruam pada kulit akibat SLE dapat membekas secara permanen dan bertambah parah jika terpapar sinar matahari akibat reaksi fotosensitivitas.

3. Nyeri pada Persendian

Gejala utama lain dari SLE adalah rasa nyeri. Pada sebagian besar kasusnya, gejala ini muncul pada persendian tangan dan kaki. Rasa nyeri juga mungkin dapat berpindah dengan cepat dari sendi satu ke sendi lain.

Meskipun demikian, kondisi ini tidak akan menyebabkan kerusakan atau cacat permanen pada persendian.

Pengertian Diare Penyebab Dan Akibat

Pengertian Diare Penyebab Dan Akibat

Diare adalah sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar (BAB) lebih sering dari biasanya.

Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang BAB sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari. Selain itu, feses yang keluar juga lebih encer.

Ada dua jenis diare yang bisa terjadi, yaitu akut atau kronis (persisten). Diare akut adalah jenis yang berlangsung dalam waktu singkat. Ini adalah masalah kesehatan yang umum.

Kondisi ini juga biasanya berlangsung sekitar satu atau dua hari, tapi bisa juga lebih lama, kemudian menghilang dengan sendirinya.

Diare yang berlangsung lebih dari beberapa hari merupakan pertanda dari masalah yang lebih serius.

Jenis kronis yang berlangsung minimal empat minggu bisa menjadi gejala penyakit kronis. Gejala pada jenis kronis bisa berlangsung terus-menerus atau datang dan pergi.

Penyebab Diare

Ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang mengalami diare. Umumnya, gangguan pencernaan ini terjadi akibat beberapa hal berikut:

  • Bakteri Escherichia coli (E.coli). Jenis bakteri ini bisa menginfeksi perut dan menimbulkan gejala berupa buang-buang air besar. Biasanya orang terinfeksi bakteri ini dari makanan dan minuman yang terkontaminasi.
  • Virus seperti flu, norovirus, atau rotavirus. Rotavirus adalah penyebab paling umum dari diare akut pada anak-anak.
  • Parasit, yang merupakan organisme kecil yang bisa ada dalam makanan atau air yang terkontaminasi.
  • Intoleransi atau sensitivitas terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.
  • Alergi makanan.
  • Efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti antibiotik, obat kanker, dan antasida yang mengandung magnesium.
  • Penyakit yang mempengaruhi lambung, usus kecil, atau usus besar, seperti penyakit Crohn.
  • Masalah dengan fungsi usus besar, seperti sindrom iritasi usus besar.
  • Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten.

Beberapa orang juga mengalami kondisi ini setelah operasi perut, karena terkadang operasi dapat menyebabkan makanan bergerak melalui sistem pencernaan dengan lebih cepat.

Faktor Risiko Diare

Setidaknya ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, seperti:

  • Jarang mencuci tangan setelah ke toilet.
  • Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih.
  • Jarang membersihkan dapur dan toilet.
  • Sumber air yang tidak bersih.
  • Makan makanan sisa yang sudah dingin.
  • Tidak mencuci tangan dengan sabun.

Gejala Diare

Beberapa gejala yang biasanya menjadi pertanda gangguan pencernaan ini adalah:

  • Feses lembek dan cair.
  • Nyeri dan kram perut.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri kepala.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Haus terus-menerus.
  • Darah pada feses.

Dehidrasi juga merupakan gejala paling umum yang menyertai diare.

Pada anak-anak, kondisi tersebut memiliki ciri-ciri berupa jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air mata.

Pada kasus yang berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif, mata cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat.

Sedangkan tanda dehidrasi pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing, mulut kering, serta nyeri kepala.

Diagnosis Diare

Dokter akan mendiagnosis diare dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Pemeriksaan sampel feses di laboratorium untuk mengidentifikasi infeksi yang terjadi pada pengidap.
  • Tes darah untuk mengetahui penyebab diare.
  • Pemeriksaan tambahan, seperti sigmoidoskopi dan kolonoskopi jika terdapat dugaan penyakit yang lebih serius.

Komplikasi Diare

Beberapa komplikasi bisa terjadi akibat gangguan pencernaan ini, antara lain:

  • Dehidrasi ringan hingga berat.
  • Sepsis, infeksi berat yang bisa menyebar ke organ lain.
  • Malnutrisi terutama pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun, yang dapat mengakibatkan menurunnya kekebalan tubuh anak.
  • Ketidakseimbangan elektrolit karena elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar saat buang air besar, yang menimbulkan tanda-tanda berupa lemas, lumpuh, hingga kejang.
  • Kulit di sekitar anus mengalami iritasi karena pH tinja yang asam.

Pengobatan Diare

Pada kebanyakan kasus, diare yang bersifat ringan bisa kamu atasi sendiri di rumah dengan mengonsumsi obat antidiare tanpa resep.

Jangan lupa juga untuk mengonsumsi banyak cairan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.

Namun, untuk kasus kronis yang berlangsung lama, dokter bisa memberikan pengobatan berdasarkan penyebabnya.

Berikut beberapa pengobatan tersebut:

  • Antibiotik. Dokter akan meresepkan obat ini bila gangguan pencernaan tersebut terjadi akibat infeksi bakteri.
  • Mengobati kondisi yang mendasarinya. Diare bisa menjadi pertanda dari beberapa kondisi medis lainnya, termasuk sindrom iritasi usus besar (IBS), penyakit radang usus (IBD) seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, kolitis mikroskopis, atau pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Setelah penyebab diare sudah jelas, dokter bisa memberikan pengobatan yang tepat.
  • Probiotik. Probiotik terkadang bermanfaat untuk membangun kembali bioma yang sehat untuk memerangi diare.

Pencegahan Diare

Beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk mencegah gangguan pencernaan ini, antara lain:

  • Selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh daging mentah, setelah dari toilet, atau setelah bersin dan batuk, dengan menggunakan sabun dan air bersih.
  • Mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah matang sempurna, serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya.
  • Dapatkan vaksinasi. Rotavirus, salah satu penyebab diare, bisa kamu cegah dengan vaksin rotavirus. Vaksin ini biasanya dokter berikan kepada bayi dalam beberapa tahap selama tahun pertama kehidupannya.

Pengertian Pinguecula Dan Menjelaskan Beberapa Akibat Tentang Penyakit Pinguecula

Pengertian Pinguecula Dan Menjelaskan Beberapa Akibat Tentang Penyakit Pinguecula

Jangan panik jika kamu melihat adanya benjolan berwarna kuning pada bola mata. Kondisi itu bisa terjadi akibat munculnya pinguecula pada mata. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada mata.

Pinguecula adalah pertumbuhan jinak atau non kanker pada mata yang bisa muncul lebih dari satu pada mata. Pertumbuhan ini bisa terjadi pada konjungtiva yang merupakan lapisan tipis untuk menutupi bagian putih pada bola mata.

Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi pinguecula sering muncul pada orang dengan kelompok usia lanjut atau paruh baya.

Penyebab Pinguecula

Pinguecula terbentuk ketika ada perubahan pada jaringan konjungtiva yang menimbulkan benjolan kecil. Benjolan yang muncul dapat mengandung kalsium, lemak, atau keduanya.

Perubahan pada jaringan konjungtiva yang terjadi akibat paparan sinar matahari secara langsung yang menyebabkan degenerasi serat elastin yang melimpah di dalam jaringan konjungtiva.

Selain paparan sinar matahari, perubahan juga bisa terjadi akibat paparan debu, kotoran, hingga angin pada mata. Selain itu, pertambahan usia juga menjadi salah satu pemicunya. Inilah alasan kondisi ini rentan terjadi pada lansia.

Faktor Risiko Pinguecula

Ada berbagai faktor risiko yang memicu kondisi ini, seperti:

  • Bekerja di lapangan atau luar ruangan setiap hari.
  • Bekerja di wilayah dengan polusi udara.
  • Sering terpapar matahari secara langsung.
  • Sering menggunakan peralatan tanning.
  • Tinggal di lingkungan yang panas atau lembap.

Gejala Pinguecula

Gejala utama dari kondisi ini adalah munculnya benjolan pada bagian mata yang berwarna putih. Selain itu, ada beberapa gejala lainnya yang akan terasa mengganggu, seperti:

  • Mata kering.
  • Kemerahan pada mata.
  • Merasa ada yang mengganjal pada mata.
  • Mata terasa sangat gatal.
  • Nyeri mata.
  • Sensasi panas pada mata.
  • Perubahan pada bentuk mata.

Diagnosis

Tim medis yang dipimpin dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik jika kamu mengalami keluhan kesehatan yang terkait dengan penyakit ini. Dokter juga akan bertanya mengenai riwayat pekerjaan atau kegiatan kamu sehari-hari untuk memastikan penyebab keluhan kesehatan pada mata yang kamu alami.

Tim medis juga akan melakukan pemeriksaan mata menggunakan slit lamp untuk memastikan kondisi kesehatan mata. Jika dokter mencurigai adanya gangguan lain, dokter bisa melakukan pemeriksaan dengan melakukan biopsi konjungtiva agar penyebabnya diketahui dengan tepat.

Pengobatan Pinguecula

Jika benjolan yang muncul pada mata tidak menyebabkan gangguan yang cukup parah, maka tidak ada pengobatan atau perawatan yang perlu kamu lakukan. Namun, untuk menurunkan risiko gejala pada mata, dokter akan memberikan obat tetes mata agar kondisi mata menjadi lebih nyaman.

Namun, jika benjolan sangat mengganggu, tindakan bedah untuk menghilangkan pinguecula bisa kamu lakukan. Selain itu, tindakan bedah juga akan dokter pertimbangkan ketika:

  • Benjolan tumbuh tepat di atas kornea karena dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
  • Menyebabkan rasa tidak nyaman yang sangat mengganggu.
  • Mengalami peradangan yang tidak membaik.

Komplikasi

Jika benjolan mengganggu, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan pada pengidapnya.

Pencegahan Pinguecula

Selalu gunakan pelindung mata atau kacamata saat berkegiatan di luar ruangan yang meningkatkan risiko paparan sinar matahari. Kamu juga perlu melindungi mata ketika berada di lingkungan yang berdebu dan berangin.

Pastikan untuk selalu menjaga mata tetap lembap. Mata yang kering meningkatkan risiko pinguecula. Jadi, tidak ada salahnya untuk membawa pelembap mata saat berkegiatan sehari-hari agar kesehatan mata tetap terjaga dengan baik.

Pengertian Albinisme Penyebab Dan Akibat

Pengertian Albinisme Penyebab Dan Akibat

Albinisme atau albino adalah kondisi kelainan sejak lahir yang menyebabkan pengidapnya mengalami kekurangan melanin atau bahkan sama sekali tidak memiliki pigmen tersebut. Oleh sebab itu, warna kulit, rambut dan mata pada pengidap kondisi ini berwarna pucat dan cenderung berwarna putih.

Meski kondisi ini tidak dapat hilang, pengidapnya masih bisa menjalani kehidupan secara normal dan menjalani kegiatan sehari-hari seperti orang normal pada umumnya.

Penyebab Albinisme

Penyebab kondisi ini adalah terjadinya perubahan pada salah satu gen. Beberapa gen memberikan instruksi untuk membuat salah satu dari beberapa protein yang terlibat dalam produksi melanin.

Kemudian, sel bernama melanosit akan memproduksi melanin yang ada pada kulit, rambut, dan mata. Perubahan gen dapat menyebabkan melanin tidak ada sama sekali atau jumlahnya menurun.

Jenis-Jenis Albinisme

Ada berbagai jenis albinisme yang dapat terjadi berdasarkan perubahan gen yang menyebabkan gangguan tersebut. Jenisnya akan berbeda berdasarkan cara pengelompokkannya dalam keluarga dan gen yang terpengaruhi.

1. Oculocutaneous albinism (OCA)

Jenis ini adalah yang paling umum. Albinisme berjenis OCA mendapatkan dua salinan gen yang berubah, satu dari setiap orang tua. Kondisi ini juga bernama pewarisan resesif autosomal.

Oculocutaneous albinism adalah hasil dari perubahan pada salah satu dari delapan gen yang memiliki berbagai label dari OCA-1 hingga OCA-8. OCA menyebabkan penurunan pigmen pada kulit, rambut, dan mata, serta penglihatan. Jumlah pigmen bervariasi menurut jenisnya. Warna kulit, rambut, dan mata yang muncul karena OCA juga bervariasi menurut jenisnya.

2. Albinisme okular 

Kondisi albinisme okular terbatas pada mata, sehingga menyebabkan masalah penglihatan. Bentuk tipe ini yang paling umum adalah tipe 1. Tipe ini terjadi secara turunan karena perubahan gen pada kromosom X dari ibu pembawa satu gen X.

Gen ini kemudian telah berubah ketika turun kepada anaknya. Hal tersebut juga disebut sebagai pewarisan resesif terkait X. Namun, albinisme okular biasanya hanya terjadi pada laki-laki, dan lebih jarang terjadi daripada OCA.

3. Albinisme terkait sindrom herediter

Contoh dari albinisme jenis ini adalah sindrom Hermansky-Pudlak yang termasuk dalam bentuk OCA, serta masalah pendarahan dan memar serta penyakit paru-paru dan usus. Sindrom chediak-higashi juga termasuk bentuk OCA, serta masalah kekebalan dan infeksi berulang, masalah otak dan saraf, gangguan pendarahan, dan masalah serius lainnya.

4. Sindrom griscelli

Sindrom Griscelli merupakan kelainan genetik yang sangat langka. Kondisi tersebut terjadi karena cacat pada salah satu dari tiga gen. Hanya tercatat sekitar 150 kasus sindrom ini di seluruh dunia pada tahun 1978–2018.

Kondisi ini terjadi dengan albinisme, tapi mungkin tidak mempengaruhi seluruh tubuh. Selain itu, sindrom Griscelli juga terjadi karena masalah kekebalan tubuh dan masalah neurologis. Sindrom griscelli biasanya menyebabkan kematian dalam dekade pertama kehidupan.

Faktor Risiko Albinisme

Albinisme merupakan kondisi yang seseorang milikii sejak lahir. Seorang anak berisiko tinggi terlahir dengan kondisi ini jika memiliki orang tua dengan kondisi serupa. Selain itu, bisa juga terjadi jika orang tua membawa mutasi gen yang menyebabkan albinisme.

Sampai saat ini, penelitian belum menemukan kemungkinan aktivitas ataupun penyakit yang bisa meningkatkan faktor risiko albinisme.

Gejala Albinisme

Ada beberapa gejala albinisme yang terjadi dengan bervariasi pada pengidapnya. Gejala kondisi ini umumnya mempengaruhi warna kulit, rambut, mata, serta penglihatan.

1. Gejala pada kulit dan rambut

Gejala albinisme yang paling mudah terlihat adalah rambut yang berwarna putih, dan kulit yang berwarna sangat pucat dan terang. Namun, dalam kasus tertentu, warna rambut juga bisa berkisar dari putih hingga cokelat. Selain itu, pewarnaan kulit juga bisa dalam bentuk pigmentasi yaitu saat warnanya lebih terang dari seharusnya di area tertentu.

Orang keturunan Afrika yang memiliki kondisi ini mungkin memiliki warna kulit coklat muda atau merah kecokelatan dan memiliki bintik-bintik di kulit. Bagi sebagian orang, warna kulit mereka bisa hampir sama dengan orang tua atau saudara kandung tanpa albinisme.

Apabila kulit albinisme terpapar sinar matahari, mereka mungkin mengalami:

  • Bintik-bintik.
  • Tahi lalat,  tanpa warna atau berwarna merah muda.
  • Bintik-bintik besar atau solar lentigin.
  • Terbakar sinar matahari dan tidak mampu untuk berjemur.

Bagi sebagian pengidap kondisi ini, warna kulit tidak akan pernah berubah. Sedangkan bagi beberapa pengidap lainnya, produksi melanin dapat mulai terjadi atau meningkat selama masa kanak-kanak dan remaja, sehingga menyebabkan sedikit perubahan warna.

2. Gejala pada rambut

Warna rambut seorang albino bisa berkisar sangat putih hingga cokelat. Namun, albinisme yang keturunan Afrika atau Asia mungkin memiliki rambut berwarna kuning, merah, atau coklat.

Warna rambut bisa menjadi gelap pada awal masa dewasa. Perubahan warna rambut juga bisa terjadi karena kontak dengan mineral dalam air dan lingkungan, sehingga membuat rambut terlihat lebih gelap seiring bertambahnya usia.

3. Gejala warna mata

Orang dengan albinisme biasanya memiliki bulu mata dan alis yang berwarna pucat. Sedangkan warna mata berkisar biru muda hingga coklat, dan bisa berubah seiring bertambahnya usia.

Pada orang albino, bagian mata yang berwarna (iris), biasanya tidak memiliki cukup pigmen. Kondisi tersebut memungkinkan cahaya bersinar melalui iris dan membuat mata sangat sensitif terhadap cahaya terang. Maka itu, mata yang berwarna sangat terang mungkin tampak merah dalam pencahayaan tertentu.

4. Gejala pada penglihatan

Gangguan penglihatan merupakan gejala utama dari semua jenis albinisme. Masalah mata yang dapat terjadi mungkin berupa:

  • Gerakan bolak-balik mata yang cepat dan tidak terkontrol (nistagmus).
  • Posisi kepala atau postur kepala yang tidak biasa, seperti memiringkan kepala untuk mencoba mengurangi gerakan mata dan melihat lebih baik.
  • Mata yang tidak dapat melihat ke arah yang sama pada waktu yang sama atau terlihat juling (strabismus).
  • Memiliki masalah melihat benda dekat atau benda jauh, yang disebut rabun dekat atau rabun jauh.
  • Memiliki sensitivitas berlebihan pada cahaya (fotofobia).
  • Adanya perbedaan lekukan permukaan depan mata atau lensa di dalam mata (astigmatisme), yang menyebabkan penglihatan kabur.
  • Adanya perbedaan perkembangan lapisan tipis di jaringan di bagian dalam dinding belakang mata (retina). Perbedaan tersebut mengakibatkan berkurangnya penglihatan.
  • Sinyal saraf dari retina ke otak yang tidak mengikuti jalur saraf biasa di mata (misrouting saraf optik).
  • Memiliki persepsi kedalaman yang buruk, artinya tidak dapat melihat sesuatu dalam tiga dimensi dan menilai seberapa jauh suatu objek.

Pengertian Rabun Senja Penyebab & Akibat

Pengertian Rabun Senja Penyebab & Akibat

Rabun senja atau nyctalopia merupakan kondisi dimana mata tidak dapat beradaptasi dengan kondisi cahaya rendah, seperti pada malam hari. Namun, rabun senja bukanlah suatu kondisi, melainkan akibat dari kelainan mata yang sudah ada.

Meskipun rabun senja mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melihat dalam cahaya redup, tapi kondisi tersebut tidak menyebabkan kebutaan total. Hanya saja akan mengganggu saat pengidap melakukan perjalanan di malam hari.

Penyebab Rabun Senja

Penyebab utama rabun senja atau nyctalopia adalah kerusakan pada sel batang pada retina. Kondisi ini biasanya dipicu oleh masalah kesehatan, meliputi:

  • Rabun jauh atau ketidakmampuan mata dalam melihat benda jauh.
  • Katarak. Kondisi ini biasa terjadi pada orang-orang sudah memasuki usia senja, atau bisa juga pada pengidap diabetes, dan menyebabkan lensa mata tampak buram atau keruh.
  • Defisiensi vitamin A. Salah satu penyebab kondisi ini adalah penyakit fibrosis kistik yang mengakibatkan saluran pencernaan menjadi tersumbat oleh lendir yang kental dan lengket, sehingga tubuh tidak mampu menyerap serat dan vitamin.
  • Retinitis pigmentosa. Pada kondisi terjadi penumpukan pigmen pada retina dan menimbulkan penyempitan lapangan pandang yang dikenal dengan tunnel vision. Kondisi ini belum dapat diobati.
  • Glaukoma. Kondisi yang mengakibatkan kerusakan pada saraf optik akibat tekanan di dalam mata dan dapat semakin memburuk seiring waktu.
  • Keratokonus. Penipisan kornea yang disebabkan oleh rendahnya kadar antioksidan pada kornea, sehingga terjadi kerusakan pada jaringan kolagen dan menjadikan kornea menonjol. Selain faktor genetik, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh paparan polusi udara.
  • Sindrom Usher. Selain berpengaruh terhadap kemampuan melihat, kondisi ini juga dapat mengganggu daya pendengaran pengidapnya.

Faktor Risiko Rabun Senja

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko rabun senja, yaitu :

  • Retinitis pigmentosa.
  • Congenital stationary night blindness.
  • Vitamin A (retinol) deficiency.
  • Cancer-associated retinopathy.
  • Melanoma-associated retinopathy.
  • Gyrate atrophy.
  • Choroideremia.

Gejala Rabun Senja

Rabun senja merupakan gejala dari kondisi mata yang mendasari yang mengakibatkan gangguan penglihatan saat dalam pencahayaan redup. Misalnya, rabun senja dapat membuat seseorang tidak dapat melihat bintang di malam hari, atau rintangan di ruangan gelap.

Gejala lain juga dapat terjadi bersamaan dengan rabung senja. Namun, sifat gejala ini akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya, yaitu berupa:

  • Sakit kepala.
  • Sakit mata.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Penglihatan kabur atau berawan.
  • Kepekaan terhadap cahaya.
  • Kesulitan melihat kejauhan.

Diagnosis Rabun Senja

Mengingat gejala rabun senja tidak jauh berbeda dengan penyakit mata lainnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik serta menanyakan keparahan gejala yang dialami, waktu kemunculan gejala, aktivitas yang biasa dilakukan, penggunaan lensa mata, ataupun obat-obatan yang dikonsumsi. Selain itu, faktor genetika juga akan menjadi pertimbangan saat melakukan diagnosis.

Untuk memastikan kecurigaan bahwa seseorang mengidap rabun senja, dapat dilakukan berbagai pemeriksaan tambahan pada mata, meliputi :

  • Tes warna.
  • Tes refraksi mata.
  • Pemeriksaan dengan slit lamp.
  • Tes refleks pupil terhadap cahaya.
  • Pemeriksaan retina.
  • Pemeriksaan ketajaman penglihatan.
  • Elektroretinogram (ERG).
  • Pemeriksaan lapangan pandang.

Selain itu, tes darah juga mungkin akan dilakukan untuk memeriksa kadar glukosa dan vitamin A dalam darah.

Pengobatan Rabun Senja

Pengobatan rabun senja sangat bervariasi, tergantung dari kondisi medis yang mendasarinya. Berbagai pilihan terapi tersebut, meliputi:

  • Pemberian kacamata untuk memperbaiki kerja mata.
  • Operasi katarak bila rabun senja disebabkan oleh katarak.
  • Penyesuaian obat glaukoma.
  • Terapi khusus di bidang retina bila pusat saraf di mata inilah yang jadi dasar penyakitnya.

Komplikasi Rabun Senja

Rabun senja akan sangat mengganggu aktivitas malam hari. Risiko kecelakaan saat menyetir kendaraan mungkin saja terjadi. Untuk itu pengidap rabun senja juga sebaiknya menghindari menyetir mobil sendiri, terutama di malam hari.

Pencegahan Rabun Senja

Rabun senja dapat dicegah dengan menghindari segala penyakit yang mendasarinya. Jika ada gangguan penglihatan yang disebabkan rabun jauh, misalnya penggunaan kacamata dapat melindungi seseorang dari rabun senja.

Begitu pula rabun senja yang disebabkan oleh kerusakan retina pada pengidap diabetes. Kontrol gula darah yang ketat dan pemeriksaan mata secara berkala dapat mencegah terjadinya rabun senja.

Beberapa cara lainnya untuk mencegah rabun senja yaitu:

  • Mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A. Misalnya, wortel, blewah, bayam, susu, dan telur.
  • Melakukan pemeriksaan mata secara teratur.
  • Memakai kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar matahari. Sebab sinar UV dapat meningkatkan risiko katarak, degenerasi makula, dan glaukoma.
  • Olahraga. Ini dapat menurunkan tekanan mata dan kadar glukosa darah.

Pengertian Bronkitis Penyebab & Akibat

Pengertian Bronkitis Penyebab & Akibat

Bronkitis ialah infeksi atau iritasi yang terjadi di aliran bronkus, yakni pipa yang berperan sebagai penyalur udara dari sisi kerongkongan ke arah organ paru-paru. Permasalahan kesehatan ini dapat muncul pada sekian hari, bahkan juga bulan, atau minggu.

Bronkitis biasanya dimulai batuk, kadangkala di ikuti lendir atau dahak sebagai imbas dari infeksi di bagian dinding bronkus. Bronkitis yang tidak diatasi dan lebih buruk bisa tingkatkan dampak negatif diserang pneumonia dengan tanda-tanda, seperti demam, ngilu pada kesadaran turun, dan dada.

Penyebab Bronkitis

Bronkitis muncul karena terjadi peradangan pada bronkus. Hal ini mengakibatkan terjadinya penyempitan pada saluran napas dan penuh akan lendir. Dahak atau lendir ini menumpuk sebagai bentuk respons dari imunitas tubuh saat menangkap zat infeksi maupun non-infeksi yang menyebabkan bronkitis.

Lama-kelamaan, lendir yang menumpuk pada bronkus akan menutup dan menyumbat saluran pernapasan. Hal ini akan memicu munculnya sesak napas dan batuk sebagai respons tubuh pengidap untuk membantu mengeluarkan lendir. Secara garis besar, ada dua jenis bronkitis, yaitu:

1. Bronkitis akut

Bronkitis akut biasanya akan berlangsung antara 10 hingga 14 hari. Akan tetapi, pengidap bronkitis akut dapat mengalami batuk sampai sekitar 3 minggu. Jenis bronkitis ini juga bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko menyerang anak-anak dengan usia kurang dari 5 tahun.

Bronkitis akut biasanya terjadi karena infeksi yang menyerang bronkus. Adapun penyebab infeksi tersebut adalah virus yang sama yang menjadi penyebab infeksi saluran napas bagian atas (ISPA), salah satunya adalah Rhinovirus. Nah, bronkitis akut akan muncul apabila ISPA tidak membaik dan justru menyebar ke bagian bronkus.

2. Bronkitis kronis

Sementara itu, bronkitis kronis umumnya terjadi sekitar 3 bulan atau beberapa kali dalam jangka waktu 2 tahun. Bronkitis kronis sendiri termasuk dalam penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK. Jenis bronkitis ini lebih berisiko terjadi pada orang-orang dengan usia sekitar 40 tahun atau lebih.

Adapun penyebab munculnya bronkitis kronis, yaitu peradangan yang terjadi dalam waktu lama pada bronkus karena paparan asap rokok maupun senyawa kimia. Hal ini bisa memicu munculnya reaksi peradangan yang diketahui dari adanya lendir pada bagian dinding bronkus.

Orang-orang dengan kebiasaan buruk merokok akan menunjukkan reaksi peradangan yang berkelanjutan. Kondisi ini mengakibatkan bronkus mengalami penyempitan sehingga akhirnya mengeras.

Faktor Risiko Bronkitis

Ada beberapa kondisi yang meningkatkan risiko seseorang mengalami bronkitis, seperti:

  • Menjadi perokok aktif maupun pasif.
  • Berusia kurang dari 5 tahun atau 40 tahun ke atas.
  • Tidak melakukan vaksin pneumonia dan flu.
  • Terlalu sering terpapar zat yang berbahaya, seperti amonia, klorin, dan debu.
  • Imunitas tubuh yang lemah, seperti pada pengidap kanker atau penyakit autoimun.
  • Mengidap kondisi medis lainnya, seperti GERD.

Gejala Bronkitis

Gejala yang paling umum terjadi pada penderita bronkitis adalah batuk. Batuk yang dialami dapat berupa batuk kering atau berdahak. Pada batuk berdahak, dahak yang keluar bisa berwarna putih, kuning, atau hijau.

Selain batuk, penderita bronkitis juga dapat merasakan gejala lain, seperti:

  • Tubuh demam dan menggigil.
  • Sesak napas.
  • Lemas.
  • Sakit tenggorokan dan pusing.
  • Terdengar bunyi saat bernapas.
  • Nyeri pada dada saat batuk.

Gejala lain yang muncul selain batuk umumnya akan membaik dalam jangka waktu sekitar satu minggu. Namun, batuk bisa tetap terjadi hingga beberapa minggu atau bahkan bulan.

Baca juga: Catat, Ini 7 Cara Ampuh Menjaga Kesehatan di Tengah Polusi Udara

Diagnosis Bronkitis

Diagnosis bronkitis diawali dengan menanyakan keluhan yang dirasakan, ada atau tidaknya faktor risiko, dan bagaimana riwayat kesehatan pengidap secara keseluruhan. Setelah itu, dokter baru akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan pada bagian dada. Selain itu, dokter akan mendengarkan suara dari paru-paru dengan menggunakan stetoskop.

Jika memang dibutuhkan, dokter akan menyarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Analisis gas darah, yang dilakukan guna mengetahui kadar oksigen di dalam darah.
  • Pemeriksaan darah, guna mendeteksi tanda munculnya infeksi.
  • Pemeriksaan fungsi paru-paru, guna mendeteksi adanya risiko asma maupun emfisema. Dokter akan meminta pengidap menghirup lalu menghembuskan napas melalui spirometer.
  • Rontgen dada, untuk mengamati kondisi kesehatan paru-paru dan jantung.
  • Tes dahak, guna membantu mengidentifikasi jenis bakteri yang menjadi penyebab bronkitis.

Pengobatan Bronkitis

Pengobatan bronkitis dilakukan bergantung pada seberapa parah masalah tersebut dan kondisi medis pengidap. Jika bronkitis masih akut atau ringan, gejala biasanya akan membaik dengan sendirinya selama beberapa minggu. Akan tetapi, dokter juga bisa meresepkan obat untuk membantu meringankan gejalanya, seperti:

  • Obat untuk membantu meredakan nyeri dan demam, misalnya ibuprofen dan parasetamol.
  • Obat untuk membantu meredakan batuk, misalnya ekspektoran dan antitusif.

Sementara itu, obat lain yang diresepkan oleh dokter pada bronkitis yang cukup berat, seperti:

  • Obat antibiotik untuk menangani bronkitis yang muncul karena infeksi bakteri.
  • Obat kortikosteroid untuk membantu meringankan gejala bronkitis yang mengalami perburukan lebih cepat, terlebih pada bronkitis kronis.
  • Bronkodilator yang membantu meringankan sesak napas dengan cara melebarkan pipa pada saluran napas.

Pengidap juga bisa melakukan penanganan secara mandiri untuk membantu meringankan gejalanya, seperti berikut ini.

  • Cukup istirahat.
  • Minum air putih lebih banyak.
  • Menghirup uap dari air hangat untuk membantu mengencerkan lendir  pada saluran napas.
  • Tidak merokok.
  • Pakai masker ketika harus beraktivitas di luar rumah untuk mencegah paparan zat kimia.

Komplikasi Bronkitis

Komplikasi yang sering terjadi pada pengidap bronkitis adalah pneumonia, dengan gejala sebagai berikut:

  • Tubuh berkeringat, menggigil, dan demam.
  • Nyeri pada dada saat batuk atau bernapas.
  • Sesak napas.
  • Batuk dengan dahak.
  • Tubuh kelelahan.
  • Hilang selera makan.
  • Mual, diare, dan muntah.
  • Merasa linglung hingga mengalami penurunan kesadaran.

Apabila bronkitis berkembang pada tahap tersebut, komplikasi yang mungkin terjadi karena pneumonia termasuk:

  • Bakteremia atau infeksi pada aliran darah.
  • Abses paru.
  • Empiema atau paru-paru bernanah.
  • Efusi pleura atau bertumpuknya cairan di bagian dalam selaput paru.
  • Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).

Pengertian Mioma Uteri  Penyebab & Akibat

Pengertian Mioma Uteri  Penyebab & Akibat

Mioma adalah sesuatu perkembangan massa atau daging dalam kandungan atau di luar kandungan yang tidak memiliki sifat garang. Mioma asal dari sel otot polos yang ada di kandungan dan dalam beberapa kasus asal dari otot polos pembuluh darah rahim. Jumlah dan ukuran mioma bervariatif, kadangkala diketemukan satu atau lebih dari satu.

Umumnya, mioma berada pada dinding kandungan dan memiliki bentuk mencolok ke rongga permukaan kandungan atau endometrium. Beberapa mioma tidak memiliki gejala diketemukan pada wanita umur 35 tahun, dan sejumlah kecil yang lain diketemukan dengan tidak menyengaja saat pemeriksaan teratur pada wanita umur umur subur atau reproduksi.

Seharusnya kerjakan pemeriksaan keadaan kesehatan dengan teratur, agar mioma tetap sama jadi makin garang. Masalahnya mioma bisa mengakibatkan keguguran dan menjadi satu diantara argumen perlakuan pengangkatan kandungan (histerektomi).

Mioma bisa berkembang jadi garang, dan keadaan itu dikenali sebagai leiomiosarkoma. Walaupun demikian, kemungkinan mioma jadi garang cukup kecil. Mioma bisa mengakibatkan kompleksitas berbentuk torsi atau terpuntir, yang bisa mengakibatkan masalah perputaran kronis, hingga menyebabkan kematian jaringan.

Faktor Risiko Mioma Uteri

Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang mioma, antara lain:Sudah berusia lebih dari 40 tahun.

  • Riwayat keluarga mengidap mioma.
  • Menstruasi pertama sebelum usia 10 tahun.
  • Belum pernah hamil sebelumnya (wanita yang sudah pernah memiliki anak cenderung lebih jarang mengalami mioma).
  • Berat badan berlebih atau obesitas.Diet tinggi konsumsi daging merah, tetapi rendah sayuran hijau.
  • Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol.
  • Kebiasaan merokok.
  • Penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang tinggi estrogen.
  • Keturunan Afrika-Amerika mempunyai kemungkinan 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan ras Kaukasia.

Penyebab Mioma Uteri

Penyebab pasti terjadinya mioma masih belum diketahui hingga saat ini. Meski begitu, pertumbuhan mioma sangat erat kaitannya dengan produksi hormon estrogen.

Mioma menunjukkan pertumbuhan maksimal selama masa reproduksi, yaitu saat pengeluaran estrogen tinggi, sehingga cenderung membesar saat wanita sedang hamil dan mengecil saat wanita memasuki masa menopause.

Beberapa penelitian lain juga menjelaskan bahwa masing-masing mioma dapat timbul dari satu sel ganas yang berada di antara otot-otot polos di dalam rahim seorang wanita.

Gejala Mioma Uteri

Umumnya, mioma tidak menimbulkan gejala yang disadari pengidapnya. Beberapa gejala umum yang dapat dirasakan, antara lain:

  • Menstruasi dalam jumlah banyak.
  • Perut terasa penuh dan membesar.
  • Gangguan berkemih akibat ukuran mioma yang menekan saluran kemih.
  • Keluarnya mioma melalui leher rahim yang umumnya disertai nyeri hebat, sehingga menyebabkan luka dan terjadinya infeksi sekunder.
  • Konstipasi akibat mioma menekan bagian bawah usus besar.
  • Nyeri panggul berkepanjangan dan tak kunjung sembuh, yang dapat dirasakan saat menstruasi, setelah berhubungan seksual, atau saat terjadi penekanan pada panggul.Penimbunan cairan di rongga perut.

Diagnosis Mioma Uteri

Dokter akan mendiagnosis mioma diawali dengan melakukan wawancara medis lengkap terkait gejala dan riwayat kesehatan pengidap dan keluarga. Pada tahap lanjutan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang menyeluruh, terutama pada bagian rahim, dengan cara bimanual untuk menemukan suatu tumor pada rahim.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang sesuai, bisa berupa ultrasonografi dan magnetic resonance imaging (MRI) untuk memastikan lokasi dan ukuran tumor tersebut.

Pengobatan Mioma Uteri

Dokter akan melakukan beberapa pilihan pengobatan yang bisa dilakukan untuk menangani mioma, yaitu:

    • Pemberian anti-nyeri berupa parasetamol.
    • Pemeriksaan fisik dan USG, yang harus diulangi setiap 6-8 minggu untuk mengawasi pertumbuhan mioma, baik ukuran maupun jumlah. Jika pertumbuhan stabil, pengidap diobservasi setiap 3-4 bulan.
    • Pengobatan dengan terapi hormonal, dengan menggunakan preparat progestin atau gonadotropin-releasing hormone (GnRH).
    • Prosedur miomektomi, yaitu prosedur pembedahan untuk mengangkat mioma. Prosedur ini dipertimbangkan apabila seorang wanita masih berusia muda dan masih ingin memiliki anak lagi. Kemungkinan mioma untuk tumbuh lagi setelah miomektomi berkisar 20-25 persen. Setelah operasi, pengidap disarankan menunda kehamilan selama 4-6 bulan, karena rahim masih dalam keadaan rapuh.

Pengertian Kutu Air Penyebab & Akibat

Pengertian Kutu Air Penyebab & Akibat

Kutu air, yang dikenal juga sebagai tinea pedis atau athlete’s foot, adalah sesuatu infeksi jamur menyebar yang biasanya muncul di kulit kaki, khususnya di antara jemari kaki. Ini ialah dermatofitosis yang umum yang disebabkan karena keadaan lembap pada kaki karena keringat yang memberikan fasilitas perkembangan jamur.

Kutu air bisa muncul sebagai salah satu dari empat bentuk klinis berikut, atau dalam kombinasi:

  • Hiperkeratosis kronis, jenis kutu air yang disebabkan oleh infeksi jamur bernama Trichophyton rubrum yang ditandai dengan pola lesi yang khas dan menyebabkan munculnya sisik dan penebalan telapak kaki.
  • Intertriginosa kronis, jenis ini ditandai dengan terbentuknya sisik, eritema dan erosi kulit.
  • Ulseratif akut, paling sering disebabkan oleh T. mentagrophytes var. Interdigitale. Jenis kutu air ini biasanya ditandai dengan munculnya lepuhan berisi cairan di ruang antar jari kaki.
  • Vesikobulosa, kutu air yang menyebabkan munculnya kantung berongga (bula) pada lapisan kulit di area telapak kaki.

Kutu air berisiko tinggi dialami oleh orang yang kurang menjaga kebersihan kaki, jarang mengganti kaus kaki, dan sering menggunakan sarana publik seperti pemandian umum. Masalah kesehatan ini harus segera ditangani dengan tepat, karena dapat memburuk dan menyebar ke bagian tubuh yang lain, serta menyebabkan peradangan pada kelenjar getah bening.

Penyebab Kutu Air

Penyebab kutu air atau tinea pedis adalah berbagai jenis jamur. Namun, penyebab yang paling umum ditemui adalah jenis dermatophytes, yaitu jenis jamur yang juga menjadi penyebab kurap. Jenis jamur ini hidup di lingkungan yang bersuhu hangat dan lembap, seperti kamar mandi dan kolam renang. Berikut tiga jamur dermatofit yang paling umum menyebabkan kutu air:

  • Trichophyton (T.) rubrum.
  • T. interdigitale, sebelumnya disebut T. mentagrophytes var. Interdigital.
  • Epidermophyton floccosum.

Penularan jamur ini dapat melalui sentuhan langsung dengan kulit yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi. Selanjutnya, jamur kutu air akan menetap dan berkembang biak pada permukaan kulit, dan dapat masuk ke dalam kulit dan menimbulkan infeksi, jika terdapat celah pada kulit.

Faktor Risiko Kutu Air

Beberapa faktor risiko kutu air, antara lain:

  • Berbagi benda pribadi, seperti handuk, kaus kaki, atau sepatu.
  • Berkunjung ke area publik tanpa alas kaki.
  • Sering memakai alas kaki tertutup.
  • Kaki sering berkeringat dan tidak segera dikeringkan.
  • Menggunakan sepatu yang ketat dan tebal.
  • Terdapat luka pada jari atau kuku jari kaki.
  • Tidak menjaga kebersihan kaki, seperti jarang mencuci kaki setelah beraktivitas dan menggunakan ulang kaus kaki yang belum dicuci.

Gejala Kutu Air

Beberapa gejala umum kutu air, antara lain:

  • Iritasi seperti gatal, sensasi panas, terbakar, dan menyengat di antara jari-jari kaki.
  • Area kulit kaki yang terkena tampak berwarna kemerahan.
  • Bagian samping dan telapak kaki juga terasa sangat gatal.
  • Kuku kaki mengalami perubahan warna, menjadi lebih tebal, dan mudah rapuh.
  • Kuku kaki terluka bahkan tampak lepas tempatnya semula.
  • Kulit kaki terlihat pecah-pecah dan mengelupas, terutama di antara jari kaki dan pada telapak kaki.
  • Kulit melepuh dan lecet akibat gatal pada kaki.
  • Kulit tampak lebih kering pada area telapak atau sisi samping kaki.
  • Timbul cairan dari area kulit kaki yang ditumbuhi jamur.

Diagnosis Kutu Air

Dokter mungkin sudah bisa mendiagnosis kutu air hanya dengan melihatnya saja. Beberapa jenis athlete’s foot terlihat seperti kulit kering atau dermatitis. Untuk membantu memastikan diagnosis dan mengesampingkan kondisi lain, dokter mungkin mengambil kerokan kulit dari daerah yang terkena untuk pengujian di laboratorium.

Pengobatan Kutu Air

Penanganan kutu air dapat dengan pemberian krim antijamur yang dijual bebas di pasaran, seperti Miconazole, econazole atau Clotrimazole. Pengobatan dengan krim antijamur ini dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Jika gejala tidak membaik, umumnya dokter akan memberikan krim antijamur lain yang tidak dijual bebas, seperti terbinafine, tolnaftate, atau itraconazole atau obat antijamur oral berbentuk tablet.

Tea tree oil juga dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan kutu air, dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya. Dokter juga dapat menganjurkan pengidap untuk merendam kaki dengan air garam atau cuka yang telah diencerkan, agar lepuhan kulit cepat mengering.

Pengertian Syok Hipovolemik Penyebab & Akibat

Pengertian Syok Hipovolemik Penyebab & Akibat

Syok hipovolemik adalah ketidakmampuan jantung memasok darah yang cukup ke tubuh akibat adanya kekurangan volume darah. Kekurangan darah ini umumnya dipicu oleh pendarahan luar (akibat cedera atau luka benda tajam), dan pendarahan dalam (akibat infeksi pada saluran pencernaan).

Apabila pendarahan hebat terjadi, secara langsung pasokan darah yang dipompa jantung akan berkurang drastis, sehingga organ tidak mendapat pergantian zat yang dibutuhkan. Keadaan tersebut disebut syok hipovolemik dengan gejala utama penurunan tekanan darah serta suhu tubuh. Syok hipovolemik tersebut berpotensi hilangnya nyawa seseorang, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Gejala Syok Hipovolemik

Terdapat beberapa gejala syok hipovolemik, di antaranya adalah:

  • Badan terasa lemas.
  • Keluar keringat berlebihan.
  • Nyeri pada bagian dada.
  • Denyut nadi lemah.
  • Jantung berdetak dengan cepat.
  • Bibir dan kuku tampak membiru.
  • Kulit tampak lemas.
  • Tampak bingung dan gelisah.
  • Rasa pusing.
  • Hilangnya kesadaran.
  • Urine tidak ada sama sekali.

Semakin tinggi tingkat keparahan syok hipovolemik, semakin tinggi juga komplikasi yang akan terjadi, seperti matinya jaringan pada bagian lengan atau kaki, tidak berfungsinya ginjal, otak dan jantung, serta bisa menghilangkan nyawa.

Penyebab Syok Hipovolemik

Kurangnya pasokan darah akibat pendarahan yang hebat baik dari luar atau dalam dapat menyebabkan syok hipovolemik. Selain pendarahan, kekurangan banyak cairan akibat penyakit, seperti diare, muntah-muntah, dan berkeringat banyak juga dapat menurunkan jumlah darah yang diedarkan dalam tubuh.

Pengobatan Syok Hipovolemik

Pertolongan pertama pada orang yang mengalami gejala syok hipovolemik dapat diberikan oleh siapapun, dengan terlebih lagi apabila pengidap mengalami pendarahan hebat. Pertolongan pertama yang dilakukan sambil menunggu pertolongan medis datang, dapat berupa:

  • Hindari memberikan cairan ke dalam mulut pengidap syok hipovolemik.
  • Jaga suhu tubuh agar tetap hangat untuk mencegah hipotermia, dan jaga agar pengidap dapat tetap nyaman.
  • Jangan ubah posisi pada bagian yang mengalami cedera di bagian kepala, kaki, leher, dan punggung.
  • Tekan titik pendarahan dengan handuk agar volume darah yang terbuang dapat berkurang.
  • Apabila terdapat benda tajam yang menancap, jangan dicabut.
  • Usahakan pengidap syok hipovolemik berbaring dengan posisi kaki ditinggikan agar peredaran darah meningkat.
  • Beri penyangga khusus pada bagian cedera di leher atau kepala, sebelum pengidap syok hipovolemik dipindahkan ke ambulans.

Jika seseorang positif terkena syok hipovolemik, umumnya dokter akan memberikan transfusi penggantian darah. Sementara untuk meningkatkan volume darah dari jantung, dokter memberikan resep obat. Syok hipovolemik yang disebabkan oleh pendarahan dalam, maka pengobatan yang mendasari terjadinya pendarahan perlu dilakukan.

Pencegahan Syok Hipovolemik

Pencegahan syok hipovolemik dapat dilakukan dengan cara segera membawa orang yang mengalami pendarahan hebat secepatnya ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kamu mengalami tanda dan gejala di atas, segera berbicara dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

Penyebab Munculnya Gigi Menjadi Warna Hitam Dan Cara Menghilangkannya

Penyebab Munculnya Gigi Menjadi Warna Hitam Dan Cara Menghilangkannya

Gigi hitam merupakan kondisi ketika warna dari gigi berubah menghitam dan gelap. Hal ini biasanya adalah efek dari tidak menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan benar. Gigi yang mendapatkan perawatan dengan baik akan memiliki warna putih gading.

Warna ini umumnya memang akan memudar karena lapisan luar gigi atau enamel yang menipis seiring waktu. Saat gigi mulai menunjukkan warna menjadi hitam, hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi masalah kesehatan gigi. Apabila tidak segera mendapat penanganan, bukan tidak mungkin kamu akan mengalami komplikasi yang lebih serius lagi.

Biasanya, gigi hitam lebih berisiko dan sering terjadi pada anak daripada orang dewasa. Meski demikian, bukan tidak mungkin orang dewasa juga memiliki risiko yang sama tingginya untuk mengalami masalah gigi ini.

Penyebab Gigi Hitam

Plak yang muncul pada gigi menjadi penyebab utama gigi hitam. Jika tidak segera mendapat penanganan, plak akan berubah menjadi karang gigi. Lama-kelamaan, karang gigi akan memicu munculnya lubang pada gigi dan membuat warna gigi berubah menjadi kehitaman.

Munculnya plak sendiri karena tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik. Sayangnya, kondisi ini bisa menjadi lebih buruk lagi jika kamu melakukan kebiasaan hidup yang tidak sehat.

Faktor Risiko Gigi Hitam

Baik anak-anak maupun orang dewasa bisa mengalami gigi hitam. Hanya, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah gigi ini, antara lain:

  • Memakai tembakau, baik melalui rokok maupun maupun mengunyahnya.
  • Efek dari makanan maupun minuman, misalnya makanan dengan tekstur lengket, soda, teh, dan kopi.
  • Tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Contohnya, menyikat gigi tidak benar, tidak berkumur menggunakan obat kumur, dan tidak melakukan flossing pada gigi.
  • Efek samping dari penggunaan obat tertentu, misalnya antipsikotik, antibiotik, antihistamin, dan chlorhexidine.
  • Mengidap masalah kesehatan tertentu, misalnya penyakit Celiac, kanker, gigi mati, dan pulpitis.
  • Memakai tambahan gigi, terlebih yang terbuat dari bahan perak sulfida.

Gejala yang Muncul

Perubahan warna hitam pada gigi sudah pasti tidak terjadi begitu saja. Sebelum hal tersebut muncul, kamu akan merasakan beberapa gejala umum berikut ini.

  • Gigi yang terasa lebih sensitif, terlebih ketika kamu mengonsumsi makanan maupun minuman asam, dingin, pedas, dan panas.
  • Muncul bintik dengan warna cokelat atau abu pada bagian permukaan gigi.
  • Gigi berlubang sebelum terlihat perubahan warna menjadi hitam.
  • Terdapat bintik berukuran kecil dengan warna hitam pada garis gusi yang bermula dari karang dan plak.

Gejala Gigi Berlubang

Gejala gigi berlubang pada tiap orang bisa berbeda, tergantung pada lokasi dan ukuran lubang yang terbentuk. Ketika lubang baru terbentuk dan masih berukuran kecil, gejala mungkin tidak terasa. Namun, ketika lubang sudah makin membesar, tanda dan gejala yang dapat muncul antara lain:

  • Gigi sensitif
  • Sakit gigi ketika menggigit
  • Nyeri di gigi yang terjadi secara spontan tanpa sebab yang jelas
  • Ngilu atau nyeri saat mengonsumsi makanan atau minuman yang manis, dingin, atau panas
  • Lubang yang terlihat jelas di gigi
  • Noda putih, cokelat, atau hitam pada permukaan gigi

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami keluhan di atas, terutama jika disertai dengan gejala berikut:

  • Pembengkakan di wajah
  • Gusi berdarah
  • Sulit mengunyah
  • Nyeri gigi yang tak tertahankan sehingga mengganggu makan dan tidur

Diagnosis Gigi berlubang

Dokter akan memulai pemeriksaan dengan bertanya seputar gejala yang dialami oleh pasien. Selanjutnya, dokter gigi akan menyemprotkan air dan mengetuk gigi yang dicurigai berlubang.

Untuk memastikan diagnosis, dokter dapat melakukan foto Rontgen gigi. Tujuannya adalah untuk memeriksa sejauh mana kerusakan pada gigi sudah terjadi.

Pengobatan Gigi Berlubang

Pengobatan gigi berlubang akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi yang dialami pasien. Beberapa tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang adalah:

1. Fluoride treatment

Pada gigi yang baru berlubang, dokter akan memberikan pasta gigi yang memiliki fluoride lebih tinggi. Fluoride treatment dapat diberikan dalam bentuk cair, gel, atau busa. Terapi ini bertujuan untuk memperbaiki enamel dan mencegah lubang gigi bertambah besar.

Pasien bisa menggunakan fluoride secara mandiri dengan mengoleskannya di gigi atau menggunakannya sebagai pasta gigi. Namun, umumnya dokter akan memasangkan fluoride dengan alat yang sesuai bentuk gigi pasien sehingga dapat dipastikan semua permukaan gigi terlapisi oleh zat ini.

2. Filling

Filling atau tambal gigi merupakan tindakan yang paling umum dilakukan untuk mengatasi gigi berlubang. Dokter akan memulai filling dengan membuang bagian gigi yang rusak. Setelah itu, gigi akan ditambal dengan menggunakan bahan-bahan khusus, seperti komposit resin, porselen, emas, atau perak.

3. Crown gigi

Crown adalah mahkota gigi palsu                                                   yang dipasang di atas gigi yang rusak. Prosedur pemasangan crown umumnya dilakukan untuk mengatasi kerusakan gigi yang parah atau mencegah kerusakan pada gigi yang mulai lemah.

Prosedur pemasangan crown dilakukan dengan mengikis bagian gigi yang rusak dan menyisakan sebagian kecil dari gigi untuk menjadi tumpuan mahkota gigi palsu. Mahkota gigi palsu dapat terbuat dari emas, porselen, atau komposit resin.

4. Root canal treatment

Root canal atau perawatan saluran akar gigi dilakukan jika kerusakan sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan tanpa harus mencabut gigi.

Apa Itu Pengertian Tes Widal?

Apa Itu Pengertian Tes Widal?

Tes widal adalah salah satu metode yang bisa digunakan untuk membantu mendiagnosis dugaan demam tifoid, atau yang dikenal juga dengan tipes. Tes ini dikembangkan oleh Georges Ferdinand Widal pada tahun 1986.

Demam tifoid adalah penyakit yang berbahaya yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella Typhi (S.typhi). Penyakit ini biasanya ditularkan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi.

Bila seseorang mengalami gejala-gejala tipes seperti demam tinggi, kelelahan, diare, sakit perut, ruam, maka dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk menentukan diagnosis. Salah satu pemeriksaan penunjang yang bisa direkomendasikan dokter adalah pemeriksaan widal tipes.

Tes ini digunakan untuk melihat reaksi antigen dan antibodi. Orang yang mengidap tipes akan memiliki antibodi homolog dalam serumnya. Jika serum bereaksi dengan antigen, aglutinasi (penggumpalan) akan terjadi.

Proses Tes Widal

Ada dua jenis pemeriksaan widal tipes yang bisa dilakukan, yaitu dengan metode slide atau metode tabung. Prinsip kedua metode tersebut pada dasarnya sama, yaitu jika antibodi homolog terdapat dalam serum pasien, antibodi tersebut akan bereaksi dengan antigen masing-masing dalam bahan reaksi, dan memberikan gumpalan (aglutinasi) yang terlihat pada kartu uji dan aglutinasi dalam tabung.

Jadi, proses tes widal melibatkan meneteskan serum pasien ke dalam antigen. Antigen yang digunakan dalam pengujian adalah antigen “H” dan “O” Salmonella Typhi, serta antigen “H” S. Paratyphi.  Antigen “O” adalah antigen somatik, dan antigen “H” adalah antigen flagel atau alat gerak bakteri. Ketika serum darah pasien mengandung antibodi, sampel darah akan tampak menggumpal.

Cara Membaca Tes Widal

Reaksi aglutinasi menunjukkan hasil positif jika ditemukan tingkat antibodi yang sesuai secara klinis dalam serum pasien. Sementara tidak adanya aglutinasi menunjukkan hasil tes negatif, yang berarti tidak adanya tingkat yang signifikan secara klinis dari antibodi yang sesuai dalam serum pasien.

Jadi, secara sederhana, hasil tes widal yang positif bisa mendukung diagnosis dokter akan demam tifoid. Sebaliknya, jika hasil tes negatif, pasien mungkin tidak mengalami penyakit tersebut.

Selain itu, dokter juga akan mengukur titer (keberadaan dan jumlah antibodi dalam darah) untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Sampel yang menunjukkan titer 1:100 atau lebih untuk aglutinasi O, dan 1:200 atau lebih untuk aglutinasi H, dianggap sebagai infeksi aktif.

Kelebihan dan Kekurangan Tes Widal

Pemeriksaan widal sering digunakan untuk mendiagnosis karena tes tersebut memiliki beberapa kelebihan, antara lain lebih cepat, metodenya lebih sederhana, dan lebih murah untuk dilakukan.

Meski begitu, pemeriksaan widal tipes dinilai tidak cukup akurat untuk mendiagnosis penyakit tersebut. Pasalnya, tes ini tidak spesifik untuk demam tifoid dan bisa menunjukkan hasil positif ketika seseorang tidak memiliki infeksi.

Berikut beberapa kekurangan tes widal:

  • Hasil tes Widal bisa menunjukkan positif palsu pada pasien yang pernah mendapatkan vaksinasi atau infeksi S.typhi sebelumnya.
  • Diperlukan waktu yang cukup lama untuk menemukan titer antibodi, sehingga ketika diagnosis sudah didapatkan, sudah terlambat untuk memulai pengobatan.
  • Tes widal tidak bisa membedakan antara infeksi masa lalu, infeksi saat ini atau vaksinasi S. typhi.
  • Hasil tes Widal juga bisa menunjukkan positif palsu pada kasus pasien dengan malaria falciparum akut (terutama anak-anak), penyakit hati kronis, dan gangguan seperti rheumatoid arthritis, myelomatosis dan sindrom nefrotik.

Karena begitu banyak faktor yang bisa memengaruhi hasil tes widal, World Health Organization (WHO) merekomendasikan penggunaan tes kultur, bila memungkinkan, untuk mendiagnosis tipes.

Pengertian Tentang Hal Dermatitis Atopik

Pengertian Tentang Hal Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik merupakan salah satu jenis dermatitis (eksim) yang terjadi akibat adanya peradangan pada kulit. Kondisi ini bisa disertai dengan kulit yang memerah, kering, dan pecah-pecah. Peradangan biasanya berlangsung lama, bahkan hingga bertahun-tahun.

Faktor Risiko

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena dermatitis atopik, yaitu:

  • Riwayat pribadi atau keluarga terhadap eksim, alergi, hay fever, atau asma.
  • Mengalami dermatitis kontak yang biasanya dialami oleh pekerja medis.
  • Berjenis kelamin perempuan.

Sementara itu, faktor-faktor yang meningkatkan risiko pada anak-anak meliputi:

  • Tinggal di area perkotaan.
  • Sering dititipkan di tempat penitipan anak.
  • Memiliki gangguan hiperaktif (ADHD).

Penyebab Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik terjadi akibat interaksi multifaktorial, yaitu faktor genetik (keturunan), lingkungan, gangguan fungsi sawar (pelindung) kulit, faktor imunologi, dan infeksi.

Gejala Dermatitis Atopik

Setiap pengidap dapat merasakan gejala yang berbeda. Pada balita, gejala dermatitis atopik berupa kulit bersisik, memerah, dan berkerak di area pipi, kulit kepala, tangan, dan kaki. Sedangkan pada anak-anak dan orang dewasa, gejala eksim atopik yang sering muncul adalah ruam merah dan terasa sangat gatal di area belakang leher, lutut, dan siku.

Selain gejala tersebut, pengidap juga dapat merasakan gejala lain, seperti:

  • Ruam yang menonjol dan mengeluarkan cairan.
  • Kulit kering dan bersisik.
  • Kulit di telapak tangan atau area bawah mata mengkerut atau kusut.
  • Kulit di sekitar mata lebih gelap.
  • Kulit pecah-pecah, terkelupas, hingga mengeluarkan darah.

Rasa gatal yang muncul lebih buruk saat malam hari dan jika digaruk, kulit akan menjadi lebih tebal, timbul bopeng atau berlubang, dan menggelap. Terus-menerus menggaruk area kulit yang bermasalah pun dapat memicu infeksi.

Diagnosis Dermatitis Atopik

Proses diagnosis pada dermatitis atopik dapat dilakukan dokter lewat pengumpulan informasi. Dokter akan menanyakan beberapa hal, seperti riwayat medis dan kebiasaan menggaruk (pruritus).

Komplikasi Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik bisa menyebabkan beberapa komplikasi, di antaranya adalah:

  • Asma dan Demam

Lebih dari separuh anak kecil dengan dermatitis atopik mengalami asma dan demam pada usia 13 tahun.

  • Gatal Kronis dan Kulit Bersisik

Kondisi kulit yang disebut neurodermatitis (lichen simplex chronicus) dimulai dengan bercak kulit yang gatal. Ketika menggaruk area tersebut hanya akan membuatnya semakin gatal. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit yang terkena menjadi berubah warna, tebal dan kasar.

  • Infeksi Kulit

Goresan berulang yang merusak kulit dapat menyebabkan luka terbuka dan retak. Ini meningkatkan risiko infeksi dari bakteri dan virus, termasuk virus herpes simpleks.

  • Dermatitis Tangan Iritan

Terutama memengaruhi orang-orang yang pekerjaannya mengharuskan tangan mereka sering basah dan terkena sabun, deterjen, dan desinfektan yang keras.

  • Dermatitis Kontak Alergi

Kondisi ini umum terjadi pada orang dengan dermatitis atopik.

  • Masalah Tidur

Siklus gatal-garuk dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk.

Pengobatan Dermatitis Atopik

Pengobatan dermatitis atopik dilakukan untuk mengurangi tanda dan gejala penyakit serta mencegah kekambuhan di kemudian hari. Bagaimana perawatan kulit pada dermatitis atopik?

Perawatan saat Mandi

  • Mandi 1–2x sehari dengan menggunakan air hangat kuku (suhu 36–37 derajat Celcius).
  • Lama mandi kira-kira 10–15 menit.
  • Menggunakan sabun yang mengandung pelembab, pH 5,5–6, tidak mengandung pewarna dan pewangi.
  • Mencegah bahan iritan saat mandi, seperti sabun antiseptik

Perawatan setelah Mandi

  • Setelah mandi (dalam waktu 3 menit setelah mandi), segera oleskan pelembap keseluruh kulit kecuali kulit kepala.
  • Cara aplikasi: menggunakan tangan dan dioleskan tipis di seluruh permukaan kulit kecuali kulit kepala. Apabila kulit terkena air atau bahan lain dalam waktu kurang dari 5 menit setelah pengolesan, prosedur diulang kembali.

Perawatan Kulit Lainnya

  • Memakai pakaian yang ringan, lembut, halus, dan menyerap keringat
  • Mencegah bahan iritan, seperti deterjen, sabun cair pencuci piring, dan desinfektan saat mencuci pakaian bayi.
  • Menghindari faktor pencetus alergen, seperti tungau debu rumah, binatang peliharaan, dan serbuk bunga.
  • Menjaga suhu ruangan tempat bayi berada agar tidak ekstrem, misalnya terlau panas atau terlalu dingin

Pengertian Tentang Hal Ambeien (Wasir)

Pengertian Tentang Hal Ambeien (Wasir)

Ambeien (wasir) atau hemoroid adalah pembesaran atau pembengkakan yang terjadi pada dubur atau usus besar bagian akhir atau rektum.

Kondisi ini menjadi masalah kesehatan yang bisa menyerang siapa saja, tetapi lebih banyak terjadi pada orang berusia 50 tahun ke atas. Adapun wasir dapat bersifat internal atau eksternal.

Wasir internal berkembang di dalam anus atau rektum. Sementara itu, wasir yang bersifat eksternal akan berkembang di luar anus.

Pada umumnya wasir dapat menyebabkan rasa sakit, gatal parah, dan kesulitan duduk.

Berita baiknya, pengobatan yang tepat dan sedari dini dapat membantu proses penyembuhan dengan lebih optimal.

Penyebab Ambeien

Hingga saat ini belum ada yang tahu secara pasti apa yang menyebabkan wasir.

Meski begitu, para ahli menduga kalau peningkatan tekanan pada aliran darah di bagian dubur atau area sekitarnya, menjadi salah satu pemicu utamanya.

Pasalnya, tekanan yang terjadi akan mengakibatkan pembengkakan pada pembuluh darah sehingga menimbulkan peradangan.

Berikut adalah sejumlah faktor yang dapat meningkatkan tekanan pada rektum bawah:

  • Mengejan terlalu keras saat buang air besar.
  • Duduk terlalu lama di toilet.
  • Mengalami diare kronis atau sembelit.
  • Terlalu gemuk.
  • Sedang hamil.
  • Melakukan hubungan seks anal.
  • Mengonsumsi makanan rendah serat.
  • Terlalu sering mengangkat beban berat.

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya wasir antara lain:

  • Sembelit atau konstipasi yang terus-menerus karena asupan serat tubuh yang tidak terpenuhi.
  • Diare berkepanjangan.
  • Mengalami obesitas atau berat badan berlebihan.
  • Adanya riwayat wasir.
  • Terlalu sering duduk dalam waktu lama.
  • Batuk dan muntah berkepanjangan.
  • Terlalu sering mengangkat beban berat.
  • Wanita hamil, karena selama kehamilan, wanita biasanya rentan terkena sembelit atau konstipasi. Meski begitu,  wasir yang terjadi karena kehamilan biasanya akan membaik setelah melahirkan.
  • Pertambahan usia akan membuat jaringan penopang tubuh akan semakin lemah.

Gejala Ambeien

Gejala wasir akan tergantung pada jenis yang pengidapnya alami. Kondisi ini membuat gejala pada pengidap akan berbeda-beda.

Lalu, bagaimana ciri-ciri ambeien yang sudah parah? Berikut gejala wasir yang perlu kamu perhatikan, yaitu:

1. Gejala wasir eksternal

Jenis ini muncul di bawah kulit di sekitar anus. Tanda dan gejalanya termasuk:

  • Gatal atau iritasi di daerah anus.
  • Terasa sakit atau tidak nyaman.
  • Bengkak di sekitar anus.
  • Keluarnya darah.

2. Wasir internal

Wasir internal terletak di dalam rektum. Kamu tidak dapat melihat atau merasakannya, dan jarang menyebabkan ketidaknyamanan.

Hanya saja saat mengejan atau terjadi iritasi saat buang air besar, wasir dapat menyebabkan gejala berikut:

Pendarahan tanpa rasa sakit saat buang air besar. Kamu mungkin akan melihat sedikit darah pada tisu toilet atau di dalam toilet. Kondisi ini dapat mengakibatkan rasa sakit dan iritasi.

3. Wasir trombosis

Jika darah menggenang di wasir eksternal dan membentuk gumpalan (trombus), maka hal itu dapat mengakibatkan:

  • Sakit atau nyeri parah.
  • Pembengkakan.
  • Peradangan.
  • Benjolan keras di dekat anus.

Apabila tidak segera kamu tangani, ketiga jenis wasir di atas bisa semakin memburuk.

Nah, kamu perlu waspada terhadap ciri-ciri wasir yang semakin parah, seperti ukuran benjolan yang semakin besar hingga tidak bisa masuk kembali ke dalam anus.

Darah yang menggumpal juga bisa membentuk benjolan keras pada anus.

Diagnosis Ambeien

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter melakukan pemeriksaan gejala dan riwayat medis pengidap.

Selanjutnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan pendukung seperti:

  • Digital rectal examination (DRE), guna mengetahui kondisi rektum apakah ada benjolan atau kelainan lainnya.
  • Endoskopi, untuk mengamati rektum dan saluran anus, dengan menggunakan alat khusus seperti selang yang dilengkapi dengan kamera. Prosedur ini bisa berupa proktoskopi, sigmoidoskopi, atau anoskopi, tergantung dari seberapa jauh alat tersebut masuk.
  • Sigmoidoskopi. Dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan sigmoidoskopi, yaitu dengan menggunakan selang menyala yang disertai kamera. Alat tersebut berfungsi untuk melihat ke dalam bagian bawah (sigmoid) usus besar dan rektum. Jenis prosedur ini meliputi sigmoidoskopi fleksibel dan sigmoidoskopi kaku (proktoskopi)
  • Melalui pemeriksaan tersebut, dokter bisa melihat kondisi saluran anus dan otot yang mengalami kontraksi maupun relaksasi dengan lebih jelas. Selain itu, prosedur pemeriksaan juga dapat melibatkan pengambilan sampel jaringan atau biopsi.

Penyebab Benjolan Mata Berwarna Kuning Atau Disebut Pinguecula

Penyebab Benjolan Mata Berwarna Kuning Atau Disebut Pinguecula

Jangan panik jika kamu melihat adanya benjolan berwarna kuning pada bola mata. Kondisi itu bisa terjadi akibat munculnya pinguecula pada mata. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada mata.

Pinguecula adalah pertumbuhan jinak atau non kanker pada mata yang bisa muncul lebih dari satu pada mata. Pertumbuhan ini bisa terjadi pada konjungtiva yang merupakan lapisan tipis untuk menutupi bagian putih pada bola mata.

Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi pinguecula sering muncul pada orang dengan kelompok usia lanjut atau paruh baya.

Penyebab Pinguecula

Pinguecula terbentuk ketika ada perubahan pada jaringan konjungtiva yang menimbulkan benjolan kecil. Benjolan yang muncul dapat mengandung kalsium, lemak, atau keduanya.

Perubahan pada jaringan konjungtiva yang terjadi akibat paparan sinar matahari secara langsung yang menyebabkan degenerasi serat elastin yang melimpah di dalam jaringan konjungtiva.

Selain paparan sinar matahari, perubahan juga bisa terjadi akibat paparan debu, kotoran, hingga angin pada mata. Selain itu, pertambahan usia juga menjadi salah satu pemicunya. Inilah alasan kondisi ini rentan terjadi pada lansia.

Faktor Risiko Pinguecula

Ada berbagai faktor risiko yang memicu kondisi ini, seperti:

  • Bekerja di lapangan atau luar ruangan setiap hari.
  • Bekerja di wilayah dengan polusi udara.
  • Sering terpapar matahari secara langsung.
  • Sering menggunakan peralatan tanning.
  • Tinggal di lingkungan yang panas atau lembap.

Gejala Pinguecula

Gejala utama dari kondisi ini adalah munculnya benjolan pada bagian mata yang berwarna putih. Selain itu, ada beberapa gejala lainnya yang akan terasa mengganggu, seperti:

  • Mata kering.
  • Kemerahan pada mata.
  • Merasa ada yang mengganjal pada mata.
  • Mata terasa sangat gatal.
  • Nyeri mata.
  • Sensasi panas pada mata.
  • Perubahan pada bentuk mata.

Diagnosis

Tim medis yang dipimpin dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik jika kamu mengalami keluhan kesehatan yang terkait dengan penyakit ini. Dokter juga akan bertanya mengenai riwayat pekerjaan atau kegiatan kamu sehari-hari untuk memastikan penyebab keluhan kesehatan pada mata yang kamu alami.

Tim medis juga akan melakukan pemeriksaan mata menggunakan slit lamp untuk memastikan kondisi kesehatan mata. Jika dokter mencurigai adanya gangguan lain, dokter bisa melakukan pemeriksaan dengan melakukan biopsi konjungtiva agar penyebabnya diketahui dengan tepat.

Pengobatan Pinguecula

Jika benjolan yang muncul pada mata tidak menyebabkan gangguan yang cukup parah, maka tidak ada pengobatan atau perawatan yang perlu kamu lakukan. Namun, untuk menurunkan risiko gejala pada mata, dokter akan memberikan obat tetes mata agar kondisi mata menjadi lebih nyaman.

Namun, jika benjolan sangat mengganggu, tindakan bedah untuk menghilangkan pinguecula bisa kamu lakukan. Selain itu, tindakan bedah juga akan dokter pertimbangkan ketika:

  • Benjolan tumbuh tepat di atas kornea karena dapat menyebabkan gangguan penglihatan.
  • Menyebabkan rasa tidak nyaman yang sangat mengganggu.
  • Mengalami peradangan yang tidak membaik.

Komplikasi

Jika benjolan mengganggu, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan pada pengidapnya.

Pencegahan Pinguecula

Selalu gunakan pelindung mata atau kacamata saat berkegiatan di luar ruangan yang meningkatkan risiko paparan sinar matahari. Kamu juga perlu melindungi mata ketika berada di lingkungan yang berdebu dan berangin.

Pastikan untuk selalu menjaga mata tetap lembap. Mata yang kering meningkatkan risiko pinguecula. Jadi, tidak ada salahnya untuk membawa pelembap mata saat berkegiatan sehari-hari agar kesehatan mata tetap terjaga dengan baik.

Apa itu Rematik

Apa itu Rematik

Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini merupakan penyakit autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.

Dalam hal ini, area persendian adalah area yang diserang oleh sistem imun pengidap rematik. Akibatnya, peradangan kronis dan rasa nyeri yang hebat pada sendi-sendi yang terserang pun terjadi.

Gejala biasanya menyakitkan, kronis, dan progresif, yang berarti semakin memburuk dari waktu ke waktu. Diagnosis dan pengobatan dini dapat memperlambat perkembangan penyakit rematik.

Penyebab Rematik

Penyakit rematik seringkali tidak diketahui penyebabnya secara pasti, karena merupakan gangguan autoimun. Sistem imun pengidapnya menyerang sinovium atau sebuah membran yang melapisi sendi-sendi dalam tubuh.

Akibatnya, sinovium menjadi meradang dan menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan tulang di sekitar sendi. Tendon dan ligamen yang berada di sekitar sendi menjadi lemah dan merenggang.

Seiring berjalannya waktu, sendi pun akan kehilangan bentuk dan mengalami perubahan posisi dari yang seharusnya.

Faktor Risiko Rematik

Meski penyebab pastinya tidak diketahui, ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam peningkatan risiko rematik, yaitu:

  • Berusia 40-60 tahun.
  • Genetik atau riwayat rematik di keluarga.
  • Kebiasaan merokok.
  • Obesitas.
  • Paparan zat berbahaya dari lingkungan
  • Gaya hidup kurang sehat.
  • Infeksi.
  • Trauma.
  • Masalah metabolisme.
  • Keausan atau tekanan pada sendi atau persendian.

Gejala Rematik

Pengidap penyakit rematik biasanya memiliki tanda dan gejala berupa bengkak dan radang pada sendi, serta terdapat kekakuan pada sendi yang memburuk pada pagi hari dan setelah lama diistirahatkan.

Selain gejala pada sendi, biasanya pengidap rematik juga memiliki kondisi tubuh yang tidak prima, sering kelelahan, lesu dan lemas, sering mengalami demam yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya, dan mengalami penurunan berat badan.

Pada perjalanan awal, bagian yang biasanya diserang oleh penyakit ini adalah sendi-sendi kecil seperti pada jari-jari tangan maupun jari-jari kaki. Penyakit ini akan berkembang seiring berjalannya waktu.

Hal ini menimbulkan pengaruh terhadap sendi-sendi yang lebih besar seperti pergelangan tangan, pergelangan kaki, bahu, siku, dan pinggul. Selain itu, pada beberapa kasus, bisa jadi ada gejala pada area selain sendi, seperti pada kulit, mata, paru-paru, jantung, ginjal, sel-sel saraf, sumsum tulang, dan pembuluh darah.

Tanda dan gejala dari penyakit rematik sangat beragam dari tingkat keparahannya dan dapat datang dan pergi. Seiring berjalannya waktu, rheumatoid arthritis ini menyebabkan deformitas dan pergeseran poses sendi.

Diagnosis Rematik

Secara umum, tidak ada tes tunggal yang dapat mendiagnosis penyakit rematik. Dokter mungkin akan mendiskusikan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda pembengkakan, kekakuan, atau kemerahan yang terlihat pada persendian.

Jika dokter mencurigai kamu memiliki beberapa jenis penyakit rematik, ia akan melakukan satu atau lebih tes laboratorium untuk membantu menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala.

Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah:

  • Tes Darah. Untuk membantu mendeteksi penanda peradangan, antibodi yang terkait dengan penyakit tertentu, dan fungsi organ yang abnormal.
  • Tes Pencitraan. Seperti sinar-X, pemindaian tomografi komputer (CT scan), pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI), atau ultrasound pada sendi dan tulang. Ini dapat membantu mendeteksi peradangan dan penumpukan cairan dan perubahan tulang atau sendi.

Pengobatan Rematik

Pengobatan untuk penyakit rematik biasanya berfokuus untuk menurunkan dan menghilangkan peradangan yang terjadi. Meski begitu, penyakit ini tidak dapat disembuhkan secara total.

Obat-obatan yang dapat diberikan kepada pengidap rematik, antara lain:

  • Obat anti radang golongan nonsteroid.
  • Obat anti radang golongan steroid.
  • Vitamin dan suplemen lainnya.

Selain obat-obatan, perawatan lain mungkin diresepkan untuk penyakit rematik, termasuk:

  • Latihan khusus.
  • Terapi fisik.
  • Terapi panas dan dingin.
  • Belat dan alat bantu lainnya.
  • Operasi.

Komplikasi Rematik

Memiliki penyakit atau kondisi rematik sering menempatkan seseorang pada risiko untuk mengembangkan kondisi kesehatan lainnya. Peradangan kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk:

  • Diabetes.
  • Depresi.
  • Penyakit jantung.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol tinggi.
  • Penyakit ginjal.
  • Masalah memori.
  • Osteopenia.
  • Osteoporosis.

Pencegahan Rematik

Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah penyakit rematik tertentu, termasuk ankylosing spondylitis, fibromyalgia, asam urat, radang sendi menular, penyakit Lyme, lupus, radang sendi psoriatik, dan radang sendi rematik.

Namun, dalam beberapa kasus, menghindari atau mengurangi pemicu tertentu dapat membantu mencegah flare. Untuk lupus, penting untuk menghindari pemicu umum, seperti stres, infeksi, obat-obatan tertentu, atau sinar matahari.

Untuk asam urat, mungkin perlu menghindari diuretik (digunakan dalam mengobati tekanan darah tinggi), minum alkohol, atau mengonsumsi makanan atau minuman tinggi fruktosa (seperti soda) atau terlalu banyak makanan kaya purin (seperti daging merah, otot, kerang atau tuna).

Apa Itu ?Diagnosis Jerawat

Apa Itu ?Diagnosis Jerawat

Tidak ada pemeriksaan khusus untuk memastikan jerawat. Untuk mendiagnosis jerawat, dokter spesialis kulit akan melakukan pemeriksaan secara fisik. Hal itu melibatkan pemeriksaan wajah, dada, atau punggung untuk mengetahui berbagai jenis jerawat. Contohnya seperti komedo atau nodul merah yang sakit.

Dokter juga akan bertanya mengenai kondisi kesehatan, siklus menstruasi, hingga kebiasaan yang kerap kamu lakukan. Dokter juga akan bertanya mengenai jenis dan pola makan yang kamu jalani.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan tingkat keparahan, baik dari segi jumlah maupun tingkat peradangan. Tingkat keparahan jerawat bisa dibagi menjadi:

  • Ringan, kebanyakan komedo putih dan komedo, dengan sedikit papula dan pustula.
  • Sedang, whiteheads dan blackheads lebih luas, dengan banyak papula dan pustula.
  • Parah, banyak papula, pustula, nodul atau kista yang besar dan nyeri; kamu mungkin juga memiliki beberapa jaringan parut.

Jika jerawat yang kamu alami termasuk golongan ringan, biasanya dokter akan langsung memberikan pengobatan yang sesuai. Namun, jika masuk dalam kondisi yang sedang hingga parah, pemeriksaan lanjutan bisa dilakukan.

Dokter bisa melakukan pengambilan sampel untuk memastikan penyebab jerawat. Selain itu, tes pencitraan juga bisa dilakukan jika dokter mengindikasi adanya kista atau tumor.

Pengobatan Jerawat

Beberapa langkah bisa kamu lakukan sebagai cara menyembuhkan jerawat, antara lain:

  • Mengurangi produksi minyak.
  • Melawan infeksi bakteri.
  • Mempercepat pergantian sel kulit dan mengurangi peradangan.

Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, diskusikan terlebih dahulu masalah kulit tersebut dengan dokter spesialis kulit lewat aplikasi Halodoc.✔️

Ahli medis tersebut umumnya memberikan obat-obatan yang mengandung sulfur, resorsinol, asam salisilat, antibiotik, dan isotretinoin.

Penggunaan obat-obatan harus dalam pengawasan dokter, karena efek samping yang bisa muncul.

Wanita hamil juga sebaiknya tidak menggunakan isotretinoin, karena dapat menyebabkan kecacatan pada janin.

Beberapa upaya lain yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi jerawat, antara lain:

  • Membersihkan peralatan kosmetik dengan menggunakan sabun dan air hangat secara rutin.
  • Memilih kosmetik non-comedogenic, yang sifatnya tidak menutup pori-pori di kulit.
  • Menggunakan pelembap non-comedogenic, yang tidak dapat menyebabkan jerawat dan sesuai dengan jenis kulit.
  • Menghindari memencet dan memegang jerawat, karena dapat membuatnya bertambah banyak.
  • Menghindari menggosok wajah dengan menggunakan kain atau sarung tangan dengan permukaan kasar.
  • Menjaga kebersihan tubuh dengan segera mandi setelah beraktivitas, karena minyak berlebih di wajah dapat memicu terjadi jerawat.
  • Menjaga kebersihan wajah dengan membersihkan wajah dua kali dalam sehari, untuk mengangkat sel-sel kulit mati, minyak yang berlebihan, serta sisa kosmetik di permukaan kulit.

Komplikasi Jerawat

Berikut ini beberapa komplikasi jerawat yang berisiko terjadi, yaitu:

1. Bekas jerawat

Komplikasi yang paling umum terjadi adalah jaringan parut atau bekas luka jerawat atau disebut juga bopeng.

Setiap jenis jerawat bisa menyebabkan jaringan parut, tapi hal itu lebih sering terjadi ketika jenis yang paling parah (nodul dan kista) pecah dan merusak kulit di sekitarnya.

Ada tiga jenis utama bekas jerawat yang bisa terjadi sebagai komplikasi, yaitu:

  • Bekas luka ice pick, jenis bopeng terkecil, yaitu dengan diameter kurang dari 2 milimeter. Namun, bekas luka ini cukup dalam dan cekung dengan bentuk menyerupai huruf “V”.
  • Bekas luka bergulung, terjadi akibat jaringan parut yang terbentuk di bawah kulit, membuat permukaan kulit tampak menggelinding dan tidak rata.
  • Bekas luka boxcar, depresi bulat atau oval, atau kawah di kulit.

Pengertian Depresi

Pengertian Depresi

Depresi atau gangguan depresi mayor adalah gangguan kesehatan mental yang memengaruhi perasaan, cara berpikir dan cara bertindak seseorang.

Gejala depresi pada seseorang yang paling umum adalah merasa sedih dan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan.

Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik.

Efek depresi dapat berlangsung lama atau bahkan berulang dan mampu memengaruhi kemampuan seseorang menjalani aktivitas sehari-hari.

Tidak hanya itu, gangguan kesehatan ini juga dapat memburuk dan bertahan lebih lama bila tak mendapatkan penanganan.

Apa Saja Bentuk Depresi?

Depresi terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahan dan apa yang menjadi penyebabnya.

Berikut penjelasan untuk setiap jenisnya:

1. Depresi mayor

Jenis gangguan kesehatan mental ini muncul dengan gejala berupa perasaan sedih, mengalami kehilangan minat, atau gejala pada umumnya.

Kondisi ini bisa muncul setiap waktu dan berlangsung selama sekitar 2 minggu atau bahkan lebih.

2. Distimia

Selain itu, ada pula distimia atau gejala depresi yang kronis (persistent depressive disorder). Jenis ini termasuk dalam depresi mayor yang telah terjadi dalam waktu yang lama, yaitu setidaknya selama 2 tahun.

3. Gangguan bipolar

Kemudian, ada pula gangguan bipolar, masalah suasana hari yang muncul dengan gejala berupa perubahan emosi dan suasana hati yang drastis pada dua rentang waktu.

Ketika mengalami masalah kesehatan mental ini, seseorang dapat berada pada fase mania atau senang berlebihan dan depresi mayor (perasaan sedih dan putus asa).

4. Depresi postpartum

Jenis depresi ini sangat umum terjadi pada ibu yang baru melalui proses persalinan.

Biasanya, kondisi ini muncul dengan gejala depresi mayor dalam waktu kurang lebih 1 tahun setelah persalinan.

5. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD)

PMDD adalah gangguan mental yang identik dengan wanita. Gejalanya bisa terlihat sekitar 1 minggu sebelum hari menstruasi untuk beberapa wanita, lalu menghilang ketika haid tiba.

Namun, gangguan ini tidak sama dengan gejala dari PMS atau Premenstrual Syndrome.

6. Depresi atipikal (atypical depression)

Jenis ini biasanya muncul dengan beberapa gejala depresi yang tidak khas. Misalnya, kenaikan berat badan yang signifikan, terlalu banyak tidur, penolakan, dan sedih yang berlebihan.

Umumnya, gejala ini akan mulai mereda jika pengidapnya mengalami kejadian atau suasana yang positif.

7. Psychotic depression

Terakhir, ada psychotic depression, kondisi gangguan kesehatan mental yang muncul pada seseorang yang mengalami depresi yang parah bersamaan dengan gejala psikotik, misalnya delusi, halusinasi, dan masalah pola pikir.

Penyebab Depresi

Sayangnya, ahli belum mengetahui apa yang menjadi penyebab pasti seseorang mengalami depresi.

Namun, mereka menduga bahwa kelainan kesehatan mental ini terjadi karena beberapa faktor pemicu berikut ini.

    • Masalah biologis. Seseorang yang mengidap depresi kemungkinan mengalami perubahan fisik pada otak. Meski begitu, tingkat signifikan dari perubahan ini belum pasti, meski akhirnya dapat membantu menentukan sesuatu yang jadi penyebabnya.
    • Gangguan kimia pada otak. Neurotransmitter adalah bahan kimia pada otak yang terbentuk secara alami dan kabarnya memiliki peran dalam terbentuknya depresi. Studi menyebutkan jika perubahan fungsi dan efek neurotransmitter ini dapat memengaruhi stabilitas suasana hati sehingga berdampak pula pada tingkat depresi pada seseorang.
    • Gangguan hormon. Perubahan atau gangguan pada keseimbangan hormon dapat memicu terjadinya depresi. Hal ini kerap terjadi selama kehamilan dan beberapa minggu atau bulan setelahnya (pascapartum). Selain itu, seseorang yang mengalami masalah tiroid, menopause, serta beberapa kondisi lainnya juga memiliki risiko tinggi pada depresi.
    • Penyakit keturunan. Masalah kesehatan mental ini lebih berisiko terjadi pada seseorang dengan keluarga inti yang pernah mengalami kondisi serupa. Ahli menyebutkan, gen dapat memengaruhi risiko dari penyebab depresi.
    • Peristiwa kehidupan. Mengalami stres, kematian orang tersayang, peristiwa yang mengecewakan (trauma), isolasi dan kurangnya dukungan dapat menyebabkan depresi.
    • Kondisi medis. Rasa sakit dan penyakit fisik yang berkelanjutan dapat menyebabkan depresi. Pengidap penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit Parkinson lebih rentan mengalami depresi.
    • Obat. Beberapa obat memiliki efek samping depresi. Narkoba dan alkohol juga dapat menyebabkan depresi atau memperburuknya.

Pengertian Vitiligo

Pengertian Vitiligo

Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan terbentuknya bercak-bercak putih pada kulit yang dapat terjadi pada segala usia, Tapi, umumnya, menyasar pengidap berusia di bawah 20 tahun.

Vitiligo juga terbagi ke dalam dua kategori, yaitu vitiligo menyeluruh yang menyerang kedua sisi tubuh dan vitiligo yang hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu atau salah satu sisi tubuh saja.

Penyebab Vitiligo

Vitiligo terjadi ketika kulit tidak dapat memproduksi melanin. Senyawa yang disebutkan barusan berfungsi menentukan warna kulit dan melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari tidak memadai. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti :

  • Faktor keturunan.
  • Mengidap penyakit autoimun lain, misalnya hipertiroidisme, diabetes atau penyakit Addison.
  • Mengalami kerusakan kulit, misalnya akibat terbakar matahari.
  • Terpajan senyawa kimia tertentu.

Semua orang memiliki risiko terkena vitiligo dan mampu terjadi pada usia berapa pun. Umumnya, bercak kulit ini muncul sebelum usia 20 tahun. Bahkan bisa jadi mulai saat masih kanak-kanak.

Faktor Risiko Vitiligo

Vitiligo lebih rentan terjadi pada seseorang yang memiliki riwayat keluarga terhadap gangguan ini dan pengaruh dari lingkungan. Selain itu, seseorang yang memiliki penyakit imun tertentu juga berisiko alami masalah ini, seperti:

  • Penyakit Addison.
  • Anemia pernisiosa.
  • Psoriasis.
  • Artritis rheumatoid.
  • Lupus eritematosus sistemik.
  • Penyakit tiroid.
  • Diabetes tipe 1.

Gejala Vitiligo

Gejala utama yang paling menonjol adalah munculnya bercak-bercak yang awalnya berwarna lebih muda dari kulit normal dan kemudian berubah menjadi putih. Bercak-bercak tersebut biasanya permanen dan lebih rentan terbakar sinar matahari. Walau tidak menyebabkan iritasi atau ruam, bercak-bercak tersebut terkadang terasa gatal.

Bagian tubuh yang rentan terserang vitiligo adalah permukaan yang paling sering terpajan sinar matahari seperti tangan, kaki, wajah, bibir, serta leher. Vitiligo juga dapat menyerang akar rambut dan menyebabkan tumbuhnya uban pada rambut, bulu mata, alis, dan jenggot.

Diagnosis Vitiligo

Seseorang yang mengalami gangguan ini umumnya dapat didiagnosis dengan mudah. Sebab, bercak putih mudah terlihat di kulit. Meski begitu, dokter juga mampu menggunakan lampu wood atau sinar ultraviolet ke kulit. Hal ini dapat membantu untuk membedakan vitiligo dengan kondisi kulit lainnya.

Pengobatan Vitiligo

Penanganan utama pada vitiligo adalah dengan memaksimalkan perlindungan kulit dari sinar matahari. Oleh karena itu, gunakanlah tabir surya dengan SPF30 atau lebih, agar kulit tidak mudah terbakar matahari dan terhindar dari kerusakan.

Kamu juga dapat menggunakan krim kamuflase kulit untuk menyamarkan bercak-bercak vitiligo, alternatif lainnya adalah penggunaan kosmetik seperti losion penggelap kulit.

Dokter cenderung menganjurkan penanganan vitiligo dengan produk perawatan tubuh dan kosmetik secara maksimal sebelum memutuskan langkah penanganan lain. Obat yang digunakan untuk penanganan vitiligo dikonsumsi sesuai dengan anjuran dokter.

Langkah penanganan medis umumnya memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kesehatan dan membutuhkan kesabaran karena membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum merasakan keefektifannya. Langkah penanganan media, di antaranya :

  • Terapi cahaya (fototerapi). Langkah medis ini akan dipilih jika bercak-bercak vitiligo pengidap sudah menyebar luas atau tidak bisa ditangani dengan obat oles. Terapi ini menggunakan cahaya ultraviolet (UV) A atau B untuk mengembalikan warna kulit yang terserang vitiligo. Efek samping terapi ini adalah meningkatnya risiko kanker kulit.
  • Terapi laser. Sama seperti fototerapi, prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan warna kulit pada bercak-bercak vitiligo, tapi hanya efektif untuk vitiligo yang menyerang sebagian kecil kulit tubuh.
  • Operasi cangkok kulit. Kulit sehat dari bagian tubuh yang tidak mengalami vitiligo akan diambil dan digunakan untuk melapisi kulit yang memiliki bercak-bercak vitiligo. Operasi ini dapat dilakukan jika bercak-bercak vitiligo hanya menyerang sebagian kecil tubuh dan tidak mengalami perkembangan.

Apabila tidak ditangani vitiligo akan terus berkembang dan terkadang mengakibatkan beberapa komplikasi, misalnya:

  • Kekurangan melanin akan menyebabkan kulit rentan terhadap pengaruh sinar matahari, sehingga mudah terbakar dan mempertinggi risiko kanker kulit. Kekurangan pigmen pada mata dapat menyebabkan inflamasi pada bagian iris.
  • Penurunan kemampuan pendengaran dikarenakan kurangnya melanin yang berperan dalam fungsi dan struktur telinga bagian dalam. Kondisi ini umumnya terjadi pada kasus vitiligo yang bersifat keturunan.

Pengertian Konseling

Pengertian Konseling

Konseling adalah proses pemberian bantuan melalui diskusi tatap muka untuk seseorang yang mengalami masalah tertentu. Metode ini dilakukan bersama ahli yang disebut konselor dan berfokus untuk memecahkan suatu masalah maupun mempelajari teknik tertentu untuk menangani atau mencari cara untuk menghindari masalah tersebut.

Ada ahli yang berpendapat bahwa konselor adalah aktivitas mengoleksi fakta dan pengalaman dari pasien. Seorang konselor akan berfokus pada permasalahan yang pasien alami.

Selanjutnya, konselor akan memberikan arahan, saran, dan solusi untuk memecahkan masalah yang terjadi. Biasanya, konselor bisa dijumpai pada lingkup sekolah. Namun, ada pula konselor yang ada pada lembaga kursus, pada rumah ibadah, atau membuka jasa praktik pribadi.

Tugas Konselor

Tugas utama para konselor adalah membantu pasien yang datang untuk melakukan konseling, terlebih untuk masalah yang terasa berat. Jika permasalahan ternyata cukup rumit, maka konselor akan memberi rujukan pada pasien untuk menemui psikolog atau psikiater.

Ini artinya, ada kemungkinan yang besar bahwa konselor, psikolog, dan psikiater saling bekerja sama untuk mencari solusi terhadap masalah pasien dan memberikan upaya terbaik terhadap kesembuhan pasien.

Selain itu, seorang konselor juga memiliki tugas berikut:

  • Mendiagnosis anak yang mengalami kesulitan belajar dan mempunyai tingkat prestasi yang masih berada di bawah kemampuan. Tidak hanya itu, konselor juga memiliki tugas untuk mencari tahu apakah ada masalah emosional pada diri anak yang memerlukan tindakan penanganan.
  • Memberikan layanan konseling untuk anak yang memiliki kesulitan mengikuti proses belajar di sekolah.
  • Menawarkan konsultasi kepada guru, orang tua, dan kepala sekolah agar bisa melihat kondisi perkembangan anak.
  • Membuat dan mengembangkan program bimbingan khusus untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada anak.

Kamu juga bisa tahu lebih dalam mengenai tugas konselor dan kemampuan yang mereka harus miliki di artikel berikut: Mengenal Tugas dan Peran Konselor Kesehatan Mental.

Tujuan Konseling

Tujuan dilakukannya konseling adalah membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sosial, dan perilaku.

Konselor dalam hal ini psikolog, menggunakan berbagai strategi untuk membantu seseorang dalam mengelola masalah perilaku, mengatasi stres, mengurangi kecemasan dan kendala yang berkaitan dengan gangguan psikologis. Selain itu, tujuan lain pergi ke konselor adalah:

  • Dapat meningkatkan relasi dengan orang lain.
  • Mencari cara untuk memotivasi diri.
  • Berupaya untuk memahami diri sendiri maupun orang lain.

Sering kali, konsultasi dengan konselor dilakukan ketika usia remaja. Kamu bisa baca artikel Tujuan Bimbingan Konseling untuk Perkembangan Psikologi Remaja untuk mendapatkan informasi tentang bimbingan konseling pada usia remaja.

Manfaat Konseling

Konselor akan membimbing pasien atau memberikan saran atas permasalahan yang tengah terjadi. Selain itu, mereka juga membantu pasien untuk memahami atau mengubah sudut pandang terhadap persoalannya.

Konseling juga bisa mengatasi kesedihan, kecemasan, ketakutan berlebih atau kebiasaan buruk yang terjadi pada pasien. Melalui sesi konseling, psikolog maupun psikiater bisa membantu mengidentifikasi gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar, atau bahkan skizofrenia.

Tak hanya itu, metode ini juga bisa membantu menangani permasalahan yang mencakup hubungan dengan  keluarga, teman, atau pasangan. Bahkan, ibu baru yang mengalami kesulitan dengan menyusui sang buah hati juga bisa menghubungi konselor laktasi untuk mendapatkan bantuan.

Kapan Harus Melakukan Konseling?

Seseorang sebaiknya melakukan konseling ketika mengalami beberapa kondisi berikut ini.

1. Memiliki masalah yang pelik

Masalah yang pelik hingga mengganggu aktivitas sehari-hari bisa membuat seseorang putus asa, ketakutan, cemas sulit tidur, dan kehilangan nafsu makan. Jika masalah yang tengah terjadi sampai memengaruhi aktivitas, kemungkinan kamu perlu mengunjungi konselor.

2. Gagal menyelesaikan masalah 

Ketika kamu merasa stres berat, tetapi kondisinya tak kunjung mereda meski telah mengalihkan pikiran dengan berkeluh kesah dan bercerita dengan teman, berolahraga atau melakukan hobi, maka ini artinya kamu butuh bantuan dari tenaga profesional.

Temui konselor jika kamu sudah berupaya menyelesaikan masalah tetapi tak kunjung berhasil. Sebab, meminta bantuan ke psikolog bukan berarti kamu mengidap gangguan jiwa.

3. Pelampiasan masalah ke hal negatif

Kamu juga butuh menemui konselor atau psikolog jika telah melakukan hal-hal negatif demi melampiaskan masalah. Misalnya, mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan kekerasan, menggunakan obat-obat terlarang, merokok atau makan berlebihan.

4. Mengalami kejadian traumatis

Sebagian besar orang melakukan konseling usai mengalami situasi traumatis. Ini karena peristiwa traumatis umumnya memicu rasa sedih yang tak berkesudahan. Contoh momen traumatis misalnya perceraian, kehilangan pekerjaan, mengalami pelecehan atau kehilangan orang terkasih.

Prosedur Konseling

Ada tiga tahapan dalam proses konseling untuk mendapatkan solusi terhadap masalah yang sedang terjadi, yaitu:

  1. Tahap pertama, berfokus untuk mendefinisikan masalah. Jadi, pasien perlu mengutarakan perasaan, kondisi dan permasalahan yang tengah dihadapinya. 
  2. Tahap kedua, adalah tahap inti atau kerja. Konselor akan mengidentifikasi akar permasalahan dan mencari strategi yang tepat untuk memecahkan kendala tersebut.
  3. Tahap ketiga atau tahap perubahan dan tindakan, konselor memberikan saran dan teknik atau strategi yang paling tepat untuk pasien. Pada tahap ini, pasien diharapkan mampu mengatasi persoalannya melalui solusi dari konselor.

Pengertian Menstruasi

Pengertian Menstruasi

Menstruasi adalah keluarnya darah dari vagina yang terjadi sebagai dampak dari siklus bulanan. Siklus yang menjadi bagian dari proses organ reproduksi wanita dalam mempersiapkan kehamilan ini berlangsung secara alami.

Organ reproduksi wanita akan mempersiapkan kehamilan setiap bulannya. Persiapan ini ditandai dengan terjadinya penebalan pada dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah. Apabila kehamilan tidak terjadi, endometrium akan luruh dan keluar bersama darah melalui vagina. Inilah yang dikenal dengan menstruasi.

Menstruasi pertama bisa terjadi lebih cepat atau lambat. Namun, siklus menstruasi pertama, rata-rata dimulai pada usia 12 tahun atau 2 sampai 3 tahun setelah payudara tumbuh. Siklus menstruasi ini akan terus berlangsung hingga memasuki masa menopause.

Fase / Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi terbagi menjadi empat fase, yaitu:

1. Fase Menstruasi

Fase menstruasi ditandai dengan luruhnya endometrium atau dinding rahim yang berisi pembuluh darah dan cairan lendir. Fase ini dimulai sejak hari pertama menstruasi dan berlangsung selama 4 sampai 6 hari.

2. Fase Folikuler

Memasuki fase folikuler, ovarium akan membentuk folikel yang berisi sel telur yang belum matang. Folikel dan sel telur tersebut akan tumbuh dan merangsang penebalan pada dinding rahim. Fase ini biasanya berlangsung selama 11 sampai 27 hari bergantung pada siklus untuk setiap wanita.

3. Fase Ovulasi

Fase ovulasi terjadi saat ovarium melepas sel telur yang sudah matang dan siap dibuahi oleh sperma di bagian saluran indung telur. Akan tetapi, apabila tidak terjadi pembuahan, sel telur akan melebur dalam waktu 24 jam setelah fase ovulasi. Fase ini biasanya terjadi di hari ke-14 siklus menstruasi.

4. Fase Luteal

Fase luteal ditandai dengan sel telur yang berubah menjadi jaringan yang disebut korpus luteum. Jaringan ini akan mengeluarkan hormon yang membuat dinding rahim menjadi lebih tebal. Namun, apabila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menyusut dan kembali diserap. Selanjutnya, lapisan rahim akan luruh selama menstruasi. Fase luteal terjadi selama 11 sampai 17 hari.

Penyebab Menstruasi Tidak Normal

Normalnya, siklus menstruasi muncul setiap 21 sampai 35 hari dengan lama menstruasi antara 3 hingga 7 hari. Selama fase menstruasi berlangsung, wanita akan mengeluarkan darah dengan volume rata-rata tidak lebih dari 80 mililiter.

Setiap wanita bisa memiliki rentang waktu siklus menstruasi yang berbeda-beda, tetapi ada beberapa wanita yang mengalami kelainan pada siklus menstruasi. Adapun, kelainan yang sering ditemukan seperti jadwal menstruasi tidak teratur dan volume darah yang keluar terlalu banyak.

Terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab siklus menstruasi tidak normal, yaitu:

  • Pemakaian alat kontrasepsi bentuk IUD.
  • Mengonsumsi jenis obat tertentu; Pil KB atau obat antidepresan.
  • Melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat.
  • Mengidap masalah kesehatan tertentu; Hipertiroidisme, hipotiroidisme, atau polycystic ovarian syndrome (PCOS).
  • Sedang hamil atau menyusui.
  • Mengalami stres.
  • Mengidap gangguan rahim seperti miom.
  • Memiliki kebiasaan buruk merokok.

Deskripsi Methylergometrine Maleate

Deskripsi Methylergometrine Maleate

Methylergometrine maleate digunakan setelah melahirkan untuk membantu menghentikan pendarahan dari rahim. Obat ini termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai alkaloid ergot. Obat bekerja dengan meningkatkan laju dan kekuatan kontraksi dan kekakuan otot-otot rahim. Efek ini membantu mengurangi pendarahan.

  • Golongan obat: Obat Alkaloid Ergot.
  • Kategori obat: Obat resep.
  • Indikasi: Mengatasi pendarahan setelah melahirkan.
  • Kategori kehamilan dan menyusui:

Kategori C

Obat digunakan dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin. Penelitian pada hewan uji menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat penelitian langsung terhadap wanita hamil.

  • Bentuk obat: Tablet, cairan, dan sirup.
  • Nama dagang obat: Ergon, Mergot, dan Bledstop.

Manfaat Methylergometrine Maleate

Obat methylergometrine maleate membantu mempercepat pemulihan pada ibu yang mengalami perdarahan setelah melahirkan. Ini termasuk perdarahan berlebih, penurunan pada sel darah merah, dan kondisi lainnya. Obat ini membantu meningkatkan kontraksi pada rahim sehingga perdarahan bisa segera berhenti.

Selain membantu menghentikan perdarahan setelah bersalin, obat ini juga digunakan untuk mengobati perdarahan yang terjadi pada ibu yang mengalami keguguran.

Dosis Methylergometrine Maleate

Berikut dosis obat methylergometrine maleate untuk setiap jenis pengobatan terhadap penyakit:

Pengobatan dan profilaksis perdarahan postpartum dan postabortal

  • Obat diberikan secara intramuskular.
  • Dewasa: dosis diberikan sebanyak 200 mikrogram.
  • Pemberian obat dapat diulang setiap 2-4 jam.
  • Maksimal pemberian adalah sebanyak 5 dosis.

Pengobatan perdarahan postpartum

  • Obat dikonsumsi dengan cara diminum.
  • Dewasa: dosis diberikan sebanyak 200 mikrogram 3-4 kali sehari saat masa nifas selama 2-7 hari.

Cara menggunakan methylergometrine maleate

Cara menggunakan obat methylergometrine maleate yang perlu diperhatikan adalah seperti berikut:

  • Minumlah obat ini melalui mulut dengan maupun tanpa makanan.
  • Obat biasanya dikonsumsi 3 sampai 4 kali sehari hingga 1 minggu setelah melahirkan atau seperti yang dianjurkan langsung oleh dokter.
  • Dosis penggunaan obat didasarkan pada kondisi medis dan respons pasien terhadap perawatan.
  • Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

Perhatian Methylergometrine Maleate

Saat menggunakan obat methylergometrine maleate, berikut hal-hal yang sebaiknya tidak kamu lewatkan:

  • Penahanan plasenta dapat terjadi jika obat diberikan selama tahap 2 atau 3 persalinan sebelum melahirkan plasenta.
  • Hindari penggunaan obat dalam waktu lama.
  • Perhatian penggunaan obat pada pasien dengan kondisi sepsis, mengalami gangguan hati atau ginjal.
  • Perhatian penggunaan obat pada pengidap penyakit ginjal, hati, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, tinggi kolesterol, perokok, penyakit pembuluh darah, atau komplikasi kehamilan.
  • Bagi wanita hamil, sebaiknya hindari konsumsi obat karena bisa membahayakan bayi yang belum lahir.
  • Bagi ibu menyusui, obat ini dapat mengurangi jumlah ASI. Methylergonovine Maleate masuk ke ASI dalam jumlah kecil dan mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan pada bayi menyusui.

Efek Samping Methylergometrine Maleate

Efek samping obat bisa berbeda bergantung pada kondisi medis pasien dan respon pasien terhadap obat. Beberapa efek samping yang umum terjadi yaitu:

  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Pusing.
  • Detak jantung berjalan cepat atau lambat.
  • Sesak napas.
  • Tangan atau kaki dingin.
  • Nyeri atau kemerahan.
  • Pembengkakan lengan atau kaki.
  • Nyeri dada.
  • Perubahan penglihatan.
  • Kebingungan atau kejang.

Interaksi Methylergometrine Maleate

Beritahukan pada dokter apabila sedang menjalani pengobatan atau mengonsumsi obat lainnya. Sebab, methylergometrine maleate bisa memicu interaksi yang tidak diinginkan terhadap obat lainnya, termasuk:

  • Beberapa produk yang dapat berinteraksi dengan obat ini meliputi alkaloid ergot lainnya (Ergotamine atau Dihydroergotamine), obat migrain “triptan” (seperti Eletriptan, Rizatriptan, atau Sumatriptan).
  • Obat-obatan lain dapat memengaruhi pembuangan Methylergonovine maleate dari tubuh dan dapat memengaruhi cara kerjanya. Contohnya termasuk Boceprevir, Cobicistat, Mifepristone, Nefazodone, Telaprevir, antijamur azole (seperti Itraconazole atau Ketoconazole), antibiotik makrolida (seperti Erythromycin atau Clarithromycin), inhibitor protease HIV (seperti Lopinavir atau Ritonavir), serta rifamycins (seperti Rifampin atau Rifabutin).
  • Kemungkinan peningkatan kadar serum dan risiko efek vasokonstriksi berat dengan inhibitor CYP3A4 yang poten (misalnya Eritromisin, Troleandomycin, Klaritromisin, Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir, Delavirdine, Ketoconazole, Itraconazole, atau Voriconazole).

Kontraindikasi Methylergometrine Maleate

Kontraindikasi dari methylergometrine maleate di antaranya:

  • Obat ini tidak efektif dalam pengobatan migrain seperti alkaloid ergot lainnya dan penggunaan tidak dianjurkan.
  • Obat ini tidak diindikasikan untuk induksi atau augmentasi persalinan, untuk menginduksi aborsi, atau dalam kasus aborsi spontan yang terancam karena kecenderungan untuk menghasilkan non-fisiologis, kontraksi tetanik, dan durasi kerjanya lama.
  • Hipertensi, pengidap eklampsia atau sebelumnya hipertensi, penyakit jantung, pintasan venom atrial, stenosis katup mitral, atau penyakit pembuluh darah obliteratif.
  • Jangan gunakan dalam kasus aborsi spontan terancam.
  • Wanita hamil.

Apa Sih Manfaat Olahraga Yang Harus Kamu Ketahui

Apa Sih Manfaat Olahraga Yang Harus Kamu Ketahui

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk dimasukkan sebagai aktivitas harian. Dengan berolahraga secara rutin, ada berbagai manfaat yang bisa kamu rasakan, mulai dari fisik sampai psikis.

Seperti misalnya menjaga berat badan, mencegah penyakit diabetes, stroke, hingga tekanan darah tinggi. Kemudian manfaat lainnya lagi adalah meningkatkan suasana hati, mengatasi gangguan tidur, serta mengembangkan kemampuan bersosialisasi.

Jenis-Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan

Ada berbagai jenis olahraga yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan kesehatan fisik dan mental. Yuk simak berbagai jenis olahraga yang bisa kamu lakukan, baik secara perorangan maupun berkelompok berikut ini..

1. Bulu Tangkis

Bulu tangkis menjadi salah satu jenis olahraga yang menyenangkan. Oleh karena itu, bulu tangkis banyak digemari oleh masyarakat.

Olahraga ini bisa dimainkan dengan minimal dua orang atau beregu. Selain itu, ada banyak manfaat yang bisa kamu rasakan dengan rutin bermain bulutangkis, seperti:

  • Meningkatkan kekuatan otot, khususnya bagian tangan dan kaki.
  • Meningkatkan kecepatan.
  • Menurunkan risiko gangguan jantung.
  • Menurunkan risiko diabetes.
  • Mencegah obesitas.
  • Meningkatkan fokus pada gerakan-gerakan tertentu.

2. Renang

Olahraga renang bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk anak-anak hingga lansia. Bahkan, ibu hamil pun bisa melakukan olahraga ini karena risiko untuk menyebabkan cedera atau gangguan kehamilan sangat kecil.

Selain menyenangkan, renang menjadi salah satu jenis olahraga yang mampu membantu kamu menggerakan seluruh anggota tubuh, mulai dari tangan hingga kaki.

Olahraga ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental, seperti:

  • Menjaga kesehatan jantung.
  • Meningkatkan kekuatan otot.
  • Membantu kamu dalam mengontrol berat badan.
  • Memperbaiki postur tubuh.
  • Menurunkan stres.
  • Meningkatkan fleksibilitas tubuh.

Pastikan kamu memahami teknik berenang dengan baik untuk menghindari berbagai cedera atau kecelakaan saat berenang. Selain itu, kamu juga perlu melakukan pemanasan sebelum memasuki air.

3. Sepak Bola

Sepak bola bukan hanya olahraga yang bisa dimainkan oleh pria. Jenis olahraga ini bisa dimainkan siapa saja, termasuk wanita. Bahkan, anak-anak pun bisa melakukan olahraga ini.

Sepak bola bisa menjadi jenis olahraga yang menyehatkan dan menyenangkan. Ada berbagai manfaat yang bisa dirasakan ketika kamu rutin bermain sepak bola, seperti:

  • Meningkatkan kesehatan jantung.
  • Meningkatkan pergerakan dan fleksibilitas tubuh.
  • Meningkatkan kekuatan otot dan tulang.
  • Meningkatkan kecepatan.
  • Meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi.

Untuk menghindari cedera akibat olahraga, pastikan kamu melakukan pemanasan sebelum bermain sepak bola. Gunakan sepatu yang sesuai untuk olahraga ini dan pastikan kamu menggunakan pakaian yang nyaman.

4. Basket

Umumnya, basket dimainkan oleh lima orang dalam satu tim. Setiap permainan akan dilakukan oleh dua tim. Namun, kamu juga bisa bermain one on one atau three on three dalam permainan basket. Mau tahu lebih banyak mengenai teknik dasar bola basket? Baca selengkapnya di artikel 5 Teknik Dasar dan Manfaat Olahraga Bola Basket.

Ada berbagai manfaat yang bisa kamu rasakan ketika rutin bermain basket, seperti:

  • Meningkatkan kemampuan bergerak.
  • Meningkatkan kecepatan.
  • Meningkatkan kekuatan tulang dan otot.
  • Membuat keseimbangan dan koordinasi tubuh menjadi lebih optimal.
  • Meningkatkan kesehatan jantung.
  • Membantu meningkatkan rasa percaya diri.
  • Menurunkan stres.
  • Meningkatkan kemampuan bersosialiasi.

Pengertian Herpes Zoster

Pengertian Herpes Zoster

Herpes zoster atau cacar api (penyakit dompo) adalah infeksi pada saraf dan kulit di sekitarnya yang penyebabnya oleh virus. Saat terjadi, penyakit ini dapat menyebabkan ruam yang menyakitkan.

Penyakit ini paling sering muncul sebagai satu garis lepuh di sisi kiri atau kanan pada tubuh. Kondisi ini terjadi akibat infeksi virus varisela zoster, yaitu virus yang sama dengan penyebab cacar air.

Virus penyebab penyakit ini dapat menetap di sekitar tulang belakang atau dasar dari tulang tengkorak tubuh, bahkan setelah cacar air sembuh. Setelah bertahun-tahun kemudian, virus dapat kembali aktif sehingga menyebabkan herpes zoster.

Penyebab Herpes Zoster

Kebanyakan orang sudah terkena penyakit cacar air pada masa kanak-kanak. Virus varisela zoster yang menyebabkan cacar air ini dapat menetap dalam dasar tulang tengkorak atau tulang belakang.

Sistem kekebalan tubuh membuat virus tidak aktif atau tertidur. Namun, di kemudian hari, saat cacar air sudah sembuh, virus tersebut dapat kembali aktif dalam hitungan tahun yang menyebabkan herpes zoster.

Penyebab aktifnya kembali virus varisela zoster hingga saat ini belum diketahui pasti. Pada kebanyakan kasus yang terjadi, penyebab herpes zoster adalah sistem kekebalan tubuh yang menurun, sehingga tubuh rentan terkena infeksi.

Perlu kamu ketahui kalau tidak semua orang yang pernah terserang cacar air akan mengalami gangguan ini.

Faktor Risiko Herpes Zoster

Seseorang yang pernah terserang cacar air dapat mengembangkan kondisi ini. Kebanyakan orang mengalami penyakit tersebut saat masih anak-anak.

Gangguan ini rentan terjadi karena belum adanya vaksinasi rutin yang dapat melindungi cacar air. Selain itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena herpes zoster, yaitu:

  • Usia lebih dari 50 tahun, akibat sistem kekebalan tubuh menurun.
  • Stres fisik dan emosional, yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun.
  • Masalah sistem kekebalan tubuh, seperti pada pengidap HIV/AIDS, orang yang menjalani transplantasi organ tubuh, atau kemoterapi.
  • Sedang menjalani pengobatan kanker.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Sementara itu. penelitian terkini menemukan bahwa seseorang dapat mengembangkan herpes zoster beberapa hari atau minggu setelah menerima vaksin COVID-19 jenis vaksin mRNA.

Namun, Para ahli belum mengetahui mengapa vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko herpes zoster. Kemungkinan hal itu bisa terjadi karena perubahan sistem kekebalan yang terjadi setelah mendapatkan vaksin.

Gejala Herpes Zoster

Gejala dari penyakit akibat virus ini biasanya hanya memengaruhi sebagian kecil dari satu sisi tubuh. Seringkali pada pinggang, punggung, atau dada. Beberapa gejala yang dapat muncul, antara lain:

  • Ruam yang timbul pada satu sisi tubuh sesuai dengan saraf yang terinfeksi.
  • Nyeri berupa rasa panas seperti terbakar atau tertusuk benda tajam pada ruam.
  • Ruam kulit berupa luka melepuh berisi air yang gatal dan menyerupai bintil cacar air.
  • Lepuhan akan mengering dan berubah menjadi koreng dalam beberapa hari.
  • Gatal dan mati rasa pada bagian yang terdapat ruam.
  • Dapat disertai demam, nyeri kepala, sensitif terhadap cahaya, dan rasa lelah.
  • Gejala akan mereda setelah 14-28 hari.

Nyeri biasanya termasuk salah satu gejala awal dari herpes zoster. Beberapa orang yang mengalaminya dapat merasakan masalah ini menjadi intens.

Penyakit ini juga bisa tertukar dan pengidapnya anggap sebagai gejala gangguan yang memengaruhi jantung, paru-paru, atau ginjal.

Tahapan Gejala

Kebanyakan kasus herpes zoster bertahan dari 3 sampai 5 minggu. Setelah virus varicella-zoster awalnya aktif kembali, kulit pengidapnya mungkin:

  • Terasa seperti kesemutan atau mati rasa.
  • Kulit terasa terbakar.
  • Gatal.

Dalam waktu sekitar 5 hari, pengidapnya mungkin melihat ruam merah pada area yang kerap terserang kondisi. Kemudian, sekelompok kecil lepuh berisi cairan dapat muncul beberapa hari setelahnya pada area yang sama.

Pengidapnya juga mungkin mengalami gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, atau kelelahan.

Selama sekitar 10 hari berikutnya, lepuh akan mengering dan membentuk koreng. Keropeng akan hilang setelah beberapa minggu.

Setelah koreng hilang, beberapa orang terus mengalami rasa sakit. Adapun kondisi ini memiliki nama medis neuralgia postherpetik.

Diagnosis

Dokter dapat mendiagnosis herpes zoster atau cacar api melalui wawancara  riwayat riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik terhadap ruam yang muncul pada kulit pasien.

Sementara itu, pada kasus herpes zoster yang menimbulkan gejala nyeri tetapi tidak menyebabkan ruam, dokter akan melakukan tes laboratorium guna mendukung diagnosis.

Berikut adalah sejumlah pemeriksaan yang dapat dokter lakukan:

  • Tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi DNA virus Varicella Zoster pada sampel kulit. Adapun tes ini adalah pemeriksaan yang paling berguna untuk memastikan kasus dugaan herpes zoster yang terjadi tanpa ruam.
  • Tes serologi. Tes serologi bertujuan untuk mendeteksi peningkatan antibodi IgM dan IgG dalam darah.

Pengertian Perdarahan Postpartum

Pengertian Perdarahan Postpartum

Perdarahan postpartum atau perdarahan pasca persalinan adalah keluarnya darah dari jalan lahir segera setelah melahirkan. Perdarahan setelah melahirkan dengan jumlah wajar merupakan hal yang normal terjadi dan hal ini disebut lochea atau nifas.

Namun, kondisi ini bisa menjadi kondisi yang perlu dikhawatirkan ketika darah yang keluar sangat banyak melebihi 500 cc dalam 24 jam setelah melahirkan.

Penyebab Perdarahan Postpartum

Penyebab perdarahan postpartum secara umum dibagi menjadi empat penyebab, yaitu:

  • Tonus/Kekuatan Otot

Keadaan ketika uterus tidak dapat berkontraksi atau disebut atonia uteri yang menyebabkan darah yang keluar dari uterus tidak dapat berhenti secara alamiah. Ini bisa memicu volume darah yang keluar semakin banyak sehingga harus segera mendapatkan penanganan.

  • Trauma/Cedera

Bisa terjadi karena adanya robekan jalan lahir karena bayi terlalu besar, atau karena penggunaan obat pacu persalinan yang tidak sesuai dengan aturan dapat menyebabkan kontraksi terlalu kuat sehingga robeknya jalan lahir.

  • Keberadaan Jaringan

Sisa jaringan plasenta yang masih menempel pada uterus dapat menyebabkan sumber perdarahan dari jalan lahir.

  • Faktor Pembekuan Darah

Perdarahan yang sangat banyak dapat menyebabkan hilangnya faktor-faktor yang dibutuhkan darah untuk membantu penutupan luka. Selain itu, pengidap hemofilia, yaitu ketika darah sukar membeku, juga bisa menyebabkan kelainan perdarahan pasca melahirkan.

Faktor Risiko Perdarahan Postpartum

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kejadian kondisi ini, yaitu:

  • Persalinan yang berlangsung sangat lama.

  • Kehamilan kembar.

  • Episiotomi (tindakan membuka jalan lahir dengan memberikan potongan di sekitar jalan lahir).

  • Bayi lahir dengan bobot lebih dari 4000 gr.

  • Riwayat perdarahan sebelumnya.

  • Anemia saat hamil.

  • Usia kehamilan terlalu tua (lebih dari 38 tahun).

Gejala Perdarahan Postpartum

Ada beberapa gejala yang umum terjadi pada kondisi perdarahan ini. Gejala yang timbul bisa berupa perdarahan dari jalan lahir yang keluar segera setelah persalinan. Selain itu, di dalam darah yang keluar biasanya mengandung beberapa bagian dari jaringan otot uterus, mukus atau lendir, dan sel darah putih.

Pada keadaan normal, darah yang keluar kurang dari 500 cc, namun pada keadaan perdarahan postpartum, volume darah yang keluar melebihi 500 cc. Beberapa gejala lain yang mengiringi perdarahan postpartum adalah:

  • Darah berwarna merah segar.

  • Nyeri pada perut bawah.

  • Demam.

  • Pernapasan cepat.

  • Keringat dingin.

  • Penurunan kesadaran, mengantuk atau pingsan.

Diagnosis Perdarahan Postpartum

Diagnosis perdarahan postpartum dilakukan oleh dokter dengan melihat gejala klinis dari pasien. Dokter menentukan diagnosis perdarahan postpartum jika menemukan perdarahan lebih dari 500 cc dalam 24 jam pasca persalinan.

Untuk mencari penyebab perdarahan, dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan oleh dokter meliputi:

  • USG

Untuk melihat bagian dalam uterus apakah ada sisa plasenta yang tertinggal

  • Pemeriksaan faktor pembekuan

Untuk melihat adanya kelainan pembekuan atau tidak.

Pengobatan Perdarahan Postpartum

Pada keadaan akut, yaitu ketika kehilangan darah sangat banyak, tindakan pertama yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan cairan pengganti melalui infus. Selanjutnya, pengobatan dilakukan dengan memperbaiki penyebab dari perdarahan postpartum, seperti:

  • Pemberian obat-obatan untuk memperkuat kontraksi uterus, seperti oksitosin.
  • Melakukan tindakan kuret apabila terdapat sisa jaringan plasenta yang tertinggal di dalam uterus.
  • Pemberian transfusi darah dan komponen darah apabila terdapat perdarahan masif pada pengidap.

Komplikasi Perdarahan Postpartum

Komplikasi potensial dari perdarahan postpartum adalah kehilangan darah berlebihan yang dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti peningkatan denyut jantung, pernapasan cepat dan penurunan aliran darah. Gejala-gejala ini dapat membatasi aliran darah ke hati, otak, jantung atau ginjal dan menyebabkan syok.

Pencegahan Perdarahan Postpartum

Perdarahan postpartum bisa terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, tindakan pencegahan aktif harus segera dilakukan untuk mencegah terjadinya perdarahan postpartum. Beberapa strategi yang dapat dilakukan meliputi:

  • Identifikasi dan koreksi anemia pada ibu hamil sebelum persalinan.

  • Pemeriksaan tanda vital sebelum persalinan juga penting untuk mengidentifikasi kemungkinan perdarahan yang  terjadi.

  • Untuk petugas kesehatan, manajemen aktif saat persalinan dan tindakan persalinan yang menghindarkan dari terjadinya perdarahan pascapersalinan.

Apa Itu Deskripsi Ceftriaxone

Apa Itu Deskripsi Ceftriaxone

Ceftriaxone adalah obat yang bisa kamu gunakan untuk mengobati infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh. Obat ini termasuk golongan obat yang banyak orang kenal sebagai antibiotik sefalosporin. Cara kerjanya adalah dengan membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhannya. Ceftriaxone tersedia dalam bentuk suntikan dan hanya bisa kamu dapatkan dengan resep dokter.

Manfaat Ceftriaxone

Injeksi Ceftriaxone bermanfaat untuk mengobati infeksi yang terjadi akibat bakteri, seperti:

  • Gonore: infeksi menular seksual.
  • Penyakit radang panggul: infeksi pada organ reproduksi wanita yang bisa menyebabkan kemandulan.
  • Meningitis, infeksi pada selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
  • Infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, telinga, kulit, saluran kemih, darah, tulang, sendi, dan perut.

Selain itu, jenis antibiotik ini juga terkadang dokter berikan sebelum jenis operasi tertentu untuk mencegah infeksi yang mungkin berkembang setelah operasi. Namun, perlu kamu catat, ceftriaxone tidak bisa kamu gunakan untuk mengobati pilek, flu, atau infeksi virus lainnya. Agar lebih jelas, kamu bisa baca Ini Jenis-Jenis Penyakit yang Memerlukan Antibiotik.

Dosis Ceftriaxone

Ceftriaxone bisa dokter berikan melalui suntikan ke otot (intramuskular) atau pembuluh darah (intravena) oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Dosisnya bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi yang ingin kamu obati.

Berikut dosis ceftriaxone:

Untuk mengatasi infeksi bakteri:

  • Dewasa: 1000-2000 miligram (mg) per hari. Pada kasus infeksi berat, dosis bisa kamu tingkatkan menjadi 4000 mg, 1-2 kali sehari.
  • Anak-anak usia 15 hari hingga 12 tahun: 50-80 mg/kgBB per hari. Dosis maksimal 4000 mg per hari.
  • Anak-anak di bawah usia 15 hari: 20-50 mg/kgBB, 1 kali sehari  yang bisa kamu berikan melalui infus selama 60 menit.

Untuk mengatasi gonore tanpa komplikasi

  • Dewasa: 250-500 mg sebagai dosis tunggal dengan suntikan ke otot.

Untuk mengatasi meningitis

  • Dewasa: 2000 mg per 12 jam melalui infus selama 7-14 hari.
  • Anak-anak: 100 mg/kgBB per hari, 1-2 dosis, melalui suntikan ke otot atau pembuluh darah selama 7-14 hari.

Untuk mencegah infeksi luka operasi

  • Dewasa: 1000-2000 mg bisa kamu dapatkan melalui suntikan IV 1/2-2 jam sebelum operasi.
  • Anak-anak usia 15 hari hingga 12 tahun dengan berat badan <50 kg: 50-80 mg/kgBB melalui IV selama 30 menit.
  • Anak-anak di bawah usia 15 hari: 20-50 mg/kgBB melalui infus selama 60 menit.

Selain itu, untuk mengetahui mana jenis antibiotik yang lebih efektif, coba baca Antibiotik dengan Injeksi Lebih Efektif dari Oral, Benarkah.

Cara Penggunaan Ceftriaxone

Injeksi ceftriaxone hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan ketat. Dokter akan menentukan cara dan kapan obat tersebut diberikan pada pengidap sesuai dengan kondisi pengidap.

Selama menggunakan obat antibiotik ini, pengidap perlu untuk banyak minum air putih agar kesehatan ginjal tetap terjaga.

Perhatian Penggunaan Ceftriaxone

Sebelum menggunakan ceftriaxone, berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan:

  • Beri tahu dokter dan apoteker bila kamu memiliki alergi terhadap ceftriaxone, antibiotik karbapenem, dan antibiotik sefalosporin lainnya, seperti  cefaclor, cefadroxil, cefazolin, cefdinir, cefditoren, dan lain-lain. Kamu juga perlu memberitahu dokter bila kamu alergi terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam ceftriaxone.
  • Beri tahu dokter dan apoteker tentang semua obat resep, non resep, vitamin, dan produk herbal yang sedang atau akan kamu konsumsi.
  • Informasikan juga pada dokter bila kamu pernah mengalami alergi apa pun, masalah dengan sistem pencernaan, terutama kolitis (radang usus besar), malnutrisi (kamu tidak makan atau tidak bisa mencerna nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik), masalah dengan kadar vitamin K, atau penyakit ginjal atau hati.
  • Informasikan pada dokter bila kamu sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.

Efek Samping yang Mungkin Terjadi

Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah penggunaan ceftriaxone, antara lain:

  • Bengkak, kemerahan, dan rasa nyeri di tempat injeksi.
  • Demam.
  • Panas dingin.
  • Diare.
  • Batuk.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Sakit tenggorokan.
  • Luka atau sariawan di bibir atau di mulut.
  • Perdarahan atau memar yang tidak biasa.
  • Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa.

Efek samping yang lebih serius juga bisa terjadi. Segera beritahu dokter bila kamu mengalami efek samping berikut:

  • Ruam.
  • Tinja berdarah atau berair, disertai kram perut atau demam.
  • Nyeri perut.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri dada.
  • Tanda-tanda masalah ginjal, seperti buang air kecil berkurang, urine merah mudah atau berdarah, nyeri atau sering buang air kecil.
  • Kembalinya demam, sakit tenggorokan, menggigil atau tanda-tanda infeksi lainnya.
  • Kesulitan menelan atau bernapas.
  • Pembengkakan tenggorokan atau lidah.
  • Kejang.

Apa Itu Pengertian Milia

Apa Itu Pengertian Milia

Milia adalah kista yang termasuk dalam kista epidermoid berwarna putih. Biasanya, milia muncul pada area pipi dan hidung dan berkelompok. Jika hanya satu, kista ini disebut dengan milium.

Milia muncul ketika keratin yang terjebak pada permukaan kulit bagian bawah. Keratin sendiri merupakan sejenis protein kuat yang umumnya terdapat pada jaringan kulit, rambut, dan sel pada kuku. Milia bisa terjadi pada semua orang dari berbagai usia, tetapi paling rentan terjadi pada bayi baru lahir.

Umumnya, milia tidak berbahaya dan bisa hilang tanpa harus melakukan penanganan tertentu. Meski begitu, beberapa kasus milia tetap membutuhkan perawatan karena dianggap mengganggu bagi orang yang mengalaminya.

Jenis Milia

Jenis milia dibagi berdasarkan usia ketika kista muncul atau penyebab yang mendasarinya. Jenis milia juga dibedakan menjadi milia primer dan sekunder. Milia primer muncul dari keratin yang terjebak secara langsung dan banyak dijumpai pada orang dewasa maupun bayi yang baru dilahirkan.

Sementara itu, milia sekunder biasanya muncul karena adanya suatu kondisi yang menyebabkan saluran yang mengarah pada permukaan kulit mengalami penyumbatan. Ini sering terjadi pada orang-orang yang mengalami cedera, memiliki luka lepuh, atau luka bakar pada kulit.

Secara umum, jenis-jenis milia antara lain:

  • Milia neonatus yang dianggap sebagai milia primer. Jenis milia ini banyak terjadi pada bayi yang baru dilahirkan, tetapi biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Kista biasanya muncul pada area kulit kepala, wajah, atau tubuh bagian atas.
  • Milia primer yang banyak dialami oleh anak-anak dan orang dewasa. Biasanya, milia akan muncul pada area dekat kelopak mata, dahi, atau alat kelamin. Milia jenis ini bisa hilang dalam waktu beberapa minggu atau bisa bertahan hingga beberapa bulan.
  • Milia en plaque yang kerap dikaitkan dengan kelainan kulit genetik atau masalah autoimun, seperti lichen planus atau discoid lupus. Jenis milia ini bisa muncul pada pipi, telinga, kelopak mata, dan rahang serta paling sering dijumpai pada wanita berusia paruh baya.
  • Multiple eruptive milia yang bisa muncul pada lengan atas, wajah, dan bagian dada. Jenis milia ini kerap disertai dengan rasa gatal.

Penyebab Milia

Penyebab milia yang terjadi pada bayi tentu berbeda dengan penyebab milia yang muncul pada orang dewasa. Hingga kini, belum diketahui apa yang menjadi penyebab milia yang dialami bayi baru lahir. Kondisi ini kerap disalahartikan sebagai jerawat bayi yang terjadi karena efek hormon dari ibu. Meski demikian, milia sebenarnya tidak sama dengan jerawat bayi.

Sebab, milia tidak memicu terjadinya peradangan atau pembengkakan pada area kulit yang mengalaminya. Biasanya, bayi yang lahir dengan milia juga rentan mengalami jerawat bayi, sedangkan jerawat bayi sendiri tidak muncul sampai dua hingga empat minggu setelah lahir.

Sementara itu, penyebab milia yang terjadi pada anak yang lebih besar dan orang dewasa sering dihubungkan dengan kerusakan yang terjadi pada kulit. Beberapa di antaranya:

  • Lepuhan pada kulit yang terjadi karena berbagai masalah kesehatan. Misalnya mengalami porfiria cutanea tarda, epidermolisis bulosa, atau pemfigoid sikatrik.
  • Lepuhan pada kulit yang terjadi karena racun, misalnya terkena paparan poison ivy.
  • Memiliki luka bakar atau terkena paparan cahaya matahari dalam waktu lama.
  • Pemakaian krim steroid untuk jangka yang lama.
  • Pernah melakukan prosedur pelapisan laser atau dermabrasi untuk memperbaiki lapisan kulit.

Selain itu, milia juga dapat terjadi karena kulit yang kehilangan kemampuan alaminya untuk proses pengelupasan. Biasanya ini terjadi sebagai dampak dari bertambahnya usia seseorang.

Faktor Risiko Milia

Milia memang bisa terjadi pada semua orang. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami milia, yaitu:

  • Memakai produk kecantikan atau perawatan yang tidak sesuai dengan jenis kulit.
  • Tidak mendapatkan cukup istirahat.
  • Memakai produk kosmetik yang mengakibatkan pori-pori kulit tersumbat.
  • Memiliki masalah kulit seperti rosacea, eksim, atau ketombe.

Gejala Milia

Sekilas milia akan tampak seperti benjolan berwarna putih pada area hidung, dagu, atau pipi. Namun, benjolan milia juga bisa muncul pada beberapa bagian tubuh lainnya, termasuk alat kelamin.

Kondisi yang mirip yang dikenal dengan Epstein pearls ditandai dengan munculnya benjolan milia pada bagian langit-langit mulut dan gusi. Epstein pearls menjadi kondisi yang sangat umum ditemui pada bayi baru lahir.

Sebenarnya, milia bukan menjadi masalah kesehatan yang membahayakan. Sebab kondisi ini tidak diikuti dengan peradangan atau rasa gatal pada area tubuh yang mengalaminya. Beberapa perburukan gejala seperti rasa nyeri, gatal, atau peradangan bisa jadi tanda masalah kesehatan kulit lainnya, seperti jerawat.

Diagnosis Milia

Guna mendapatkan diagnosis yang lebih akurat, dokter akan melakukan pemeriksaan pada permukaan kulit yang terdapat benjolan milia. Diagnosis dilakukan berdasarkan pengamatan dokter dari tampilan kista.

Jika memang diperlukan, dokter akan melakukan pengambilan sampel jaringan atau biopsi kulit untuk melakukan pemeriksaan secara lebih mendetail di laboratorium. Meski begitu, biopsi biasanya hanya dibutuhkan untuk kondisi milia yang langka.

Pengobatan Milia

Sebenarnya milia bisa membaik bahkan menghilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu atau bulan. Namun, sebaiknya kamu tidak melakukan tindakan penanganan mandiri di rumah seperti mengeluarkan milia dengan memencetnya.

Sebab, hal tersebut bisa membuat kulit mengalami iritasi yang berujung pada komplikasi serius. Contohnya seperti munculnya jaringan parut atau kulit mengalami infeksi. Apabila kamu merasa terganggu dan tidak nyaman dengan munculnya milia, kamu bisa menggunakan beberapa produk perawatan kulit wajah, seperti produk eksfoliasi yang mengandung asam salisilat, retinoid, atau asam alfa hidroksi yang bisa membantu mengangkat sel kulit mati.

Perlu diperhatikan bahwa kulit bayi masih sangat sensitif untuk beberapa produk losion, kosmetik, atau minyak. Jadi, cara mengatasi milia pada bayi bisa dilakukan dengan mencuci muka bayi menggunakan air hangat dan sabun khusus bayi setiap hari. Lalu, pastikan kulitnya kering.

Pencegahan Milia

Sayangnya tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya milia primer. Meski demikian, kamu bisa memberikan perlindungan ekstra pada kulit untuk mencegah terjadinya milia sekunder.

Misalnya, menggunakan tabir surya untuk mencegah kulit terkena paparan sinar matahari berlebihan atau menggunakan produk kosmetik maupun perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit. Melakukan eksfoliasi kulit secara rutin untuk membantu mengangkat sel kulit mati juga bisa dilakukan untuk mencegah milia.

Apa Tentang Hal Deskripsi Alprazolam

Apa Tentang Hal Deskripsi Alprazolam

Alprazolam adalah obat golongan benzodiazepin. Obat ini biasanya digunakan sebagai pengobatan untuk mengatasi gejala gangguan kecemasan dan gangguan panik.

Dosis obat ini bisa berbeda-beda tergantung kondisi dan usia. Jadi, obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Penting untuk tidak menggunakan obat ini sembarangan, karena ada risiko efek samping yang perlu diwaspadai.

Manfaat Alprazolam

Mekanisme kerja alprazolam sebenarnya tidak jelas. Namun, obat ini dianggap memperlambat sistem saraf pusat. Sistem ini terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Ini mengontrol aktivitas di seluruh tubuh.

Memperlambat sistem saraf pusat dapat membantu mengobati atau mencegah gejala kecemasan atau gangguan panik tertentu. Oleh karena itu, alprazolam memiliki manfaat untuk mengobati:

  1. Gangguan Kecemasan Umum (GAD) 

Orang dengan kondisi ini memiliki kekhawatiran yang tidak terkendali tentang situasi umum. Mereka mungkin memiliki gejala seperti merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi atau tidak mampu menenangkan diri.

  1. Gejala Kecemasan

Gejala kecemasan bervariasi, tetapi umumnya meliputi kesulitan berkonsentrasi, gelisah, dan masalah tidur, antara lain. Alprazolam dapat digunakan dalam jangka pendek untuk mengobati gejala kecemasan.

  1. Gangguan Panik 

Seseorang dengan gangguan panik mengalami serangan panik yang berulang dan tidak terduga. Serangan panik melibatkan perasaan takut yang tiba-tiba dan intens. Ini dapat menyebabkan gejala fisik seperti kesulitan bernapas, detak jantung cepat atau berpacu, dan berkeringat.

Untuk setiap penggunaan ini, alprazolam hanya diresepkan untuk orang dewasa. Obat ini belum pernah diteliti keamanannya pada anak-anak di bawah usia 17 tahun.

Alprazolam juga terkadang digunakan di luar label untuk kondisi lain. Dengan penggunaan di luar label, obat diresepkan untuk kondisi yang tidak disetujui untuk diobati. Bicarakan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Dosis Alprazolam

Dosis alprazolam bisa berbeda-beda tergantung kondisi yang dialami dan bentuk sediaan yang digunakan. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis obat ini.

Namun, secara umum, untuk mengobati gangguan kecemasan untuk tablet dan tablet cepat larut, dosisnya adalah:

  • Dewasa: Dosis 0,25 –0,5 mg, diminum 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan tiap 3–4 hari hingga mencapai dosis 3–4 mg per hari. Lama pengobatan tidak boleh lebih dari 12 minggu.
  • Lansia: Dosis 0,25 mg, diminum 2–3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap berdasarkan kondisi.

Sementara itu, untuk mengobati gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia, dosisnya adalah:

  1. Bentuk Sediaan Tablet dan Tablet Cepat Larut
  • Dewasa: Dosis awal 0,5 mg, diminum 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan maksimal sebanyak 1 mg per hari tiap 3–4 hari. Dosis maksimal 10 mg per hari.
  • Lansia: Dosis awal 0,25 mg, diminum 2–3 kali sehari. Bila perlu, dosis dapat ditingkatkan berdasarkan kondisi.
  1. Bentuk Sediaan Tablet Lepas Lambat
  • Dewasa: Dosis awal 0,5–1 mg, diminum 1 kali sehari. Bila perlu, dosis dapat ditingkatkan maksimal sebanyak 1 mg per hari tiap 3–4 hari.
  • Lansia: Dosis awal 0,5 mg, diminum 1 kali sehari. Bila perlu, dosis dapat ditingkatkan berdasarkan kondisi.

Cara Penggunaan Alprazolam

Gunakan alprazolam persis seperti yang diarahkan pada label, atau seperti yang ditentukan oleh dokter. Jangan gunakan dalam jumlah yang lebih besar, lebih kecil atau lebih lama dari yang direkomendasikan.

Jangan pernah membagikan obat ini dengan orang lain, terutama seseorang dengan riwayat penyalahgunaan atau kecanduan narkoba. Simpan obat di tempat yang tidak bisa dijangkau orang lain.

Ukur obat cair dengan alat ukur yang disediakan (bukan sendok dapur). Telan seluruh tablet extended-release dan jangan menghancurkan, mengunyah, atau menghancurkannya.

Perhatian Penggunaan Alprazolam

Sebelum mengonsumsi alprazolam, beri tahu dokter atau apoteker jika alergi terhadap obat ini atau ke benzodiazepin lainnya (seperti diazepam, lorazepam).

Selain itu, beri tahu juga pada dokter atau apoteker mengenai riwayat kesehatan kamu, terutama:

  • Masalah paru-paru/pernapasan yang parah.
  • Penyakit hati.
  • Penyakit ginjal.
  • Riwayat pribadi atau keluarga dari gangguan penggunaan zat.
  • Glaukoma.

Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Ini dapat membahayakan bayi yang belum lahir. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter.

Obat ini masuk ke dalam ASI dan mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan pada bayi menyusui. Menyusui saat menggunakan obat ini tidak dianjurkan. Konsultasikan dengan dokter sebelum menyusui.

Efek Samping Alprazolam

Efek samping umum alprazolam mungkin termasuk rasa kantuk atau merasa pusing. Mengantuk atau pusing bisa bertahan lebih lama pada orang dewasa yang lebih tua (lansia). Berhati-hatilah untuk menghindari jatuh atau cedera yang tidak disengaja.

Alprazolam dapat memperlambat atau menghentikan pernapasan, terutama jika baru saja menggunakan obat opioid atau alkohol. Segera cari pertolongan medis darurat jika mengalami pernapasan lambat dengan jeda yang lama, bibir berwarna biru, atau jika kamu sulit untuk bangun.

Hubungi dokter segera jika memiliki:

  • Pernapasan lemah atau dangkal.
  • Perasaan pusing, seperti akan pingsan.
  • Kejang.
  • Halusinasi, perilaku pengambilan risiko.
  • Peningkatan energi, penurunan kebutuhan untuk tidur.
  • Pikiran berpacu, gelisah atau banyak bicara.
  • Penglihatan ganda.
  • Penyakit kuning (menguningnya kulit atau mata).

Dapatkan bantuan medis darurat jika memiliki tanda-tanda reaksi alergi terhadap alprazolam, seperti:

  • Gatal-gatal.
  • Sulit bernapas.
  • Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Interaksi Alprazolam

Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan alprazolam adalah kava dan sodium oxybate. Obat lain dapat memengaruhi pengeluaran alprazolam dari tubuh, yang dapat memengaruhi cara kerja alprazolam, adalah:

  • Antijamur azole (seperti itraconazole, ketoconazole).
  • Simetidin.
  • Antidepresan tertentu (seperti fluoxetine, fluvoxamine, nefazodone).
  • Obat untuk mengobati hiv (delavirdine, protease inhibitor seperti indinavir).
  • Antibiotik makrolida (seperti eritromisin).
  • Rifamycins (seperti rifabutin).

Risiko efek samping yang serius dapat meningkat jika obat ini dikonsumsi dengan produk lain yang juga dapat menyebabkan kantuk atau masalah pernapasan.

Apa yang Dimaksud Olahraga?

Apa yang Dimaksud Olahraga?

Olahraga adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan baik dalam bentuk kompetitif atau juga santai. Olahraga pada umumnya bertujuan untuk memelihara atau meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik sambil memberikan efek relaksasi ke orang yang melakukan olahraga dan hiburan ke orang yang menonton.

Macam-Macam Olahraga Apa Saja?

Dewasa ini, ada berbagai macam olahraga yang dapat kamu lakukan, tergantung pada minat dan kebutuhan individu. Namun, berikut adalah beberapa contoh olahraga yang umum dilakukan:

  • Lari. Melakukan lari adalah olahraga kardiovaskular yang efektif untuk meningkatkan daya tahan dan kebugaran jantung. Anda dapat melakukan lari di luar ruangan atau di treadmill.
  • Bersepeda. Bersepeda baik dilakukan di luar ruangan atau di gym dengan menggunakan sepeda statis. Olahraga ini membantu meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan melatih sistem kardiovaskular.
  • Renang. Renang merupakan olahraga yang menggerakkan seluruh tubuh, sehingga melatih kekuatan otot dan daya tahan. Olahraga ini juga bersifat rendah dampak dan cocok untuk semua usia.
  • Yoga. Yoga merupakan gabungan antara gerakan tubuh, pernapasan, dan meditasi. Olahraga ini membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan inti, keseimbangan, dan relaksasi.
  • Angkat Beban. Angkat beban atau kegiatan kekuatan melibatkan penggunaan beban atau beban tubuh untuk melatih dan menguatkan otot. Ini membantu meningkatkan kekuatan, kepadatan tulang, dan metabolisme.
  • Aerobik. Aerobik adalah latihan yang melibatkan gerakan kardiovaskular berulang dengan intensitas tinggi. Ini membantu meningkatkan kebugaran jantung, pembakaran kalori, dan kekuatan otot.

Ini hanya beberapa contoh olahraga yang populer, tetapi masih ada banyak jenis olahraga lainnya seperti basket, bulu tangkis, senam dan banyak lagi.

Apa Pentingnya Olahraga untuk Tubuh Kita?

Olahraga menyimpan berbagai keistimewaan bagi tubuh jika kamu rutin melakukan aktivitas ini.  Lantas, apa manfaat olahraga yang dapat kamu peroleh jika rutin melakukannya?

1. Menjauhkan dari berbagai penyakit

Menurut studi yang terbit dalam Wiley Journal, olahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit. Ketika berolahraga, tubuh akan lebih bebas bergerak. Ini akan memicu proses metabolisme dan sirkulasi darah menjadi lebih lancar. Hasilnya tubuh lebih sehat dan kuat, serta tidak mudah terserang penyakit.

Tidak hanya mencegah penyakit pada umumnya, tubuh yang aktif dapat mencegah dari risiko penyakit kronis. Aktivitas fisik dapat menurunkan percepatan penuaan biologis, meningkatkan kebugaran, serta mencegah sindrom metabolik, obesitas, dan resistensi insulin.

2. Memperbaiki postur tubuh

Berolahraga membuat semua bagian tubuh kamu bergerak, sehingga bisa meningkatkan fleksibilitas. Otot tubuh juga menjadi lebih elastis dan tidak kaku. Bagi anak-anak, olahraga amat penting untuk menunjang perkembangan postur tubuhnya.

Anak yang rutin berolahraga sejak kecil akan memiliki postur tubuh yang tegap dan tidak bungkuk saat berjalan. Fakta kesehatan yang termuat dalam Journal of Physical Therapy Science, menyebutkan bahwa postur tubuh yang tepat dapat menurunkan risiko nyeri punggung, bahu, dan  sakit persendian.

3. Merangsang pertumbuhan ideal

Saat tubuh digunakan untuk beraktivitas, kalori yang ada di dalamnya akan terbakar lebih optimal. Kalori akan tubuh akan proses menjadi energi secara keseluruhan, tanpa ada yang tersisa dan berpotensi menimbulkan tumpukan lemak tubuh.

Tubuh juga akan mendapatkan suplai nutrisi yang cukup untuk melancarkan proses pertumbuhan dan perkembangan secara ideal.

4. Meningkatkan daya pikir

Selain bermanfaat bagi kesehatan fisik, olahraga teratur juga memiliki peran yang baik untuk meningkatkan daya pikir terutama pada anak-anak. Aktivitas fisik yang kamu lakukan secara rutin dapat membuat otak lebih tercukupi asupan gizinya.

Alhasil, otak bisa mengalami perkembangan secara berkala yang membantu proses belajar  Si Kecil lebih maksimal. Mau tahu lebih jelas mengenai manfaat olahraga untuk kesehatan otak? Simak artikel 9 Manfaat Olahraga untuk Kesehatan Otak ini ya!

5. Meningkatkan nafsu makan dan sistem pencernaan optimal

Gerakan olahraga dapat merangsang organ pencernaan juga aktif bergerak. Organ pencernaan akan bekerja lebih optimal untuk menyediakan energi yang tubuh perlukan.

6. Mencegah risiko cedera

Tubuh yang aktif akan mencegah kamu dari risiko cedera saat melakukan aktivitas tertentu. Ketika tubuh sudah terbiasa dengan olahraga, fleksibilitas dan ketahanan ototmu akan terlatih. Mengangkat beban berat atau tiba-tiba melakukan gerakan yang spesifik tidak akan menjadi masalah buatmu.

7. Memperlancar peredaran darah

Berolahraga juga dapat membuat aliran darah menjadi lebih lancar dan suplai oksigen dapat tersebar dengan baik ke seluruh tubuh. Hal ini juga akan meningkatkan performa dalam aktivitas sehari-hari.

8. Menjaga kesehatan tulang dan persendian

Olahraga bisa menjaga kesehatan tulang dan persendian. Aktivitas fisik mampu meningkatkan produksi cairan dalam persendian sehingga bermanfaat untuk melumasi persendian. Kondisi ini membuat sendi-sendi lebih licin dan fleksibel.

9. Membantu menjaga kesehatan kulit

Kulit kamu bisa terpengaruh oleh jumlah stres oksidatif yang muncul akibat antioksidan tubuh tidak bisa sepenuhnya memperbaiki kerusakan radikal bebas pada sel. Kondisi ini bisa merusak struktur internal dan merusak kulit.

Dengan rutin berolahraga, produksi antioksidan alami dalam tubuh akan meningkat.  Kondisi ini dapat membantu melindungi sel, menstimulasi aliran darah dan menginduksi adaptasi sel kulit yang bisa membantu menunda penuaan kulit.

10. Menurunkan risiko mengalami penyakit

Orang yang rutin berolahraga tubuhnya lebih sehat dan bugar. Kebugaran ini membuatnya tidak gampang terkena penyakit karena memiliki daya tahan tubuh kuat. Jarang berolahraga juga memperbesar kemungkinan obesitas yang dapat membuat seseorang rentan mengalami penyakit gula dan penyakit kardiovaskular.

Apa Itu Trigliserida

Apa Itu Trigliserida

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang mengalir di dalam darah. Zat tersebut berfungsi menyimpan kalori dan menyediakan energi untuk tubuh. Makanan yang kamu konsumsi adalah sumber utama terbentuknya lemak ini.

Lemak ini sering disamakan dengan kolesterol, padahal keduanya jenis yang berbeda. Kolesterol berasal dari metabolisme lemak dan berfungsi membangun jaringan dan sel, serta membentuk berbagai hormon.

Meski berbeda, keduanya sama-sama tidak larut dalam darah. Dibutuhkan protein supaya kedua jenis lemak ini mengalir ke seluruh bagian tubuh.

Penyebab Kadar Trigliserida Tinggi

Tubuh membutuhkan jenis lemak ini dalam jumlah yang cukup. Kadar yang berlebihan dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Tingginya kadar bisa disebabkan oleh penyakit genetik, pemakaian obat-obatan tertentu, mengidap kondisi medis hingga gaya hidup yang tidak sehat.

Faktor Risiko Trigliserida Tinggi

Peningkatan kadar trigliserida bisa dipicu oleh berbagai faktor. Beberapa diantaranya disebabkan oleh kondisi ini:

  • Kelebihan karbohidrat dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu ketika sel-sel tubuh tidak bisa menggunakan gula darah dengan baik. Akibatnya, hati  memproduksi lebih banyak trigliserida karena menumpuknya gula darah.
  • Jarang berolahraga dapat membuat lemak semakin menumpuk.
  • Alkohol mengandung gula dan kalori yang sangat tinggi. Mengonsumsi berlebihan dapat menambah simpanan lemak.
  • Mengonsumsi makanan berlemak dapat meningkatkan trigliserida dalam tubuh.
  • Kebiasaan merokok dapat mengubah konsentrasi lemak dalam darah.

Gejala Trigliserida Tinggi

Kadar trigliserida tinggi tidak selalu menampakkan gejala, meski kadarnya cukup tinggi. Satu-satunya cara untuk mengetahui kadarnya adalah melalui tes darah. The National Cholesterol Education Program menetapkan tingkat kadar trigliserida, yaitu:

  • Tingkat normal: Kurang dari 150 miligram per desiliter
  • Batas tinggi: 150 hingga 199
  • Tinggi: 200 hingga 499
  • Sangat tinggi: 500 atau lebih

Ketika kadarnya cukup tinggi, seseorang bisa mengalami gejala pankreatitis. Kondisi tersebut ditandai dengan nyeri hebat di bagian perut, demam, mual, muntah, dan kurang nafsu makan.

Diagnosis Trigliserida Tinggi

Trigliserida tinggi dapat dideteksi melalui tes darah. Frekuensi pengujian tergantung pada usia dan faktor risiko lainnya. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar orang dewasa perlu tes standar atau profil lipid setiap 4-6 tahun sekali. Kamu perlu berpuasa sebelum melakukan tes ini. Tujuannya untuk mencegah kenaikan kadar  setelah makan.

Komplikasi Trigliserida Tinggi

Pankreatitis adalah komplikasi yang paling umum. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat mengancam nyawa. Selain itu, tingginya trigliserida meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti:

  • Penyakit arteri karotis.
  • Penyakit arteri koroner dan serangan jantung.
  • Sindrom metabolik (kombinasi dari tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas).
  • Penyakit arteri perifer (PAD).
  • Stroke.

Pengobatan Trigliserida Tinggi

Kunci pengobatan trigliserida tinggi adalah menerapkan gaya hidup sehat. Perubahan hidup yang dianjurkan, antara lain:

  • Berolahraga secara teratur setidaknya 30 menit setiap harinya.
  • Hindari gula dan karbohidrat olahan
  • Turunkan berat badan ke angka ideal dengan diet sehat
  • Kurangi lemak jenuh dan lemak trans
  • Batasi konsumsi alkohol
  • Berhenti merokok
  • Tidur yang berkualitas
  • Cukupi kebutuhan cairan tubuh
  • Kelola stres dengan baik.

Jika perubahan di atas tidak cukup, dokter dapat meresepkan obat statin, niasin dan fibrat. Minyak ikan omega-3 juga direkomendasikan untuk menurunkan kadar lemak ini.

Pencegahan Trigliserida Tinggi

Langkah pencegahan trigliserida tinggi utamanya sama dengan pengobatan kondisi ini. Kamu perlu menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari faktor-faktor yang meningkatkan kadar trigliserida.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala di atas. Dengan begitu kamu bisa mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Dan lakukan tes kesehatan.

Deskripsi Misoprostol

Deskripsi Misoprostol

Misoprostol ialah obat yang mempunyai kandungan yang seperti senyawa prostaglandin dalam badan. Obat ini dapat kamu pakai untuk menghambat tukak lambung karena efek beberapa obat anti inflamasi non-steroid (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen, naproxen, dan lain-lain.

Obat ini berguna khususnya untuk orang yang beresiko atau mempunyai kisah tukak lambung sebelumnya. Misoprostol menolong kurangi dampak negatif kompleksitas mag yang serius, seperti pendarahan.

Obat ini akan bekerja dengan membuat perlindungan susunan perut dengan kurangi jumlah asam yang bersinggungan dengannya. Karena termasuk obat keras, bahkan juga obat ini dapat mengakibatkan keguguran. Karena itu, obat ini cuma ada dengan memakai resep dokter. Obat ini juga ada berbentuk tablet.

Manfaat Misoprostol

Berikut manfaat penggunaan misoprostol:

  • Mencegah tukak lambung: Obat ini bisa kamu gunakan untuk mencegah tukak lambung akibat konsumsi obat artritis atau obat pereda nyeri non-steroid. Namun, selain dengan obat-obatan, kamu juga bisa mencegah dan mengatasi penyakit tersebut dengan Pengobatan Alami untuk Mengatasi Tukak Lambung.
  • Mencegah komplikasi mag yang serius: Obat ini juga bisa menurunkan risiko komplikasi mag yang serius, seperti perdarahan.
  • Membantu induksi persalinan: Misoprostol juga merupakan obat induksi persalinan yang bekerja dengan cara memicu kontraksi.

Dosis Misoprostol

Misoprostol tersedia dalam bentuk tablet dengan beberapa pilihan konsentrasi, yaitu 20 miligram (mg), 200 mikrogram (mcg), atau 0,2 mg. Pastikan untuk mengambil obat ini sesuai anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera dalam kemasan.

Berikut dosis misoprostol berdasarkan tujuan penggunaannya:

  • Untuk mencegah tukak lambung

Dewasa: 200 mcg empat kali sehari dengan makanan.

  • Untuk induksi kelahiran

25 mcg melalui vagina setiap 3-6 jam.

Cara Penggunaan Misoprostol

Berikut cara penggunaan misoprostol:

  • Jika kamu mengonsumsi obat ini untuk mencegah sakit mag, minumlah sesuai petunjuk dokter, biasanya empat kali sehari. Minumlah setelah makan dan sebelum tidur untuk meminimalkan diare.
  • Hindari mengonsumsi antasida yang mengandung magnesium saat menggunakan misoprostol karena bisa memperburuk diare yang disebabkannya. Jika kamu perlu mengonsumsi antasida, bicarakan dengan dokter atau apoteker untuk membantu memilih produk.
  • Untuk pencegahan mag, teruskan konsumsi obat ini selama kamu mengonsumsi NSAID. Gunakan obat ini secara teratur pada waktu yang sama setiap hari untuk mendapatkan manfaat maksimal darinya.
  • Bila kamu lupa dan melewatkan dosis, segera minum obat bila jarak waktu dengan jadwal berikutnya belum terlalu dekat. Bila sudah dekat, lewati dosis tersebut dan jangan menggandakan dosis.
  • Jika kamu menggunakan obat ini untuk menginduksi persalinan, dokter akan memasukkannya ke dalam vagina.

Perhatian Penggunaan Misoprostol

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menggunakan obat ini, yaitu:

  • Sebelum mengonsumsi misoprostol, beritahu dokter atau apoteker bila kamu memiliki alergi terhadap obat ini atau alergi lainnya. Pasalnya, produk ini mungkin mengandung bahan tidak aktif, yang bisa menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain.
  • Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu juga pada dokter atau apoteker mengenai riwayat kesehatan kamu, terutama penyakit lambung/usus (seperti penyakit radang usus).
  • Penggunaan alkohol dan tembakau setiap hari dapat meningkatkan risiko pendarahan lambung. Karena itu, batasi minuman beralkohol dan berhenti merokok.
  • Obat ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil dan menyusui. Hal itu karena mengonsumsi obat tersebut selama kehamilan bisa menyebabkan cacat lahir, kelahiran prematur, pecahnya rahim, keguguran, atau pendarahan rahim yang berbahaya. Obat ini juga bisa masuk ke dalam ASI dan membahayakan kesehatan bayi.

Pengertian Dermapen

Pengertian Dermapen

Dermapen asal dari kata pena dan dermatologi. Ini ialah perawatan muka yang memakai piranti kecil seperti pulpen (dermapen) untuk lakukan proses micro-needling yang sanggup dengan efisien menangani permasalahan kulit, seperti penuaan, garis-garis lembut, stretch sisa jerawat dan mark.

Dermapen bekerja dengan menusukkan jarum micro yang tersegmentasi ke kulit. Hal tersebut mengakibatkan cedera micro pada susunan dalam kulit dan luar. Mengakibatkan, badan akan terpacu untuk keluarkan tanggapan pengobatan alami yang mengakibatkan kulit meremajakan dianya sendiri. Perawatan ini sanggup membuat kulit lebih kuat, fresh, dan ceria.

Tujuan Dermapen

Tujuan utama dermapen adalah untuk mengurangi garis-garis halus dan kerutan pada wajah. Itulah mengapa dermapen juga bisa dianggap sebagai perawatan anti-aging (antipenuaan). Namun, perawatan kecantikan ini juga bisa digunakan untuk mengobati masalah kulit umum, seperti stretch mark dan bekas luka di berbagai area tubuh.

Berikut adalah beberapa tujuan perawatan dermapen:

  • Menyamarkan garis-garis halus dan kerutan

Dermapen menciptakan luka mikro pada kulit yang memicu respons penyembuhan alami tubuh. Ketika kolagen dan elastin dirangsang melalui respons penyembuhan ini, kulit akan terlihat segar dan kencang, yang akan mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan.

  • Mengurangi bekas luka (jerawat)

Untuk mengurangi bekas luka, dermapen menggunakan prinsip yang sama dengan mengurangi garis-garis halus dan kerutan. Dengan memicu respons penyembuhan alami tubuh, sel-sel baru dibuat dan dirangsang. Hal itu akan membuat jaringan parut, terutama bekas jerawat diremajakan dan didorong untuk sembuh dengan penampilan yang lebih halus dan rata.

  • Mengecilkan pori-pori besar dan meratakan tekstur kulit

Micro-needling merupakan metode yang bagus untuk mengurangi ukuran pori secara keseluruhan. Saat jarum mikro tipis menembus kulit, hal itu mengaktifkan produksi penyembuhan yang membuat penampilan kulit yang halus dan kencang,  dan mengurangi tanda-tanda pori-pori yang membesar.

Manfaat Dermapen

Berikut adalah manfaat dermapen untuk kecantikan kulit:

  • Membuat tampilan wajah tampak awet muda.
  • Mengatasi bekas luka yang bisa mengurangi penampilan dan tingkat percaya diri.
  • Membantu kulit wajah menyerap produk lebih efisien, sehingga manfaat maksimal bisa diperoleh dari produk perawatan kulit tersebut.

Kapan Harus Melakukan Dermapen?

Bila memiliki masalah kulit, seperti garis-garis halus dan keriput di wajah, bekas jerawat atau luka, stretch mark, atau pori-pori besar, dermapen bisa menjadi salah satu pilihan perawatan yang bisa dipertimbangkan untuk dilakukan.

Prosedur Dermapen

Mirip seperti terapi akupuntur tradisional Cina, dermapen micro-needling bekerja dengan menusukkan jarum halus di lapisan atas kulit untuk mempercepat penyembuhan. Namun, tidak seperti akupuntur yang bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit, tujuan micro-needling dermapen adalah untuk memperbaiki penampilan kulit.

Dermapen memiliki 12 jarum kecil di bagian atas ujungnya. Pena dipegang secara vertikal di atas kulit dan setelah pena berada di posisi yang tepat, motor kecil akan dihidupkan di dalam pena. Setelah itu  jarum akan menembus kulit dengan bergerak maju mundur dengan cepat.

Namun jangan panik, dermapen dirancang sedemikian rupa sehingga baik untuk kulit. Prosedurnya tidak akan menimbulkan trauma kulit sebanyak, misalnya, menusuk kulit sendiri dengan jarum biasa. Jarum dermapen juga dirancang khusus, sehingga bisa berputar sedikit dan secara efektif membuka pori-pori dan menusuk lapisan atas kulit.

Metode menusuk kulit dengan jarum penting dalam perawatan ini, karena itulah yang memicu peremajaan kulit. Ketika kulit terluka, ia akan memperbaiki dirinya sendiri dengan menghasilkan kolagen dan elastin, yang merangsang pertumbuhan kulit baru. Dengan prinsip tersebut, dermapen bisa meningkatkan produksi elastin dan kolagen yang akan membuat kulit tampak lebih segar dan awet muda.

Pengertian Varikokel 

Pengertian Varikokel 

Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah (vena) di dalam kantung yang berfungsi untuk menahan testis (skrotum). Vena ini mengangkut darah yang kekurangan oksigen dari testis.

Varikokel terjadi ketika darah menggenang dan menumpuk di dalam vena. Kondisi ini biasanya terjadi selama masa pubertas. Intensitas keparahannya berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Penyebab Varikokel 

Varikokel dipicu oleh rusaknya fungsi katup pembuluh darah dalam kantung skrotum sehingga menyebabkan menumpuknya darah dalam vena testis. Ini membuat pembuluh darah jadi membengkak.

Faktor Risiko Varikokel

Sejauh ini belum ada faktor yang dapat meningkatkan risiko varikokel.

Gejala Varikokel 

  • Rasa sakit. Rasa sakit ibarat pukulan benda tumpul yang dialami saat pengidap berdiri.
  • Massa di skrotum. Pembuluh darah di area skrotum tampak seperti cacing berukuran besar. Ini dapat dirasakan melalui sentuhan.
  • Ukuran testis berbeda. Testis yang terkena mungkin tampak lebih besar ketimbang testis lainnya.

Diagnosis Varikokel

Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan fisik untuk mengetahui kondisi pengidap. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meraba area yang terkena.

Jika ditemukan massa keras di atas testis dan terasa berbentuk seperti cacing, ini bisa menjadi indikasi. Dokter juga akan meminta pasien melakukan gerakan membuang napas dengan mulut dan hidung tertutup. Cara tersebut dilakukan guna memperjelas pembesaran pembuluh vena. Beberapa pemeriksaan penunjang juga dilakukan, meliputi:

  • USG skrotum. Pemeriksaan ini bertujuan melihat ukuran pembuluh darah dan aliran darah lebih rinci.
  • Pengukuran volume testis menggunakan orkidometer.
  • Pemeriksaan sperma guna melihat kesuburan.

Pengobatan Varikokel

Ada dua jenis prosedur pengobatan yang dilakukan. Ini meliputi:

Embolisasi

Prosedur embolisasi dilakukan dengan memasukkan selang melalui selangkangan atau leher guna menjangkau varikokel. Dokter akan memasukkan zat yang berguna untuk memblokir pembuluh darah vena yang terkena.

Operasi

Prosedur dilakukan dengan mengikat atau menjepit pembuluh darah yang terkena. Ini bertujuan untuk menghambat aliran darah menuju pembuluh tersebut. Dengan begitu, darah bisa mengalir normal.

Prosedurnya dilakukan dengan bedah terbuka atau sayatan dengan alat bernama laparoskop. Pasien membutuhkan waktu 1 hingga 2 hari selama proses pemulihan berlangsung. Tidak disarankan melakukan aktivitas berat pasca operasi selama 10 hingga 14 hari. Ini bertujuan untuk mencegah perdarahan pasca prosedur.

Komplikasi Varikokel

Komplikasi terjadi akibat gejala dibiarkan tanpa penanganan.

  • Penyusutan testis. Penumpukan darah meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah tersebut. Racun dalam darah ini dapat membuat ukuran testis jadi menyusut.
  • Kemandulan atau infertilitas. Meningkatnya suhu di sekitar testis berpengaruh langsung terhadap kualitas, pergerakan dan kuantitas sperma. Ini berdampak pada kesulitan memiliki momongan.

Pencegahan

Sejauh ini tidak ada cara pasti untuk mencegah varikokel. Kamu dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mandiri secara berkala dengan meraba testis. Ini dapat mendeteksi kelainan bentuk skrotum sejak dini. Dengan begitu, pemeriksaan bisa segera dilakukan.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera tanya dokter jika kamu mengalami keluhan atau gejala yang telah disebutkan di atas. Melakukan diagnosis dan penanganan tepat waktu dapat meminimalisir komplikasi.

Apa Itu Skizofrenia?

Apa Itu Skizofrenia?

Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan kronis ketika pengidapnya mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap. Umumnya, pengidap gangguan kesehatan mental ini menunjukkan gejala psikosis, yaitu kesulitan membedakan antara kenyataan dengan pikiran pada diri sendiri.

Inilah yang membuat banyak orang beranggapan bahwa skizofrenia mirip dengan psikosis. Padahal, keduanya ternyata berbeda. Mudahnya, psikosis hanya salah satu gejala dari beberapa jenis gangguan mental, termasuk skizofrenia.

Apa Penyebab Orang Terkena Skizofrenia?

Hingga saat ini, ahli belum dapat memastikan apa yang menjadi penyebab pasti dari skizofrenia. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang memiliki kaitan dengan masalah kesehatan mental ini, yaitu:

1. Genetik

Keturunan dari seseorang dengan kondisi skizofrenia memiliki risiko 10 persen lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa. Risiko tersebut meningkat hingga 40 persen ketika kedua orang tua sama-sama mengalami kelainan mental ini. Sementara itu, anak kembar yang salah satunya mengidap skizofrenia akan memiliki risiko hingga 50 persen lebih besar.

2. Komplikasi kehamilan dan persalinan

Skizofrenia dapat muncul karena beberapa kondisi yang mungkin terjadi ketika hamil dan dampaknya akan terlihat saat anak lahir. Misalnya, paparan racun dan virus, ibu yang mengidap penyakit diabetes gestasional, perdarahan dalam masa kehamilan, dan kekurangan nutrisi.

Selain kehamilan, komplikasi yang terjadi ketika persalinan juga dapat menyebabkan seorang anak mengidap kelainan mental ini. Contohnya, berat badan rendah saat lahir, kelahiran prematur, dan asfiksia atau kekurangan oksigen saat lahir.

3. Faktor kimia pada otak

Ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamin pada otak dapat menjadi salah satu kondisi yang menyebabkan sekaligus meningkatkan risiko skizofrenia. Keduanya adalah zat kimia yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal antara sel otak sebagai bagian dari neurotransmitter.

Selain itu, pengidap kelainan mental ini juga memiliki perbedaan pada struktur dan fungsi otak ketimbang seseorang yang tidak memiliki masalah kejiwaan. Perbedaan ini termasuk:

  • Ventrikel otak memiliki ukuran yang lebih besar. Ventrikel adalah bagian dalam otak yang berisi cairan.
  • Lobus temporalis memiliki ukuran yang lebih kecil. Ingatan dalam otak manusia berkaitan dengan lobus temporalis.
  • Sel-sel pada otak memiliki koneksi yang lebih sedikit.

Faktor Risiko Skizofrenia

Siapa saja bisa mengalami skizofrenia, tetapi kelainan ini lebih rentan terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Selain itu, ada pula beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mental ini, yaitu:

  • Bentuk struktur otak dan sistem saraf pusat yang tidak normal.
  • Beberapa komplikasi kehamilan dan kelahiran, seperti malnutrisi, kekurangan oksigen atau paparan racun atau virus yang dapat memengaruhi perkembangan otak.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan skizofrenia.
  • Kelahiran prematur.
  • Peningkatan aktivasi pada sistem kekebalan tubuh.
  • Ketidakseimbangan kadar serotonin dan dopamin.
  • Mengonsumsi obat yang dapat mengubah pikiran (psikoaktif atau psikotropika) selama masa remaja dan dewasa muda.

Apa Ciri-ciri Skizofrenia?

Gejala skizofrenia terbagi menjadi dua kategori, yaitu positif dan negatif. Berikut penjelasan untuk setiap kategorinya:

1. Gejala negatif

Gejala negatif muncul ketika sifat dan kemampuan yang ada pada orang normal, seperti konsentrasi, pola tidur normal, dan motivasi hidup menghilang. Selain itu, gejala negatif juga termasuk ketidakmauan seseorang bersosialisasi dan merasa tidak nyaman saat bersama orang lain.

Ciri khas orang yang mengidap gejala skizofrenia negatif yaitu terlihat apatis dan buruk secara emosi, tidak peduli terhadap penampilan diri sendiri, dan menarik diri dari pergaulan. Gejala negatif sendiri bisa berlangsung selama beberapa tahun sebelum muncul gejala awal dan cenderung memburuk seiring waktu.

2. Gejala positif

Kemudian, gejala positif yang termasuk perubahan pada perilaku dan pola pikir pengidapnya. Ini termasuk:

  • Halusinasi, kondisi ketika pengidap mengalami sesuatu yang sebenarnya tidak nyata. Halusinasi pendengaran adalah jenis yang paling sering terjadi pada pengidap skizofrenia. Misalnya mendengar bisikan tertentu.
  • Delusi atau waham, kondisi ketika pengidap sangat yakin pada suatu hal yang berkebalikan dengan realita. Misalnya, perasaan seperti diawasi atau disakiti.
  • Kekacauan pola pikir, termasuk sulit berkonsentrasi yang membuat pengidap kesulitan berkomunikasi dan mengingat.
  • Kekacauan perilaku, yang muncul dengan gejala khas berupa gerak tubuh atau kondisi motorik abnormal.

Sementara itu, gejala awal dari skizofrenia yang bisa kamu perhatikan, antara lain:

  • Perasaan yang mudah tersinggung atau tegang.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Kesulitan tidur.

Saat penyakit berlanjut, pengidap mungkin memiliki masalah dengan pemikiran, emosi, dan perilaku, termasuk:

  • Mendengar atau melihat hal-hal yang tidak ada (halusinasi).
  • Isolasi diri.
  • Mengurangi emosi dalam nada suara atau ekspresi wajah.
  • Masalah dengan pemahaman dan pengambilan keputusan.
  • Masalah memperhatikan dan menindaklanjuti aktivitas.
  • Keyakinan yang dipegang kuat pada sesuatu hal yang tidak nyata (delusi).
  • Berbicara dengan cara yang tidak masuk akal.

Apa Sih Osteogenesis Dan Penyebab Tentang Osteo

Apa Sih Osteogenesis Dan Penyebab Tentang Osteo

Osteogenesis Imperfecta (OI) adalah penyakit genetik langka. Kondisi ini ditandai dengan tulang yang rapuh dan lemah, sehingga mudah patah.

Seseorang yang terlahir dengan OI akan menyandang penyakit ini seumur hidupnya. Dengan kata lain,  pengidap penyakit ini akan berisiko tinggi untuk mengalami patah tulang berulang.

Penyakit ini umumnya sudah dialami sejak lahir. Namun, gejala biasanya baru akan muncul dan terdeteksi di usia anak-anak atau bahkan setelah dewasa.

Selain patah tulang, OI memiliki gejala lain seperti kelemahan otot, gangguan pendengaran, kelelahan, kelemahan sendi, tulang melengkung, skoliosis, sklera biru, dentinogenesis imperfecta (gigi keropos) dan perawakan pendek. Penyakit paru restriktif terjadi pada pengidap yang kondisinya lebih parah.

Gejala Osteogenesis Imperfecta

Gejala OI bisa dialami pengidap di usia yang berbeda-beda. Gejala osteogenesis imperfecta bisa muncul saat usia sekolah, balita, bahkan sejak dalam kandungan.

Gejala sangat bervariasi antara satu pengidap dengan pengidap lainnya. Namun, gejala yang umumnya terjadi adalah pengidap mudah mengalami patah tulang, bahkan hanya dengan benturan yang sangat ringan.

Hal lain yang sering ditemukan pada pengidap OI adalah warna sklera (bagian putih dari mata) tampak berwarna kebiruan. Jadi, apabila seorang anak mudah mengalami patah tulang, terutama saat belajar merangkak, berjalan, maupun pada masa balita dan sekolah, perlu dicurigai adanya OI.

Penyebab Osteogenesis Imperfecta

Kelainan atau mutasi genetik menyebabkan produksi kolagen di dalam tubuh terganggu. Padahal, kolagen dibutuhkan untuk membangun jaringan tubuh, termasuk tulang.

Inilah alasan mengapa mutasi genetik bisa menjadi penyebab osteogenesis imperfecta. Sebab saat jumlah kolagen berkurang, tulang akan menjadi lemah dan rapuh.

Risiko meningkat pada anak yang lahir dari orangtua dengan kondisi serupa. Kendati begitu, OI juga bisa menyerang siapa saja, meskipun tidak ada riwayat penyakit sebelumnya.

Faktor Risiko Osteogenesis Imperfecta

Berikut kelompok orang yang berisiko tinggi terkena osteogenesis imperfecta:

  • Bertubuh kurus atau kecil.
  • Wanita yang sedang dalam masa pasca menopause dan khususnya mengalami menopause dini
  • Mengalami menstruasi yang abnormal (amenorrhea)
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama, seperti obat untuk mengobati lupus, asma, kekurangan tiroid, dan kejang.
  • Menjalani diet yang rendah akan asupan kalsium dan vitamin D
  • Kurang melakukan aktivitas fisik.
  • Perokok.
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Diagnosis Osteogenesis Imperfecta

Untuk mendiagnosa OI, dokter bisa melakukan beberapa cara berikut:

  • Pemeriksaan Fisik. Memeriksa apakah mata Si Kecil terdapat noda biru pada bagian putih mata.
  • Tes Genetik. Chorionic villus sampling (CVS) bisa dilakukan selama masa kehamilan untuk menentukan apakah bayi memiliki kondisi ini. Namun, dikarenakan banyaknya mutasi yang berbeda yang dapat menyebabkan OI, beberapa jenis OI tidak dapat didiagnosis dengan tes genetik.
  • USG. Bentuk OI yang parah yaitu OI tipe II dapat dilihat dengan melakukan USG saat janin berusia setidaknya 16 minggu.

Pengobatan Osteogenesis Imperfecta dan Efek Samping

Sayangnya, belum ditemukan perawatan atau obat yang bisa menyembuhkan Osteogenesis Imperfecta. Jadi, pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk menguatkan tulang yang rapuh saja.

Obat yang biasanya digunakan untuk OI sudah bisa didapatkan di beberapa rumah sakit  pemerintah, seperti RSUPN Cipto Mangunkusumo, RSPAD Gatot Subroto, RSAB Harapan Kita, RSUP Fatmawati, dan beberapa RSUD lain yang memiliki dokter spesialis endokrin anak.

Pengidap OI yang mengalami patah tulang sebaiknya ditangani dengan cepat dan tepat karena dapat mengakibatkan hendaya dalam hidupnya, seperti perbedaan panjang tulang di lengan dan kaki yang nantinya bisa berujung pada ketimpangan. Akibatnya, pengidap tidak bisa berjalan lagi karena tulang-tulangnya telah menjadi bengkok.

Pengidap OI juga perlu dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekatnya agar bisa menjalani hidup dengan baik.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang Osteogenesis Imperfecta, kamu bisa tanyakan langsung pada dokter ahli. Selain itu, jika kamu merasakan gejala dari penyakit ini, penanganan yang cepat dan tepat akan menghindari kamu dari komplikasi berbahaya. Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat.

Apa Itu Hati?

Apa Itu Hati?

Hati merupakan salah satu organ yang perannya sangat vital dalam tubuh manusia. Organ yang juga disebut liver ini merupakan organ terbesar di dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa organ yang berwarna cokelat ini memiliki berat sekitar 1,5 kilogram.

Hati atau liver terletak di rongga perut kanan bagian atas, tepat di bawah rusuk bagian kanan. Organ ini memiliki dua bagian, yaitu bagian kanan dan kiri. Lobus kanan hati merupakan bagian terbesar yang ukurannya lima sampai enam kali lebih besar daripada lobus kiri.

Kedua lobus tersebut terdiri dari 8 segmen yang terdiri dari 1.000 lobulus (lobus kecil). Lobulus ini terhubung ke saluran kecil (tabung) yang terhubung dengan saluran yang lebih besar untuk membentuk saluran hati yang umum. Hati juga memiliki pasokan darah yang unik dari dua sumber yang berbeda, yaitu:

  1. Pasokan darah teroksigenasi yang mengalir dari arteri hepatika.
  2. Vena portal hepatik yang mengalirkan darah yang kaya akan nutrisi.

Semua darah yang berasal dari usus akan mencapai jantung dan paru-paru setelah melewati hati. Selain itu, hati juga menampung sekitar satu liter (13%) suplai darah tubuh pada saat tertentu.

Fungsi Hati

Hati memiliki fungsi bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Fungsi hati mulai dari menghancurkan racun di dalam darah, menghasilkan protein, hingga membantu proses pencernaan. Namun, tak hanya itu, berikut adalah fungsi hati lainnya, antara lain:

1. Menghancurkan Sel Darah Merah

Fungsi hati yang satu ini bukannya menghancurkan sembarang sel darah merah, tapi sel darah merah yang sudah tua. Proses ini membuat feses berwarna cokelat. Namun, jika feses ini berwarna pucat atau putih, atau warna urine menjadi lebih gelap, bisa menjadi pertanda masalah pada organ hati. Contohnya, hepatitis yang disebabkan oleh virus.

Selain warna feses dan urine, masalah hati juga bisa ditandai oleh perubahan warna mata dan kulit. Umumnya, warna mata berubah menjadi kekuningan, mengindikasikan adanya penyakit kuning dalam tubuh. Penyakit kuning atau jaundice ini disebabkan oleh penumpukkan bilirubin.

2. Membersihkan Darah

Fungsi hati lainnya adalah membersihkan darah dari senyawa berbahaya. Seperti yang berasal dari obat-obatan, alkohol, hingga racun.

3. Memproduksi Protein

Organ yang satu ini bertanggung jawab untuk memproduksi protein, seperti albumin yang berfungsi menjaga cairan dalam sistem sirkulasi tubuh. Protein yang berperan sebagai faktor pembekuan darah dan sistem kekebalan tubuh juga dihasilkan oleh hati.

4. Metabolisme Protein

Hati juga berperan dalam membantu metabolisme protein dengan mengubah amonia menjadi urea yang dikeluarkan bersama urine oleh ginjal.

5. Penyimpanan Nutrisi

Hati berperan penting dalam proses penyimpanan nutrisi tubuh. Misalnya zat besi, vitamin A, B12, D, dan K, serta asam folat.

6. Memproduksi Cairan Empedu dan Energi

Organ ini berperan dalam produksi cairan empedu yang bertugas membantu dalam proses pencernaan makanan. Hati juga menyimpan energi untuk tubuh dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa ketika glukosa darah rendah.

7. Memproduksi Kolesterol dan Hormon

Organ terbesar ini bertanggung jawab atas produksi kolesterol dan trigliserida, serta protein pembawanya agar dapat dialirkan dalam darah. Hati juga berfungsi untuk memproduksi hormon pertumbuhan anak-anak.

Pemeriksaan Fungsi Hati

Diperlukan pemeriksaan yang disebut uji fungsi hati untuk mengetahui kondisi fungsi hati. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hati secara mendalam dan ada tidaknya potensi penyakit pada liver. Terdapat penyakit yang bisa menyebabkan masalah pada liver, seperti kanker hati, hepatitis, dan sirosis hati.

Tes fungsi hati ini bisa dilakukan melalui pengambilan sampel darah untuk memeriksa senyawa-senyawa kimia di dalam hati. Pemeriksaan ini akan menentukan senyawa mana yang kadarnya berlebihan atau berkurang, sehingga menimbulkan masalah.

Berikut ini beberapa senyawa yang biasanya diukur melalui tes darah.

1. Alanin Transaminase (ALT)

ALT merupakan enzim yang berfungsi membantu mengolah protein. Kadar senyawa ini akan tinggi saat hati mengalami cedera atau peradangan, seperti hati pengidap hepatitis.

2. Gamma-Glutamyl Transferase (GGT)

Meski enzim CGT diproduksi oleh hati, tapi enzim ini juga terdapat di organ tubuh lainnya. Contohnya, pankreas, ginjal, atau otak. Pemeriksaan ini dilakukan bersama dengan komponen uji fungsi hati lain. Pemeriksaan fungsi hati ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pada saluran hati atau empedu.

3. Aspartat aminotransferase (AST)

Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan enzim AST yang ada di dalam hati. Kadar AST yang tinggi bisa menandai adanya masalah pada liver. Pemeriksaan fungsi hati tidak hanya melalui tes darah saja tapi juga bisa melalui tes pencitraan.

Tes ini merupakan tes diagnostik lain yang digunakan untuk mendiagnosis penyakit hati. Metode ini digunakan terutama untuk memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati.

Penyakit Hati yang Umum Terjadi

Terdapat beberapa kondisi atau penyakit berbeda yang dapat menghambat fungsi dan kesehatan hati. Berikut adalah penjabarannya, yaitu:

  • Infeksi virus yang dapat menyebabkan penyakit dan menimbulkan peradangan pada liver. Contohnya seperti hepatitis A, hepatitis B, hingga hepatitis C.
  • Gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang atau konsumsi minuman beralkohol berlebihan. Salah satu contoh dari gangguan fungsi hati yang dapat terjadi adalah sirosis hati atau penyakit hati berlemak.
  • Kanker hati, yaitu suatu tumor ganas yang bermula dari organ hati. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di dalam hati bermutasi dan membentuk tumor. Selain itu, beberapa jenis kanker lain juga dapat menyerang hati dan menghambat fungsinya, bilamana sudah menyebar ke bagian tubuh lain.
  • Penyakit keturunan atau bersifat genetik, salah satunya seperti hemochromatosis.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila merasakan gejala-gejala yang berkaitan dengan gangguan fungsi hati, segera temui dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Gejala gangguan fungsi hati bisa berupa:

  • Kulit dan mata yang tampak kekuningan (ikterus).
  • Sakit perut dan bengkak.
  • Bengkak di tungkai dan pergelangan kaki.
  • Kulit yang gatal.
  • Warna urine gelap.
  • Warna feses pucat.
  • Kelelahan kronis.
  • Mual atau muntah.
  • Kehilangan selera makan.
  • Kecenderungan mudah memar.

Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan fungsi hati untuk dapat mengontrol kondisi kesehatanmu dengan lebih baik. Klik gambar berikut untuk tahu lebih lanjut:

Pengertian Sistem Endokrin

Pengertian Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang memproduksi dan melepaskan hormon. Hormon ini yang membantu mengontrol banyak fungsi penting, termasuk kemampuan mengubah kalori menjadi energi yang digunakan untuk menjalankan fungsi seluruh sel dan organ tubuh.

Sistem endokrin mempengaruhi detak jantung, pertumbuhan tulang dan jaringan, bahkan kemampuan bereproduksi. Sistem endokrin memainkan peran penting peningkatan risiko diabetes, penyakit tiroid, gangguan pertumbuhan, disfungsi seksual, dan sejumlah gangguan terkait hormon lainnya.

Jenis Kelenjar Sistem Endokrin

Setiap kelenjar dari sistem endokrin melepaskan hormon tertentu ke dalam aliran darah. Hormon-hormon ini berjalan melalui darah menuju sel-sel lain dalam tubuh dan membantu mengendalikan atau mengoordinasikan banyak proses. Berikut ini beberapa jenis kelenjar yang termasuk dalam sistem endokrin:

  • Kelenjar adrenal, yaitu dua kelenjar yang berada di atas ginjal. Fungsinya adalah melepaskan hormon kortisol.
  • Hipotalamus, yaitu bagian otak tengah bawah yang memberi tahu kelenjar pituitari kapan harus melepaskan hormon.
  • Ovarium, yaitu organ reproduksi wanita yang melepaskan sel telur dan menghasilkan hormon seks.
  • Sel pulau di pankreas, yaitu sel yang membantu mengontrol pelepasan hormon insulin dan glukagon.
  • Paratiroid, yaitu empat kelenjar kecil di leher yang berperan dalam perkembangan tulang.
  • Kelenjar pineal, yaitu kelenjar di dekat pusat otak yang berfungsi untuk mengatur pola tidur.
  • Kelenjar hipofisis, yaitu kelenjar di dasar otak di belakang sinus. Kelenjar ini mempengaruhi tiroid, yang memengaruhi pertumbuhan tulang, siklus menstruasi wanita, dan produksi ASI.
  • Testis, yaitu kelenjar reproduksi pria yang menghasilkan sperma dan hormon seks.
  • Timus, yaitu kelenjar di dada bagian atas yang membantu mengembangkan sistem kekebalan tubuh di awal kehidupan seseorang.
  • Tiroid, yaitu kelenjar berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang berfungsi mengontrol metabolisme.

Gangguan sistem endokrin adalah kondisi yang terjadi jika beberapa kelenjar tersebut mengalami masalah. Akhirnya, seluruh fungsi dan sistem dalam tubuh akan mengalami perubahan yang berdampak pada munculnya gangguan kesehatan tertentu.

Penyebab Gangguan Endokrin

Gangguan endokrin biasanya dikelompokkan menjadi dua kategori:

  1. Penyakit endokrin yang terjadi ketika kelenjar memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon endokrin. Kondisi ini disebut ketidakseimbangan hormon.
  2. Penyakit endokrin karena perkembangan lesi dalam sistem endokrin, yang bisa saja mempengaruhi kadar hormon.

Sistem umpan balik endokrin dapat membantu mengontrol keseimbangan hormon dalam aliran darah. Jika tubuh memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon tertentu, sistem umpan balik memberi sinyal pada kelenjar yang tepat untuk memperbaiki masalah tersebut.

Ketidakseimbangan hormon dapat terjadi jika sistem umpan balik ini mengalami kesulitan menjaga tingkat hormon yang tepat dalam aliran darah, atau jika tubuh tidak mampu membersihkannya dari aliran darah. Peningkatan atau penurunan kadar hormon endokrin dapat disebabkan oleh:

  • Masalah dengan sistem umpan balik endokrin.
  • Penyakit tertentu.
  • Kegagalan kelenjar untuk merangsang kelenjar lain untuk melepaskan hormon.
  • Kelainan genetik, seperti Multiple Endokrin Neoplasia (MEN) atau hipotiroidisme kongenital.
  • Infeksi.
  • Cedera pada kelenjar endokrin.
  • Tumor kelenjar endokrin.

Kebanyakan tumor endokrin dan nodul (benjolan) tidak bersifat kanker. Mereka biasanya tidak menyebar ke bagian lain dalam tubuh. Namun, tumor atau nodul pada kelenjar dapat mengganggu produksi hormon dalam kelenjar yang ditumbuhinya.

Faktor Risiko Gangguan Sistem Endokrin

Selain penyebab yang mendasari, gangguan sistem endokrin juga dapat dipicu oleh beberapa faktor risiko berikut ini:

  • Peningkatan kadar kolesterol yang signifikan.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang sama.
  • Memiliki riwayat penyakit autoimun.
  • Menjalani pola makan tidak sehat.
  • Ibu hamil dengan kasus hipotiroid.
  • Pernah menjalani operasi.
  • Pernah mengalami trauma, infeksi, atau cedera serius.

Gejala Gangguan Sistem Endokrin

Ada banyak jenis gangguan sistem endokrin. Gejalanya sendiri dibedakan dari penyakit yang mendasari. Berikut ini beberapa gejala berdasarkan penyakitnya:

  1. Diabetes

Diabetes adalah kondisi yang menyebabkan tingginya kadar glukosa darah. Hal tersebut terjadi akibat tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin untuk mengatur glukosa. Diabetes memicu munculnya gejala berupa:

  • Peningkatan rasa haus.
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  • Peningkatan rasa lapar.
  • Perubahan berat yang tidak terduga.
  • Luka yang sulit sembuh.
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki.
  • Rasa lelah berlebihan.
  • Pandangan kabur.
  1. Hipertiroidisme

Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon. Hormon yang diproduksi berfungsi untuk mengatur penggunaan energi di seluruh tubuh. Hipertiroidisme memicu munculnya gejala berupa:

  • Perubahan detak jantung.
  • Kesulitan tidur.
  • Cepat marah.
  • Rasa lelah berlebihan.
  • Pengaturan suhu yang buruk.
  • Peningkatan frekuensi buang air besar.
  • Penurunan berat badan dengan peningkatan nafsu makan.
  • Penyakit gondok.
  1. Hipotiroidisme

Hipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon, sehingga fungsi organ dalam tubuh menjadi lambat. Hipotiroidisme memicu munculnya gejala berupa:

  • Kelelahan.
  • Sensitif terhadap udara dingin.
  • Bicara lambat.
  • Kelopak mata turun.
  • Pembengkakan wajah.
  • Kulit kering.
  • Melambatnya detak jantung.
  • Kram otot.
  • Kebingungan.
  • Sembelit.
  • Penambahan berat badan.
  • Kesemutan di tangan.
  1. Sindrom Cushing

Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol. Kortisol adalah hormon yang membantu tubuh merespon stres, mengatur proses metabolisme, dan menjaga tekanan darah. Sindrom Cushing memicu munculnya gejala berupa:

  • Penambahan berat badan.
  • Lengan dan kaki tampak kurus.
  • Wajah bulat.
  • Benjolan lemak di antara bahu.
  • Pertumbuhan rambut berlebihan.
  • Kelemahan otot.
  • Pandangan kabur.
  • Penurunan kesuburan dan gairah seksual.
  • Rasa lelah berlebihan.
  • Mudah memar dan muncul stretch mark.

Deskripsi Amlodipine Besylate

Deskripsi Amlodipine Besylate

Amlodipine besylate merupakan penghambat saluran kalsium yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi). Jika memiliki hipertensi, kamu dapat mencegah penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke di kemudian hari dengan mengonsumsi obat ini.

Kondisi nyeri dada yang terjadi akibat penyakit jantung (angina) juga dapat dicegah dengan menggunakan amlodipine besylate. Obat ini dapat membantu tekanan darah tinggi dengan membantu melebarkan pembuluh darah. Hal tersebut dapat menurunkan tekanan darah dan membuat jantung lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh. Amlodipine besylate tersedia dalam bentuk larutan, cairan dan tablet.

Manfaat Amlodipine Besylate

Amlodipine besylate dapat kamu gunakan sendiri atau bersama dengan obat lain, yang bermanfaat untuk mengobati hipertensi. Perlu kamu waspadai, kondisi hipertensi dapat meningkatkan beban kerja jantung dan arteri. Jika hal tersebut berlangsung lama, jantung dan arteri mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik.

Jika membiarkan kondisi ini, pembuluh darah otak, jantung, dan ginjal bisa rusak. Oleh karena itu, kondisi ini bisa berujung pada stroke, gagal jantung, atau gagal ginjal.

Tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Risiko tersebut dapat diperkecil kemungkinan terjadinya jika tekanan darah dikontrol dengan baik.

Obat ini juga dapat kamu manfaatkan untuk meredakan angina stabil kronis (nyeri dada) atau angina vasospastik. Seperti yang sudah disebutkan, amlodipine besylate merupakan penghambat saluran kalsium. Ia bekerja dengan mempengaruhi pergerakan kalsium ke dalam sel-sel jantung dan pembuluh darah. Akibatnya, pembuluh darah dapat rileks dan menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan suplai darah dan oksigen ke jantung, sekaligus mengurangi beban kerjanya.

Dosis Amlodipine Besylate

Amlodipine besylate merupakan obat yang hanya bisa kamu dapatkan berdasarkan resep dokter. Dosis penggunaan obat ini berbeda-beda, tergantung pada usia pengidap.

Berikut ini dosis yang umumnya dokter resepkan berdasarkan usia:

  • Dewasa: Dosis awal 5 miligram (mg) sekali sehari. Dosis dapat kamu tingkatkan berdasarkan respon dan kondisi pengidap terhadap pengobatan setelah 1-2 minggu. Dosis maksimal yaitu 10 mg sekali sehari.
  • Anak-anak usia 6 hingga 17 tahun: Dosis awal 2,5 mg sekali sehari. Jika dokter merasa perlu ada penambahan, dosis dapat kamu tingkatkan menjadi 5 mg sekali sehari setelah 5 minggu. Dosis hanya dapat kamu tingkatkan tergantung pada kondisi dan respon pengidap terhadap pengobatan.
  • Lanjut usia (lansia): Dosis awal 2,5 mg sekali sehari.

Konsultasi dengan dokter di untuk mendapatkan dosis yang tepat terhadap obat-obatan yang kamu perlukan.

Cara Penggunaan Amlodipine Besylate

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan suspensi (cair) untuk kamu minum. Biasanya amlodipine besylate bisa kamu minum sekali sehari. Supaya kamu selalu mengingat untuk minum obat ini, minumlah pada waktu yang sama setiap hari.

Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada label resep dengan cermat. Tidak ada salahnya untuk meminta dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian yang tidak kamu mengerti. Ambil obat persis seperti yang dokter atau apoteker arahkan. Hindari mengambil terlalu banyak atau kurang dari yang dokter tentukan.

Untuk obat suspensi, kocok terlebih dulu dengan baik sebelum kamu gunakan supaya obat tercampur secara merata. Dokter mungkin akan memberikan amlodipine dosis rendah dan secara bertahap meningkatkan dosis.

Perlu kamu ketahui juga, amlodipine dapat membantu mengendalikan tekanan darah tinggi, angina, dan penyakit arteri koroner, tapi tidak dapat menyembuhkan kondisi tersebut. Meski begitu, terus minum obat ini bahkan jika kamu merasa sehat. Jangan berhenti meminumnya tanpa berbicara dengan dokter terlebih dulu.

Baca juga lebih lanjut mengenai 7 Tanda Darah Tinggi yang Harus Diketahui Semua Orang.

Perhatian Penggunaan Amlodipine Besylate

Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum atau saat menggunakan amlodipine besylate:

  • Beri tahu dokter dan apoteker jika kamu memiliki alergi terhadap bahan yang terkandung pada amlodipine besylate maupun obat lain. Tanyakan pada apoteker mengenai daftar kandungannya.
  • Beritahu dokter tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen nutrisi, dan produk herbal yang sedang kamu gunakan atau rencanakan untuk kamu konsumsi. Sebab, dokter mungkin perlu mengubah dosis atau memantau kondisimu dengan hati-hati untuk mengantisipasi efek samping.
  • Beritahu dokter jika kamu pernah mengalami gagal jantung, penyakit jantung, hati.
  • Beritahu juga jika kamu sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Jika kamu hamil saat mengonsumsi amlodipine, segera hubungi dokter

Baca juga lebih lanjut mengenai 7 Pola Hidup Sehat untuk Pengidap Hipertensi.

Efek Samping Amlodipine Besylate

Efek samping yang umum terjadi yaitu:

  • Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki.
  • Kelelahan.
  • Mengantuk.
  • Mual.
  • Pusing.
  • Sensasi panas atau hangat di wajah yang tampak kemerahan.
  • Detak jantung berjalan cepat (palpitasi).

Jika efek samping di atas terasa ringan, biasanya akan hilang dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Namun jika lebih parah atau tidak kunjung sembuh, bicarakan dengan dokter atau apoteker.

Sementara itu, jika muncul efek samping serius seperti yang tertulis di bawah ini, segera hubungi dokter atau kunjungi unit gawat darurat (UGD):

  • Tekanan darah rendah. Gejalanya meliputi: pusing parah dan pingsan.
  • Sering mengalami nyeri dada atau serangan jantung. Gejalanya bisa meliputi: nyeri dada, tidak nyaman di tubuh bagian atas, sesak napas, keluar keringat dingin, kelelahan yang tidak biasa, mual, dan pusing.

Interaksi Amlodipine Besylate

Obat amlodipine dapat berinteraksi dengan obat lain, vitamin, atau herbal yang mungkin kamu minum. Interaksi obat terjadi ketika suatu zat mengubah cara kerja obat. Hal ini biasanya berbahaya atau dapat mencegah obat bekerja dengan baik.

Beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan amlodipine besylate yaitu:

  • Obat untuk jantung, seperti diltiazem.
  • Obat antijamur. Seperti ketokonazol, itrakonazol, atau voriconazole.
  • Obat untuk masalah ereksi. Seperti sildenafil, tadalafil, atau avanafil.
  • Obat kolesterol, seperti simvastatin.
  • Obat yang mengontrol sistem kekebalan tubuh. Seperti, siklosporin dan tacrolimus,

Kontraindikasi Amlodipine Besylate

Amlodipine sebaiknya tidak kamu gunakan jika kamu memiliki hipersensitivitas terhadap obat ini. Selain itu, beberapa orang dengan kondisi berikut juga sebaiknya menghindari penggunaan obat ini:

  • Syok kardiogenik.
  • Stenosis aorta berat.
  • Angina tidak stabil.
  • Hipotensi berat.
  • Gagal jantung.
  • Gangguan hepar.

Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan atau respiratory tract infections adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan manusia. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Berdasarkan lokasinya, infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi saluran pernapasan atas dan bawah.

Infeksi saluran pernapasan atas atau upper respiratory tract infections (URI/URTI) adalah infeksi yang terjadi pada rongga hidung, sinus, dan tenggorokan. Beberapa penyakit yang termasuk dalam infeksi ini adalah pilek, sinusitis, tonsillitis, dan laringitis.

Sementara itu, infeksi saluran pernapasan bawah atau lower respiratory tract infections (LRI/LRTI) terjadi pada jalan napas dan paru-paru. Contohnya adalah bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia.

Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan

Beberapa jenis virus atau bakteri yang biasanya menjadi penyebabnya, antara lain:

  • Penyebab infeksi saluran pernapasan atas, di antaranya adalah Influenza dan Parainfluenza, Rhinoviruses, Epstein-Barr Virus (EBV), Respiratory Syncytial Virus (RSV), Streptococcus grup A, Pertusis, serta Diphtheria.
  • Untuk infeksi saluran pernapasan bawah, hal yang menjadi penyebabnya adalah Influenza A, human metapneumovirus (hMPV), Respiratory Syncytial Virus (RSV), Varicella-Zoster Virus (VZV), Streptococcus pneumoniae, H. influenza, Klebsiella pneumoniae, Enterobacter, Staphylococcus aureus, dan bakteri anaerob.

Infeksi saluran pernapasan juga bisa menular jika kamu tidak sengaja menghirup percikan air liur yang mengandung virus atau bakteri yang dikeluarkan pengidap saat ia batuk atau bersin. Selain itu, kondisi ini juga bisa menular melalui media perantara, yaitu barang-barang yang sudah terpapar virus atau bakteri dari pengidap.

Faktor Risiko Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan dapat dialami oleh segala usia. Namun, kondisi ini lebih rentan diidap oleh anak-anak karena sistem pertahanan tubuh mereka terhadap virus penyebab infeksi belum terbentuk.

Perlu diwaspadai, infeksi ini merupakan penyakit menular. Penularan bisa terjadi melalui paparan air liur secara langsung ketika pengidap batuk, bersin, atau berbicara.

Selain itu, penularan bisa terjadi akibat benda yang terpapar oleh bakteri penyebab infeksi. Tepatnya ketika kamu menyentuh barang yang terpapar, kemudian kamu kembali menyentuh area mata, mulut, atau hidung. Maka dari itu, sangat penting untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir atau menggunakan hand sanitizer.

Gejala 

Gejala infeksi saluran pernapasan atas umumnya berlangsung selama 3 hingga 14 hari, antara lain:

  • Batuk.
  • Hidung tersumbat.
  • Pilek.
  • Bersin-bersin.
  • Nyeri otot.
  • Nyeri tenggorokan.
  • Nyeri kepala.
  • Demam.
  • Keseluruhan badan merasakan kondisi tidak nyaman.

Gejala infeksi saluran pernapasan bawah, antara lain:

  • Batuk berdahak.
  • Sesak napas.
  • Mengi.
  • Demam.

Pada bayi dan anak-anak, gejala lain yang mungkin bisa menyertai, adalah sulit makan, rewel, dan gangguan tidur.

Diagnosis 

Dokter akan mendiagnosis infeksi saluran pernapasan dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Foto Rontgen Dada. Dilakukan untuk melihat corakan dan kondisi paru-paru serta jalan napas.
  • Pemeriksaan Darah. Dilakukan untuk melihat peningkatan jumlah sel darah putih dalam darah yang merupakan tanda infeksi.
  • Pemeriksaan Dahak atau Kultur dari Sampel Dahak. Dilakukan untuk melihat pertumbuhan bakteri.

Pengobatan 

Pada infeksi saluran pernapasan atas, seperti bronkitis, dan bronkiolitis yang umumnya disebabkan oleh virus, tidak perlu diobati, karena biasanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Pengidap dapat meredakan gejala dengan mandi air hangat, minum air hangat, berkumur air garam, mengompres wajah dengan air hangat, menghindari udara dingin, banyak minum air, dan beristirahat. Selain itu, kamu bisa mengatasi hidung tersumbat dengan meletakkan kepala pada posisi yang tinggi saat berbaring.

Pengidap juga dapat mengonsumsi obat yang dijual bebas, seperti paracetamol untuk demam atau obat batuk pilek lainnya. Pada infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Tujuan pemberian obat tersebut adalah untuk mengobati infeksi dan mencegah komplikasi.

Pengertian Penyakit Tentang Hal Tinea cruris

Pengertian Penyakit Tentang Hal Tinea cruris

Tinea cruris  adalah infeksi fungi atau jamur yang menjangkiti kulit di bagian paha dalam, sekitar kelamin, dan bokong. Kondisi ini juga biasa disebut dengan jock itch dan ia menjadi penyebab munculnya ruam berwarna merah yang biasanya berbentuk lingkaran dan terasa gatal.

Tinea cruris biasa menjangkiti orang-orang yang banyak mengeluarkan keringat, seperti atlet, namun kondisi ini juga sering dialami oleh orang-orang yang mengalami obesitas. Kondisi ini bukanlah kondisi yang membahayakan, namun ia sering menimbulkan rasa gatal yang mengganggu dan membuat tidak nyaman.

Pengobatan tinea cruris sebenarnya sangat mudah, yaitu cukup dengan mengoleskan salep atau obat antijamur. Pengidapnya juga perlu menjaga bagian pangkal paha untuk tetap dalam kondisi yang kering dan bersih.

Penyebab Tinea Cruris

Tinea cruris disebabkan oleh sejenis jamur yang bisa menyebar dari pemakaian handuk atau pakaian yang terkontaminasi atau melalui kontak langsung dengan pengidapnya. Selain itu, tinea cruris juga sering disebabkan oleh jamur yang menjadi penyebab tinea pedis atau kutu air, karena infeksi bisa menyebar dari kaki ke pangkal paha.

Jamur paling mudah tumbuh di bagian tubuh yang hangat dan lembap, seperti paha bagian dalam, bokong, dan pangkal paha. Ia juga menyukai lingkungan yang lembap seperti di handuk yang kotor, lantai yang basah, dan pakaian penuh keringat. 

Faktor Risiko Tinea Cruris

Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko penyakit tinea cruris, yaitu:

  • Banyak berkeringat.
  • Mengidap pengidap kulit lain.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
  • Berjenis kelamin pria, walaupun wanita juga mungkin terjangkit.
  • Memakai celana dalam yang ketat atau alat bantu atletik yang tidak dicuci setelah digunakan.
  • Menggunakan ruangan loker dan kamar mandi umum.

 

Gejala Tinea Cruris

Tinea cruris biasanya sering terjadi pada bagian lipatan paha dalam, selangkangan, hingga anus. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya rasa gatal dengan sensasi panas. 

Setelah itu, gejala lain yang muncul adalah ruam kemerahan, bersisik, dan membentuk lingkaran dengan pinggirannya terangkat. Kulit disekitar ruam juga dapat mengalami pengelupasan. 

Gejala akan semakin memburuk ketika kamu:

  • Menggunakan pakaian yang terlalu ketat pada bagian yang ruam.
  • Terkena keringat.
  • Menggunakan pakaian renang yang basah dalam waktu yang cukup lama.

Untuk itu, pastikan kebersihan tubuh dan lakukan kebiasaan bersih agar gejala tinea cruris yang kamu alami semakin membaik.

 

Pengobatan Tinea Cruris

Tinea cruris bisa diatasi dengan menggunakan obat yang dijual bebas, seperti bedak, salep, obat semprot, dan losion anti-jamur, agar ruam bisa segera hilang. Namun untuk mencegah tinea cruris muncul kembali, terus lakukan pengobatan dua kali sehari setidaknya selama kurun waktu sepuluh hari.

Jika pengobatan yang dilakukan dengan obat-obatan bebas tidak bisa mengatasinya atau tinea cruris yang diderita sudah parah, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan obat resep. Obat-obatan resep meliputi salep atau krim anti-jamur yang lebih kuat, atau bahkan dapat diberikan pil anti jamur untuk dikonsumsi.

Selain itu ada beberapa kebiasaan yang bisa kamu lakukan sebagai perawatan agar kondisi ini tidak muncul kembali, seperti:

  • Menjaga kebersihan tubuh.
  • Mengeringkan badan dengan baik.
  • Bersihkan kamar mandi secara rutin.
  • Cuci handuk dan pakaian agar steril.
  • Gunakan obat yang dianjurkan sesuai dengan saran dokter.

Komplikasi Tinea Cruris

Tinea cruris menjadi penyakit yang menular. Jika tidak diatasi dengan baik, kondisi ini dapat memicu infeksi pada bagian tubuh lain, seperti penyakit athlete’s foot.

Pencegahan Tinea Cruris

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit tinea cruris seperti:

  • Saat cuaca panas dan lembap, jangan menggunakan pakaian yang tebal atau ketat untuk jangka waktu lama.
  • Segera atasi pengidap kulit lain, seperti infeksi tinea pedis atau kutu air, agar tidak menyebar ke pangkal paha.
  • Setelah berolahraga atau mandi, keringkan paha bagian dalam dan alat kelamin dengan handuk bersih. Selain itu untuk mencegah kondisi lembap yang berlebihan, taburkan bedak di sekitar pangkal paha.
  • Jangan berbagi pakai peralatan pribadi, seperti handuk atau pakaian.
  • Cuci pakaian yang dipakai berolahraga setelah digunakan dan selalu gunakan pakaian yang bersih.
  • Ganti celana dalam yang digunakan setidaknya satu kali sehari.
  • Hindari memakai pakaian yang ketat, terutama celana dalam dan seragam olahraga agar kulit tidak tergesek dan lecet. Lecet dapat menyebabkan lebih rentan terkena tinea cruris. Dianjurkan untuk lebih memakai celana pendek jenis boxer dibandingkan celana dalam yang ketat.

 

Pengertian Penyakit Tentang Hal Ejakulasi dini

Pengertian Penyakit Tentang Hal Ejakulasi dini

Ejakulasi dini merupakan gejala prematur pada pria yang menyebabkan pria terlalu cepat mengeluarkan sperma (klimaks) saat berhubungan intim. Selain saat berhubungan intim, ejakulasi dini juga diartikan pada ejakulasi yang terjadi sebelum penetrasi seksual. Semua pria juga pasti pernah mengalami ejakulasi dini. Jika hal tersebut terjadi sesekali, seharusnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika 50 persen hubungan seksual yang dilakukan berakhir dengan ejakulasi dini, maka disarankan untuk menemui dokter.

Dalam berhubungan intim memang tidak ada patokan durasi, karena tergantung pada masing-masing pasangan. Namun, berdasarkan penelitian, berhubungan intim umumnya berlangsung sekitar lima setengah menit bagi pria untuk mencapai ejakulasi. Ejakulasi dini sendiri juga termasuk dalam disfungsi seksual yang bisa terjadi kepada siapa saja.

Ejakulasi dini terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Ejakulasi dini primer, adalah ejakulasi dini yang selalu dialami oleh seorang pria sejak dia pertama kali melakukan hubungan intim atau setiap kali berhubungan intim.
  • Ejakulasi dini sekunder, yaitu saat ejakulasi dini terjadi pada seorang pria yang sebelumnya memiliki riwayat ejakulasi normal atau tanpa masalah ejakulasi.

Faktor Risiko Ejakulasi Dini

Berikut ini faktor risiko ejakulasi dini, meliputi:

  • Disfungsi ereksi: ejakulasi dini akan menjadi lebih parah, jika seseorang sering mengalami masalah dalam mempertahankan ereksi. Ketakutan akan ketidakmampuan mempertahankan ereksi dapat membuat seseorang ingin menyelesaikan hubungan secara sengaja ataupun tidak.
  • Kondisi kesehatan: penyakit kronis seperti penyakit jantung akan membuat cemas dan secara tidak disengaja memaksa untuk segera berejakulasi.
  • Stres: stres dapat menjengkelkan dan mengalihkan pikiran dari hubungan seksual.

Penyebab Ejakulasi Dini

Ada banyak penyebab namun yang utama adalah faktor psikologis dan fisik. Masalah psikologis bisa berupa gangguan kecemasan, stres, dan depresi. Sedangkan gangguan prostat (seperti prostatitis) dan juga tiroid, merupakan masalah fisik yang bisa menyebabkan ejakulasi dini. Konsumsi obat-obatan terlarang juga bisa menjadi salah satu penyebab ejakulasi dini sebagai efek samping yang ditimbulkan.

Gejala Ejakulasi Dini

Ejakulasi dini ditandai ketika seorang pria terlalu cepat mencapai klimaks (mengeluarkan sperma) ketika berhubungan intim.

Diagnosis Ejakulasi Dini

Diagnosis dapat dilakukan dengan melihat riwayat kesehatan, kehidupan seksual dan tes fisik umum jika diperlukan. Selanjutnya, mungkin akan dilakukan tes urine untuk mengetahui adanya infeksi atau tes darah untuk mengecek level hormon pria ataupun tes-tes lainnya.

Namun, dokter umumnya akan memeriksa dan bertanya seberapa sering ejakulasi dini terjadi, sudah berapa lama pengidap mengalami ejakulasi dini, apakah memengaruhi kehidupan personal, apakah ejakulasi dini membuat hubungan dengan pasangan terganggu atau tidak.

Hal tersebut tentu saja sebagai langkah yang dilakukan oleh dokter untuk melakukan diagnosis, selain memeriksa riwayat kesehatan, tes fisik, dan juga kehidupan seksual pengidap.

Pengobatan Ejakulasi Dini

Pengobatan ejakulasi dini juga dapat dilakukan di rumah, misalnya dengan memakai kondom tebal untuk menurunkan sensitivitas penis. Hal ini dikarenakan, penanganan terkait ejakulasi dini tidak harus selalu ditangani oleh dokter.

Pengertian Penyakit Tentang Hal Bayi tabung

Pengertian Penyakit Tentang Hal Bayi tabung

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah kehamilan yang terjadi dan diawali dengan sel telur dibuahi oleh sperma di luar tubuh. Pembuahan tersebut pun dilakukan di dalam sebuah tabung. Prosedur ini dilakukan bila kehamilan tidak kunjung terwujud meski sudah mencoba berbagai macam cara, seperti mengonsumsi obat-obatan dan melakukan operasi atau inseminasi buatan.

IVF adalah salah satu metode yang paling efektif dari kategori teknologi reproduksi untuk mendapatkan kehamilan. Prosedurnya dapat dilakukan dengan menggunakan sel telur sendiri dibantu dengan sperma pasangan. Di sisi lain, cara ini dapat melibatkan sel telur, sperma atau embrio dari pemberi donor. Pada beberapa kasus, ibu pengganti juga memungkinkan untuk menanamkan embrio di dalam rahimnya jika dirasa sang wanita memiliki suatu masalah.

Cara Bayi Tabung Dilakukan

Prosedur bayi tabung terdiri dari lima langkah:

1. Langkah 1: Stimulasi, atau disebut juga ovulasi super

Pada langkah awal ini, wanita akan diberikan obat kesuburan untuk meningkatkan produksi sel telur. Selain itu, wanita tersebut juga akan menjalani USG transvaginal secara teratur untuk memeriksa ovarium dan tes darah untuk memeriksa kadar hormon.

2. Langkah 2: Pengambilan Telur

Kemudian operasi kecil, yang disebut aspirasi folikular, akan dilakukan untuk mengeluarkan sel telur dari tubuh wanita.  Dengan menggunakan gambar USG sebagai panduan, dokter akan memasukkan jarum tipis melalui vagina ke dalam ovarium dan kantung folikel yang berisi telur. 

Jarum tersebut terhubung ke alat penghisap yang menarik telur dan cairan keluar dari setiap folikel satu per satu. Prosedur ini diulang untuk ovarium lainnya.

3. Langkah 3: Inseminasi dan Fertilisasi

Sperma pria akan ditempatkan bersama dengan sel telur dengan kualitas terbaik. Prosedur pencampuran sperma dan sel telur ini disebut inseminasi. Telur dan sperma kemudian disimpan dalam ruang yang lingkungannya dikontrol. Sperma biasanya akan membuahi sel telur beberapa jam setelah inseminasi.

4. Langkah 4: Kultur Embrio

Ketika telur yang dibuahi membelah, itu menjadi embrio. Staf laboratorium akan secara teratur memeriksa embrio untuk memastikan embrio tumbuh dengan baik. Dalam waktu sekitar 5 hari, embrio normal memiliki beberapa sel yang aktif membelah.

5. Langkah 5: Transfer Embrio

Embrio ditempatkan ke dalam rahim wanita 3 sampai 5 hari setelah pengambilan sel telur dan pembuahan. Dokter memasukkan tabung tipis (kateter) yang berisi embrio ke dalam vagina wanita, melalui leher rahim, dan naik ke dalam rahim. Jika embrio menempel (implan) di lapisan rahim dan tumbuh, hasil kehamilan.

Ingin tahu lebih lanjut mengenai prosedur bayi tabung, tanyakan saja pada dokter tepercaya di ! Tanpa perlu repot, kamu bisa melakukan tanya jawab kapan dan di mana saja dengan menggunakan fitur chat dengan dokter.

Alasan Dilakukan Bayi Tabung

In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung adalah pengobatan yang dilakukan untuk seseorang dengan infertilitas atau masalah genetik. Metode ini dipilih oleh seseorang yang mengalami infertilitas dan sudah mencoba berbagai cara dan terus gagal. Cara ini juga sering dilakukan pada wanita di atas 40 tahun yang mengalami infertilitas serta beberapa masalah kesehatan, seperti:

  • Sumbatan atau kerusakan pada tuba falopi.
  • Gangguan ovulasi.
  • Endometriosis.
  • Pernah melakukan sterilisasi atau pengangkatan tuba sebelumnya.
  • Mengalami fibroid rahim.
  • Fungsi sperma yang terganggu.

Pada wanita yang tidak memiliki rahim yang sehat atau terdapat risiko kesehatan serius saat hamil, bayi tabung dapat menjadi solusi yang paling tepat. Untuk kasus ini, sel telur wanita yang dibuahi dengan sperma, tetapi embrio diletakkan pada ibu pengganti.

Pengertian Penyakit Tentang Hal Flu Singapura

Pengertian Penyakit Tentang Hal Flu Singapura

Flu Singapura adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang sangat menular. Gangguan ini disebut juga dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HMFD). Anak-anak paling berisiko untuk mengalami penyakit ini, terutama anak yang lebih kecil atau bahkan balita. Meski jarang, penyakit ini bisa juga terjadi pada orang dewasa.

Flu Singapura ini dapat menimbulkan tanda berupa lepuhan atau luka pada mulut serta ruam di tangan dan kaki. Terkadang luka-luka tersebut juga muncul di siku tangan, bokong, lutut, dan lipat paha. Saat terjadi, gejala yang timbul umumnya ringan sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.

Diketahui belum ada obat yang dapat mengatasi penyakit flu ini. Selain itu juga tidak ada vaksin yang ampuh untuk mencegahnya. Maka dari itu, anak yang mengidap penyakit ini perlu mendapatkan perawatan di rumah agar lebih cepat untuk pulih dan dapat kembali beraktivitas. 

Penyebab Flu Singapura

Penyakit flu Singapura ini umumnya disebabkan oleh strain coxsackievirus dan yang paling sering adalah jenis A16. Coxsackievirus adalah bagian dari kelompok virus yang disebut dengan enterovirus. Virus ini dapat menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain.

Virus jenis ini menyebar ke jaringan di mulut, sekitar amandel, dan masuk ke dalam sistem pencernaan. Pada akhirnya, penyakit ini akan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Namun, sebelum menyerang ke organ vital di dalam tubuh, sistem kekebalan akan berusaha mengendalikannya.

Flu Singapura bisa menyebar lewat berbagai cara dari pengidapnya ke orang lain. Misalnya melalui:

  • Cairan dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin.
  • Air liur atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk.
  • Cairan yang berasal dari luka melepuh.
  • Permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh kotoran (tinja) pengidap.

Penyakit ini juga rentan untuk terjadi pada penitipan anak. Hal ini karena anak-anak ini rutin mengganti popok dan melakukan toilet training. Saat hal tersebut dilakukan, mungkin saja anak memasukkan tangan ke dalam mulut. Bahkan setelah anak sembuh, virus masih berada di dalam tubuh selama beberapa minggu. Artinya masih bisa menulari orang lain.

Sementara itu, penularan infeksi flu singapura dapat terjadi selama beberapa hari pertama seseorang terinfeksi, biasanya sebelum ruam muncul. Lepuh dapat mengering dalam waktu sekitar 10 hari.

Saat lepuh mengering, orang yang terinfeksi cenderung tidak akan menyebarkannya lagi ke orang lain. Namun, virus dapat terus hidup di dalam tinja selama berminggu-minggu setelah ruam hilang.

Faktor Risiko Flu Singapura

Faktor risiko yang paling umum dari flu Singapura adalah faktor usia. Gangguan ini paling rentan untuk menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun dan bahkan lebih banyak kasus terjadi pada anak di bawah 5 tahun. Anak-anak di pusat penitipan lebih rentan untuk mengalaminya karena penyebarannya melalui kontak dari satu orang ke orang lainnya.

Berita baiknya, anak-anak biasanya mengembangkan kekebalan terhadap penyakit ini saat usia terus bertambah. Antibodi terbentuk setelah terpapar virus yang menyebabkan penyakit tersebut. Meski begitu, remaja dan orang dewasa tetap memiliki kemungkinan untuk terserang penyakit ini.

Beberapa faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko terserang flu Singapura adalah:

  • Tak menjaga kebersihan diri dengan baik. Kebersihan diri yang buruk memberikan peluang virus untuk menginfeksi tubuh.
  • Sering melakukan kegiatan atau bekerja di tempat umum. Kontak atau berada di tengah-tengah banyak orang dalam waktu lama, bisa meningkatkan risiko terserang virus ini.

Gejala Flu Singapura

Saat seseorang mengidap flu Singapura, terutama anak-anak, maka tubuhnya dapat menimbulkan beberapa gejala. Berikut beberapa gejala yang mungkin timbul:

  • Demam tinggi.
  • Sakit tenggorokan.
  • Hilangnya nafsu makan.
  • Adanya luka seperti lepuhan pada lidah, gusi, dan bagian dalam pipi. Luka ini umumnya berwarna merah.
  • Ruam merah.
  • Bayi dan balita akan rewel dan mudah marah.
  • Sakit perut.

Perlu diketahui juga, masa inkubasi (periode dari infeksi awal sampai gejala muncul) adalah tiga hingga 6 hari. Anak-anak mungkin mengalami demam dan sakit tenggorokan. Kondisi tersebut seringkali menyebabkan anak jadi tidak nafsu makan dan merasa tidak enak badan. 

Pengertian Penyakit Tentang Hal Alzheimer

Pengertian Penyakit Tentang Hal Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah kondisi otak degeneratif yang menyebabkan penurunan progresif dalam sejumlah aspek. Mulai dari ingatan, kognitif atau kemampuan berpikir, kemampuan bicara dan perilaku. Penyakit ini dapat menyasar orang dewasa yang masih muda. Namun, sebagian besar kasusnya terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 60 tahun (lansia).

Pada tahap awal, pengidapnya akan mengalami gangguan daya ingat bersifat ringan. Contohnya seperti mengalami kesulitan mengingat nama benda, percakapan dengan siapa saja hingga peristiwa yang belum lama terjadi. 

Penyakit ini dapat memburuk seiring waktu sehingga membuat pengidapnya tidak mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, pada kasus yang sudah parah, penyakit Alzheimer dapat membuat pengidapnya linglung. 

Penyebab Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer terjadi saat protein otak gagal berfungsi secara normal sehingga mengganggu kinerja sel otak (neuron). Ketika neuron rusak, sel otak kehilangan koneksi satu sama lain hingga akhirnya mati. Ada dua protein otak yang menjadi penyebab utama Alzheimer yaitu:

  • Beta-amiloid. Pengendapan protein ini menimbulkan efek beracun yang dapat mengganggu komunikasi antara sel otak. 
  • Neurofibril. Ini adalah protein yang berperan dalam membawa nutrisi ke dalam sel otak. Jika tidak sesuai jalur, dapat mengganggu proses pengiriman nutrisi yang memicu efek beracun bagi sel otak.

Faktor Risiko Alzheimer

Beberapa faktor pemicu Alzheimer antara lain:

  • Usia. Risiko Alzheimer semakin meningkat seiring berjalannya usia akibat pola hidup tidak sehat.
  • Riwayat keluarga dan genetika. Adanya perubahan mutasi genetik dalam keluarga meningkatkan risiko Alzheimer pada 1 persen pengidap.
  • Sindrom DownAlzheimer berkaitan dengan tiga salinan kromosom 21 yang pengidap Sindrom Down miliki. 
  • Jenis kelamin. Wanita berisiko lebih tinggi terkena Alzheimer ketimbang pria.
  • Gangguan kognitif. Pengidap gangguan kognitif akan mengalami masalah memori yang berisiko berkembang menjadi demensia akibat Alzheimer.
  • Trauma kepala. Cedera kepala akibat berolahraga, kecelakaan, dan prosedur operasi berisiko terjangkit Alzheimer di kemudian hari.
  • Polusi udara. Partikel polusi udara mempercepat degenerasi sistem saraf yang meningkatkan risiko Alzheimer.
  • Konsumsi alkohol berlebihan. Alkohol memicu perubahan pada otak yang berkaitan dengan peningkatan risiko demensia sedari awal.
  • Pola tidur yang buruk. Kesulitan tidur dan tidak memiliki kualitas tidur yang baik berkaitan dengan peningkatan risiko Alzheimer.
  • Gaya hidup dan kesehatan jantung. Kurang olahraga, obesitas, merokok, kolesterol, hipertensi, dan diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol memicu Alzheimer di kemudian hari.

Meski Alzheimer rentan menyerang lansia, tetapi penyakit ini juga dapat terjadi pada usia muda. Baca lebih lanjut pada artikel: Ketahui, Ini 4 Pemicu Alzheimer di Usia Muda. 

Gejala Penyakit Alzheimer

Gejala kondisi ini muncul seiring dengan perkembangan penyakit dan pola hidup yang pengidapnya jalani. Secara umum, gejala awal Alzheimer adalah penurunan daya ingat atau pikun dan fungsi otak pengidapnya. 

Kendati begitu, pikun hanyalah gejala awalnya saja. Semakin penyakitnya berkembang, maka akan bermunculan gejala-gejala lain 

Apa yang Pengidap Penyakit Alzheimer Rasakan?

Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa gejala Alzheimer yang yang pengidapnya juga bisa rasakan: 

1. Gejala Kehilangan Memori

  • Mengulangi pernyataan dan pertanyaan.
  • Melupakan obrolan, janji pertemuan.
  • Lupa meletakkan benda.
  • Tersesat di tempat yang dikenali.
  • Lupa nama anggota keluarga.
  • Lupa nama benda yang sering digunakan.
  • Kesulitan mengungkapkan pikiran.

2. Gejala Kehilangan Nalar dalam berpikir

  • Kesulitan berkonsentrasi dan berpikir, terutama saat menghitung.
  • Sulit melakukan dua pekerjaan sekaligus.
  • Sulit mengelola keuangan.

Akhirnya, pengidap tidak dapat mengenali dan berhitung.

3. Salah Membuat Penilaian dan Keputusan

Pengidap mengalami penurunan kemampuan dalam membuat keputusan dan penilaian yang masuk akal. Mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan tema acara, misalnya. 

4. Merencanakan Melakukan Tugas Harian

Pengidap membutuhkan rencana dalam melakukan rutinitas harian berurutan. Seiring dengan perkembangan penyakit, pengidap menjadi sering lupa bagaimana cara melakukan aktivitas sederhana seperti berpakaian dan mandi.

5. Gejala Perubahan Kepribadian dan Perilaku

  • Depresi.
  • Apatis.
  • Tidak mau bergaul.
  • Perubahan suasana hati.
  • Tidak percaya pada orang lain.
  • Perubahan pola tidur.
  • Delusi.

Pemahaman Tetanus

Pemahaman Tetanus

Tetanus ialah penyakit serius yang terjadi pada mekanisme saraf. Penyakit ini disebabkan karena bakteri pemroduksi racun. Tanda-tandanya bisa berbentuk kontraksi otot, khususnya otot leher dan rahang. Tetanus dikenal juga sebagai lockjaw.

Tetanus yang kronis bisa menyebabkan kompleksitas yang bisa memberikan ancaman jiwa. Sampai sekarang ini tidak ada obat yang bisa mengobati tetanus. Adapun perawatan fokus pada pengendalian tanda-tanda dan kompleksitas sampai dampak racun tetanus teratasi.

Walaupun sekarang telah ada vaksin tetanus, tetapi penyakit ini masih tetap jadi teror untuk beberapa orang yang masih belum meng ikuti perubahan vaksin.

Pemicu Tetanus

Tetanus disebabkan karena bakteri Clostridium tetani. Spora Clostridium tetani bisa tahan lama di luar badan. Mereka tersering diketemukan di kotoran hewan dan tanah yang tercemar, tetapi kemungkinan ada nyaris di mana saja.

Saat Clostridium tetani masuk ke badan, mereka berkembang biak secara cepat dan melepas tetanospasmin, yakni sesuatu neurotoksin. Saat tetanospasmin masuk saluran darah, bakteri secara cepat menebar ke semua badan, hingga mengakibatkan tanda-tanda tetanus.

Tetanospasmin mengusik signal perjalanan dari otak ke saraf di sumsum tulang belakang, selanjutnya ke otot, hingga mengakibatkan kejang kekakuan dan otot. Bakteri pemicu tetanus masuk ke badan khususnya lewat cedera tusukan kulit atau potong. Tersebut keutamaan bersihkan cedera secara detail untuk menghambat mengembangnya infeksi supaya tidak jadi tetanus.

Faktor Dampak Negatif Tetanus

Faktor dampak negatif paling besar untuk infeksi tetanus ialah tidak divaksin atau mungkin tidak memperoleh suntikan booster 10 tahun. Disamping itu, faktor yang lain tingkatkan dampak negatif infeksi tetanus ialah:

  • Cedera terserang pupuk kandang atau tanah.
  • Ada benda asing di cedera, seperti serpih atau paku.
  • Ada lesi kulit yang terkena ke orang yang hidup dengan diabetes.
  • Tali pusar yang terkena saat seorang ibu belum seutuhnya divaksinasi.
  • Memakai jarum bersama-sama dan tidak bersih waktu memakai beberapa obat terlarang.
  • Tanda-tanda Tetanus
  • Waktu rerata dari infeksi sampai timbulnya gejala dan tanda (saat inkubasi) ialah 10 hari. Saat inkubasi bisa sekitar 3 sampai 21 hari.

Tipe tetanus yang umum disebutkan tetanus umum. Gejala dan tandanya ada dengan setahap, selanjutnya makin lebih buruk sepanjang dua minggu. Tanda-tanda umumnya ada dari rahang dan berkembang makin ke bawah badan.

Gejala dan tanda tetanus umum mencakup:

  • Kejang otot yang menyakitkan dan otot kaku yang tidak bisa digerakkan (kekakuan otot) di rahang.
  • Kemelut otot disekitaran bibir, kadangkala mengakibatkan penderita menyeringai dengan kuat.
  • Kejang dan kekakuan yang menyakitkan pada otot leher.
  • Kesusahan menelan.
  • Otot perut kaku.

Perubahan tetanus mengakibatkan kejang berulang-ulang yang menyakitkan, seperti kejang yang berjalan sepanjang beberapa menit. Umumnya tanda-tanda bisa berbentuk:

  • L punggung meliuk dan eher.
  • Kaki jadi kaku.
  • Lengan tarik ke atas.
  • Tangan mengepal.

Kekakuan otot di leher dan perut bisa mengakibatkan penderita kesusahan bernapas. Kejang yang kronis ini bisa dipacu oleh kejadian kecil yang menggairahkan indra, seperti suara, sentuhan fisik, sinar, atau angin.

Bersamaan mengembangnya penyakit, gejala dan tanda yang lain kemungkinan ada yakni:

  • Tekanan darah tinggi.
  • Tekanan darah rendah.
  • Denyut jantung cepat.
  • Demam
  • Keringat ekstrim

Analisis Tetanus

Untuk menganalisis tetanus, dokter akan bertanya beberapa gejala yang dirasakan oleh pasien. Seterusnya dokter akan lakukan pemeriksaan fisik, terutama pada otot dan mekanisme saraf pasien. Selain itu, untuk pastikan analisisnya dokter akan lakukan pemeriksaan kelanjutan seperti ambil contoh dari cedera yang dirasakan pasien.

Penyembuhan Tetanus

Tiap cedera harus dibikin bersih dengan lengkap untuk menghambat infeksi. Cedera yang rawan pada tetanus harus selekasnya diatasi oleh tenaga kesehatan profesional. Tiap orang yang mempunyai cedera yang mempunyai potensi mengakibatkan tetanus harus memperoleh imunoglobulin tetanus (TIG) selekasnya, bahkan juga walau dia telah divaksinasi.

Imunoglobulin tetanus memiliki kandungan anti-bodi yang membunuh Clostridium tetani. Anti-bodi itu disuntikkan ke pembuluh darah dan memberi pelindungan periode pendek langsung pada tetanus.

Namun TIG memiliki sifat periode pendek dan tidak bisa gantikan dampak periode panjang dari vaksinasi. Beberapa pakar menjelaskan jika suntikan TIG aman diberi pada ibu menyusui dan hamil.

Dokter kemungkinan memberi resep penisilin atau metronidazol untuk penyembuhan tetanus. Antibiotik ini bisa menghambat bakteri berkembang biak dan menghasilkan neurotoksin yang mengakibatkan kejang kekakuan dan otot. Sementara itu pada penderita yang alergi pada ke-2 obat itu akan diberi tetrasiklin sebagai menggantinya.

Kompleksitas Tetanus

Kompleksitas infeksi tetanus bisa berbentuk:

Permasalahan pernafasan

Kompleksitas ini bisa memberikan ancaman jiwa bila terjadi pengetatan pita suara dan kekakuan otot di leher dan perut, khususnya sepanjang kejang.

Penyumbatan arteri paru-paru (emboli paru)

Pembekuan darah yang sudah beralih dari lain tempat di badan bisa menutup arteri khusus paru-paru atau salah satunya cabangnya.

Radang paru-paru

Infeksi paru-paru yang disebabkan karena mengisap suatu hal secara tidak menyengaja ke paru-paru (penumonia inspirasi) menjadi kompleksitas dari kejang.

Tulang patah

Kejang bisa mengakibatkan tulang patah tulang yang lain atau belakang.

Kematian

Kematian karena tetanus kerap disebabkan karena aliran napas yang mampet sepanjang kejang. Disamping itu, kerusakan pada saraf yang atur pernafasan, denyut jantung, atau peranan orang yang lain bisa terjadi.

Penangkalan Tetanus

Cara khusus untuk menghambat tetanus dengan vaksinasi. Di negara kita, vaksin tetanus masuk ke daftar imunisasi wajib dalam anak. Imunisasi tetanus diberi sebagai sisi dari vaksin DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus). Proses vaksinasi ini harus diberi dalam lima tahapan, yakni pada umur 2, 4, 6, 18 bulan, dan 4-6 tahun.

Untuk beberapa anak di atas tujuh tahun, ada vaksin Td yang dapat membuat perlindungan diri dari gempuran difteri dan tetanus. Hal yang harus diingat, vaksinasi ini perlu diulangi setiap 10 tahun. Maksudnya untuk tingkatkan ketahanan tubuh pada infeksi tetanus dan difteri.

Selainnya dengan vaksinasi, penangkalan tetanus bisa dilaksanakan selalu jaga kebersihan, khususnya saat menjaga cedera supaya tidak terserang infeksi.

Pemahaman Tentang ISPA

Pemahaman Tentang ISPA

Infeksi aliran pernafasan kronis (ISPA) adalah infeksi kronis yang serang satu elemen aliran pernafasan. Khususnya pernafasan sisi atas mencakup hidung, sinus, faring, dan laring. Infeksi ini bisa memunculkan beberapa tanda-tanda.

Dimulai dari batuk, pilek, dan demam. Disamping itu, masalah pernafasan ini benar-benar gampang menyebar dan siapa saja bisa merasakannya. Terutama beberapa anak dan mereka yang berumur lanjut (lanjut usia).

Adapun Infeksi aliran pernafasan kronis ialah infeksi yang terjadi di aliran pernafasan. Baik aliran pernafasan atas atau bawah.

Contoh infeksi aliran pernafasan atas, ialah flu biasa, epiglottitis, radang kerongkongan, faringitis, dan sinusitis (infeksi sinus). Dalam pada itu, infeksi aliran pernafasan bawah bisa mencakup infeksi bakteri, Staphylococcus aureus atau infeksi jamur.

Disamping itu, COVID-19 jadi satu tipe penyakit ISPA. Bila alami tanda-tandanya, penting agar selekasnya lakukan pemeriksaan. Misalkan seperti swab antigen (rapid tes antigen) atau lakukan pemeriksaan PCR.

Pemicu ISPA

Pemicu masalah pernafasan ini ialah infeksi bakteri atau virus di aliran pernafasan baik atas atau bawah. Tetapi, ISPA umum terjadi karena infeksi virus di aliran pernafasan sisi atas.

Ada beberapa tipe virus yang biasanya jadi pemicu ISPA, yakni:

  • Rhinovirus yang bisa mengakibatkan pilek.
  • Adenovirus, yang bisa mengakibatkan pilek, bronkitis, dan pneumonia.
  • Virus influenza yang bisa mengakibatkan flu.
  • Parainfluenza virus yang bisa mengakibatkan croup (infeksi aliran pernafasan pada beberapa anak).
  • Virus Corona pemicu infeksi COVID-19.

Selainnya virus, beberapa macam bakteri bisa mengakibatkan ISPA, misalnya:

  1. Streptococcus yang bisa mengakibatkan faringitis, impetigo, demam rematik, sepsis, meningitis.
  2. Staphylococcus aureus yang bisa mengakibatkan pneumonia.

Untuk penyakitnya, berikut beberapa penyakit yang termasuk sebagai ISPA, diantaranya:

Infeksi aliran pernafasan bawah. Dimulai dari bronkitis, radang paru-paru, bronkiolitis, tuberkulosis.
Infeksi aliran pernafasan atas. Dimulai dari pilek biasa, infeksi sinus, tonsilitis, radang kerongkongan dan COVID-19.
Untuk infeksi flu, keadaan ini bisa mempengaruhi aliran pernafasan sisi bawah dan atas.

Dalam pada itu, penyebaran bakteri atau virus pemicu ISPA bisa terjadi lewat contact dengan recikan air liur (droplet) orang yang terkena.

Selainnya contact langsung, virus bisa menebar lewat sentuhan dengan benda yang tercemar.

Faktor Dampak negatif ISPA

Faktor-faktor dampak negatif ISPA, diantaranya:

  • Bayi dari umur enam bulan atau anak di bawah satu tahun.
  • Beberapa anak yang lahir prematur atau yang mempunyai kisah jantung bawaan atau penyakit paru-paru.
  • Beberapa anak dengan mekanisme ketahanan tubuh yang kurang kuat.
  • Bayi yang ada di tempat ramai.
  • Orang dewasa yang menderita penyakit paru obstruktif kronik, tidak berhasil jantung progresif, atau asma.
  • Perokok aktif karena merokok beresiko membuat seorang alami masalah peranan paru dan aliran pernafasan.
  • Keadaan ini akan tingkatkan dampak negatif perokok terserang ISPA.
  • Orang dengan mekanisme imun kurang kuat, mirip orang dengan transplantasi organ, leukemia, atau HIV/AIDS.
  • Beberapa periset juga temukan faktor-faktor yang dapat tingkatkan dampak negatif ISPA pada balita.

Misalnya seperti status nutrisi, imunisasi, ASI eksklusif, paparan asap rokok sepanjang kehamilan, kepadatan rumah, dan pemakaian bahan bakar untuk mengolah.

Tanda-tanda ISPA

Tanda-tanda ISPA biasanya berjalan di antara satu sampai dua minggu. Pada beberapa kasus, penderitanya akan rasakan tanda-tanda yang berkurang sesudah minggu awal.

Walau demikian, tanda-tanda atau ciri-ciri ISPA di aliran pernafasan bawah dan atas dapat berlainan.

Apa Beberapa ciri Infeksi Aliran Pernafasan Kronis?
Berikut tanda-tanda ISPA di aliran pernafasan atas yang bisa ada:

  • Bersin dan batuk dengan hidung mampet.
  • Pilek.
  • Demam dan sakit di kepala.
  • Ngilu kerongkongan.
  • Napas yang mengi atau napas sesak.
  • Pembesaran kelenjar getah bening.

Dalam pada itu, tanda-tanda ISPA di aliran pernafasan bawah bisa memunculkan batuk berdahak, napas sesak dan demam.

Analisis ISPA

Seperti penyakit umumnya, dokter akan mengawali dengan interviu klinis dan pemeriksaan fisik.

Kemudian, jika berasa perlu, dokter specialist paru akan lakukan pemeriksaan pendukung untuk menolong menegakkan analisis ISPA, misalnya:

  • Pemeriksaan darah di laboratorium.
  • Ambil contoh dahak untuk dicheck di laboratorium.
  • Pencitraan dengan x-ray atau CT scan, ke-2 pemeriksaan ini mempunyai tujuan untuk menyelisik lebih jauh
  • keadaan paru-paru.
  • Penyembuhan ISPA

Umumnya kasus ISPA terjadi karena infeksi virus. Karenanya, penderita ISPA yang terserang infeksi virus biasanya tidak membutuhkan penyembuhan khusus.

Dokter kemungkinan cuma akan memberi resep obat untuk menangani tanda-tanda sekalian mengawasi keadaannya.

Untuk contoh, dokter memberi resep obat untuk menurunkan demam dan ngilu badan. Kebalikannya, bila dokter curigai ada infeksi bakteri, karena itu dokter akan memberi resep obat antibiotik.

Disamping itu, ada banyak usaha yang bisa penderita ISPA kerjakan untuk menurunkan tanda-tandanya:

Perbanyak istirahat dan tingkatkan konsumsi air putih supaya dahaknya lebih encer.
Mengonsumsi minuman hangat seperti teh lemon dan madu, untuk menurunkan batuk.
Berkumur sama air garam hangat bila alami sakit kerongkongan.
Tidak itu saja, ada banyak usaha yang lain penderita ISPA dapat kerjakan untuk menolong menangani tanda-tandanya.

Baca selanjutnya pada artikelini: Perlakuan yang Dapat Dilaksanakan untuk Menolong Menangani ISPA.

Penangkalan ISPA

Minimal ada usaha untuk menghambat ISPA, misalkan:

Cuci tangan dengan teratur, apa lagi sesudah melakukan aktivitas pada tempat umum.
Menghindar dari sentuh sisi muka, khususnya mulut, hidung, dan mata dengan tangan supaya terbebas dari penebaran bakteri serta virus.
Menghindar dari merokok.
Konsumsi makanan kaya serat dan vitamin untuk tingkatkan ketahanan badan.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau tangan saat bersin untuk menghambat penebaran penyakit ke seseorang.

Pemahaman Tentang Menstruasi

Pemahaman Tentang Menstruasi

Menstruasi ialah keluarnya darah dari vagina yang terjadi sebagai imbas dari transisi bulanan. Transisi sebagai sisi proses dari organ reproduksi wanita saat menyiapkan kehamilan ini berjalan dengan alami.

Organ reproduksi wanita akan menyiapkan kehamilan tiap bulannya. Penyiapan ini diikuti berlangsungnya penebalan pada dinding kandungan (endometrium) yang berisi pembuluh darah. Jika kehamilan tidak ada, endometrium akan luruh dan keluar bersama darah lewat vagina. Berikut yang dikenali menstruasi.

Menstruasi pertama dapat terjadi lebih lambat atau cepat. Tetapi, transisi menstruasi pertama, rerata diawali pada umur 12 tahun atau 2 sampai tiga tahun sesudah payudara tumbuh. Transisi menstruasi ini terus akan berjalan sampai masuk saat menopause.

Babak / Transisi Menstruasi

Transisi menstruasi terdiri jadi empat babak, yakni:

1. Babak Menstruasi

Babak menstruasi diikuti luruhnya endometrium atau dinding kandungan yang berisi pembuluh darah dan cairan lendir. Babak ini diawali semenjak hari awal menstruasi dan berjalan sepanjang 4 sampai 6 hari.

2. Babak Folikuler

Masuk babak folikuler, ovarium akan membuat folikel yang berisi sel telur yang masih belum masak. Folikel dan sel telur itu akan tumbuh dan menggairahkan penebalan pada dinding kandungan. Babak ini umumnya berjalan sepanjang 11 sampai 27 hari tergantung pada transisi untuk tiap wanita.

3. Babak Ovulasi

Babak ovulasi terjadi saat ovarium melepaskan sel telur yang telah masak dan siap dibuahi oleh sperma pada bagian aliran indung telur. Namun, jika tidak ada pembuahan, sel telur akan menyatu dalam kurun waktu 24 jam sesudah babak ovulasi. Babak ini umumnya terjadi pada hari ke-14 transisi menstruasi.

4. Babak Luteal

Babak luteal diikuti sel telur yang beralih menjadi jaringan yang disebutkan korpus luteum. Jaringan ini akan keluarkan hormon yang membuat dinding kandungan jadi lebih tebal. Tetapi, jika tidak ada pembuahan, korpus luteum akan berkurang dan diresap lagi. Seterusnya, susunan kandungan akan luruh sepanjang menstruasi. Babak luteal terjadi sepanjang 11 sampai 17 hari.

Pemicu Menstruasi Tidak Normal

Umumnya, transisi menstruasi ada tiap 21 sampai 35 hari dengan lama menstruasi di antara 3 sampai 7 hari. Sepanjang babak menstruasi berjalan, wanita akan keluarkan darah dengan volume rerata tidak lebih dari 80 mililiter.

Tiap wanita dapat mempunyai kurun waktu transisi menstruasi yang berbeda, tapi ada banyak wanita yang alami abnormalitas pada transisi menstruasi. Adapun, abnormalitas yang kerap diketemukan seperti agenda menstruasi tidak teratur dan volume darah yang keluar kebanyakan.

Ada banyak faktor yang dapat jadi pemicu transisi menstruasi tidak normal, yakni:

  • Penggunaan alat kontrasepsi bentuk IUD.
  • Konsumsi tipe obat tertentu; Pil KB atau obat antidepresan.
  • Beraktivitas fisik yang terlampau berat.
  • Menderita permasalahan kesehatan tertentu; Hipertiroidisme, hipotiroidisme, atau polycystic ovarian syndrome (PCOS).
  • Sedang hamil atau menyusui.
  • Alami depresi.
  • Menderita masalah kandungan seperti miom.
  • Mempunyai rutinitas jelek merokok.
  • Tanda-tanda Menstruasi

Sepanjang berjalannya transisi menstruasi, tiap wanita dapat rasakan timbulnya tanda-tanda tertentu pada dua babak, yakni mendekati hadirnya menstruasi dan saat menstruasi berjalan. Berikut penuturannya:

Tanda-tanda Pramenstruasi (PMS)

Sepanjang transisi menstruasi, kandungan hormon pada tubuh wanita akan alami peralihan. Ini bisa punya pengaruh pada keadaan fisik dan emosi wanita sepanjang sekian hari saat sebelum menstruasi. Tanda-tanda ini dikenali panggilan sindrom pramenstruasi atau premenstrual syndrome (PMS).

Beberapa gejala dan tanda yang sering ada saat masuk saat pramenstruasi diantaranya:

  • Sakit di kepala.
  • Ngilu pada payudara.
  • Ada jerawat.
  • Perut berasa kembung.
  • Situasi hati yang gampang berbeda (suasana hati swing).
  • Alami peralihan pada nafsu sex.
  • Tanda-tanda pramenstruasi ini dapat berjalan sepanjang 6 sampai 7 hari, yakni sepanjang 4 hari saat sebelum
  • menstruasi dan 2 sampai tiga hari sesudah menstruasi.

Tanda-tanda saat Menstruasi
Saat menstruasi berjalan, otot sisi kandungan akan alami kontraksi lebih kuat agar bisa melepas lapisannya. Peralihan hormon yang terjadi pada babak menstruasi bisa juga memunculkan tanda-tanda menstruasi, yang umumnya berjalan sepanjang 1 sampai tiga hari.

Adapun, gejala dan tanda yang sering dirasa saat babak menstruasi diantaranya:

  • Ngilu pada perut.
  • Berasa seperti didesak pada bagian perut.
  • Berasa ngilu di bagian pinggul, punggung sisi bawah, dan paha sisi dalam.
  • Sakit di kepala.
  • Mual.
  • Diare.
  • Tanda-tanda menstruasi itu akan makin sedikit bersamaan pertambahan umur wanita. Bahkan juga, tanda-tanda dapat lenyap saat wanita pernah melahirkan.

Analisis Masalah Menstruasi

Buat pastikan tidak ada atau adanya masalah menstruasi, dokter akan menanyakan mengenai transisi menstruasi dan kisah penyakit yang dulu pernah dirasakan penderita. Disamping itu, dokter lakukan beberapa pemeriksaan tambahan, yakni:

Test darah untuk mengetahui penyakit anemia atau permasalahan kesehatan yang lain.
Pap smear untuk mengetahui tidak ada atau adanya kanker serviks.
Pemeriksaan cairan vagina untuk ketahui tidak ada atau adanya penyakit infeksi menyebar seksual.
USG kandungan untuk mengetahui kemungkinan ada miom atau kista ovarium.
Biopsi atau ambil jaringan pada dinding kandungan untuk ketahui terjadinya kemungkinan tidak seimbangnya hormon, endometriosis, atau sel kanker.

Pemahaman Vaginismus

Pemahaman Vaginismus

Vaginismus ialah keadaan klinis yang diikuti pengencangan otot-otot disekitaran vagina secara tidak sadar. Keadaan ini terjadi saat ada penetratif seksual pada vagina. Ini adalah reaksi automatis badan pada perasaan takut dari beberapa atau semua tipe penetratif pada vagina yang kemungkinan setiap terjadi. Masalah ini bisa mengakibatkan kejang otot, ngilu, sampai pemberhentian pernafasan sesaat.

Barisan otot yang paling rawan terserang masalah ini ialah pubococcygeus muscle grup. Otot-otot ini bermanfaat untuk mengatur membuang air kecil, senggama, orgasme, bab, sampai melahirkan. Wanita yang menderita vaginismus kemungkinan rasakan frustasi hingga perlu pengatasan klinis selekasnya supaya terselesaikan.

Pemicu Vaginismus

Vaginismus ialah masalah yang memiliki sifat multifaktorial. Keadaan ini bisa disebabkan karena penyebab depresi fisik, depresi emosional, atau ke-2 nya. Permasalahan ini mungkin terjadi sebagai mengantisipasi dari badan, hingga penderitanya menginginkan hal itu untuk terjadi.

Beberapa penyebab vaginismus secara emosional, diantaranya:

  • Hati takut, umumnya terjadi karena merasa sakit.
  • Rasa kuatir yang bisa disebabkan karena perasaan bersalah dan umumnya karena permasalahan jalinan.
  • Alami kejadian yang traumatis, termasuk pemerkosaan atau kisah penghinaan.
  • Kejadian buruk di periode kanak-kanak.

Lalu, penyebab yang disebabkan karena faktor fisik ialah:

  • Ada infeksi, seperti infeksi aliran kemih atau infeksi jamur.
  • Keadaan kesehatan, seperti kanker atau lichen sclerosus.
  • Persalinan.
  • Menopause.
  • Alami operasi panggul.
  • Minimnya pemanasan saat sebelum lakukan hubungan seks.
  • Lubrikasi vagina yang tidak memenuhi.
  • Efek dari penyembuhan.
  • Permasalahan peranan seksual yang bisa mempengaruhi pasangan wanita atau pria.

Disamping itu, ada beberapa macam vaginismus yang bisa dirasakan wanita dari beragam umur. Vaginismus digolongkan jadi empat kelompok, yakni:

Vaginismus Primer

Ini ialah keadaan sepanjang umur di mana kejang terjadi pertama kalinya seorang coba lakukan hubungan seks atau masukkan tampon ke vagina. Kemungkinan susah untuk penderita untuk jalani pemeriksaan ginekologi.

Waktu melakukan hubungan intim, penetratif vagina benar-benar susah dilaksanakan seakan ada dinding penghambat. Penderitanya dapat alami merasa sakit, kesan kebakar, atau kejang otot. Tanda-tandanya akan stop saat usaha penetratif vagina disetop.

Vaginismus Sekunder

Keadaan ini umumnya asal dari kejadian tertentu. Seperti infeksi, menopause, keadaan klinis, pembandinghan, atau persalinan. Walaupun dokter sukses menyembuhkan keadaan klinis yang memicunya, merasa sakit masih tetap bisa bersambung. Vaginismus tipe berikut yang disebabkan karena emosional atau psikis, seperti trauma fisik.

Vaginismus Global

Vaginismus global bisa memiliki sifat primer atau sekunder. Keadaan ini merujuk pada kasus saat tanda-tanda terjadi sebagai tanggapan pada semua tipe penetratif. Misalkan, penetratif vagina, oral, atau masturbasi.

Vaginismus Keadaanonal

Pada vaginismus keadaanonal, tanda-tanda terjadi sebagai tanggapan pada beberapa macam penetratif saja. Misalkan, seorang kemungkinan tidak bisa berhubungan seksual, tetapi dia bisa masukkan tampon.

Faktor Dampak negatif Vaginismus

Ada banyak faktor yang bisa tingkatkan dampak negatif berlangsungnya vaginismus, diantaranya:

  • Persalinan.
  • Kesehatan yang jelek.
  • Mempunyai bagian keluarga dengan keadaan sama.
  • Kisah infeksi aliran kemih atau infeksi jamur.
  • Sindrom ngilu akut.
  • Endometriosis:
  • Alami penyakit jiwa.
  • Depresi atau kuatir.

Faktor psikis dan sosial bisa meliputi :

  • Trauma dari kekerasan seksual atau penghinaan di periode kanak-kanak.
  • Trauma dari pemeriksaan ginekologi atau proses klinis lain.
  • Tipe trauma yang lain disebabkan oleh faktor ekonomi atau sosial yang tidak sama.
  • Mempunyai pemahaman negatif mengenai sex atau keyakinan pada dogma mengenai seksualitas.
  • Penghinaan seksual atau fisik, termasuk oleh pasangan atau bagian keluarga.
  • Mempunyai permasalahan dalam jalinan romantis dengan seorang.
  • Permasalahan emosional.
  • Tanda-tanda Vaginismus

Pengencangan otot pada vagina yang tidak tersengaja adalah tanda-tanda yang paling penting dari vaginismus. Walau demikian, tanda-tanda yang muncul bergantung dengan tingkat keparahan yang lumayan bermacam. Dimulai dari merasa sakit saat penetratif, merasa sakit waktu memasangkan tampon, kesusahan bernapas, sampai kejang otot saat penetratif karena ketakutan.

Penderita vaginismus tidak bisa atur atau hentikan kontraksi otot-otot pada vaginanya. Tanda-tanda yang lain yang bisa dirasa ialah:

Alami hubungan seks yang menyakitkan (dispareunia) yang dibarengi hati sesak, dan ngilu dan hati kebakar atau menusuk.
Penetratif jadi susah atau mustahil dilaksanakan.
Rasakan ngilu seksual periode panjang tanpa pemicu yang terang.
Munculnya rasa ngilu sepanjang penempatan tampon.
Kejang otot atau pernafasan yang berhenti sepanjang mengawali hubungan seks.
Vaginismus tidak bisa menghambat seorang untuk terangsang secara seksual, tapi mungkin berasa kuatir saat melakukan. Oleh karena itu, wanita yang merasakannya sering berusaha untuk menghindar dari sex atau penetratif vagina.

Analisis Vaginismus

Analisis yang sudah dilakukan untuk mengetahui vaginismus biasanya diawali menggambarkan tanda-tanda. Awalannya, dokter kemungkinan menanyakan mengenai:

Pertama kalinya rasakan permasalahan itu.
Berapa kerap masalah ini terjadi.
Penyebab berlangsungnya permasalahan ini.
Umumnya dokter akan menanyakan mengenai kisah aktivitas seksual bersama pasangan, yang kemungkinan termasuk kejadian buruk yang terkait dengan trauma atau penghinaan seksual.

Kemudian, kemungkinan dokter akan lakukan analisis dan penyembuhan vaginismus dengan pemeriksaan panggul sebelumnya. Seorang dengan permasalahan ini sering berasa grogi atau takut saat pemeriksaan panggul.

Bila betul diduga alami vaginismus, dokter umumnya akan lakukan pemeriksaan selembut mungkin. Dokter minta penderitanya untuk membantu tangan atau perlengkapan klinis supaya penetratif lebih gampang dilaksanakan. Sepanjang pemeriksaan, dokter kemungkinan cari pertanda infeksi atau jaringan parut.

Penyembuhan Vaginismus
Sesudah hasil analisis ditegaskan, perawatan dari masalah pada otot vagina ini kemungkinan mengikutsertakan specialist yang tidak sama, bergantung dari pemicunya. Semua kemungkinan pemicu yang memicunya, seperti infeksi, yang kemungkinan perlu disingkirkannya atau diobati lebih dulu saat sebelum fokus pada vaginismus.

Arah khusus dari penyembuhan ini untuk kurangi pengetatan pada otot dan hati takut dari rasa ngilu. Penyembuhannya mempunyai tujuan untuk menangani tipe ketakutan yang lain kemungkinan terkait dengan masalah ini. Beberapa perawatan yang biasa dilaksanakan, diantaranya:

Latihan kontrol dasar panggul. Termasuk kegiatan kontraksi dan rileksasi otot, atau latihan kegel untuk tingkatkan kontrol otot dasar panggul.
Pendidikan dan konseling. Dokter akan memberi info mengenai anatomi seksual, dan transisi tanggapan seksual yang bisa menolong penderitanya, supaya memahami mengenai merasa sakit dan proses yang dirasakan badan.
Latihan emosional. Permasalahan ini bisa menolong penderitanya untuk mengenali, ekspresikan, dan menangani faktor emosional apa pun itu yang kemungkinan berperan pada permasalahan otot di vagina ini.
Kurangi sensitifitas pada penetratif. Wanita yang alami permasalahan ini akan didorong untuk sentuh tempat disekitaran vagina tiap hari. Saat merasa sakit tidak muncul, coba untuk sentuh lebih dalam. Ketika telah sentuh tempat intim, wanita dianjurkan untuk sentuh dan buka bibir vagina sampai masukkan jemari.
Latihan penetratif. Sesudah wanita bisa lakukan sentuhan pada vagina tanpa merasa sakit, dokter akan merekomendasikan untuk belajar memakai dilator plastik. Bila benda ini bisa ditempatkan tanpa merasa sakit, coba biarkan sepanjang 10 sampai 15 menit supaya otot terlatih dengan penekanan.

Deskripsi Clobazam

Deskripsi Clobazam

Clobazam ialah obat yang dapat kamu pakai untuk menolong mengontrol kejang ke orang dewasa dan beberapa anak berumur dua tahun ke atas yang mempunyai sindrom Lennox-Gastaut. Sindrom itu adalah masalah yang mengakibatkan kejang dan kerap mengakibatkan ketertinggalan perubahan.

Clobazam termasuk dalam kelas obat yang disebutkan benzodiazepin. Obat ini bekerja dengan kurangi kegiatan listrik abnormal di otak dan memberi dampak menentramkan. Clobazam cuma dapat kamu peroleh dengan resep dokter dan ada berbentuk tablet.

Faedah Clobazam

Clobazam berguna untuk menolong mengatur kejang yang terjadi karena sindrom Lennox-Gastaut (LGS). Obat ini bekerja di otak untuk menghambat kejang. Obat ini tidak mengobati LGS dan cuma akan mengatur kejang sepanjang penderita terus meminum.

Clobazam bekerja dengan mengontrol neurotransmiter (bahan kimia) di otak. Ini melenturkan otot-otot yang kaku (kontraksi) sepanjang kejang. Dengan demikian, frekwensi kejang dapat menyusut, dan kurangi keparahan kejang.

Ada beberapa macam kejang yang dapat dirasakan penderita LGS, diantaranya kejang tonik dan atonik. Disamping itu, kamu perlu kenali Berbeda Kejang Tonik dan Atonik yang Dirasakan Penderita Lennox Gastaut.

Jumlah Clobazam

Jumlah clobazam untuk setiap penderita dapat berbeda . Maka, pastikan untuk meng ikuti jumlah yang disarankan dokter atau sesuai panduan pemakaian yang tercantum pada cap paket obat.

Berikut jumlah clobazam:

Untuk orang dewasa dan beberapa anak berumur dua tahun ke atas secara berat lebih dari 30 kg (kg): jumlah obat akan dokter tetapkan berdasar berat tubuh.
Jumlah awalnya umumnya 10 miligram (mg) yang dapat kamu untuk dua jadi dua jumlah setiap hari. Dokter kemungkinan dapat sesuaikan jumlah sama sesuai keperluan. Tetapi, jumlahnya umumnya tidak lebih dari 40 mg setiap hari.

Untuk orang dewasa dan beberapa anak berumur dua tahun ke atas secara berat 30 kg atau mungkin kurang: jumlah dapat kamu tetapkan berdasar berat tubuh dan harus dokter yang tetapkan.
Jumlah awalnya umumnya 5 mg yang dapat kamu minum cuma sekali setiap hari. Dokter kemungkinan dapat sesuaikan jumlah sama sesuai keperluan. Tetapi, jumlahnya umumnya tidak lebih dari 20 mg setiap hari.

Orang dewasa lebih tua: jumlah akan berdasarkan pada berat tubuh. Jumlah awalnya umumnya 5 mg yang dapat kamu minum cuma sekali setiap hari. Dokter kemungkinan dapat sesuaikan jumlah sama sesuai keperluan. Tetapi, jumlahnya umumnya tidak lebih dari 40 mg setiap hari.
Beberapa anak di bawah umur dua tahun: pemakaian dan jumlah harus ditetapkan oleh dokter.
Selainnya memberikan obat, juga penting untuk ketahui Bantuan pertolongan Pertama saat Penderita Epilepsi Alami Kejang.

Langkah Pemakaian Clobazam

Berikut langkah memakai obat anti kejang ini :

Pastikan untuk konsumsi clobazam sama persis sama sesuai saran dokter. Jangan meminum semakin banyak atau seringkali dari yang dianjurkan dokter. Karena, kelompok obat benzodiazepine seperti clobazam dipandang adiktif dan dapat mengakibatkan keterikatan atau overdosis jika kamu pakai dengan terlalu berlebih untuk waktu lama.
Lalu, apa clobazam termasuk obat psikotropika? Ya, clobazam termasuk juga dalam obat psikotropika kelompok IV. Ini bermakna obat itu mempunyai daya adiktif atau dampak candu yang enteng, hingga masih lumayan aman buat kamu pakai dalam penyembuhan.

Baca dan ikutinya perintah dalam panduan pemakaian yang tercantum pada paket obat secara cermat. Tanya pada dokter atau apoteker jika tidak memahami.
Clobazam dapat kamu minum saat sebelum atau setelah makan. Telan tablet obat itu bersama dengan satu gelas air putih.
Clobazam umumnya dapat kamu minum satu hari sekali saat sebelum tidur. Jika dokter tingkatkan jumlah, kamu kemungkinan perlu membagikan jadi dua jumlah.
Coba untuk konsumsi obat itu di saat yang masih sama tiap hari. Ini untuk menolong kamu ingat untuk minum obat dengan teratur.
Jika lupa meminum obat, selekasnya konsumsi demikian terpikir. Tetapi, jika sudah dekati agenda konsumsi selanjutnya, acuhkan jumlah yang terlewatkan dan jangan melipatgandakan jumlah pada agenda selanjutnya.Perhatian Pemakaian

Berikut sejumlah hal yang penting jadi perhatian saat sebelum memakai Clobazam

Waktu konsumsi obat ini, penting untuk selalu memeriksa diri dengan teratur ke dokter untuk mengecek perkembangan keadaan kamu dan untuk pastikan obat itu bekerja secara baik, dan mengecek efek yang tidak kamu harapkan.
Beritahu dokter jika kamu sedang hamil atau merencanakan untuk hamil. Masalahnya memakai clobazam sepanjang kehamilan dapat mengakibatkan permasalahan pada bayi saat lahir kelak. Misalkan, sedasi, atau tanda-tanda penarikan.
Obat ini dapat mengakibatkan sebagian orang pusing, mengantuk atau mungkin kurang siaga . Maka, jauhi berkendara atau beraktivitas yang lain memerlukan kesiagaan.


Jauhi minum alkohol waktu konsumsi clobazam, sebab bisa tingkatkan kemungkinan efek, seperti mengantuk.
Clobazam bisa juga berhubungan dengan obat lain . Maka, beritahukan dokter atau apoteker mengenai semua obat yang kamu pakai, termasuk obat bebas, obat herbal, dan pendamping atau obat wisataonal.
Jangan mengganti jumlah obat atau mendadak stop memakainya tanpa lebih dulu memeriksa diri ke dokter. Dokter kemungkinan kurangi jumlah dengan setahap saat sebelum menghentikannya seutuhnya. Ini untuk menolong menghambat dampak negatif memburuknya kejang dan kurangi kemungkinan tanda-tanda penarikan, seperti peralihan sikap, patah semangat, segera geram, kurang selera makan, fantasi, dan sebagainya.
Jika kamu memakai kontrasepsi hormonal (pil KB, alat kontrasepsi, suntik dan lain-lain), kamu harus ketahui jika tipe KB ini kemungkinan tidak bekerja secara baik jika kamu pakai secara clobazam.
Dampak Samping Clobazam, Sama dengan obat lain umumnya, clobazam bisa juga mengakibatkan efek. Berikut sejumlah efek yang biasa terjadi:

  1. Mengantuk.
  2. Pusing.
  3. Kecapekan.
  4. Sembelit.
  5. Demam.
  6. Batuk.
  7. Keluarkan air liur.
  8. Susah menelan.
  9. Gemetar dan tidak dapat jalan dengan konstan.
  10. Susah tidur.

Selekasnya beritahukan dokter jika salah satunya efek itu tidak juga pulih atau lebih buruk. Beritahukan pada dokter selekasnya jika kamu alami efek yang serius, misalnya:

  1. Peralihan psikis atau situasi hati, seperti grogi, ketidaktahuan.
  2. Kekurangan otot.
  3. Kehilangan koordinir.
  4. Kesusahan bicara.
  5. Ngilu saat membuang air kecil.
  6. Hubungan Clobazam

Clobazam dapat berhubungan dengan beberapa obat, diantaranya orlistat, sodium oxybate. Hubungan itu dapat mempengaruhi langkah kerja clobazam atau tingkatkan dampak negatif efek.

Ada pula beberapa obat yang dapat mempengaruhi pembuangan clobazam dari badan, yang bisa juga mempengaruhi langkah kerja obat itu. Misalnya, flukonazol dan fluvoxamine.

Jauhi konsumsi clobazam dengan beberapa obat yang dapat mengakibatkan mengantuk atau permasalahan pernafasan, misalnya:

  • Obat penurun ngilu atau obat batuk opioid, seperti kodein, hidrokon.
  • Alkohol.
  • Obat tidur atau obat kekhawatiran, seperti alprazolam, lorazepam, zolpidem.
  • Relaksan otot, seperti carisoprodol, cyclobenzaprine.
  • Antihistamin (seperti cetirizine, diphenhydramine).

Jauhi konsumsi clobazam dengan kelompok obat benzodiazepin yang lain, seperti alprazolam. Karena, hal tersebut dapat mengakibatkan dampak semakin bertambah 2x lipat, yakni sedasi terlalu berlebih.

Lalu, apa clobazam sama dengan alprazolam? Walaupun sama termasuk dalam barisan obat benzodiazepin, ke-2 nya ialah obat yang tidak sama. Alprazolam seringkali dokter resepkan untuk menangani stres dan masalah kekhawatiran.

 

Triknya dengan tingkatkan produksi neurotransmitter di otak yang dikatakan sebagai asam gamma-aminobutyric (dipersingkat GABA). Hal tersebut memberi dampak rileksasi yang tingkatkan kantung dan kurangi kekhawatiran, gelisan dan depresi.

Penyakit Flek hitam: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Flek hitam

Penyakit Flek hitam: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Flek Hitam

Flek hitam adalah masalah kulit yang ditandai dengan munculnya bintik hitam pada wajah, lengan, bahu dan bagian tubuh lainnya. Flek hitam sendiri merupakan kumpulan pigmen alami, atau melanin, yang berisi melanosome. Masalah kulit ini paling sering disebabkan oleh paparan sinar matahari atau sinar ultraviolet. Kondisi kulit tertentu atau efek samping dari obat juga bisa memicu timbulnya flek hitam.

Semua orang dengan segala usia bisa mendapatkan flek hitam, tetapi kondisi ini lebih rentan dialami oleh orang yang berusia paruh baya. Selain itu, bintik-bintik ini akan cenderung mudah dilihat dan mudah muncul pada orang dengan warna kulit cerah. Kondisi ini sebenarnya tidak membahayakan, tapi masalah kulit ini sering kali sulit dihilangkan.

Penyebab Flek Hitam

Flek hitam terbentuk ketika melanin memproduksi melanosome secara berlebihan sehingga pigmen kulit membuat kulit menjadi lebih gelap. Bintik hitam ini akan semakin gelap ketika terkena paparan sinar matahari. Selain paparan sinar matahari, timbulnya flek hitam juga bisa disebabkan oleh hal-hal di bawah ini:

1. Paparan sinar ultraviolet

Paparan sinar ultraviolet dari matahari dan tanning bed sering menjadi penyebab utama munculnya flek hitam. Hiperpigmentasi yang terjadi di usia paruh baya juga salah satu faktornya. Menginjak usia paruh baya, biasanya flek hitam pada kulit mudah bermunculan akibat paparan sinar matahari. Risko semakin meningkat apabila orang tersebut tidak pernah menggunakan tabir surya maupun pelindung sinar matahari.

2. Masalah kulit

Ada beberapa penyakit kulit yang dapat memicu kemunculan flek hitam, seperti:

  • Hiperpigmentasi pasca-inflamasi, yaitu perubahan warna kulit setelah mengalami goresan, ruam, atau jerawat.
  • Melasma yang sering dikenal atau chloasma adalah masalah kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak cokelat.
  • Linea nigra, kondisi kulit di mana muncul garis vertikal yang berwarna gelap di area perut hingga tulang kemaluan.
  • Melanosis Riehl, bentuk dermatitis kontak yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.
  • Poikiloderma of Civatte, masalah kulit yang mengubah bagian leher menjadi warna coklat kemerahan.
  • Erythromelanosis follicularis, yaitu munculnya bercak coklat kemerahan pada wajah dan leher.

3. Obat-obatan

Penggunaan obat-obatan nyatanya dapat menyebabkan flek hitam. Hal ini disebabkan karena obat-obatan dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari (juga dikenal sebagai fotosensitifitas). Beberapa obat yang diketahui dapat menyebabkan flek hitam adalah:

  • Estrogen.
  • Tetrasiklin, antibiotik spektrum luas seperti doksisiklin, demeclocycline, dan minocycline.
  • Amiodarone yang sering digunakan untuk mengobati detak jantung tidak teratur.
  • Fenitoin, obat antikonvulsan .
  • Fenotiazin yang kerap digunakan untuk mengobati gangguan mental dan emosional
  • Sulfonamida yang digunakan untuk mengobati infeksi.

4. Kondisi tertentu

Orang dengan kondisi tertentu pun lebih rentan mendapatkan flek hitam. Biasanya masalah kulit ini lebih rentan dialami oleh ibu hamil, pengidap tumor hipofisis, pengidap hemokromatosis, pengidap penyakit Addison dan pengidap penyakit hati.

5. Faktor lingkungan

Faktor geografis juga menjadi penyebab timbulnya flek hitam. Orang-orang yang hidup di sekitar garis khatulistiwa cenderung memiliki lebih banyak melanin sebagai respons tubuhnya terhadap sinar matahari. Proses ini menjadikan kulit mereka lebih umum berwarna cokelat gelap. Hal ini dipengaruhi oleh karakteristik melanin yang dapat menyerap sinar matahari, sekaligus menghalau radiasi UV.

6. Genetik

Flek hitam juga dapat terjadi karena bawaan genetik. Orang-orang dengan kulit cerah dan memiliki rambut pirang atau merah adalah yang sering mengalami kondisi ini. Flek hitam juga bisa muncul pada orang-orang tua. Bintik-bintik ini dikenal dengan nama liver spot atau sun spot.

Faktor Risiko Flek Hitam 

Setiap individu berisiko mendapatkan flek hitam. Kendati demikian, kondisi ini lebih rentan dialami oleh orang yang berkulit terang, rambut terang, usia paruh baya, atau sering terpapar sinar matahari maupun sinar ultraviolet.

Gejala Flek Hitam

Flek hitam pada kulit akan terlihat seperti bercak atau titik noda yang berwarna cokelat terang, cokelat tua, atau hitam yang merata. Bintik ini dapat berkembang di mana saja, tetapi paling sering muncul pada wajah. Flek hitam akan memudar seiring berkurangnya intensitas paparan sinar matahari. Sebaliknya, terlalu banyak terpapar sinar matahari dapat menyebabkan inflamasi atau disebut juga sunburn freckles.

Diagnosis Flek Hitam

Flek hitam adalah masalah kulit yang umum terjadi dan tidak berbahaya. Kamu bisa mudah mengenalinya apabila bintik hitam muncul pada wajah atau area lain yang terlihat. Flek hitam biasanya berbentuk oval dan dapat berwarna berkisar cokelat terang sampai gelap. Bintik ini juga tidak menimbulkan nyeri.

Kendati demikian, beberapa kondisi tertentu juga ditandai dengan munculnya bintik hitam, contohnya melanoma. Oleh karena itu, ada baiknya mewaspadai bercak hitam tersebut apabila bintik terasa perih dan membengkak. Segera temui dokter kulit untuk mengenali dan mendapatkan diagnosis yang tepat

Pengobatan Flek Hitam

Bintik hitam dapat memudar atau dihilangkan sepenuhnya dengan obat resep, prosedur medis, dan perawatan di rumah. Opsi perawatan di bawah ini sering dipertimbangkan untuk memudarkan flek hitam:

1. Perawatan topikal

Krim yang diresepkan oleh dokter kulit mampu mengurangi munculnya flek hitam secara bertahap. Namun, perawatan ini memakan waktu beberapa bulan untuk melihat hasilnya. Krim yang mengandung hydroquinone seringkali diresepkan untuk menangani flek hitam.

Hydroquinone adalah bahan aktif yang bekerja dengan mengurangi produksi melanin. Namun, ada risko penggunaan jangka panjang sehingga dokter biasanya menyarankan untuk penggunaan jangka pendek saja. Selain hydroquinone, kandungan retinoid, asam alfa hidroksi, asam glikolat, deoksiarbutin atau asam kojic juga dapat digunakan untuk memudarkan bintik hitam.

Penyakit Nyeri tumit: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Nyeri tumit

Penyakit Nyeri tumit: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Nyeri tumit

Nyeri tumit adalah rasa nyeri saat berat badan bertumpu pada salah satu atau kedua tumit. Misalnya, saat berdiri atau berjalan. Masalah ini termasuk keluhan kaki dan pergelangan kaki yang umum terjadi. Nyeri tumit perlu diobati agar tidak menjadi masalah yang kronis sehingga pemulihan lebih lama.

Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan medis guna memastikan penyebab dari nyeri tumit. Dengan begitu, pengobatan yang tepat bisa dilakukan. Sebab, nyeri tumit adalah salah satu gangguan yang dapat membuat seseorang sulit berjalan. Saat diobati, aktivitas dapat kembali normal tanpa gangguan.

Penyebab Nyeri Tumit

Penyebab umum dari munculnya nyeri tumit adalah plantar fasciitis yang  mengalami kerusakan dan menebal. Plantar fascia merupakan jaringan tebal dan fleksibel yang menghubungkan tulang tumit dengan tulang-tulang lain di telapak kaki. Plantar fascia juga berfungsi sebagai penyerap benturan.

Kerusakan jaringan ini bisa terjadi secara:

  • Bertahap. Jika jaringan plantar fascia seseorang aus dan robek. Biasanya terjadi saat berusia 40 tahun keatas.
  • Mendadak. Ketika terjadi cedera pada plantar fascia saat berolahraga atau berdansa.
  • Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko robeknya jaringan plantar fascia adalah obesitas. Sering beraktivitas dengan posisi berdiri, dan mengenakan alas kaki dengan sol rata.

Selain plantar fasciitis, penyebab lain munculnya nyeri tumit, meliputi:

  • Tulang tumit retak, akibat tekanan berulang kali.
  • Taji tulang, adalah pertumbuhan berlebihan dari tulang yang dapat terjadi pada tumit.
  • Tarsal tunnel syndrome. Terbentuknya kista atau adanya kerusakan pada celah kecil di pergelangan kaki yang dilalui oleh saraf sehingga saraf tersebut terjepit.
  • Bursitis adalah peradangan satu atau lebih kantung cairan pada persendian serta antara otot dan tulang.
  • Penyakit Sever adalah kondisi otot-otot betis menegang dan mengencang sebagai respons dari pertumbuhan pada anak. Penegangan otot ini akan menarik tendon achilles, sehingga tulang di tumit menjadi lebih menonjol dan menyebabkan rasa nyeri.
  • Penipisan bantalan lemak. Lapisan lemak di bawah tulang tumit menipis akibat menahan beban terlalu berat.

Faktor Risiko Nyeri Tumit

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri tumit, antara lain:

  • Cara berjalan yang tidak normal, yang menempatkan tekanan berlebih pada tumit, ligamen, dan saraf di dekat tumit.
  • Rutin berlari atau jogging, terutama di permukaan yang keras.
  • Menggunakan sepatu yang tidak pas atau tidak memiliki penyangga lengkung yang sesuai.
  • Kelebihan berat badan.
  • Sering berdiri saat beraktivitas.

Lalu, faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko terjadinya plantar fasciitis adalah:

  • Pertambahan usia yang menurunkan fleksibilitas plantar fascia dan menipiskan bantalan lemak pelindung tumit.
  • Alami diabetes.
  • Banyak berjalan kaki setiap hari.
  • Memiliki kaki rata atau lengkungan yang tinggi.

Gejala Nyeri Tumit

Gangguan pada tumit ini umumnya menghasilkan nyeri unilateral yang dapat dirasakan, baik di bawah maupun di belakang tumit, dan dapat juga melibatkan lengkung dari kaki. Gejala ini umum terjadi pada pengidap yang memiliki riwayat penambahan berat badan atau peningkatan jumlah kegiatan atau olahraga atau seseorang yang memiliki riwayat luka pada kaki.

Banyak orang yang menggambarkan rasa sakit pada tumit dengan tertancapnya pisau atau peniti di bagian bawah kaki. Bahkan, perasaan ini dirasakan pertama kali saat berdiri di pagi hari. Setelahnya rasa sakit tersebut berubah menjadi nyeri tumpul. Perasaan sakit dirasakan kembali saat berdiri dari posisi duduk dalam waktu yang lama.

Diagnosis Nyeri Tumit

Proses penentuan diagnosis dari nyeri tumit dapat dilakukan berdasarkan wawancara medis yang mendetail dan pemeriksaan fisik secara langsung. Ada juga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menemukan penyebab dari nyeri tumit.

Bila penyebab belum dapat ditentukan dari wawancara medis dan pemeriksaan fisik, beberapa jenis pemeriksaan penunjang akan dilakukan. Seperti pemeriksaan untuk memeriksa adanya peradangan, pemeriksaan rontgen kaki untuk melihat struktur tulang kaki, dan berbagai pemeriksaan lainnya.

Pengobatan Nyeri Tumit

Nyeri tumit umumnya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Untuk nyeri tumit yang ringan, cara mengobati tumit kaki sakit meliputi:

  • Istirahat. Bila memungkinkan, hindari aktivitas yang menyebabkan terjadinya penekanan pada tumit pengidap, seperti berlari, berdiri dalam jangka waktu yang lama, atau berjalan pada lapisan yang keras.
  • Sepatu. Bila rutin berolahraga, gunakan sepatu yang sesuai dengan jenis olahraga dan ganti secara rutin.
  • Gunakan tunjangan kaki. Tunjangan kaki untuk sepatu hak tinggi atau sepatu jenis tertentu dapat digunakan untuk mencegah nyeri tumit.
  • Obat anti nyeri. Bila nyeri tumit semakin mengganggu, dokter dapat meresepkan obat anti nyeri untuk membantu meredakan nyeri dan peradangan yang terjadi. Letakkan kantong berisi es pada tumit pengidap sekitar 15–20 menit. Lakukan hingga tiga kali sehari selama nyeri masih dirasakan.
  • Ganti alas kaki. Pastikan bahwa alas kaki yang digunakan tidak terlalu sempit atau longgar dan dapat memberikan tunjangan yang baik bagi kaki.

Dapatkan produk kesehatanmu untuk mengobati nyeri tumit melalui Toko Kesehatan di Halodoc! Tanpa perlu repot, pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, klik gambar di bawah ini!

Penyakit Kutu rambut: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Kutu rambut

Penyakit Kutu rambut: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Kutu rambut

Kutu rambut adalah parasit kecil yang ditemukan di kulit kepala dan mempunyai kemampuan untuk mengisap darah di kepala. Parasit yang dalam bahasa medis disebut juga pediculosis ini, merupakan penyakit yang sangat umum dengan estimasi jumlah kasus sebanyak 6-12 juta per tahun.

Kutu dapat bertelur di kepala manusia dan biasanya akan berada di bagian rambut yang berdekatan dengan kulit kepala. Gangguan ini hanya terjadi pada manusia dan dapat menular pada manusia lain.

Kutu di rambut umumnya menyerang anak-anak pada usia sekolah, tetapi tidak menutup kemungkinan orang dewasa yang tinggal serumah dengan anak tersebut untuk terserang penyakit kutu ini.

Seseorang yang terjangkit kutu rambut akan merasakan gatal-gatal pada kulit kepala, kuping, dan juga leher. Gatal ini timbul karena air liur kutu yang dapat menimbulkan reaksi alergi di kulit kepala. Kutu ini memiliki enam kaki dan ukurannya hanya sebesar biji wijen dan memiliki warna sama dengan rambut.

Kutu kepala dapat menyebar ketika seseorang menggaruk kepala atau rambut bersentuhan dengan suatu benda, seperti sisir, topi, bantal, dan handuk. Telur-telur dari kutu kepala ini akan berwarna putih dan terlihat seperti ketombe tetapi sulit untuk dikeluarkan.

Penyebab Kutu Rambut

Pedikulosis disebabkan oleh kutu jenis Pediculus humanus var capitis yang merupakan organisme berukuran sebesar biji stroberi. Ia bertahan hidup dengan menghisap darah pada kulit kepala inang. Kutu rambut memiliki siklus hidup sebagai berikut:

  • Kutu betina memproduksi telur yang akan menetas dalam kurun waktu 8-9 hari setelah induk bertelur.
  • Kutu berkembang menjadi nimfa (bentuk kutu yang belum matang).
  • Nimfa menjadi kutu dewasa setelah 9-12 hari, lalu bertahan hidup sebagai kutu dewasa dalam kurun waktu 3-4 minggu.

Faktor Risiko Kutu Rambut

Kondisi ini paling sering terjadi pada anak-anak pra-sekolah yang menghadiri penitipan anak, anak-anak sekolah dasar, dan anggota rumah dari anak-anak yang terinfeksi.

Kutu bergerak dengan cara merayap, mereka tidak bisa melompat atau terbang. Parasit ini menyebar melalui kontak langsung dengan rambut orang yang terinfeksi. Siapa pun yang melakukan kontak langsung dengan seseorang yang sudah memiliki kutu memiliki risiko tinggi untuk tertular.

Risiko penularan yang paling besar contohnya bermain, tinggal, atau menginap bersama seseorang yang mengidap kutu rambut. Selain itu, melakukan kontak fisik seperti menyentuh kepala dan berpelukan juga bisa meningkatkan risiko tertular.

Sementara penularan melalui kontak dengan pakaian (seperti topi, syal, mantel) atau barang-barang pribadi lainnya (seperti sisir, sikat, atau handuk) yang digunakan oleh orang yang terinfeksi biasanya jarang terjadi. Kondisi ini juga tidak ada hubungannya dengan kebersihan pribadi atau kebersihan di rumah atau sekolah.

Gejala Kutu Rambut

Seseorang yang mengidap kutut rambut bisa mengalami berbagai gejala, antara lain:

  • Perasaan seperti ada sesuatu yang bergerak di sekitar rambut.
  • Ditemukannya kutu di kulit kepala.
  • Ditemukannya telur kutu (nits) di batang rambut.
  • Kulit kepala terasa gatal.
  • Terdapat benjolan kecil berwarna merah atau luka pada kepala akibat garukan. Beberapa anak mengalami iritasi ringan karena menggaruk, sementara yang lain mungkin mengalami ruam yang mengganggu.

Diagnosis Kutu Rambut

Menurut American Academy of Pediatrics, untuk mendiagnosis pedikulosis adalah dengan mengidentifikasi nimfa hidup atau kutu dewasa. Namun, karena kutu dewasa sangat kecil, pergerakannya dengan cepat dan menghindari cahaya, mereka sulit ditemukan.

Cara terbaik untuk menemukannya adalah dengan menggunakan bantuan lensa pembesar dan sisir bergigi halus. Pada rambut yang basah, sisirlah rambut dengan sisir bergigi halus untuk mencari kutu atau telur kutu.

Bila kutu dewasa tidak ditemukan, menemukan telur kutu yang biasanya menempel di pangkal batang rambut bisa dilakukan. Namun, hal itu tidak mengkonfirmasi bahwa seseorang terinfeksi kutu rambut dan perlu perawatan.

Pasalnya, telur kutu yang menempel lebih dari satu inci dari pangkal rambut hampir selalu sudah mati atau sudah menetas. Bila tidak ada kutu dewasa yang terlihat, dan nits yang ditemukan lebih dari 1/4 inci dari kulit kepala, infestasi kutu rambut mungkin sudah terjadi cukup lama dan tidak aktif lagi, sehingga tidak perlu diobati.

Dokter juga dapat membantu memastikan diagnosis dengan menggunakan bantuan wood’s lamp, di mana nits akan tampak kebiruan. Nits kemudian diambil dan diperiksa di bawah mikroskop untuk memastikan apakah ada nimfa atau kutu dewasa yang hidup.

Pengobatan Kutu Rambut

Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati kutu rambut. Misalnya:

  • Sisir basah. Tidak hanya bisa digunakan untuk mendiagnosis, sisir basah juga efektif untuk menghilangkan kutu rambut. Caranya, cuci rambut seperti biasa, lalu oleskan banyak kondisioner, lalu sisir seluruh kepala rambut dari akar hingga ujungnya. Kamu bisa membeli sisir bergigi halus khusus untuk menghilangkan kutu rambut secara online atau dari apotek.
  • Memotong atau mencukur rambut.
  • Gunakan asam cuka untuk menghilangkan kutu rambut, karena sifat asam dari cuka dapat langsung menghabisi parasit-parasit tersebut. Meski begitu, cuka harus digunakan secara hati-hati agar tidak menimbulkan iritasi pada kulit kepala.
  • Permethrin satu persen. Pengidap diharuskan untuk mengoleskan obat berbentuk cream rinse ini ke kulit kepala, lalu dibiarkan selama 2 jam. Meskipun ampuh untuk mengusir kutu, tetapi efek sampingnya harus diwaspadai, yaitu kemerahan dan gatal pada kulit kepala.
  • Malathion 0,5 atau satu persen. Obat berbentuk spray ini biasanya dianjurkan untuk pasien usia lebih dari 6 tahun. Setelah diaplikasikan ke kulit kepala, pasien dianjurkan untuk membiarkannya selama satu malam.
  • Gameksan satu persen. Setelah diaplikasikan ke kulit kepala, obat harus dibiarkan selama 12 jam.

Komplikasi Kutu Rambut

Kutu rambut bukanlah penyakit yang terbilang serius. Namun, bila dibiarkan saja tanpa penanganan, masalah kesehatan ini bisa memicu kondisi lainnya. Misalnya, terkelupasnya kulit kepala, sehingga menimbulkan infeksi. Kondisi ini bisa terjadi ketika pengidapnya menggaruk-garuk kulit kepala yang gatal akibat serangan kutu rambut.

Selain itu, rasa gatal yang hebat juga bisa mengganggu waktu tidur anak-anak yang mengidapnya, bahkan tidak jarang menyebabkan stres.

Pencegahan Kutu Rambut

Setidaknya ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kutu rambut, antara lain:

  • Jaga kebersihan rambut dengan cara keramas teratur.
  • Hindari kontak langsung dengan bagian kepala pengidap.
  • Sebaiknya jangan berbagi pemakaian barang pribadi seperti handuk atau sisir.

Pengertian Penyakit Sakit maag Dan Cara Mengobati Sakit maag

Pengertian Penyakit Sakit maag Dan Cara Mengobati Sakit maag

Sakit maag atau dispepsia adalah rasa nyeri dan tidak nyaman pada lambung akibat sejumlah kondisi. Kondisi ini bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit. Meski terbilang mudah untuk disembuhkan, akan tetapi maag  juga bisa menjadi parah.

Bahkan, maag yang semakin parah mampu mengganggu pengidapnya untuk beraktivitas normal. Itu sebabnya, segera lakukan perawatan yang diperlukan ketika timbul gejala maag.

Penyebab Sakit Maag

Sebelum merinci penyebab kondisi ini, penting untuk mengetahui cara kerja lambung terlebih dahulu. Setiap makanan yang kamu konsumsi akan masuk ke lambung dan dicerna secara kimiawi. Proses pencernaan ini dibantu oleh enzim pepsin dan renin yang bercampur  dengan asam lambung (HCl). Jika terjadi gangguan, mukosa akan rusak dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri.

Apabila gangguan ini terus-menerus terjadi, asam lambung akan memecah mukosa dan menyebabkan iritasi dan peradangan. Kondisi inilah yang mengakibatkan sakit maag. Rasa nyeri karena maag akut disebabkan oleh asam lambung yang bersentuhan dengan lapisan mukosa. Akibatnya, ujung-ujung saraf menjadi lebih peka oleh rasa nyeri.

Faktor Risiko Sakit Maag

Semua orang dari segala usia dan jenis kelamin bisa mengalami kondisi ini. Namun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risikonya, seperti:

  • Adanya masalah emosional, seperti kecemasan atau depresi.
  • Infeksi bakteri Helicobacter pylori.
  • Efek samping penggunaan obat antiinflamasi non-steroid.
  • Terlalu banyak makan.
  • Kelebihan berat badan.
  • Makan terlalu cepat.
  • Mengonsumsi makanan berminyak, berlemak dan pedas.
  • Terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein dan soda.
  • Mengonsumsi cokelat berlebihan.

Kondisi ini juga bisa menjadi komplikasi dari sebuah penyakit, misalnya penyakit batu empedu, radang pankreas, penyumbatan usus, dan kanker lambung.

Gejala Sakit Maag

Tidak sulit untuk mengidentifikasi gejala maag. Tanda dan gejala yang dapat dikenali, antara lain:

  • Cepat merasa kenyang saat makan dan rasa kenyang berkepanjangan setelah makan.
  • Mual.
  • Kembung pada perut bagian atas.
  • Sering bersendawa.
  • Nyeri pada ulu hati dan nyeri di tengah dada yang muncul ketika atau setelah makan.
  • Rasa panas pada perut bagian atas.

Selain gejala di atas, maag juga dapat menimbulkan rasa panas di dalam dada akibat naiknya asam lambung ke bagian kerongkongan. Stres dapat memperburuk kondisi ini.

Diagnosis Sakit Maag

Untuk membantu dokter mendiagnosis kondisi ini, kamu perlu menjelaskan secara detail gejala yang dialami. Misalnya, lokasi munculnya rasa nyeri di perut dan mendeskripsikan rasa nyeri yang kamu alami. Dokter juga akan mencari tahu tentang riwayat kesehatan kamu dan memeriksa bagian perut. Perut mungkin akan di tekan oleh dokter di area yang berbeda untuk mendeteksi nyeri saat ditekan atau nyeri di bawah tekanan.

Bila dokter mencurigai adanya kondisi medis tertentu, dokter bisa menganjurkan tes diagnostik. Beberapa diantaranya adalah tes darah, endoskopi, tes untuk mendiagnosis infeksi bakteri H. pylori, tes fungsi hati, dan sinar X.

Pengobatan Sakit Maag

Penaganan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejala. Apabila gejalanya ringan, perubahan gaya hidup mungkin sudah bisa meredakannya. Berikut adalah gaya hidup untuk mengatasi sakit maag:

  • Kurangi makanan berlemak dan pedas.
  • Kurangi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.
  • Tidur setidaknya selama 7 jam setiap malam juga bisa membantu meredakan kondisi ini.
  • Berolahraga secara teratur dan berhenti merokok.

Penyakit Alergi: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Alergi

Penyakit Alergi: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Alergi

Alergi obat adalah reaksi alergi dari sistem kekebalan tubuh terhadap suatu obat tertentu. Sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi suatu obat sebagai zat yang membahayakan tubuh. Obat kimia maupun obat herbal dapat menyebabkan reaksi alergi.

Sistem kekebalan tubuh pada dasarnya membantu melindungi tubuh dari penyakit. Sistem imun dirancang untuk melawan penyebab penyakit, seperti virus, bakteri, parasit, dan zat berbahaya lainnya. Namun, pada kasus alergi obat, sistem kekebalan tubuh salah mengira obat yang masuk ke tubuh sebagai salah satu penyerang tubuh.

Tubuh menanggapi obat sebagai ancaman, sehingga sistem kekebalan pun mulai membuat antibodi. Hal tersebut merupakan protein khusus yang diprogram untuk menyerang ancaman. Namun, sayangnya dalam hal ini yang diserang adalah obat.

Gejala Alergi Obat

Gejala umumnya terjadi beberapa jam setelah menggunakan obat tersebut. Namun, gejala dapat juga timbul bertahap, tidak langsung muncul saat pertama kali menggunakan obat. Pada sebagian kasus, gejala baru timbul setelah beberapa hari atau setelah beberapa minggu menggunakan obat. Gejala yang umum dialami pengidap antara lain:

  • Ruam kemerahan atau bentol pada kulit.
  • Gatal.
  • Demam.
  • Bengkak.
  • Sesak napas atau napas berbunyi.
  • Hidung beringus.
  • Batuk.
  • Mata gatal dan berair.

Selain gejala yang disebutkan di atas, reaksi alergi berat atau anafilaksis dapat disertai dengan:

  • Jantung berdetak dengan cepat.
  • Saluran pernapasan dan tenggorokan menyempit, sehingga sulit bernapas.
  • Gelisah dan cemas.
  • Pusing.
  • Hilang kesadaran atau pingsan.
  • Tekanan darah turun drastis.

Pada kondisi yang sangat serius dan mengancam nyawa, gejala dapat disertai dengan:

  • Kulit berwarna kemerahan dan nyeri.
  • Kulit bagian luar mengelupas.
  • Kulit terlihat melepuh.
  • Demam.
  • Ruam atau lenting menyebar ke mata, mulut, dan area kelamin.

Jika ditemukan gejala alergi berat atau sangat serius, pengidap harus segera dilarikan ke rumah sakit.

Penyebab Alergi Obat

Ada kemungkinan kamu tidak menyadari paparan awal terhadap obat. Beberapa bukti menunjukkan bahwa beberapa obat, seperti antibiotik, mungkin baik untuk sistem kekebalan dalam membuat antibodi.

Beberapa reaksi alergi obat bisa terjadi akibat proses yang berbeda. Para peneliti percaya bahwa beberapa obat dapat mengikat langsung ke jenis sel darah putih (sel T) dalam sistem kekebalan. Peristiwa ini memicu pelepasan bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi saat pertama kali seseorang menggunakan obat tersebut.

Alergi juga disebabkan sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi suatu obat sebagai zat yang membahayakan tubuh. Akibatnya, tubuh akan membuat antibodi dan menyebabkan timbulnya gejala alergi.

Beberapa obat yang dapat menjadi penyebab alergi adalah:

  • Antibiotik (contohnya Penisilin).
  • Anti-radang (antiinflamasi) nonsteroid.
  • Aspirin.
  • Krim atau losion kortikosteroid.
  • Anti-kejang (antikonvulsan).
  • Obat-obatan penyakit autoimun.
  • Obat-obatan herbal.
  • Insulin.
  • Vaksin.
  • Obat-obatan hipertiroidisme.
  • Obat-obatan kemoterapi.
  • Obat-obatan infeksi HIV dan AIDS.
  • Produk bee pollen.
  • Bahan kontras yang digunakan pada tes pencitraan (radiocontrast media).
  • Obat bius (anestesi). 

Faktor Risiko Alergi Obat

Tidak semua orang berisiko mengalaminya. Beberapa faktor risikonya adalah:

  • Peningkatan paparan terhadap suatu obat, misalnya karena penggunaan berulang, dalam waktu yang panjang, atau dengan dosis yang tinggi.
  • Keturunan. Jika terdapat anggota keluarga yang alergi terhadap suatu obat, seseorang akan lebih berisiko mengalaminya.
  • Memiliki alergi jenis lain, misalnya alergi makanan.
  • Memiliki alergi terhadap obat-obatan yang lain, misalnya seseorang yang alergi terhadap penisilin juga akan alergi dengan amoxicillin.
  • Mengidap penyakit tertentu, seperti HIV atau infeksi virus Epstein-Barr.

Diagnosis Alergi Obat

Diagnosis dilakukan melalui beberapa langkah, antara lain:

  • Riwayat perjalanan alergi obat, riwayat alergi lainnya, dan riwayat alergi pada keluarga.
  • Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan gejala alergi, meliputi ruam kemerahan, lenting, serta memeriksa keadaan saluran napas dan jantung pengidap.
  • Pemeriksaan laboratorium meliputi tes kulit (skin test) dan tes darah. 

Penyakit Dehidrasi : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Dehidrasi

Penyakit Dehidrasi : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Dehidrasi

Dehidrasi adalah situasi ketika cairan tubuh yang masuk lebih sedikit diperbandingkan dengan cairan tubuh yang keluar. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh tak kapabel berfungsi dengan bagus.

Sekitar 55 hingga 80 persen dari sempurna berat tubuh terdiri dari air. Tentunya, air di dalam tubuh punya peran yang betul-betul penting, yakni menolong kerja dari metode pencernaan, buang racun dan kotoran ke luar, menolong menstabilkan temperatur tubuh, dan menjadi pelumas natural bagi sendi.

Sayangnya, dehidrasi sering kali dianggap sebagai rasa haus yang normal. Meskipun, seandainya tak ditangani dengan pas, dehidrasi bisa berkembang menjadi persoalan kesehatan yang lebih serius, contohnya hipovolemia. Ketika situasi ini terjadi, air yang berada dalam aliran darah ditarik keluar oleh jaringan tubuh sebagai format upaya supaya keperluan cairan tubuh konsisten terpenuhi. Sekiranya konsisten diperbolehkan, hal ini dapat berujung pada stress berat dan kehilangan nyawa.

Penyebab Dehidrasi

Dehidrasi terjadi saat asupan cairan tubuh tidak terpenuhi atau cairan yang keluar tubuh lebih banyak dibandingkan dengan cairan yang masuk. Cairan tubuh dapat terbuang saat muntah, buang air kecil, berkeringat, dan diare. Selain itu, aktivitas fisik, cuaca, dan makanan bisa memengaruhi seberapa parah dehidrasi yang terjadi.

Setiap orang bisa mengalami dehidrasi. Akan tetapi, ada orang-orang yang lebih berisiko mengalaminya, yaitu:

  • Bayi dan Anak-Anak

Bayi maupun anak-anak lebih rentan mengalami diare karena ukuran tubuh mereka yang lebih kecil menjadi lebih peka terhadap perubahan kadar mineral dan air. Tak hanya itu, keduanya juga rentan mengalami diare.

  • Lansia

Lansia mengalami kurang fokus dan perhatian terhadap rasa haus, sehingga mereka akan lebih jarang minum. Kondisi ini terutama akan sangat terlihat pada orang lanjut usia yang mengalami demensia.

  • Atlet

Atlet atau orang-orang yang berolahraga akan mengalami kehilangan banyak air di dalam tubuh karena keluar dalam bentuk keringat. Semakin lama durasi olahraga, tentu semakin sulit pula tubuh untuk tetap menjaga hidrasi. Kelompok atlet yang lebih rentan mengalami dehidrasi adalah pemain sepak bola, atlet balap sepeda, dan pelari.

  • Orang yang Berolahraga di Tempat Lembap dan Panas

Ketika udara sedang lembap, keringat yang dihasilkan tubuh tidak mampu menguap dan mendinginkan suhu tubuh seperti kondisi yang normal. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan suhu tubuh yang membuat tubuh membutuhkan asupan cairan yang lebih banyak.

  • Pengidap Diare dan Muntah

Muntah dan diare bisa terjadi karena banyak masalah kesehatan. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh mengalami kehilangan cairan yang cukup banyak dalam waktu yang relatif singkat.

  • Pengidap Demam

Umumnya, semakin tinggi suhu tubuh, semakin tinggi pula risiko seseorang mengalami dehidrasi. Pasalnya, saat demam, tubuh akan sebisa mungkin tetap menjaga suhu dengan cara mengeluarkan keringat. Akan tetapi, keringat yang keluar secara berlebihan justru bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi.

  • Berada di Ketinggian Tertentu

Saat kamu sedang berada di ketinggian tertentu, tubuh akan berusaha menyesuaikan diri dengan meningkatkan frekuensi buang air kecil dan bernapas lebih cepat. Hal ini dikenal sebagai altitude sickness atau penyakit ketinggian. Apabila cairan yang keluar dari tubuh tidak segera terganti, masalah kesehatan ini bisa mengakibatkan pengidapnya mengalami dehidrasi.

  • Hamil dan Menyusui

Terjadinya pembesaran ukuran rahim ketika hamil akan mengakibatkan kandung kemih mendapatkan tekanan berlebihan. Ini akan membuat ibu hamil lebih sering buang air kecil, terlebih saat kehamilan telah memasuki trimester ketiga. Sama halnya dengan kehamilan, ibu menyusui juga menjadi lebih mudah haus dan perlu mendapatkan asupan cairan lebih banyak agar aliran ASI tetap lancar.

  • Pengidap Masalah Kesehatan Kronis

Pengidap penyakit kronis, seperti diabetes yang tidak terkendali dapat mengakibatkan dehidrasi. Kondisi ini terjadi karena tubuh akan memproduksi urine lebih banyak guna mengeluarkan gula yang berlebihan dalam tubuh. Tak hanya diabetes, masalah kesehatan jangka panjang lainnya yang turut mengakibatkan dehidrasi adalah masalah jantung dan gagal ginjal.

  • Pengidap Masalah Kesehatan Tertentu

Tak banyak yang tahu kalau dehidrasi lebih berisiko terjadi pada orang-orang yang memiliki kecanduan terhadap minuman beralkohol. Ini karena minuman beralkohol memiliki sifat diuretik yang membuat orang yang mengonsumsinya menjadi sering buang air kecil. Selain alkohol, kafein dan teh juga termasuk minuman yang bersifat diuretik. Dehidrasi juga lebih berisiko terjadi pada seseorang yang mengalami luka bakar luas, heat stroke, cystic fibrosis, dan anoreksia nervosa.

Gejala Dehidrasi

Rasa haus yang berlebihan dan perubahan warna urine menjadi kuning pekat dan gelap menjadi dua gejala utama terjadinya dehidrasi. Tanda ini sebenarnya adalah upaya yang dilakukan oleh tubuh untuk meningkatkan konsumsi cairan sekaligus mengurangi pembuangan cairan yang lebih banyak lagi dari dalam. Bergantung pada sebanyak apa cairan yang hilang dari tubuh, gejala dehidrasi dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:

1. Dehidrasi Ringan-Sedang

Saat mengalami dehidrasi yang berada pada tahapan ringan hingga sedang, seseorang bisa mengalami gejala berupa:

  • Rasa haus.
  • Urine yang berwarna kuning gelap atau pekat.
  • Frekuensi dan volume buang air kecil mengalami penurunan.
  • Mulut terasa kering dan lengket.
  • Menjadi lebih mudah mengantuk dan mudah lelah.
  • Sering sakit kepala dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Mengalami kram otot.
  • Tubuh demam.
  • Sulit buang air besar atau sembelit.

2. Dehidrasi Berat

Sementara itu, seseorang yang telah mengalami dehidrasi berat akan menunjukkan gejala sebagai berikut:

  • Merasa sangat kehausan.
  • Jantung berdebar tak beraturan.
  • Mengalami penurunan tekanan darah.
  • Napas menjadi lebih cepat.
  • Mata terlihat cekung.
  • Kulit menjadi lebih kering dan kehilangan elastisitasnya.
  • Urine berwarna lebih gelap lagi, bahkan bisa tidak buang air kecil sama sekali.
  • Sakit kepala yang hebat.
  • Lebih sering mengantuk.
  • Terlihat linglung dan menjadi mudah marah.
  • Pingsan atau mengalami penurunan kesadaran.
  • Kejang.

Penyakit Arthritis : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Arthritis

Penyakit Arthritis : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Arthritis

Arthritis yaitu pembengkakan dan nyeri yang dinikmati pada satu sendi atau lebih. sendi. Gejala utamanya ditandai dengan nyeri dan kekakuan sendi, yang umumnya memburuk seiring bertambahnya umur. Ragam arthritis yang paling awam dialami yaitu osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Osteoarthritis yaitu penyakit yang menyebabkan tulang rawan rusak. Tulang rawan sendiri yaitu jaringan keras dan licin yang menutupi tulang sendi. walaupun rheumatoid arthritis yaitu penyakit saat metode kekebalan tubuh menyerang sendi yang sehat, diawali dari lapisan sendi terluar.

Gejala Arthritis

Gejala yang dirasakan pengidap akan sesuai dengan jenis yang dialami. Berikut gejalanya masing-masing:

1. Osteoarthritis (OA)

Osteoarthritis memengaruhi lapisan tulang rawan sendi, yang mengakibatkan nyeri dan kesulitan bergerak pada pengidapnya. OA umumnya diidap oleh orang paruh baya, terutama di akhir usia 40-an atau lebih tua. Hilangnya tulang rawan menyebabkan tulang saling bergesekan, mengubah bentuk sendi, serta memaksa tulang keluar dari posisi normalnya.

OA sering timbul pada sendi tangan, tulang belakang, lutut, dan pinggul, yang ditandai dengan beberapa gejala berikut:

  • Sendi kehilangan fleksibilitas gerak.
  • Peningkatan rasa sakit dan kekakuan ketika tidak menggerakkan persendian sementara waktu.
  • Sendi tampak sedikit lebih besar dari biasanya.
  • Terdengar suara pada sendi setiap kali bergerak.
  • Kelemahan dan kehilangan massa otot pada sendi.

2. Rheumatoid Arthritis (RA)

Orang yang berusia antara 40 hingga 50 tahun umumnya memiliki risiko tinggi terkena RA. Pelindung luar sendi adalah tempat pertama yang akan terpengaruh. Kemudian, peradangan akan menyebar ke sendi sekitarnya. Jika seseorang mengidap RA, mereka akan mengalami perubahan pada bentuk sendinya.

Jika semakin parah, RA dapat memicu masalah pada jaringan dan organ. Penyakit ini tidak bisa disepelekan, karena rheumatoid arthritis adalah yang menyebabkan pengidapnya tidak dapat melakukan aktivitas normal seperti biasanya. Berikut gejala yang perlu segera mendapat penanganan:

  • Sensasi rasa nyeri berdenyut pada sendiri yang lebih buruk di pagi.
  • Kekakuan sendi yang menyebabkan jari tidak menekuk atau mengepalkan tangan.
  • Pembengkakan, kehangatan dan kemerahan pada sendiri akibat peradangan. Beberapa pengidap mengalami perkembangan gejala di area sekitar sendi.
  • Merasa terus-menerus kelelahan dan kekurangan energi.
  • Mengalami peningkatan suhu tubuh dan berkeringat.
  • Mengalami penurunan nafsu makan yang berujung pada penurunan berat badan.

Kondisi tersebut kadang dapat menyebabkan gangguan di area tubuh lainnya, seperti mata kering dan nyeri dada. Nyeri dada terjadi jika jantung atau paru-paru terpengaruh oleh penyakit yang dialami.

Penyebab Arthritis

Arthritis terjadi ketika jaringan tulang rawan mengalami peradangan, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sendi. Tulang rawan adalah jaringan ikat yang berfungsi untuk melindungi tulang agar tidak bergesekan satu dengan yang lain ketika sedang bergerak. Penyebabnya arthritis dapat bervariasi tergantung dari jenisnya.

1. Osteoarthritis

Osteoarthritis melibatkan kerusakan dan robeknya tulang rawan sendi, yaitu suatu lapisan licin dan keras pada ujung tulang. Kerusakan ini mengakibatkan tulang saling bergesekan langsung, sehingga timbul nyeri sendi dan pergerakan menjadi terbatas. Keausan pada sendi ini dapat terjadi selama bertahun-tahun dan dapat dipercepat oleh cedera sendi atau infeksi.

Sedangkan faktor pemicu osteoarthritis adalah:

  • Cedera sendi akibat tidak memiliki cukup waktu untuk sembuh setelah mengalami cedera atau operasi.
  • Arthritis sekunder, yaitu kondisi yang terjadi akibat sendiri rusak parah oleh kondisi sebelumnya atau yang sudah ada, seperti rheumatoid arthritis atau asam urat.
  • Risiko terkena OA terus meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi yang sama.
  • Memiliki berat badan berlebihan. Obesitas memberi tekanan berlebih pada persendian, terutama lutut dan pinggul
  • Kamu adalah seorang wanita.

2. Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang lapisan kapsul sendi, yaitu suatu membran yang menutupi semua bagian sendi. Lapisan ini, yang dikenal sebagai membran sinovial, mengalami peradangan dan menjadi bengkak. Jika proses ini berlanjut, penyakit ini dapat merusak tulang rawan dan tulang di dalam sendi.

Rheumatoid arthritis adalah kondisi autoimun, yang berarti disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh yang sehat. Namun, belum diketahui apa pemicunya. Meski demikian, berikut ini beberapa kondisi yang dicurigai menjadi faktor pemicu RA:

  • Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit yang sama.
  • Kamu adalah seorang wanita.
  • Perokok aktif.

Diagnosis Arthritis

Dokter akan mendiagnosis jenis arthritis dengan melakukan wawancara medis lengkap, pemeriksaan fisik yang menyeluruh, serta pemeriksaan penunjang yang sesuai, antara lain:

1. Sinar-X

Pemeriksaan sinar-X berguna untuk memvisualisasikan tulang, seperti menunjukkan kehilangan tulang rawan, kerusakan tulang, serta kerusakan tulang taji. Sinar-X juga dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan penyakit.

2. Computerized Tomography atau CT Scan

CT scan dapat digunakan untuk memvisualisasikan kondisi tulang serta jaringan lunak di sekitarnya yang tidak bisa dilihat dengan menggunakan rontgen tulang biasa.

3. Magnetic Resonance Imaging (MRI)

MRI memanfaatkan gelombang radio dengan medan magnet yang kuat. MRI dapat menghasilkan gambaran yang lebih rinci dari jaringan lunak, seperti tulang rawan, tendon, serta ligamen.

4. Analisis Cairan Sendi

Analisis cairan sendi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat peradangan pada sendi dan membantu dokter dalam menyimpulkan jenis arthritis yang dialami pengidap.

Pencegahan Arthritis

Arthritis adalah penyakit yang membuat pengidapnya kesulitan bergerak dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut otomatis akan mengganggu aktivitas harian yang dilakukan. Dari pada repot-repot mengobati, sebaiknya kamu lakukan langkah pencegahan dengan beberapa langkah berikut:

  • Olahraga teratur dan ringan untuk menjaga fleksibilitas sendi. Pilihan olahraga yang baik untuk pengidap arthritis adalah berenang karena tidak memberikan tekanan pada sendi.
  • Hindari melakukan aktivitas berlebihan dan terus-menerus, yang melibatkan persendian.
  • Makan makanan yang kaya antioksidan untuk mencegah dan mengurangi peradangan sendi.
  • Pertahankan diet yang sehat dan jaga berat badan ideal untuk mengurangi risiko timbulnya arthritis dan mengurangi gejala pada pengidapnya.

Pengobatan Arthritis

Arthritis adalah penyakit yang tidak dapat diatasi dan disembuhkan sepenuhnya. Pengobatan yang dilakukan hanya bertujuan untuk meringankan gejala yang dialami, serta meningkatkan fungsi sendi. Beberapa metode pengobatan yang akan dilakukan dokter untuk menangani arthritis, antara lain:

  1. Pemberian obat-obatan. Pada osteoarthritis, obat yang sering diberikan, antara lain obat penghilang rasa nyeri, obat non-steroid antiinflamasi seperti ibuprofen, serta obat kortikosteroid.
  2. Tindakan operasi. Pada arthritis yang parah, dokter dapat menganjurkan operasi, seperti:
  • Artroplasti (pergantian sendi), untuk menggantikan sendi yang rusak dengan sendi buatan.
  • Arthrodesis (penggabungan sendi), yaitu ujung tulang digabungkan bersama hingga sembuh dan menjadi satu.
  • Osteotomy, yaitu kondisi tulang dipotong dan kembali diselaraskan.

Penyakit Biduran : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Biduran

Penyakit Biduran : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Biduran

Biduran atau urtikaria yaitu tanggapan kulit yang menyebabkan timbulnya bilur berwarna merah atau putih. Bilur yang muncul ini juga disertai dengan rasa gatal.

Mulanya, bilur ini timbul cuma di satu komponen tubuh, melainkan lama-kelamaan bilur ini alhasil menyebar. Salah satu penyebab biasanya yaitu alergi, namun ukuran dan wujud bilur dapat berbeda-beda.

Saat seseorang terserang biduran, tidak menutup kemungkinan dirinya juga akan terserang angioedema.

Penyakit angioedema yaitu pembengkakan pada lapisan kulit yang lebih dalam. Pembengkakan ini lazimnya terjadi pada komponen mata, bibir, dan alat kelamin.

Pada sebagian kasus, situasi sulit pada kulit ini juga dapat terjadi atau menjadi komponen dari gejala anafilaksis, adalah tanggapan alergi yang parah dan terjadi secara tiba-tiba sampai dapat menyebabkan kematian.

Keadaan ini dianggap sebagai kondisi darurat sebab sebagian gejalanya yang ekstrem. Berikut ini yaitu gejala-gejala anafilaksis lainnya:

  • Pembengkakan pada kelopak mata, bibir, tangan dan kaki.
  • Sesak nafas yang disebabkan oleh penyempitan saluran udara.
  • Sakit perut dan muntah-muntah.

Faktor Risiko Biduran

Biduran terbagi menjadi dua, yaitu akut dan kronis. Namun, untuk biduran kronis tidak diketahui penyebab pastinya.

Meski begitu, ada beberapa faktor risiko bisa memicu urtikaria atau memperburuk gejala yang ada. Contohnya, mengonsumsi minuman beralkohol atau minuman berkafein, tingkat stres yang tinggi, dan suhu udara yang panas.

Nah, berikut berbagai faktor pemicu yang mungkin perlu kamu waspadai:

1. Alergi makanan

Alergi makanan adalah salah satu penyebab umum biduran. Makanan tertentu seperti kacang-kacangan, telur, susu, makanan laut, dan kacang-kacangan dapat memicu reaksi alergi yang menyebabkan munculnya urtikaria.

Selain itu, Ini Jenis Makanan yang Jadi Pemicu Biduran.

2. Alergi obat

Penggunaan beberapa obat-obatan tertentu, seperti antibiotik (misalnya penisilin), aspirin, NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid), dan obat lainnya, dapat menyebabkan reaksi alergi dan urtikaria pada beberapa orang.

3. Suhu ekstrem

Paparan suhu ekstrem, seperti panas yang tinggi atau dingin yang ekstrem, dapat menyebabkan kondisi ini.

4. Alergi serbuk sari dan alergen lingkungan

Paparan terhadap serbuk sari, debu, bulu hewan, serangga, dan bahan kimia tertentu juga dapat menyebabkan urtikaria pada orang yang alergi terhadap alergen ini.

5. Gigitan serangga

Beberapa gigitan serangga seperti nyamuk, lebah, atau semut dapat menyebabkan reaksi alergi dan munculnya urtikaria di area yang terkena gigitan.

6. Stres dan kecemasan

Stres emosional atau kecemasan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan memicu munculnya masalah kulit ini.

7. Kontak dengan bahan tertentu

Berkontak langsung dengan bahan kimia, seperti lateks, deterjen, atau bahan-bahan lainnya, juga dapat menyebabkan kondisi ini  pada beberapa orang.

8. Riwayat urtikaria dan alergi sebelumnya

Orang yang pernah mengalami kondisi ini sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi ini kembali.

Mereka memiliki riwayat alergi atau keluarga dengan riwayat alergi, juga lebih rentan.

Penyebab Biduran

Munculnya bilur pada kulit ini dipicu oleh tingginya kadar histamin yang dilepaskan ke kulit.

Tubuh menyimpan histamin di dalam sel. Ketika sistem kekebalan mengenali ancaman, ia akan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya.

Rangkaian bahan kimia ini bisa melindungi kamu dari penyakit serius akibat infeksi atau gigitan serangga. Namun, terkadang, sistem kekebalan melepaskan histamin ketika tidak ada ancaman nyata.

Hal ini terjadi ketika orang mengalami reaksi alergi. Nah, histamin inilah yang bisa membuat menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga aliran darah meningkat.

Banyaknya darah yang mengalir di bawah permukaan kulit, membuat kulit terlihat memerah. Kelebihan cairan ini juga yang menyebabkan pembengkakan pada kulit dan rasa gatal-gatal.

Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya biduran:

  • Terjadi kontak dengan pemicu atau penyebab alergi, misalnya lateks dan bulu binatang.
  • Makanan penyebab urtikaria yang paling umum adalah kacang, cokelat, makanan laut, telur, gandum, dan susu.
  • Hampir semua obat-obatan bisa menyebabkan uritkaria.
  • Zat adiktif atau bahan tambahan dalam makanan seperti pemanis, pengawet, penguat rasa, pewarna, pengental, dan lain-lain.
  • Infeksi, seperti hepatitis dan demam kelenjar.
  • Gigitan serangga.
  • Faktor lingkungan, seperti pajanan terhadap kondisi atau cuaca panas maupun dingin, pajanan terhadap air tertentu, atau bahkan sinar matahari.

Gejala Biduran

Ketika seseorang terserang urtikaria, ruam yang muncul pada kulitnya akan terasa gatal, bahkan perih atau menyengat. Ruam tersebut bisa muncul di mana saja di kulit tubuh, seperti di perut, punggung, bokong, dada, lengan dan kaki.

Gejala ini bisa bertahan berjam-jam hingga beberapa hari. Urtikaria yang terjadi selama kurang dari enam minggu disebut sebagai biduran akut atau jangka pendek.

Namun, ada juga kasus urtikaria yang bertahan lebih dari enam minggu atau bersifat kambuhan selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Kondisi yang disebut biduran jangka panjang (kronis) ini merupakan kondisi yang jarang terjadi.

Biduran kronis bisa diartikan sebagai pertanda dari penyakit lain yang sedang diderita. Misalnya karena penyakit tiroid, diabetes tipe 1 atau lupus.

Pada kebanyakan kasus, penyakit ini sering terjadi pada anak-anak dan wanita pada usia 30 sampai 60 tahun. Selain itu, orang yang memiliki alergi juga lebih berisiko untuk mengalaminya.

Diagnosis Biduran

Cara untuk mendiagnosis urtikaria, di tahap awal dokter melakukan wawancara medis seputar keluhan dan riwayat penyakit yang pernah dialami, hingga makanan atau aktivitas yang baru dilakukan.

Setelah itu, dokter baru melakukan pemeriksaan fisik pada yang mengalami bentol-bentol. Pada beberapa kasus, dokter juga melakukan pemeriksaan penunjang seperti:

  • Tes alergi, pada kulit atau tes darah.
  • Pemeriksaan darah, untuk menyingkirkan penyakit atau infeksi lain.
  • Biopsi kulit. Pada pemeriksaan ini, dokter kulit akan mengangkat sedikit kulit yang terkena, sehingga bisa diperiksa di bawah mikroskop.

Namun, pemeriksaan ini umumnya dilakukan pada kasus yang terjadi berulang, bukan pertama kali.

Penyakit Trikomoniasis : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Trikomoniasis

Penyakit Trikomoniasis : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Trikomoniasis

Trikomoniasis yakni variasi penyakit menular seksual (PMS) yang bisa memunculkan pelbagai gejala. Seumpama rasa gatal atau perih, dan keluarnya cairan beraroma tak nikmat dari komponen intim. Penyakit ini bisa terjadi pada pria ataupun wanita, dengan risiko lebih tinggi pada wanita. Sementara itu, pria bisa terkena penyakit ini dan menularkannya terhadap pasangan via kekerabatan intim.

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit yang disebut Trichomonas vaginalis (Televisi). Tak tak pengidap akan seluruh gejala. Beberapa orang yang terinfeksi parasit ini tak mengalami gejala apa tak.

Penyebab Trikomoniasis

Penyebab trikomoniasis yaitu parasit berukuran kecil bernama Trichomonas vaginalis. Parasit ini biasanya menyebar dan ditularkan melalui hubungan intim yang dilakukan tanpa menggunakan kondom, atau saling berbagi pemakaian alat bantu seksual. Meski demikian, trikomoniasis ini tidak bisa ditularkan melalui hubungan intim oral, anal, ciuman, dan berbagi peralatan makan atau peralatan pribadi bersama.

Faktor Risiko Trikomoniasis

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami trikomoniasis, yaitu:

  • Memiliki banyak pasangan seksual.
  • Memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya.
  • Berhubungan intim tanpa menggunakan kondom.

Gejala Trikomoniasis

Gejala trikomoniasis berkembang secara bertahap dalam waktu kira-kira satu bulan setelah terjadi paparan. Pada wanita, trikomoniasis memberi dampak pada vagina dan saluran pembuangan urine atau uretra. Sedangkan pada pria, trikomoniasis menyerang uretra, area penis  seperti kulup dan kelenjar prostat. Adapun gejala trikomoniasis yang umum dialami oleh wanita, antara lain:

  • Bagian perut bawah terasa sakit.
  • Muncul rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil atau berhubungan intim.
  • Cairan vagina yang diproduksi dalam jumlah lebih banyak dan bisa bertekstur kental, encer, atau berbusa. Keputihan bisa berwarna kekuningan atau kehijauan dan berbau amis.
  • Timbul rasa nyeri, bengkak dan gatal di area kewanitaan. Kadang gatal juga muncul di bagian paha dalam.

Sementara itu, gejala trikomoniasis yang bisa dialami oleh pria meliputi:

  • Frekuensi buang air kecil lebih sering dari biasanya, dan disertai rasa sakit.
  • Muncul cairan putih dari penis.
  • Muncul rasa sakit, bengkak, dan kemerahan di area ujung penis, bahkan dapat muncul saat ejakulasi.

Diagnosis Trikomoniasis

Guna memastikan diagnosis, dokter akan memeriksa organ intim pengidap. Lalu, dokter juga mengambil sampel cairan vagina pada wanita atau urine pada pria untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium

Dibutuhkan waktu selama beberapa hari sampai akhirnya diperoleh hasil pemeriksaan laboratorium. Akan tetapi, tes antigen dan amplifikasi asam nukleat lebih umum digunakan untuk mendiagnosis trikomoniasis di masa sekarang.

Pengobatan Trikomoniasis

Trikomoniasis ditangani dengan pemberian obat, salah satunya adalah metronidazole. Obat tersebut bisa dikonsumsi sebanyak satu kali sehari untuk dosis yang besar, bisa juga sebanyak dua kali sehari untuk dosis yang lebih kecil selama kurang lebih 5 sampai 7 hari.

Guna mencegah terjadinya infeksi berulang, dokter juga menganjurkan penanganan yang sama untuk pasangan yang sudah melakukan hubungan seksual dengan pengidap, tanpa harus melakukan pengambilan sampel. Selain itu, dokter juga menyarankan pengidap untuk tidak melakukan hubungan seksual selama menjalani pengobatan, hingga dinyatakan sembuh sepenuhnya.

Pantangan lainnya yaitu tidak boleh mengonsumsi minuman beralkohol hingga 24 jam setelah pengidap mengonsumsi obat. Sebab, keduanya dapat bereaksi dan memicu mual serta muntah. Biasanya, trikomoniasis akan sembuh dalam waktu 7 hari.

Namun, pengidap tetap perlu rutin melakukan pemeriksaan ke dokter dalam waktu 3 minggu sampai 3 bulan setelah menjalani perawatan. Hal ini dilakukan guna memastikan bahwa pengidap tidak mengalami infeksi berulang.

Komplikasi Trikomoniasis

Wanita hamil yang terkena trikomoniasis mungkin akan mengalami beberapa komplikasi berikut ini:

  • Melahirkan sebelum waktunya atau prematur.
  • Melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah.
  • Menularkan infeksi tersebut pada bayi saat melahirkan.
  • Membuat wanita lebih rentan terkena HIV.

Pencegahan Trikomoniasis

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah trikomoniasis, antara lain:

  • Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
  • Gunakan kondom saat berhubungan intim agar terhindar dari penyakit menular seksual.
  • Pastikan alat bantu seksual yang digunakan bersih dan terbungkus kondom, serta hindari berbagi dengan orang lain.
  • Jika curiga telah terinfeksi, langsung hubungi dokter untuk menjalani pemeriksaan.

Penyakit Campak : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Campak

Penyakit Campak : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Campak

Campak yakni penyakit infeksi saluran pernafasan yang betul-betul menular. Penyakit ini ditandai dengan ruam kulit di semua tubuh dan gejala seperti flu.

Campak atau disebut juga rubeola disebabkan oleh virus. Lazimnya, gejala timbul sekitar satu sampai dua pekan sesudah tubuh terpapar virus hal yang demikian. Penyakit ini paling kerap kali terjadi pada buah hati-buah hati dan dapat berpengaruh fatal. Tapi, penyakit ini dapat dicegah dengan menerima vaksin.

Faktor Risiko Campak

Umumnya, kondisi ini lebih sering menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun. Namun, siapapun bisa terinfeksi virusnya. Seseorang juga semakin rentan untuk terkena campak bila belum pernah terkena penyakit tersebut atau belum mendapatkan vaksinasi.

Berikut ini beberapa faktor risiko campak:

1. Belum mendapatkan vaksinasi 

Kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini bila belum menerima vaksin campak.

2. Bepergian ke luar negeri

Bila kamu bepergian ke Negara berkembang, di mana kondisi ini sering terjadi, kamu berisiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.

3. Kekurangan vitamin A

Orang yang kurang mengonsumsi asupan vitamin A juga berisiko mengalami gejala dan komplikasi yang parah.

Penyebab Campak

Campak merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dari keluarga paramyxovirus. Penularan umumnya terjadi melalui percikan liur yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi saat ia bersin dan batuk. Siapa pun yang menghirup percikan liur tersebut akan tertular penyakit ini.

Virusnya sendiri bisa bertahan selama beberapa jam dan dengan mudah menempel pada benda-benda. Jika seseorang menyentuh benda yang sudah terkontaminasi oleh virus campak, maka besar kemungkinan ia akan tertular.

Gejala Campak

Gejala awal infeksi campak biasanya berupa batuk berdahak, pilek, demam tinggi dan mata merah. Anak-anak mungkin juga memiliki bintik-bintik koplik (bintik-bintik merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut sebelum ruam dimulai.

Ruam kemudian akan muncul 3–5 hari setelah gejala awal dimulai. Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya, ruam akan menyebar ke seluruh tubuh.

Berikut ini merupakan gejala-gejalanya, yaitu:

  • Mata merah dan sensitif terhadap cahaya.
  • Menyerupai gejala pilek seperti batuk kering, hidung beringus, dan sakit tenggorokan.
  • Lemas dan letih.
  • Demam tinggi.
  • Sakit dan nyeri.
  • Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan.
  • Diare atau/dan muntah-muntah.
  • Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.

Lebih lengkapnya lagi, kamu bisa membaca soal gejala campak dalam artikel ini: Ibu, Kenali 14 Gejala Awal Penyakit Campak pada Anak.

Diagnosis Campak

Diagnosis campak ditentukan berdasarkan gambaran klinis, yaitu tanda dan gejala yang dialami oleh pasien. Namun pada kasus-kasus khusus, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah lengkap, antibodi terhadap campak, dan fungsi hati.

Pemeriksaan menggunakan reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR) juga dapat menentukan diagnosis secara pasti. Namun, pada sebagian besar kasus, ini tidak dibutuhkan.

Komplikasi Campak

Penyakit ini harus diwaspadai, meskipun jumlah pengidap komplikasi campak tidak terlalu banyak. Komplikasi yang disebabkan umumnya adalah bronkitis, infeksi paru-paru (pneumonia), radang pada telinga, dan infeksi otak (ensefalitis). Berikut ini beberapa kalangan yang berisiko mengalami komplikasi, yaitu:

  • Bayi di bawah usia satu tahun.
  • Orang dengan penyakit kronis.
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pengobatan Campak

Oleh karena disebabkan oleh virus, jadi tidak ada pengobatan medis khusus untuk kondisi ini. Penyakit tersebut bisa sembuh dengan sendirinya.

Untuk meredakan gejalanya, berikut perawatan yang bisa dilakukan:

  • Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
  • Banyak istirahat dan hindari sinar matahari selama mata masih sensitif terhadap cahaya.
  • Minum obat penurun demam dan obat pereda sakit serta nyeri.

Pencegahan Campak

Campak juga dikenal dengan rubeola. Saat ini telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk penyakit ini termasuk dalam bagian dari vaksin MMR. Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan rubella.

Vaksinasi MMR diberikan dua kali. Pertama, diberikan ketika Si Kecil berusia 15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5–6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi yang cukup penting dalam mencegah campak.

Penyebab Penyakit Sekali Kepala Dan Cara Menyembuhkannya

Penyebab Penyakit Sekali Kepala Dan Cara Menyembuhkannya

Siapa pun setuju kalau mengalami sakit kepala membuat rasa yang tidak nyaman. Tidak jarang, sakit kepala yang dirasakan dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Sakit kepala merupakan gangguan kesehatan yang dapat dialami oleh siapa saja. Seseorang yang mengalami sakit kepala, umumnya merasakan sakit kepala pada bagian tertentu hingga keseluruhan bagian kepala, salah satunya adalah bagian belakang kepala.

Inilah Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang

Sakit kepala bagian belakang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penanganan kondisi ini tentunya disesuaikan dengan penyebabnya. Jadi, sebaiknya ketahui beberapa penyebab seseorang alami sakit kepala bagian belakang, yaitu:

  1. Ketegangan dan Kelelahan Otot

Bila kamu duduk pada satu posisi dalam waktu yang lama, kamu bisa merasakan sakit di bagian belakang kepala. Untuk mengatasinya, kamu bisa melakukan peregangan otot dan mengubah posisi duduk.

  1. Olahraga yang Berlebihan

Olahraga secara rutin baik untuk dilakukan. Namun, bila dipraktikkan dengan cara yang berlebihan, justru membuat pembuluh darah menyempit yang memicu munculnya nyeri kepala di bagian belakang.

Migrain

Bila kamu mengalami migrain, biasanya ditandai dengan denyutan di kepala bagian belakang, mual, dan muntah. Ada beberapa kondisi yang memicu seseorang alami migrain.

Menurut Harvard Health Publishing mengungkapkan, perubahan cuaca, mengalami gangguan tidur, adanya tekanan atau tingkat stres yang cukup tinggi, mengonsumsi alkohol terlalu berlebihan dan merokok menjadi pemicu seseorang alami migrain yang sebabkan sakit kepala bagian belakang.

Tumor Otak

Jangan sepelekan kondisi sakit kepala bagian belakang. Menurut American Brain Tumor Association, sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak terasa lebih menyakitkan dibandingkan dengan sakit kepala yang disebabkan oleh migrain.

Sakit kepala akibat tumor otak akan terasa mengganggu ketika kamu baru bangun tidur dan semakin memburuk setiap waktunya. Terkadang sakit kepala bagian belakang yang disebabkan oleh tumor otak disertai dengan muntah.

Tumor di otak bisa menyebabkan tidak berfungsinya pada jaringan otak dan saraf. Selain itu, tumor otak bukan hanya menimbulkan sakit kepala, namun dapat berdampak pada penglihatan, pendengaran, kehilangan sensasi raba pada tangan dan kaki, dan sakit kepala disertai rasa tertekan berlebihan di tengkorak belakang.

Temporal arteritis

Temporal arteritis terjadi ketika arteri temporal yang menyuplai darah ke kepala dan otak, mengalami peradangan dan kehilangan fungsi yang disebabkan oleh melemahnya kekebalan tubuh karena penggunaan antibiotik.

Gejala yang ditimbulkan yaitu sakit kepala seperti tertusuk di bagian belakang kepala dan leher, adanya gangguan penglihatan, kulit kepala berkeringat berlebihan, penurunan nafsu makan, dan nyeri otot.

Gaya Hidup

Gaya hidup yang kurang baik dapat sebabkan seseorang alami sakit kepala bagian belakang. Menurut Harvard Health Publishing, seorang paruh baya yang memiliki kebiasaan mengonsumsi rokok rentan alami sakit kepala cluster yang sebabkan rasa sakit atau nyeri pada bagian belakang kepala.

Biasanya sakit kepala bagian belakang tidak terlalu membahayakan. Namun, lebih baik segera periksakan diri ke dokter bila kamu mengalami sakit kepala disertai gejala-gejala lain atau sakit kepala serius yang belum pernah dialami sebelumnya.

Ada banyak cara sederhana untuk meminimalisir sakit kepala, di antaranya adalah menerapkan pola makan seimbang, konsumsi banyak cairan, olahraga teratur, meminimalisasi stres, dan memiliki kualitas tidur yang cukup.

Manfaat Merica Bagi Kesehatan

Manfaat Merica Bagi Kesehatan

Lada atau merica merupakan salah satu rempah yang paling umum digunakan sebagai bumbu masakan. Bahkan, merica hampir selalu disediakan di setiap meja restoran. Dengan tambahan merica, makanan jadi lebih sedap, gurih, dan terasa sedikit pedas.

Merica dapat menambah rasa pada hampir setiap menu makanan di seluruh negara dunia, termasuk kuliner Indonesia. Di balik fungsinya sebagai penambah rasa masakan, merica juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Lantas, bagaimana cara menggunakan merica dan manfaatnya?

Manfaat Merica untuk Kesehatan Sebagai Bumbu Masakan

Lada atau biji merica utuh dapat dimasukkan ke dalam makanan atau masakan dengan beberapa cara. Kamu dapat menggunakan merica sebagai bahan resep untuk menambah rasa dan sebagai bumbu pada daging, ikan, sayuran, saus salada, sup, tumis, pasta, dan masih banyak lagi. Sejumput merica juga dapat ditambahkan ke dalam scramble egg atau telur orak-arik atau mie kuah.

Perlu diketahui, biji merica yang baru digiling memiliki lebih banyak manfaat untuk kesehatan dibandingkan menggunakan merica kemasan yang sudah digiling. Sebab biji merica yang baru digiling lebih segar dan dapat dipastikan lebih murni, tidak dicampur dengan tambahan lainnya.

Berikut ini manfaat merica yang dapat kamu rasakan:

1. Memiliki sifat antioksidan

Merica mengandung senyawa tumbuhan yang bernama piperine, yang memiliki sifat antioksidan yang kuat. Tubuh menciptakan radikal bebas, baik secara alami maupun sebagai respon terhadap lingkungan. Kerusakan akibat radikal bebas yang berlebihan akan berdampak pada masalah kesehatan, seperti penyakit peradangan.

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi antioksidan dalam jumlah banyak dapat mengurangi atau mencegah kerusakan akibat radikal bebas. Sebuah studi dalam PubMed Central, yang meneliti efek merica pada hewan pengerat, ditemukan bahwa merica dan suplemen piperine dapat mencegah atau memperlambat perkembangan kerusakan akibat radikal bebas. Termasuk penyakit yang berkaitan, seperti aterosklerosis dan diabetes.

2. Sebagai antiinflamasi

Senyawa piperin pada merica juga memiliki potensi sebagai antiinflamasi. Sebuah studi menunjukkan bahwa mengkombinasikan kunyit, jahe, dan merica, mereka memiliki efek antiinflamasi pada kadar yang sama dengan resep obat untuk penyakit osteoarthritis lutut. Meski begitu, pengobatan dengan tanaman herbal tersebut hanya sebagai pendukung obat resep, bukan untuk menggantikan.

3. Menjaga kesehatan pencernaan

Manfaat merica berikutnya sebagai bumbu masakan yaitu untuk menjaga kesehatan pencernaan. Merica dapat membantu merangsang asam klorida di perut, sehingga tubuh dapat mencerna dan menyerap makanan dengan lebih baik. Selain itu, merica juga bersifat karminatif, yang dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman dan kembung di perut.

4. Membantu kontrol gula darah

Sebuah studi kecil pada manusia tentang efek suplemen yang mengandung beberapa bahan makanan bioaktif termasuk piperin, pada resistensi insulin, ditemukan adanya meningkatnya sensitivitas insulin.

Artinya, hormon insulin lebih mampu mengatur pengambilan glukosa dalam darah. Namun, karena suplemen tersebut mengandung bahan makanan lainnya, belum jelas apakah jika piperin saja akan memberikan manfaat yang sama.

5. Rempah-rempah yang serbaguna

Bisa dibilang merica sudah menjadi bumbu dapur wajib yang hampir dimiliki setiap rumah. Rasa pedasnya (meski sedikit), mampu menyempurnakan hampir semua menu masakan gurih. Merica juga sering kali cocok jika dikombinasikan dengan bumbu masakan lainnya, termasuk kunyit, kapulaga, bawang putih, dan kulit lemon.

Itulah yang perlu diketahui tentang manfaat merica sebagai bumbu dapur. Jika kamu memiliki keluhan kesehatan

Fungsi Daun Ungu Atau Disebut Gratophyllum

Fungsi Daun Ungu Atau Disebut Gratophyllum

Daun ungu atau Graptophyllum pictum adalah tanaman herbal yang telah lama dikenal khasiatnya dalam mengobati ambeien atau wasir. Di Indonesia, daun ini juga sering disebut daun handeuleum.

Seperti namanya, daun ini memiliki warna ungu, dengan ciri pohon yang kecil, biasanya setinggi 1,5-3 meter. Daun dan kulit pohonnya agak berlendir, dan memiliki bau yang kurang enak. Karena cantik, daun ungu sering dijadikan sebagai tanaman hias. Di pedesaan, tanaman ini sering ditemukan tumbuh liar.

Sebagai obat tradisional, daun ini punya fungsi sebagai emolien atau obat anti peradangan, pencehar, dan diuretik. Selain untuk wasir, daun ini juga sering digunakan untuk mengobati sakit pinggang, rematik, dan tonsilitis.

Efektivitas Daun Ungu sebagai Obat Wasir

Daun ini memiliki banyak klaim manfaat bagi kesehatan. Salah satu yang paling populer adalah sebagai obat untuk wasir atau ambeien. Hal ini karena ekstrak etanol daun ini dipercaya memiliki efek antiradang dan antinyeri.

Namun, penelitian yang diterbitkan pada 1989 di jurnal Chemical and Pharmaceutical Bulletin menyatakan bahwa kandungan flavonoid dalam daun ini yang berperan dalam aktivitas tersebut.

Efektivitas daun ungu dalam mengatasi wasir juga pernah diteliti oleh para peneliti dari Universitas Lampung pada 2016. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa selain flavonoid, daun ini juga mengandung bahan aktif steroid, sponin, tanin dan alkaloid.

Kombinasi berbagai senyawa itu dapat membantu melunakkan tinja, dan meredakan peradangan pada pembuluh darah vena di anus. Para peneliti menyimpulkan bahwa daun ini bisa dijadikan alternatif untuk mengatasi wasir.

Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas daun ungu terhadap wasir. Keamanan penggunaannya pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui pun belum diketahui.

Jadi, sebaiknya tetap periksakan diri ke dokter saat mengalami wasir. Hindari konsumsi obat herbal ini bersamaan dengan obat lainnya, untuk mencegah interaksi obat.

Pengobatan untuk Wasir

Meski ada klaim manfaat daun ungu untuk mengobati wasir, penting untuk tidak menjadikannya sebagai pengobatan utama. Untuk mengatasi wasir yang ringan, dokter biasanya akan meresepkan krim, salep, atau supositoria khusus.

Sebagai perawatan rumahan, kamu dapat meredakan rasa sakit ringan, pembengkakan, dan peradangan wasir dengan cara:

  • Makan Makanan Berserat Tinggi. Makan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Ini akan membantu melunakkan tinja dan meningkatkan volumenya, yang akan meredakan gejala wasir yang ada. Namun, imbangi asupan serat dengan minum air yang cukup untuk mencegah masalah pencernaan lain.
  • Berendam di Air Hangat. Rendam area anus dalam air hangat biasa selama 10 hingga 15 menit dua hingga tiga kali sehari. Ini bisa membantu melancarkan sirkulasi darah di sekitar pembuluh vena yang meradang.
  • Minum Obat Pereda Nyeri. Kamu dapat mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa resep untuk meredakan nyeri akibat wasir. Misalnya acetaminophen, aspirin atau ibuprofen. Ini bisa membantu meringankan ketidaknyamanan pada anus.
  • Minum Obat dari Dokter secara Teratur. Pastikan untuk minum atau menggunakan obat dari dokter secara teratur. Namun, jangan gunakan berlebihan atau jangka panjang, ya.

Dengan melakukan berbagai perawatan tersebut, gejala wasir biasanya akan hilang dalam waktu seminggu. Temui dokter jika setelah lebih dari seminggu gejala tak kunjung membaik, atau justru semakin memburuk.

Proses Pembentukan Urine 

Proses Pembentukan Urine

Ekskresi adalah proses membuang zat sisa metabolisme yang tidak lagi diperlukan oleh tubuh. Urine menjadi salah satu zat yang wajib dibuang dari proses tersebut. Namun, bagaimana sebenarnya proses pembentukan urine?

Proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh akan membentuk zat sisa yang hanya menjadi sampah. Zat tersebut wajib dikeluarkan dari tubuh, karena tubuh tak lagi menggunakannya. Pasalnya, apabila mengendap, zat tersebut justru bisa meracuni tubuh dan membahayakan nyawa.

Bagaimana Proses Pembentukan Urine?

Proses pembentukan urine berlangsung di ginjal. Fungsi dari organ ini adalah menyaring atau filtrasi darah. Setelah itu, terbentuk zat sisa berupa urine yang dikeluarkan oleh tubuh.

Secara sederhananya, proses pembentukan urine terjadi melalui tiga tahapan. Tahap pertama adalah penyaringan atau filtrasi, kedua adalah penyerapan kembali atau reabsorpsi, dan tahap terakhir adalah pengumpulan atau augmentasi. Adapun organ yang terlibat dalam proses ini masuk dalam kelompok organ sistem urinaria, yaitu:

  • Ginjal.
  • Glomerulus.
  • Kapsula Bowman.
  • Tubulus.
  • Kandungan kemih.
  • Ureter.
  • Uretra.

Berikut penjelasan dari proses pembentukan urine pada setiap tahapannya secara lengkap:

1. Penyaringan (filtrasi)

Proses pembentukan urine diawali dari fase penyaringan darah yang memasuki ginjal dari pembuluh darah. Fase ini berlangsung pada badan malphigi, bagian dari nefron ginjal yang termasuk kapsula bowman dan glomerulus.

Glomerulus sendiri memiliki fungsi utama menyaring semua zat sisa yang larut dalam darah dan mengeluarkan cairan sekaligus kelebihan elektrolit yang ada di dalam tubuh. Adapun zat yang bisa melalui penyaringan glomerulus adalah zat yang memiliki molekul kecil.

Misalnya, garam, air, urea, amonia, glukosa, dan ion anorganik. Semua zat tersebut disebut dengan filtrat glomerulus atau urine primer. Namun, dari semua kandungan tersebut, tubuh masih memerlukan ion anorganik dan glukosa.

2. Penyerapan kembali (reabsorpsi)

Kemudian, urine primer akan memasuki tubulus proksimal, lalu berlanjut ke fase berikutnya, yaitu penyerapan kembali atau reabsorpsi) berbagai zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Proses ini akan kembali berlangsung sampai ke bagian lengkung Henle.

Hasil dari fase ini bernama urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan dari urine sekunder adalah urea, garam, pigmen empedu, dan air. Pigmen empedu sendiri memiliki peran untuk memberikan bau dan warna pada urine.

Kemudian, urine sekunder akan memasuki tubulus kontortus distal dan melalui proses penyerapan lagi berbagai zat yang tidak lagi diperlukan tubuh sekaligus kelebihan air. Pada tahap inilah, urine terbentuk.

3. Pengumpulan (augmentasi)

Tahapan proses pembentukan urine yang terakhir adalah pengumpulan atau augmentasi. Urine sekunder yang berasal dari tubulus kontortus distal akan turun dan menuju ke tubulus kolektivus atau saluran pengumpul.

Selanjutnya, urine masuk dalam pelvis renalis dari saluran pengumpul, dan mengalir ke ureter dan kantung kemih. Saat kantung kemih sudah penuh, urine harus keluar dari tubuh melalui saluran uretra.

Urine yang keluar dari tubuh rata-rata sebanyak 1-2 liter per hari. Akan tetapi, jumlah ini berbeda untuk setiap orang, bergantung pada asupan air yang masuk ke tubuh, banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah sehingga tekanan osmosis tubuh tetap stabil, dan peran hormon antidiuretik.

Cara Menjaga Kesehatan Kantung Kemih

Proses pembentukan urine tentu tidak akan bisa berlangsung optimal apabila terdapat masalah pada salah satu atau beberapa organ yang terlibat dalam prosesnya. Misalnya, penyakit ginjal bisa mengakibatkan proses pembentukan urine jadi terhambat. Kamu bisa mengenali apa saja gejala penyakit ginjal dengan membaca artikel Penyakit Ginjal.

Inilah mengapa, kamu harus tahu bagaimana cara menjaga kesehatan sistem urinaria tubuh. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:

  • Pastikan asupan cairan tubuh terpenuhi. Konsumsi air mineral setidaknya 8 gelas setiap hari.
  • Disiplin menerapkan pola makan yang sehat, termasuk meningkatkan asupan protein tanpa lemak.
  • Lakukan olahraga secara rutin, terlebih senam kegel untuk membantu membuat otot panggul lebih kencang. Baca artikel Ini Manfaat dan Cara Melakukan Senam Kegel untuk mengetahui bagaimana cara tepat melakukan gerakannya.
  • Hindari menahan keinginan untuk buang air kecil, karena bisa meningkatkan risiko mengalami infeksi saluran kemih.
  • Pastikan segera buang air kecil setelah melakukan hubungan intim.

Fungsi Daun Ungu Atau Disebut Gratophyllum

Fungsi Daun Ungu Atau Disebut Gratophyllum

Daun ungu atau Graptophyllum pictum adalah tanaman herbal yang telah lama dikenal khasiatnya dalam mengobati ambeien atau wasir. Di Indonesia, daun ini juga sering disebut daun handeuleum.

Seperti namanya, daun ini memiliki warna ungu, dengan ciri pohon yang kecil, biasanya setinggi 1,5-3 meter. Daun dan kulit pohonnya agak berlendir, dan memiliki bau yang kurang enak. Karena cantik, daun ungu sering dijadikan sebagai tanaman hias. Di pedesaan, tanaman ini sering ditemukan tumbuh liar.

Sebagai obat tradisional, daun ini punya fungsi sebagai emolien atau obat anti peradangan, pencehar, dan diuretik. Selain untuk wasir, daun ini juga sering digunakan untuk mengobati sakit pinggang, rematik, dan tonsilitis.

Efektivitas Daun Ungu sebagai Obat Wasir

Daun ini memiliki banyak klaim manfaat bagi kesehatan. Salah satu yang paling populer adalah sebagai obat untuk wasir atau ambeien. Hal ini karena ekstrak etanol daun ini dipercaya memiliki efek antiradang dan antinyeri.

Namun, penelitian yang diterbitkan pada 1989 di jurnal Chemical and Pharmaceutical Bulletin menyatakan bahwa kandungan flavonoid dalam daun ini yang berperan dalam aktivitas tersebut.

Efektivitas daun ungu dalam mengatasi wasir juga pernah diteliti oleh para peneliti dari Universitas Lampung pada 2016. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa selain flavonoid, daun ini juga mengandung bahan aktif steroid, sponin, tanin dan alkaloid.

Kombinasi berbagai senyawa itu dapat membantu melunakkan tinja, dan meredakan peradangan pada pembuluh darah vena di anus. Para peneliti menyimpulkan bahwa daun ini bisa dijadikan alternatif untuk mengatasi wasir.

Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas daun ungu terhadap wasir. Keamanan penggunaannya pada anak-anak, ibu hamil dan menyusui pun belum diketahui.

Jadi, sebaiknya tetap periksakan diri ke dokter saat mengalami wasir. Hindari konsumsi obat herbal ini bersamaan dengan obat lainnya, untuk mencegah interaksi obat.

Pengobatan untuk Wasir

Meski ada klaim manfaat daun ungu untuk mengobati wasir, penting untuk tidak menjadikannya sebagai pengobatan utama. Untuk mengatasi wasir yang ringan, dokter biasanya akan meresepkan krim, salep, atau supositoria khusus.

Sebagai perawatan rumahan, kamu dapat meredakan rasa sakit ringan, pembengkakan, dan peradangan wasir dengan cara:

  • Makan Makanan Berserat Tinggi. Makan lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian. Ini akan membantu melunakkan tinja dan meningkatkan volumenya, yang akan meredakan gejala wasir yang ada. Namun, imbangi asupan serat dengan minum air yang cukup untuk mencegah masalah pencernaan lain.
  • Berendam di Air Hangat. Rendam area anus dalam air hangat biasa selama 10 hingga 15 menit dua hingga tiga kali sehari. Ini bisa membantu melancarkan sirkulasi darah di sekitar pembuluh vena yang meradang.
  • Minum Obat Pereda Nyeri. Kamu dapat mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa resep untuk meredakan nyeri akibat wasir. Misalnya acetaminophen, aspirin atau ibuprofen. Ini bisa membantu meringankan ketidaknyamanan pada anus.
  • Minum Obat dari Dokter secara Teratur. Pastikan untuk minum atau menggunakan obat dari dokter secara teratur. Namun, jangan gunakan berlebihan atau jangka panjang, ya.

Dengan melakukan berbagai perawatan tersebut, gejala wasir biasanya akan hilang dalam waktu seminggu. Temui dokter jika setelah lebih dari seminggu gejala tak kunjung membaik, atau justru semakin memburuk.

Athelia Payudara Kondisi Psikis Dan Cara Menyembuhkannya

Athelia Payudara Kondisi Psikis Dan Cara Menyembuhkannya

Athelia adalah kondisi yang membuat pengidapnya terlahir tanpa puting payudara, baik pada salah satu atau kedua sisi. Meski penyakit ini jarang terjadi, kebanyakan kasus Athelia ditemukan pada anak yang lahir dengan sindrom Poland dan ektodermal displasia. Penyebab lainnya adalah sindrom Progeria, Yunis Varon, Scalp – Ear – Nipple dan Al – Awadi – Raas – Rothschild. Dibanding anak perempuan, Athelia lebih banyak terjadi pada anak laki-laki.

Athelia Tidak Perlu Diobati

Jika pengidap Athelia merasa terganggu dengan ketiadaan puting payudara. Ada beberapa prosedur medis yang bisa dilakukan untuk menciptakan puting payudara dan areola (area gelap di sekitar payudara). Jika diperlukan, pengidap Athelia bisa menciptakan bentuk areola di kulit dengan tato 3 dimensi. Pastikan untuk berbicara pada dokter sebelum melakukan tindakan apa pun untuk meminimalkan risiko yang membahayakan tubuh.

Meskipun Athelia jarang menimbulkan komplikasi, kondisi ini berdampak negatif pada kondisi psikis pengidapnya. Itu mengapa pengidap Athelia dianjurkan untuk berbicara pada psikolog atau psikiater jika Athelia yang dialami sudah mempengaruhi psikis.

Payudara Bayi Membesar dan Mengeluarkan Cairan Mirip ASI

Bayi dengan kelainan payudara membesar dan puting mengeluarkan cairan mirip Air Susu Ibu (ASI) tak perlu dikhawatirkan. Pada kasus bayi dengan payudara membesar, kondisi ini disebabkan oleh mengalirnya hormon estrogen dari ibu ke tubuh janin selama dalam kandungan. Kadar hormon tersebut membuat bayi baru lahir mengeluarkan cairan seperti ASI, dikenal dengan istilah “witch’s milk“. Kondisi ini bisa terjadi pada bayi perempuan dan laki-laki, serta hanya bersifat sementara karena payudara bayi akan kembali ke ukuran semula setelah beberapa minggu.

Kondisi keluarnya ASI pada payudara bayi disebut galaktorea. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya. Jika kondisi ini berlangsung cukup lama, diperlukan pemeriksaan fisik untuk mencari tahu penyebab keluarnya ASI pada payudara bayi. Pada kasus yang jarang terjadi, galaktorea disebabkan oleh tumor sehingga perlu diatasi dengan operasi. Jika galaktorea bukan disebabkan oleh tumor, dokter mungkin tidak menyarankan perawatan apa pun.

Ibu dengan anak pengidap galaktorea perlu berhati-hati saat menyentuh area payudara bayi, serta hindari memencet payudara bayi atau sengaja mengeluarkan cairan dari putingnya. Kegiatan tersebut dikhawatirkan bisa membuat bakteri masuk ke kelenjar susu bayi dan menyebabkan peradangan.

Benjolan pada Payudara Bayi, Berbahayakah?

Sebagian besar benjolan pada payudara bayi bersifat jinak dan tidak berbahaya. Benjolan biasanya akan semakin mengecil setelah beberapa minggu atau bulan. Pada kasus ini, benjolan disebabkan oleh paparan hormon ibu selama janin berada dalam kandungan. Namun, jika benjolan yang muncul semakin membesar, diperlukan pemeriksaan fisik untuk mencari tahu penyebabnya. Dokter akan menanyakan informasi tambahan berupa ukuran, konsistensi, dan pergerakan benjolan yang muncul untuk melakukan diagnosis dan tindakan pengobatan.

Penyebab Radang Tonsil Dan Cara Menyembuhkannya

Penyebab Radang Tonsil Dan Cara Menyembuhkannya

Tonsil merupakan dua kelenjar getah jernih yang berlokasi di tiap-tiap sisi belakang tenggorokan. Keduanya berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dan menolong mencegah tubuh dari infeksi. Saat tonsil terinfeksi, kondisinya disebut radang tonsil atau tonsillitis.

Radang tonsil bisa terjadi pada seluruh umur dan menjadi infeksi yang umum terjadi pada buah hati-buah hati. Situasi ini paling tak jarang didiagnosis pada buah hati-buah hati dari umur prasekolah sampai umur pertengahan. Gejalanya mencakup sakit tenggorokan, pembengkakan tonsil, dan demam.

Situasi ini menular dan bisa disebabkan oleh beraneka virus dan kuman yang lazim, seperti kuman Streptococcal, yang menyebabkan radang tenggorokan. Tonsilitis yang disebabkan oleh radang tenggorokan bisa menyebabkan komplikasi serius seandainya tak ditangani. Tonsilitis gampang didiagnosis. Gejala umumnya sirna dalam 7 sampai 10 hari.

Penyebab Radang Tonsil
Tonsil merupakan garis pertahanan pertamamu melawan penyakit yang berfungsi menciptakan sel darah putih untuk menolong tubuh melawan infeksi. Tonsil memerangi kuman dan virus yang masuk ke tubuh melewati mulut. Melainkan, tonsil juga rentan kepada infeksi dari virus ini.

Peradangan pada tonsil bisa disebabkan oleh virus, seperti flu umum atau infeksi kuman, semisal radang tenggorokan. Berdasarkan American Academy of Family Physicians (AAFP), diperkirakan 151—30 persen kasus tonsilitis disebabkan oleh kuman.

Virus merupakan penyebab paling lazim dari tonsilitis. Virus Epstein-Barr bisa menyebabkan tonsilitis, yang juga bisa mengakibatkan mononukleosis.

Buah-buah hati yang berkaitan dekat dengan orang lain di sekolah dan bermain bisa memaparkan mereka pada beraneka virus dan kuman. Ini membikin mereka betul-betul rentan kepada bakteri yang menyebabkan tonsilitis.

Gejala Radang Amandel

Ada beberapa jenis radang amandel, dan ada banyak gejala yang mungkin termasuk:

  1. Tenggorokan yang sangat sakit
  2. Kesulitan menelan atau menelan yang menyakitkan
  3. Suara yang terdengar gatal
  4. Bau mulut
  5. Demam
  6. Badan terasa panas dingin
  7. Sakit telinga
  8. Sakit perut
  9. Sakit kepala
  10. Leher yang kaku
  11. Rahang dan leher nyeri karena pembengkakan kelenjar getah bening
  12. Amandel yang tampak merah dan bengkak
  13. Amandel yang memiliki bintik-bintik putih atau kuning

Pada anak-anak yang sangat muda, sangat mungkin juga melihat peningkatan iritabilitas, nafsu makan yang buruk, ataupun air liur yang berlebihan.

Pengobatan Untuk Radang Amandel

Kasus tonsilitis ringan tidak selalu memerlukan pengobatan, terutama jika virus, seperti flu, menyebabkannya. Perawatan untuk kasus tonsilitis yang lebih parah mungkin termasuk antibiotik atau tonsilektomi. Antibiotik akan diresepkan untuk melawan infeksi bakteri.

Penting untuk menyelesaikan antibiotik lengkap. Dokter mungkin ingin kamu menjadwalkan kunjungan lanjutan untuk memastikan bahwa pengobatannya efektif. Operasi untuk mengangkat amandel disebut tonsilektomi.

Ini dulunya prosedur yang sangat umum. Namun, tonsilektomi saat ini hanya direkomendasikan untuk orang yang mengalami tonsilitis kronis atau berulang. Pembedahan juga direkomendasikan untuk mengobati radang amandel yang tidak menanggapi pengobatan lain atau radang amandel yang menyebabkan komplikasi.

Jika seseorang mengalami dehidrasi karena radang amandel, maka mungkin memerlukan cairan intravena. Obat sakit untuk meredakan sakit tenggorokan juga dapat membantu saat tenggorokan sedang dalam penyembuhan.

Kamu bisa menerapkan perawatan di rumah untuk meredakan sakit tenggorokan dengan cara:

  1. Minum banyak cairan

  2. Banyaklah beristirahat

  3. Berkumurlah dengan air garam hangat beberapa kali sehari

  4. Konsumsi pelega tenggorokan

  5. Gunakan pelembap udara untuk melembapkan udara di rumah

  6. Hindari merokok

Variasi Obat Antipiretik dan Undang-undang Pengaplikasiannya

Variasi Obat Antipiretik dan Undang-undang Pengaplikasiannya

Demam sesungguhnya ialah respon natural kepada perubahan dalam tubuh. Ketika ada patogen yang masuk, karenanya akan timbul respon inflamasi yang berhubungan dengan peningkatan sel darah putih yang diaktifkan oleh imun tubuh.

Metode kekebalan bereaksi kepada benda asing seperti virus atau kuman yang masuk ke dalam tubuh, kemudian meningkatkan peredaran sitokin proinflamasi ke dalam aliran darah. Demam disebabkan oleh peningkatan produksi prostaglandin E2 yang merubah laju pembakaran neuron hipotalamus yang mengatur temperatur tubuh.

Meskipun demam ialah respon perlindungan diri, demam bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang parah, berkeringat, dan sakit kepala. Demam pun dapat terjadi berhari-hari dan dapat menempuh temperatur tubuh yang betul-betul tinggi.

Nah, pemberian antipiretik dilaksanakan untuk mengatur temperatur tubuh, mengurangi ketidaknyamanan sebagai pengaruh demam, serta mengobati penyebab yang mendasarinya.

Ada tiga kelas obat antipiretik, merupakan:

1. Acetaminophen

Variasi obat ini diterapkan untuk mengobati nyeri tingkat rendah, seperti inhibitor siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) non-spesifik. Dosis acetaminophen diterapkan pantas dengan tutorial pada keterangan konsumsi obat atau arahan dokter. Overdosis obat ini bisa merusak hati atau menyebabkan kematian.

Acetaminophen tersedia dalam berjenis-jenis wujud seperti kapsul, tablet cair, tablet kunyah, dan bubuk atau butiran larut. Orang dewasa dan remaja berusia minimal 12 tahun tak boleh mengkonsumsi lebih dari 1000 miligram (mg) sekalian atau lebih dari 4000 mg dalam 24 jam. Sementara si kecil-si kecil di bawah 12 tahun tak boleh mengkonsumsi lebih dari 5 dosis acetaminophen dalam 24 jam.

2. Salisilat

Variasi ini diterapkan untuk mengobati nyeri ringan dan menurunkan demam, ialah penghalang siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) non-spesifik. Berjenis-jenis tipe salisilat mempunyai fungsi yang berbeda. Itulah kenapa kau perlu membaca keterangan terang penerapan tipe obat ini sebelum menentukan untuk memakainya.

Lazimnya salisilat diterapkan di kulit untuk meredakan nyeri atau menurunkan demam. Jangan merekatkannya pada luka terbuka atau kulit yang rusak. Jangan juga memakai pereda nyeri topikal OTC yang mengandung metil salisilat pada si kecil di bawah umur 12 tahun apabila si kecil hal yang demikian mempunyai keadaan seperti radang sendi.

Hentikan penerapan dan tanyakan terhadap dokter apabila keadaan memburuk atau gejala berlangsung lebih dari tujuh hari, atau terjadi iritasi kulit yang berlebihan.

3. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (NSAID)

Variasi obat ini diterapkan untuk mengobati rasa sakit dan menurunkan demam. NSAID tersedia dalam dua wujud merupakan inhibitor siklooksigenase non-spesifik (COX-1 dan COX-2) atau sebagai inhibitor spesifik, COX-2.

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) ialah obat yang banyak diterapkan untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan, dan menurunkan temperatur tinggi. NSAID juga acap kali diterapkan untuk meredakan gejala sakit kepala, keseleo dan ketegangan, pilek dan flu, radang sendi, dan penyebab nyeri bentang panjang lainnya.

NSAID dapat dikonsumsi siapa saja, melainkan sebagian orang dengan keadaan tertentu perlu berhati-hati dalam meminumnya, seperti:

Berusia di atas 65 tahun.
Sedang hamil atau program kehamilan.
Sedang menyusui.
Mengidap asma.
Mempunyai respons alergi kepada NSAID di masa lalu.
Mengidap mag sebelumnya.
Mempunyai dilema dengan jantung, hati, ginjal, tekanan darah, peredaran atau usus.
Sedang mengkonsumsi obat tertentu.

Ciuman Tidak Menularkan HIV, Ini Faktanya

Ciuman Tidak Menularkan HIV, Ini Faktanya

Penyakit HIV ini ditularkan via relasi intim tanpa pengaman, bergantian menerapkan jarum suntik dan pengerjaan persalinan caesar. Namun, HIV tak ditularkan via air liur dikala orang berkecupan.

Belum ada langkah pengobatan yang bisa menuntaskan HIV. Dengan kata lain, pengidap akan terjangkit virus seumur hidupnya. Tetapi, dengan langkah perawatan yang ideal, pengidap dapat berumur panjang dan hidup normal.

Faktanya, HIV Tidak Menular Melalui Mulut

Virus masuk ke dalam tubuh melalui luka selaput lendir di area vagina atau rektum (bagian akhir dari usus besar). Meski mulut juga memiliki selaput lendir, tapi tidak mengandung sel-sel yang rentan terhadap HIV, seperti vagina dan rektum.

Virus HIV tidak terdapat dalam air liur. Di dalamnya mengandung beberapa protein dan enzim yang memiliki fungsi berbeda, seperti memulai proses pencernaan, membantu pelumasan mulut dan melawan kuman.

Inhibitor protease leukosit sekretori (SLPI) adalah enzim yang ada dalam air liur, lendir dan cairan mani. SLPI mencegah HIV menginfeksi monosit dan sel T, yang merupakan jenis sel darah putih bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Air liur mengandung konsentrasi SLPI yang jauh lebih tinggi ketimbang cairan vagina dan rektum. Inilah mengapa HIV terkandung di dalam seluruh cairan tubuh, kecuali air liur.

Berciuman dengan pengidap HIV tidak meningkatkan risiko tertular HIV, tapi jika dilakukan dengan mulut tertutup. Penularan juga tidak akan terjadi jika pengidap tidak memiliki luka atau gusi berdarah.

Jika kamu berciuman dengan pengidap yang memiliki luka dalam mulutnya, virus akan masuk ke aliran darah dan menginfeksi tubuh. Kalau sudah begitu, kamu bisa langsung tertular.

Proses Penularan HIV

Satu-satunya cara penularan HIV adalah kontak langsung dengan cairan tubuh pengidap, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan lendir dalam dubur, ASI dan cairan yang keluar sebelum penetrasi dimulai.

Penularan utama terjadi dengan:

1. Hubungan Seksual

HIV bisa menular dengan melakukan seks anal atau vagina tanpa menggunakan kondom. Transmisi virus terjadi ketika cairan tubuh bersentuhan langsung dengan selaput lendir atau jaringan luka di area vagina atau rektum.

Seks anal memiliki risiko penularan HIV yang lebih tinggi ketimbang seks vaginal. Sebab, jaringan yang melapisi anus lebih rentan terhadap kerusakan dan perdarahan.

2. Penggunaan Jarum Suntik

Proses penularan HIV bisa terjadi melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan pengidap. Virus penyebab HIV bisa hidup di jarum bekas hingga 42 hari.

3. Kehamilan dan Menyusui

Wanita pengidap HIV bisa menularkan ke janin selama proses kehamilan, persalinan dan menyusui. Namun, transmisi virus pada janin bisa dicegah dengan prosedur rawat jalan yang sesuai dengan kondisi pengidap.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat penularan HIV dari ibu ke anak berkisar antara 15 hingga 45 persen. Dengan perawatan yang tepat, risiko penularan bisa menurun hingga kurang dari 5 persen.

Itulah penjelasan mengapa berciuman tidak menularkan virus HIV. Sebaiknya, lakukan hubungan intim secara aman dengan menggunakan kondom, tidak berganti pasangan dan hindari seks anal.

Bagi pengidap, kamu bisa meningkatkan sistem imun dengan mengonsumsi multivitamin. Cara ini berguna agar tubuh dapat dengan sendirinya mengendalikan virus tanpa menggunakan obat.

Kini kamu bisa melakukan skrining penyakit menular seksual dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).

 Apa Yang Terjadi Jika Ketuban Pecah ?

 Apa Yang Terjadi Jika Ketuban Pecah ?

Ketuban pecah menjadi pertanda melahirkan yang paling biasa dikenal oleh segala ibu hamil. Sebelum hal ini terjadi, lazimnya ibu akan lebih dahulu menikmati kontraksi. Bila hal ini terjadi, berarti persalinan akan langsung tiba. Melainkan, jikalau air ketuban pecah terutama dahulu dan ibu tak juga menikmati kontraksi, Si Kecil dalam bayi dalam kandungan akan lebih gampang terserang infeksi. Hal ini disebabkan sebab cairan yang melindungi bayi dari bakteri sudah pecah.

Tentu saja, keadaan ini akan benar-benar berbahaya si buah hati. Umumnya, dikala ketuban pecah dini, dokter akan menjalankan cara kerja induksi. Jadi, jikalau ibu mengalami ketuban pecah dini dan belum menikmati kontraksi, langsung ke rumah sakit terdekat untuk menerima penanganan.

Tanda Persalinan, Apa Saja?

Selain ketuban pecah, beberapa tanda persalinan berikut ini juga perlu ibu ketahui:

1. Nyeri Punggung, Sakit atau Kram Perut

Rasa sakit ini sama seperti yang dirasakan saat pramenstruasi. Kram dan sakit perut terjadi akibat bayi mulai turun ke arah mulut rahim sehingga perut akan semakin mengeras.

2. Lebih Sering Buang Air Kecil

Tidak hanya saat hamil trimester pertama, menjelang persalinan, ibu akan semakin sering buar air kecil, terlebih pada malam hari. Ini terjadi karena bayi akan turun ke tulang panggul beberapa hari atau beberapa minggu sebelum persalinan, sehingga rahim menekan kandung kemih dan membuat keinginan buang air kecil jadi meningkat.

3. Merasakan Kontraksi Palsu

Kontraksi palsu biasanya mirip kram perut yang datang dan pergi. Namun, kram yang dirasakan tidak sekuat saat kontraksi sungguhan terjadi. Kontraksi palsu berlangsung antara 30–120 detik. Sedangkan kontraksi sungguhan, dapat hilang ketika ibu berpindah posisi atau relaks.

4. Muncul Lendir Kental Bercampur Darah dari Vagina

Saat ibu mengandung, serviks akan tertutup oleh lendir kental. Namun, ketika mendekati hari persalinan, serviks akan membesar dan membuat lendir tersebut keluar. Lendir ini biasanya berwarna bening, merah muda, atau sedikit bercampur darah. Jangan panik dulu, lendir bercampur dengan darah tidak selalu menjadi tanda melahirkan. Hal ini juga dapat terjadi ketika ibu berhubungan intim saat sedang hamil.

5. Terjadi Perubahan pada Serviks

Biasanya, ketika waktu melahirkan sudah semakin dekat, jaringan pada serviks akan melunak dan menjadi elastis. Namun, pembukaan serviks tidak menjadi jaminan ibu akan segera melahirkan. Ibu hamil yang sudah pernah mengalami kehamilan sebelumnya, serviks akan lebih mudah membesar dengan ukuran 1–2 sentimeter sebelum persalinan dimulai.

Perbedaan tanda saat akan melahirkan kerap menimbulkan rasa cemas pada setiap calon ibu. Meski begitu, setiap ibu hamil pun calon bayi tidak sama, yang penting ibu tetap mengetahui dan mengenali tanda-tanda melahirkan sehingga ketika ibu mengalaminya, ibu tidak khawatir berlebihan. Semoga ibu dan bayi dalam keadaan yang sehat setelah melahirkan.

Penyakit Trigeminal neuralgia : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Trigeminal neuralgia

Penyakit Trigeminal neuralgia : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Trigeminal neuralgia

Trigeminal neuralgia adalah kondisi nyeri kronis yang memengaruhi saraf trigeminal, yaitu saraf yang menghantarkan sensasi dari wajah menuju otak. Saraf ini sekaligus mengontrol sebagian fungsi motorik wajah, seperti mengunyah dan menggigit. 

Sebagian besar trigeminal neuralgia biasanya hanya berdampak pada satu sisi wajah saja. Kedua sisi wajah dapat terkena, tetapi sangat jarang terjadi baik dalam waktu bersamaan maupun dalam waktu yang berlainan.

Penyebab Trigeminal Neuralgia

Fungsi saraf trigeminal yang terganggu karena adanya kontak antara pembuluh darah normal dan saraf trigeminal yang ada di dasar otak bisa menyebabkan trigeminal neuralgia. Kontak tersebut memberi tekanan pada saraf trigeminal dan menyebabkannya tidak dapat berfungsi. 

Selain itu, ada beberapa penyebab mengapa orang mengalami trigeminal neuralgia, yaitu:

  • Mengalami cedera otak akibat luka.

  • Efek dari prosedur pembedahan.

  • Stroke.

  • Tumor yang menekan saraf trigeminal, atau trauma yang dialami oleh wajah.

  • Kelainan yang menyebabkan rusaknya selaput pelindung saraf bernama mielin, seperti pada penyakit multiple sclerosis.

  • Proses penuaan.

Trigeminal neuralgia mengakibatkan pengidap menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan kecil, sehingga bisa merasakan rasa sakit yang berlebihan. Beberapa pemicunya adalah menyentuh wajah, berbicara, tersenyum, mengenakan riasan wajah, bercukur, makan, minum, menyikat gigi, mencuci muka, bahkan terkena hembusan angin.

Faktor Risiko Trigeminal Neuralgia

Tekanan pada pembuluh darah di akar saraf trigeminal menjadi penyebab trigeminal neuralgia. Oleh sebab itu, apapun yang mengakibatkan tekanan pada pembuluh darah ini bisa meningkatkan risiko kondisi ini.

Beberapa kondisi yang dapat memicu risiko ini adalah: 

  • Kemunculan tumor.

  • Aneurisma (pembesaran arteri yang terjadi ketika dindingnya menjadi lemah).

  • Malformasi arteriovenosa.

  • Sklerosis ganda.

Tidak semua orang dengan saraf trigeminal terkompresi akan mengembangkan neuralgia trigeminal. Belum jelas mengapa tekanan pada vena dan arteri dapat menyebabkan serangan yang menyakitkan dalam beberapa kasus tetapi tidak pada kasus yang lain.

Gejala Trigeminal Neuralgia

Gejalanya adalah rasa nyeri terasa seperti tersengat setrum, kejang atau kram, atau rasa terbakar yang terus-menerus dengan intensitas rasa sakit yang semakin intens. Pengidap dapat merasakan sakit pada satu titik di area wajah atau menyebar ke seluruh wajah.

Area yang biasanya merasakan sakit akibat kondisi ini adalah pipi, rahang, bibir, gusi, gigi, dan rahang. Pada kasus yang jarang terjadi, trigeminal neuralgia dapat mengenai area mata dan dahi. 

Serangan rasa nyeri semacam ini secara tiba-tiba dapat berlangsung dalam hitungan detik hingga beberapa menit dengan jeda tanpa rasa nyeri yang menyelingi tiap episode serangan. Serangan rasa sakit yang dibarengi rasa panas atau perih dapat berlangsung dan terjadi lebih sering serta lama.

Kondisi ini dapat berlangsung hingga beberapa hari, minggu, bulan, atau lebih lama lagi. Kadang-kadang, pengidap trigeminal neuralgia bisa tidak merasakan sakit selama beberapa waktu, walaupun masih memiliki kondisi ini.

 

Diagnosis Trigeminal Neuralgia

Mendiagnosis trigeminal neuralgia melibatkan pemeriksaan fisik dan wawancara medis secara terperinci untuk menyingkirkan penyebab nyeri wajah lainnya. Dokter juga akan mendiagnosis neuralgia trigeminal terutama berdasarkan deskripsi rasa sakit termasuk:

  • Jenis

Nyeri yang berhubungan dengan neuralgia trigeminal apakah terjadi secara tiba-tiba atau tidak dengan rentang intensitasnya.

  • Lokasi

Bagian wajah yang terkena rasa sakit akan menjadi petunjuk buat dokter untuk tahu saraf trigeminal mana yang terlibat.

  • Pemicu Nyeri 

Apa pemicu neuralgia trigeminal? Apakah saat makan, berbicara, sentuhan ringan pada wajah, paparan angin, bisa menjadi petunjuk buat dokter dalam mendiagnosis. 

Setelahnya, dokter mungkin melakukan banyak tes untuk mendiagnosis neuralgia trigeminal dan menentukan penyebab yang mendasari kondisi tersebut, termasuk:

  • Pemeriksaan Neurologis

Ini dilakukan dengan menyentuh dan memeriksa bagian wajah supaya tahu rasa sakit berasal dari mana. 

  • Tes Refleks 

Ini akan membantu dokter menentukan apakah gejala yang dialami disebabkan oleh saraf terkompresi atau kondisi lain.

  • Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)

Dokter mungkin akan menginstruksikan pemindaian MRI kepala untuk menentukan apakah multiple sclerosis atau tumor yang menyebabkan neuralgia trigeminal. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyuntikkan pewarna ke dalam pembuluh darah untuk melihat arteri dan vena dan menyoroti aliran darah.

Ada banyak kemungkinan penyebab nyeri wajah. Jadi, diagnosis yang akurat sangat penting. Dokter mungkin akan melakukan tes tambahan untuk mengesampingkan kondisi lain.

Dokter juga bisa merekomendasikan tes pencitraan atau laboratorium untuk menentukan apakah rasa sakit disebabkan oleh kelainan tumor atau pembuluh darah, atau oleh multiple sclerosis yang tidak terdiagnosis. Beberapa teknik MRI yang canggih juga bisa membantu dokter melihat di mana pembuluh darah menekan cabang saraf trigeminal.

Pengobatan Trigeminal Neuralgia

Pengobatan awal trigeminal neuralgia biasanya dengan pemberian obat-obatan yang bertujuan untuk mengurangi atau menghalangi sinyal rasa sakit yang dikirim ke otak. Beberapa jenis obat tersebut, antara lain:

  • Antikonvulsan

Dosis obat ini dapat ditingkatkan atau diganti sesuai dengan respons penyakit terhadap obat. Efek samping yang mungkin muncul adalah mual, pusing, linglung, dan kelelahan. Disarankan untuk melakukan uji genetik sebelum mengonsumsi obat-obatan ini untuk menghindari reaksi obat yang parah.

  • Suntikan Onabotulinumtoxin 

Diberikan untuk mengurangi rasa sakit yang tidak bisa ditangani dengan pemberian obat-obatan. Namun, metode ini masih perlu diteliti lebih lanjut sebelum digunakan pada pengidap trigeminal neuralgia.

  • Pemberian Antispasmodic Agent

Golongan obat yang dapat melemaskan otot dengan efek samping yang mungkin muncul adalah mual, kelelahan, dan linglung.

  • Operasi

Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya tekanan pada saraf trigeminal oleh pembuluh darah. Pembedahan juga dilakukan untuk menghancurkan saraf trigeminal yang tidak berfungsi dengan baik. 

Beberapa jenis prosedur operasi yang bisa dilakukan, antara lain:

1. Microvascular Decompression

Melalui prosedur ini, pembuluh darah yang berhubungan dengan saraf trigeminal akan diangkat atau dipindahkan, kemudian sebuah bantalan ditempatkan di antaranya. Bila perlu, dokter akan memotong pembuluh darah yang menekan saraf trigeminal.

Beberapa risiko dari prosedur ini, yaitu rasa sakit pada sebagian pengidap, pendengaran menurun, kelumpuhan, baal pada wajah, atau stroke.

2. Gamma Knife Radiosurgery

Dalam prosedur ini, dokter akan memaparkan radiasi dalam dosis tertentu ke akar saraf trigeminal untuk merusaknya dan mengurangi rasa sakit. Prosedur ini dapat dilakukan lagi jika rasa sakit menyerang kembali. 

Selain itu, prosedur lain yang dapat dilakukan untuk mengobati trigeminal neuralgia adalah rhizotomy. Dalam prosedur tersebut, dokter akan menghancurkan serat saraf untuk menghilangkan nyeri. Rhizotomy terdiri dari beberapa jenis, yaitu glycerol injection, balloon compression, dan radiofrequency thermal lesioning.

Menghindari pemicu rasa sakit selama kamu melakukan pengobatan dapat membantu kondisi ini menjadi lebih baik, misalnya dengan tetap mengonsumsi makanan bergizi. Selain itu, hindari makanan yang pedas atau minuman dingin yang tidak terlalu penting bagi tubuh kamu. Gunakan sedotan untuk minum dan pilihlah makanan yang lunak untuk memudahkan proses makan dan menghindari rasa sakit di dalam mulut.

 

Komplikasi Trigeminal Neuralgia 

Terkadang, rasa sakit bisa terjadi tanpa pemicu apa pun. Hidup dengan neuralgia trigeminal bisa sangat sulit dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang, yang mengakibatkan masalah seperti penurunan berat badan, isolasi dan depresi.

 

Pencegahan Trigeminal Neuralgia

Tidak ada cara yang bisa mencegah trigeminal neuralgia. Pengidapnya perlu belajar beradaptasi dan menemukan cara untuk menghindari aktivitas yang memicu rasa sakit.

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengurangi serangan:

  • Cuci muka dengan air hangat.

  • Makan makanan yang lembut.

  • Makan makanan yang bersuhu ruangan, hangat atau dingin.

  • Hindari makanan yang dapat memicu serangan, seperti kafein dan buah jeruk.

  • Setelah makan, bilas mulut dengan air bersuhu ruangan.

  • Sikat gigi dengan lembut menggunakan sikat yang lembut.

  • Jika angin memicu rasa sakit, kenakan syal yang membungkus wajah dengan lembut saat cuaca berangin.

  • Hindari pemicu lain yang dapat menyebabkan rasa sakit.

Penyakit Amiodarone hydrochloride : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Amiodarone hydrochloride

Penyakit Amiodarone hydrochloride : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Amiodarone hydrochloride

Amiodarone hydrochloride adalah obat antiaritmia untuk mengobati berbagai jenis gangguan irama jantung. Obat ini bekerja dengan menghambat saluran ion di sel jantung, yang membantu mengendalikan detak jantung yang tidak teratur atau terlalu cepat.

Kondisi aritmia dapat menyebabkan kematian secara mendadak. Oleh karena itu penting sekali melakukan pengobatan yang tepat. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai aritmia, kamu dapat membaca artikel seputar aritmia.

Amiodarone hydrochloride adalah turunan dari benzofuran dan memiliki berbagai nama dagang seperti Cordarone, Pacerone, dan Nexterone. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi.

Manfaat Amiodarone Hydrochloride

Berikut adalah beberapa manfaat dari Amiodarone hydrochloride:

1. Mengobati fibrilasi atrium

Fibrilasi atrium adalah gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur. Amiodarone hydrochloride dapat membantu mengendalikan detak jantung dan mencegah terjadinya serangan yang lebih serius.

2. Mengobati takikardi ventrikel

Takikardia ventrikel adalah gangguan irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung yang sangat cepat. Jika tidak segera berobat, kondisi ini dapat menyebabkan masalah jantung yang lebih serius. Amiodarone hydrochloride dapat membantu mengendalikan detak jantung dan mencegah terjadinya serangan yang lebih serius.

3. Mengobati gagal jantung

Amiodarone hydrochloride juga dapat mengobati pasien dengan gagal jantung. Obat ini dapat membantu meningkatkan fungsi jantung dan mencegah terjadinya serangan yang lebih serius.

4. Digunakan dalam resusitasi kardiopulmoner

Amiodarone hydrochloride juga digunakan dalam resusitasi kardiopulmonari, yaitu prosedur darurat yang dilakukan pada pasien dengan gagal jantung atau masalah jantung lainnya. Obat ini dapat membantu mengendalikan detak jantung dan mencegah terjadinya serangan yang lebih serius.

Dosis Amiodarone Hydrochloride

Berikut adalah beberapa informasi mengenai dosis amiodarone hydrochloride:

1. Dosis untuk fibrilasi atrium

Dalam pengobatan fibrilasi atrium, dosis amiodarone hydrochloride biasanya berawal dengan 200-400 mg per hari, yang pemberiannya dalam dosis terbagi selama satu atau dua minggu pertama pengobatan. Setelah itu, dosis dapat menurun menjadi 100-200 mg per hari.

2. Dosis untuk takikardia ventrikel

Dalam pengobatan takikardia ventrikel, dosis amiodarone hydrochloride biasanya berawal dengan 800-1600 mg per hari, yang pemberiannya dalam dosis terbagi selama satu atau dua minggu pertama pengobatan. Setelah itu, dosis dapat menurun menjadi 600-800 mg per hari.

3. Dosis untuk resusitasi kardiopulmoner

Dalam resusitasi kardiopulmoner, amiodarone hydrochloride dapat bermula melalui injeksi intravena. Dosis awal adalah 300 mg pemberiannya melalui infus selama 20-60 menit. Jika membutuhkan, dosis tambahan sebesar 150 mg memberikannya melalui infus setelah 3-5 menit.

4. Dosis untuk pasien dengan gagal jantung

Dalam pengobatan pasien dengan gagal jantung, dosis amiodarone hydrochloride dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien. Dosis biasanya bermula dengan 200-400 mg per hari dan dapat turun menjadi 100-200 mg per hari setelah beberapa minggu.

Cara Penggunaan Amiodarone Hydrochloride

Berikut ini aturan penggunaan obat Amiodarone Hydrochloride:

  • Bacalah petunjuk pada kemasan obat sebelum menggunakannya. 
  • Ikuti anjuran dokter.
  • Konsumsi sebelum atau sesudah makan.
  • Pengidap penyakit lambung dapat mengonsumsi obat ini bersamaan dengan makan.
  • Jangan menambah, mengurangi dosis, atau memperpanjang masa pemakaian obat tanpa seizin dokter.
  • Gunakan secara teratur di waktu yang sama setiap harinya.
  • Jangan berhenti menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
  • Simpan obat pada suhu ruangan yang sejuk.
  • Jauhkan dari cahaya matahari langsung dan tempat yang lembap.
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan menyimpan di lemari pendingin.

Perhatian Penggunaan Amiodarone Hydrochloride

Sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya diskusikan terlebih dulu dengan dokter mengenai riwayat penyakit sebelumnya, terutama jika memiliki sejumlah kondisi berikut ini:

  • Sedang hamil, berencana akan hamil, atau menyusui. Tanyakan tentang manfaat dan risiko penggunaan obat pada ibu hamil dan menyusui.
  • Sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk vitamin, suplemen, dan produk herbal.
  • Obat ini dapat mengurangi tingkat konsentrasi. Untuk itu, hindari aktivitas yang membutuhkan fokus tinggi setelah mengonsumsi obat.
  • Jangan membuang obat ke toilet atau menuangkannya ke drainase kecuali telah ada instruksi. Pembuangan obat dengan cara tersebut dapat mengontaminasi lingkungan. 
  • Ketidakeseimbangan elektrolit.
  • Gangguan fungsi hati.
  • Mengidap kardiomiopati, yaitu kelainan otot jantung yang menjadi cikal bakal dari penyakit gagal jantung.
  • Mengidap gagal jantung.
  • Seseorang yang memakai alat pacu jantung dan defibrillator (ICD).
  • Pengguna obat akan lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Pada kondisi ini, pengguna bisa saja mengalami gangguan pada kulit. 
  • Hindari paparan sinar matahari langsung saat menggunakan obat.

Perhatikan Penggunaan Amiodarone Hydrochloride

Berikut adalah beberapa perhatian saat menggunakan Amiodarone Hydrochloride:

1. Monitoring fungsi tiroid

Amiodarone Hydrochloride dapat mempengaruhi fungsi tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme atau hipertiroidisme. Pasien harus melakukan tes fungsi tiroid secara teratur selama pengobatan dengan Amiodarone Hydrochloride dan memberi tahu dokter jika mengalami gejala seperti kelelahan, kulit kering, atau peningkatan berat badan.

2. Risiko efek samping paru-paru

Penggunaan Amiodarone Hydrochloride dapat meningkatkan risiko efek samping pada paru-paru, seperti pneumonia atau fibrosis paru. Jika mengalami gejala seperti batuk, sesak napas, atau nyeri dada, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Interaksi dengan obat lain

Amiodarone Hydrochloride dapat berinteraksi dengan obat lain dan meningkatkan risiko efek samping. Penting untuk memberi tahu dokter tentang semua obat yang sedang konsumsi, termasuk obat-obatan resep, obat bebas, atau suplemen herbal.

4. Dosis yang tepat

Dosis Amiodarone Hydrochloride yang dianjurkan dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan irama jantung yang diobati, usia, berat badan, dan kondisi kesehatan pasien. Pasien harus mengikuti dosis sesuai rekomendasi dokter dan tidak mengubah dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

5. Risiko penggunaan jangka panjang

Penggunaan jangka panjang Amiodarone Hydrochloride dapat meningkatkan risiko efek samping pada hati, kulit, dan mata. Pasien harus melakukan tes fungsi hati, tes penglihatan, dan pemeriksaan kulit secara teratur selama pengobatan dengan Amiodarone Hydrochloride.

6. Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui

Penggunaan Amiodarone Hydrochloride pada wanita hamil dan menyusui dapat berdampak pada perkembangan janin dan bayi. Wanita hamil dan menyusui harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini

Efek Samping Amiodarone Hydrochloride

Pemakaian Amiodarone Hydrochloride dapat menimbulkan efek samping akan tergantung pada kondisi masing-masing pengguna. Efek samping yang mungkin muncul adalah:

  • Peningkatan kadar SGOT dan SGPT dalam darah.
  • Merasa sangat lemas.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Sembelit.
  • Darah rendah.
  • Sakit kepala.
  • Hipotiroidisme.
  • Gangguan daya ingat.
  • Gangguan tidur.
  • Sensitif terhadap cahaya

Penyakit Mikrodermabrasi : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Mikrodermabrasi

Penyakit Mikrodermabrasi : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Mikrodermabrasi

Mengobati Mikrodermabrasi adalah suatu kondisi ketika terdapat luka terbuka pada kornea. Umumnya, hal ini disebabkan oleh infeksi pada kornea yang dikenal dengan istilah keratitis. Selain itu, cedera ringan pada mata atau erosi yang disebabkan oleh pemakaian lensa kontak jangka panjang, juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi pada kornea.

Penyebab Ulkus Kornea

Penyebab utama terjadinya ulkus kornea adalah infeksi. Adapun infeksi yang sering terjadi yaitu:

  • Infeksi bakteri yang umum terjadi pada orang yang menggunakan lensa kontak.
  • Infeksi virus seperti herpes simplex virus (virus yang menyebabkan cold sores) atau virus varicella (virus penyebab cacar air.
  • Infeksi jamur yang jarang terjadi.

Sementara itu, penyebab lain dari ulkus kornea, yaitu:

  • Mata kering. Kelainan yang memicu mata kering pada akhirnya dapat menyebabkan mata tidak mempunyai perlindungan terhadap kuman dan berisiko mengalami ulkus.
  • Cedera mata. Air mata pada kornea yang sedikit juga dapat menyebabkan ulkus.
  • Kelainan inflamasi.
  • Menggunakan lensa kontak yang tidak steril.
  • Kekurangan vitamin A.

Faktor Risiko Ulkus Kornea

Ada beberapa  faktor yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit mata ini, yaitu:

  • Herpes.
  • Cacar air.
  • Menggunakan lensa kontak.
  • Trauma pada kornea.

Gejala Ulkus Kornea

Gejala ulkus kornea berupa bintik berwarna putih yang muncul pada kornea. Bintik tersebut dapat terlihat dengan mudah bila ukuran luka cukup besar. Perlu diketahui bahwa ulkus kornea merupakan kondisi yang sangat berbahaya, dan harus segera ditangani untuk mencegah pengidap mengalami kebutaan. Selain itu, gejala ulkus kornea meliputi:

  • Mata berair.
  • Gatal pada mata.
  • Mata merah.
  • Pandangan kabur atau buram. 
  • Terasa seperti ada sesuatu di mata.
  • Mata terasa sangat sakit.
  • Fotofobia (mata sensitif terhadap cahaya).
  • Kelopak mata membengkak.
  • Mata mengeluarkan nanah.

Diagnosis Ulkus Kornea

Diagnosis ulkus kornea didapatkan melalui wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik pada mata secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu. Pada sebagian kasus ulkus kornea, ukuran luka dapat terlalu kecil sehingga membutuhkan alat magnifikasi untuk melihatnya. Namun, tanda dan gejalanya dapat tetap dirasakan.

Salah satu jenis pemeriksaan penunjang untuk ulkus kornea adalah fluorescein eye-stain. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meneteskan zat pewarna oranye pada lembar kertas tipis yang disebut sebagai kertas blotting. Permukaan kertas kemudian akan diletakkan pada lapisan terluar mata.

Selanjutnya, dokter akan menggunakan mikroskop pada alat slit lamp dan menyinari cahaya berwarna keunguan pada mata. Tujuannya untuk melihat adanya kelainan yang terdapat pada kornea. Umumnya, kornea yang mengalami kerusakan akan terlihat sebagai warna kehijauan saat terpapar cahaya berwarna ungu.

Sementara itu, pada orang dengan ulkus kornea, dokter mata yang menangani akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut guna mencari penyebabnya. Caranya dengan meneteskan obat bius lokal pada kornea, lalu mengambil jaringan dari ulkus untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan ini dapat membantu menunjukkan penyebab gangguan pada ulkus, apakah karena bakteri, virus, atau jamur.

Pengobatan Ulkus Kornea

Pengobatan ulkus kornea dilakukan dengan konsumsi obat antivirus, antibiotik, atau antijamur sesuai dengan kondisi yang mendasarinya. Khusus pada ulkus kornea yang disebabkan oleh infeksi bakteri, mata pengidap tidak akan ditutup untuk mencegah lembap yang berujung pada berkembangnya bakteri.

Sedangkan pada ulkus kornea yang tidak diketahui penyebabnya, dokter akan memberikan obat tetes mata antibiotik. Bila area kornea yang terinfeksi cukup luas, berikan satu tetes antibiotik ke mata tiap satu jam. Sementara itu, bila mata meradang atau membengkak, dokter akan memberikan obat tetes mata kortikosteroid. Obat tetes mata khusus juga diberikan untuk membuat pupil tetap melebar.

Selama menjalani masa pengobatan, pengidap dilarang untuk memakai lensa kontak, menggunakan rias untuk area mata, serta menyentuh atau mengusap mata dengan tangan yang tidak bersih. Dokter juga meminta pengidap mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. 

Selain itu, pengidap juga disarankan untuk memakai kacamata pelindung, dan membatasi penyebaran infeksi dengan mencuci tangan secara rutin dan mengeringkannya dengan handuk yang bersih.

Lalu, pada kasus ulkus kornea yang sudah sangat parah, dokter biasanya menyarankan tindakan keratoplasti atau transplantasi kornea. Keratoplasti adalah prosedur untuk mengganti kornea pengidap, dengan kornea sehat yang berasal dari pendonor. Tak lupa, pengidap disarankan menjalani pemeriksaan rutin setelah keratoplasti, sampai dokter menyatakan pengidap sembuh sepenuhnya.

Komplikasi Ulkus Kornea

Bila ulkus kornea dibiarkan, maka ulkus dapat menyebar ke seluruh bagian mata dan dapat mengakibatkan kebutaan parsial atau total dalam waktu singkat. Oleh karena itu, segera periksa ke dokter bila muncul gejala, seperti nyeri di mata, penglihatan memburuk, ataupun keluar cairan dari mata.

Pencegahan Ulkus Kornea

Salah satu cara untuk mencegah timbulnya ulkus kornea adalah segera melakukan pemeriksaan bila mengalami gejala yang mengarah ke infeksi, atau setelah terjadi cedera pada mata. Beberapa hal lain yang perlu diterapkan, meliputi:

  • Hindari tidur dengan menggunakan lensa kontak.
  • Bersihkan dan sterilkan lensa kontak sebelum dan setelah penggunaan.
  • Bilas mata untuk mengeluarkan benda asing.
  • Cuci tangan sebelum menyentuh mata.

Penyakit Penurunan kesadaran : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Penurunan kesadaran

Penyakit Penurunan kesadaran : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Penurunan kesadaran

 

Penurunan kesadaran adalah kondisi medis yang mengacu pada situasi di mana seseorang tidak dapat sepenuhnya terjaga atau menyadari lingkungan sekitarnya. Kondisi ini terjadi karena berbagai faktor, seperti gangguan pada sistem saraf pusat, racun atau obat-obatan, trauma, hipoksia ataupun infeksi. Untuk mengetahui lebih lanjut, kamu dapat membaca artikel mengenai Fakta Penurunan Kesadaran.

Berikut ini adalah tingkat kesadaran dari seseorang :

  • Compos Mentis: Kondisi sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun lingkungan. 
  • Apatis: Keadaan seseorang yang tampak segan dan acuh tak acuh terhadap lingkungan.
  • Delirium: Penurunan tingkat kesadaran seseorang bersamaan dengan kekacauan motorik dan siklus tidur bangun yang terganggu. Pengidapnya akan tampak gelisah, kacau, disorientasi, dan meronta-ronta.
  • Somnolen: Kondisi mengantuk yang masih dapat pulih bila terdapat rangsangan. Namun, saat sudah tidak ada rangsangan, orang tersebut akan tertidur lagi.
  • Soporous atau Stupor: Keadaan mengantuk yang cukup dalam. Pengidap masih dapat bangun dengan rangsangan kuat, tetapi ia tidak terbangun sepenuhnya dan tidak dapat memberi jawaban verbal yang baik.
  • Semi Koma: Kondisi ketika orang tersebut tidak bisa memberi respons terhadap rangsangan verbal dan tidak dapat bangun sama sekali. Namun, refleks kornea dan pupilnya masih baik.
  • Koma: Keadaan yang terjadi sangat dalam, tidak ada gerakan spontan dan tidak ada respon terhadap nyeri yang dirasakan.

Langkah-langkah Penanganan Penurunan Kesadaran

Langkah-langkah yang dapat dilakukan, diantaranya:

  1. Panggil bantuan medis: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memanggil bantuan medis segera.
  2. Pertahankan saluran udara: Jika seseorang tidak dapat menghela napas secara normal, maka harus melakukan tindakan pertama untuk mempertahankan saluran udara. Pastikan pasien dalam posisi miring dan buka mulutnya untuk memeriksa apakah ada obstruksi di tenggorokan.
  3. Cek tanda-tanda vital: Saat menunggu bantuan medis tiba, pastikan untuk memeriksa tanda-tanda vital pasien seperti denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan. Catat hasilnya dan sampaikan ke tim medis saat tiba.
  4. Identifikasi penyebabnya: Setelah pasien stabil, dokter akan melakukan tes untuk mengidentifikasi penyebabnya. Tes ini mungkin melibatkan pemindaian otak, tes darah atau tes lainnya untuk mengevaluasi kondisi medis pasien.
  5. Berikan perawatan yang sesuai: Setelah penyebabnya teridentifikasi, dokter akan memberikan perawatan yang sesuai. Ini mungkin termasuk pemberian obat-obatan, terapi oksigen, atau tindakan medis lainnya.

Penyebab Penurunan Kesadaran

Gangguan kesadaran bisa terjadi akibat berbagai faktor, baik yang berasal dari otak maupun dari organ lain, antara lain:

  • Gangguan sirkulasi darah di otak yang bisa terjadi akibat perdarahan, trombosis maupun emboli.
  • Infeksi seperti ensefalomeningitis yaitu meningitis, ensefalitis, cerebritis, atau abses otak.
  • Gangguan metabolisme seperti penyakit hepar, gagal ginjal, dan diabetes melitus.
  • Tumor seperti tumor otak, baik primer maupun metastatik.
  • Trauma kepala.
  • Epilepsi umum dan status epileptikus.
  • Intoksikasi, yakni kondisi yang dapat berasal dari obat, racun (percobaan bunuh diri), makanan tertentu, dan bahan kimia lainnya.
  • Gangguan elektrolit dan endokrin. 

Faktor Risiko Penurunan Kesadaran

Beberapa faktor risiko utama antara lain:

  1. Gangguan sirkulasi darah: Kondisi seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri koroner dapat mempengaruhi aliran darah ke otak dan memicu penurunan kesadaran.
  2. Trauma kepala: Cedera kepala yang parah dapat merusak otak dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menyadari lingkungan sekitarnya.
  3. Keracunan: Keracunan akibat obat-obatan, alkohol, dan racun lainnya dapat mempengaruhi fungsi otak dan memicu penurunan kesadaran.
  4. Infeksi: Seringkali terjadi pada sistem saraf pusat, seperti meningitis atau ensefalitis, dapat mempengaruhi kemampuan otak untuk berfungsi dengan normal dan menyebabkan penurunan kesadaran.
  5. Ketidakseimbangan neurologis: Kondisi neurologis seperti epilepsi, demensia, dan tumor otak dapat mempengaruhi fungsi otak dan memicu penurunan kesadaran.
  6. Gangguan keseimbangan elektrolit: Keseimbangan elektrolit yang buruk, seperti kadar natrium yang rendah atau tinggi, dapat mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan penurunan kesadaran.
  7. Masalah pernapasan: Kondisi ini dapat menyebabkan hipoksia atau kurangnya oksigen dalam darah yang dapat memicu penurunan kesadaran.
  8. Usia lanjut: Orang yang lebih tua rentan terhadap kondisi yang dapat memicu penurunan kesadaran seperti stroke atau gangguan keseimbangan elektrolit.

Gejala Penurunan Kesadaran

Ada beberapa gejala penurunan kesadaran yang perlu diwaspadai, antara lain:

  1. Kesulitan dalam memproses informasi: Pada tingkat kesadaran yang rendah, seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam memproses informasi dan berbicara dengan jelas.
  2. Kekacauan atau konfusi: Orang yang mengalami penurunan kesadaran mungkin kebingungan atau tidak sadar akan lingkungan sekitarnya.
  3. Perubahan perilaku: Perubahan perilaku dapat menjadi gejala penurunan kesadaran, seperti terlihat kebingungan, lesu atau reaktif secara abnormal terhadap rangsangan.
  4. Gangguan pernapasan: Penurunan kesadaran juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti napas dangkal atau napas berat dan sulit.
  5. Kehilangan kontrol fisik: Kondisi ini juga bisa menyebabkan kehilangan kendali fisik seperti gemetar, kejang, pingsan atau mati rasa.

Diagnosis Penurunan Kesadaran

Diagnosis penurunan kesadaran dapat menjadi tantangan bagi dokter karena gejalanya dapat bervariasi dan penyebabnya berasal dari berbagai faktor. Namun, ada beberapa tes dan prosedur yang dapat membantu mengidentifikasi penyebab penurunan kesadaran, antara lain:

  1. Evaluasi neurologis untuk mengevaluasi fungsi otak dan sistem saraf pusat. Pemeriksaan ini dapat mencakup tes refleks, koordinasi motorik, dan respons sensorik.
  2. Tes darah dapat membantu mengidentifikasi masalah medis yang mendasari, seperti kadar elektrolit yang tidak seimbang atau infeksi.
  3. Pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau MRI, dapat membantu mengidentifikasi masalah pada otak atau sistem saraf pusat.
  4. Elektroensefalogram (EEG) dapat membantu mengukur aktivitas listrik di otak dan membantu dalam mengevaluasi kondisi seperti epilepsi atau gangguan sirkulasi darah.

Diagnosa yang tepat sangat penting untuk menentukan perawatan yang sesuai dan membantu pasien dalam memulihkan kesehatannya.

Penyakit Mikrodermabrasi : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Mikrodermabrasi

Penyakit Mikrodermabrasi : Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengobati Mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi merupakan prosedur dermatologis yang bekerja dengan mengangkat lapisan atas kulit secara lembut. Perawatan kulit wajah ini digunakan untuk meratakan warna kulit, memudarkan bekas jerawat, dan mencerahkan kulit yang kusam. 

Selain itu, prosedur invasif minimal ini juga sering dimanfaatkan untuk memudarkan kerutan, garis-garis halus, bintik-bintik penuaan, dan kondisi terkait kulit lainnya.

Perawatan mikrodermabrasi umumnya dilakukan oleh dokter spesialis kulit atau ahli kecantikan. Prosedur ini memakan waktu sekitar 30 menit dan dapat dikombinasikan dengan perawatan lain. Perawatan ini tidak terasa sakit, dan mungkin memerlukan beberapa kali perawatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Manfaat Melakukan Perawatan Mikrodermabrasi

Mikrodermabrasi aman dilakukan untuk semua orang, tidak memerlukan anestesi, dan dapat menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam studi klinis. Perawatan ini dapat menghilangkan sel-sel dari lapisan kulit terluar, serta mendorong sel-sel baru untuk beregenerasi lebih cepat daripada biasanya. Alhasil, kulit akan terlihat lebih kencang dan awet muda.

Berikut beberapa manfaat mikrodermabrasi yang perlu diketahui:

  1. Mengurangi garis, kerutan, dan kulit yang tampak kusam

Salah satu alasan umum orang melakukan perawatan mikrodermabrasi adalah untuk mengurangi munculnya garis-garis halus pada wajah. Perawatan kulit ini juga mampu mengurangi kerutan yang disebabkan akibat proses penuaan, stres, dan kerusakan akibat paparan sinar matahari (photoaging).

  1. Mengurangi bintik-bintik penuaan

Beberapa orang melakukan perawatan mikrodermabrasi untuk mengobati hiperpigmentasi. Termasuk melasma, bercak gelap pada kulit, dan semua jenis bintik penuaan.

  1. Mengecilkan pori-pori yang membesar dan komedo

Mikrodermabrasi tidak disarankan jika kamu memiliki jerawat aktif atau kulit yang teriritasi, termasuk komedo. Namun, jika kamu sering mengalami komedi, pengobatan tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk mengecilkan pori-pori. 

  1. Mengobati bekas jerawat

Mikrodermabrasi tidak dapat bekerja pada jerawat aktif, karena dapat memperburuk gejala dan membuat jerawat bertahan lebih lama. Namun, menurut sebuah pene